Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aghniya Nanda Pradipta
"Telah dilakukan penelitian tentang jasa ekosistem pengendalian hama serangga oleh burung terhadap bibit tanaman kelapa sawit di FMIPA UI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis spesies burung insektivora yang memberikan jasa ekosistem pengendalian hama serangga kepada bibit tanaman kelapa sawit di FMIPA UI. Penelitian dilakukan dengan mengelompokan 10 bibit kelapa sawit menjadi 2 kelompok dengan perlakuan yang berbeda, yaitu perlakuan bird exclosure dan perlakuan kontrol. Setelah itu, dipilih 15 helai daun secara acak pada tiap bibitnya, baik yang sempurna maupun tidak, dan diberikan tanda menggunakan spidol permanen. Tiap daun yang sudah diberi tanda difoto secara digital, dan tingkat herbivora untuk tiap bibit dihitung berdasarkan proporsi rata-rata luas helai daun yang hilang per anak daun per hari. Luas helai daun dihitung dengan perangkat lunak ImageJ. Pengamatan burung dilakukan menggunakan metode point count selama 3 minggu waktu penelitian. Data yang didapat disusun ke dalam tabel, dan dilakukan hitung uji untuk hasil analisis. Analisis perbedaan tingkat herbivori perlakuan bird exclosure dan control dilakukan dengan menggunakan Uji U. Analisis korelasi antara jumlah individu spesies burung dan tingkat herbivori dihitung menggunakan analisis non-parametrik Spearman's Rank. Hasil menunjukkan bahwa ditemukan 6 spesies burung, antara lain Gereja eurasia (Passer montanus), Walet linci (Collocalia linchi), Cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster), Nectarinidae, Tekukur biasa (Streptopelia chinensis), serta Cinenen jawa (Orthotomus sepium) dan 2 di antaranya adalah insektivora, yaitu Walet linci (Collocalia linchi) dan Cinenen jawa (Orthotomus sepium) . Tingkat herbivori bibit kelapa sawit kontrol berkisar pada nilai 0,005 sampai 0,303, dan tingkat herbivori pada kelapa sawit bird exclosure berkisar pada nilai 0,013 sampai 0,295. Hasil uji U menunjukkan tidak ada perbedaan nyata antara tingkat herbivori bird exclosure dan kontrol, dan hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak ada korelasi kuat antara tingkat herbivori dengan jumlah individu untuk semua spesies burung.

A Research about the ecosystem services of controlling insect pests by birds on oil palm seedlings at FMIPA UI has been conducted. The purpose of this research is to analyze insectivore bird species’ that provide insect pest control to oil palm experimental seedlings at FMIPA UI. The research was done by grouping 10 experimental palm oil seeds into 2 groups with different treatments, namely bird exposure treatment and control treatment. After that, 15 leaves were randomly selected from each seedling, whether perfect or not, and marked using a permanent marker. Each tagged leaf was digitally photographed, and the herbivory level for each seedling was calculated based on the average proportion of leaf area lost per leaflet per day. Leaf blade area was calculated using ImageJ software. Bird observations were carried out using the point count method during the 3 weeks of research. The data obtained was arranged into a table, and an unique test was calculated for the results of the analysis. Analysis of the difference of herbivory rate in the bird exclosure treatment was done by using the U Test. Correlation analysis between the number of individual bird species and the level of herbivory was calculated using non-parametric Spearman's Rank analysis. The results showed that 6 species of birds were found, among them are Eurasian tree sparrow (Passer montanus), Cave swiflet (Collocalia linchi), Sooty-headed bulbul (Pycnonotus aurigaster), Nectarinidae, Spotted Dove (Streptopelia chinensis), and Olive-backed tailorbird (Orthotomus sepium) and 2 of them are insectivores, namely Cave swiflet (Collocalia linchi) and Olive-backed tailorbird (Orthotomus sepium). The herbivory level of control oil palm plants ranged from 0.005 to 0.303, and the herbivory level of the bird exposed oil palms ranged from 0.013 to 0.295. The U test results from the research showed that There is no difference between the herbivori rate in bird exclosure and control, and the Spearman correlation test results showed that there was no correlation between the level of herbivory and the number of individuals for all bird species."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Izzun Ni'Am author
"Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh logam berat timbal (Pb) terhadap perkecambahan biji kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) telah dilakukan. Konsentrasi timbal (Pb) yang digunakan yaitu 0, 50, 100, 150, dan 200 μM. Beberapa parameter telah diamati pada uji perkecambahan. Uji perkecambahan dilakukan dengan mengecambahkan masing-masing lima belas biji kangkung dengan enam ulangan dengan media perkecambahan berupa rockwool. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan one-way ANOVA. Hasil uji perkecambahan menunjukkan terjadinya penurunan nilai seiring bertambahnya konsentrasi timbal (Pb) terhadap parameter berat basah tajuk dan akar, panjang tajuk dan akar, indeks vigor bibit/seedling vigor index (SVI), dan indeks toleransi (TI).

The research study aimed to determine the effect of heavy metal lead (Pb) on the germination of water spinach (Ipomoea aquatica Forsk.). Lead (Pb) concentrations of 0, 50, 100, 150, and 200 μM were used. Several parameters were observed during the germination test, which involved germinating fifteen water spinach seeds per rockwool support with six replicates. The obtained data were analyzed using one-way ANOVA. The results of the germination test showed a decrease in shoot and root fresh weight, shoot and root length, seed vigor index (SVI), and tolerance index (TI ) as the lead (Pb) concentration increased."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azmi Al Bahij
"Kawasan Segara Anakan merupakan habitat mangrove yang masih lengkap berdasarkan formasi vegetasinya. Keberadaan mangrove mempunyai manfaat bagi masyarakat pesisir. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2010 sampai Januari 2011. Penelitian ini untuk melihat perubahan secara kuantitatif dan spasial, prediksi trend perubahan luasan hutan mangrove, dan tingkat partisipasi masyarakat dalam pelestarian mangrove di Kawasan Segara Anakan, Kelurahan Kotawaru, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis Overlay dan diskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei. Analisis statistik yang digunakan adalah Regresi Linear Sederhana dan Berganda.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi penyusutan luasan hutan mangrove, tahun 1991 (5.900 ha), tahun 2001 (5.200 ha), tahun 2005 (3.900 ha), dan tahun 2010 (3.600 ha). Berdasarkan persamaan linear sederhana, di prediksi luasan hutan di Kawasan Segara Anakan akan menjadi 0 ha pada tahun 2033. Berdasarkan persamaan linear berganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara pendidikan, pendapatan, dan pengetahuan masyarakat terhadap partisipasi dalam pelestarian hutan mangrove di Kelurahan Kotawaru, Cilacap, Jawa Tengah.

Segara Anakan Region is the habitat of mangrove which is still complete based on vegetation formation. The existence of mangrove has some advantages for the coastal inhabitants. The research has been accomplished in December 2010 - January 2011. The objectives of the research are to find out the quantitative and spatial changes, and the prediction in the change of mangrove area, and is to see the community's participation in conserving the mangrove in Segara Anakan Region, Kotawaru, Cilacap, Central Java, Indonesia. The method used in the research are analysis of overlay, descriptive with Surveys approach. The statistic analysis used is Simple and Multiple Regression Linear.
The research indicated that the mangrove area has decreased, in year 1991 (5.900 ha), 2001 (5.200 ha), 2005 (3.900 ha), and 2010 (3.600 ha). Based on the Simple Linear Equation, the mangrove will be predicted to become 0 ha in 2033. Based on the statistic analyses indicates that there is a positive relation between education, income, community?s knowledge to the community?s participation in conserving mangrove in Kotawaru, Cilacap, Central Java, Indonesia.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T30423
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fritzgerald William Yesaya Wenur
"Ikan pari manta terumbu Manta alfredi merupakan salah satu jenis ikan yang bisa ditemukan di Perairan Taman Nasional Komodo TNK , Nusa Tenggara Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa jumlah kemunculan ikan pari manta berdasarkan nilai rerata setiap data per tahunnya. Total penyelaman yang dilakukan ialah 32 kali di bagian sentral Perairan TNK, namun pada perairan Karang Makassar hanyalah 13 kali. Suhu yang ditunjukkan saat kemunculan manta yaitu 27°C dan 28°C, dan kedalaman 8 sampai 17 meter. Rata-rata yang ditunjukkan pada penelitian ini senilai 13,46 individu per penyelaman. Data tersebut kemudian dibandingkan dengan data sekunder yaitu data pada bulan yang sama dalam dua tahun sebelumnya secara berturut-turut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terjadi peningkatan jumlah kemunculan ikan pari manta terumbu di Perairan Karang Makassar.

Reef manta ray Manta alfredi is one of fish species that could be found in Komodo National Park, East Nusa Tenggara. This research aim is to analyse the number of manta encounter based on average value of the data each year. Total number of diving is 32 times, but in the central, which is in Karang Makassar waters, only 13 times dives conducted. The temperature when mantas appeared are 27°C and 28°C, while mantas encountered on depth range 8 to 17 meters. The average showed on this research is 13.46 individuals per dive. That data then compared with the secondary data which is the previous two years data. This research concludes that the number of manta ray encounter in Karang Makassar waters increased.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Priscilla
"Penelitian ini menganalisis kelimpahan dan jenis mikroplastik pada bandeng Chanos chanos, air, dan endapan tambak bandeng di Muara Kamal dan Marunda, Teluk Jakarta. Pengambilan sampel bandeng dilakukan dengan kriteria umur 5 sampai 6 tahun berusia bulan dengan jumlah sampel 6 ikan dari setiap lokasi. Air dan sedimen tadinya diambil dari 5 titik di kolam bandeng di setiap lokasi. Saluran pencernaan diekstraksi dari setiap bandeng dihancurkan dengan pereaksi asam nitrat yang kuat (HNO3 65%). air sampel disaring menggunakan plankton net dengan ukuran mesh 300 μm dan sedment sampel dikeringkan dalam oven. Solusi NaCl terkonsentrasi digunakan untuk mencapai flotasi mikroplastik pada setiap sampel disiapkan saluran pencernaan ikan bandeng, air yang disaring, dan sedimen kering. Pengamatan dilakukan dengan mikroskop cahaya.
Sampel ditempatkan di Sedgwick Rafter Chamber dan penghitungan mikroplastik dilakukan dilakukan untuk partikel dengan ukuran mulai dari 20 μm hingga 4 mm berdasarkan bentuk partikelnya serat, film, fragmen, dan granula. Hasil yang diperoleh untuk sampel dari Muara Kamal menunjukkan jumlah mikroplastik 3.005 ± 437,4 partikel ind-1 dalam ikan bandeng, 103,8 ± 20,7 partikel L-1 dalam air, dan 111.680 ± 13.204,2 partikel Kg-1 dalam sedimen. Mikroplastik Kelimpahan ditemukan lebih rendah dalam sampel dari Marunda dengan 2.090 ± 545 partikel ind-1 in bandeng, 90,7 ± 17,4 partikel L-1 dalam air, dan 82,480 ± 11,226,4 partikel Kg-1 dalam sedimen.

This study analyzes the abundance and types of microplastics in Chanos chanos, water, and milkfish pond deposits in Muara Kamal and Marunda, Jakarta Bay. Sampling of milkfish is carried out with the criteria of age 5 to 6 years old with a sample of 6 fish from each location. Water and sediment were taken from 5 points in the milkfish pond at each location. The digestive tract is extracted from each milkfish destroyed by strong nitric acid reagents (65% HNO3). water. The sample was filtered using a plankton net with amesh size of 300 μm and the sample sedment was dried in an oven. The concentrated NaCl solution is used to achieve. Microplastic flotation in each sample was prepared by the digestive tract of milk fish, filtered water, and dry sediment. Observations were made with a light microscope. Samples were placed in the Sedgwick Rafter Chamber and microplastic calculations were carried out for particles ranging in size from 20 μm to 4 mm based on the particle shape of the fibers, films, fragments, and granules. The results obtained for samples from Muara Kamal showed the amount of microplastic 3.005 ± 437.4 particles ind-1 in milkfish, 103.8 ± 20.7 L-1 particles in water, and 111,680 ± 13,204.2 Kg-1 particles in sediments. Abundance microplastic was found lower in samples from Marunda with 2,090 ± 545 ind-1 particles in milkfish, 90.7 ± 17.4 L-1 particles in water, and 82,480 ± 11,226.4 Kg-1 particles in sediment.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jaya Sutedja T
"ABSTRAK
Lebah tanpa sengat merupakan agen penyerbuk yang memiliki populasi tinggi terutama di daerah tropis dan subtropis. Lebah ini merupakan kelompok sosial lebah dalam famili Apidae yang memiliki tingkatan kasta. Lebah tanpa sengat dapat bertahan hidup pada suhu tertentu dengan melakukan termoregulasi aktif dan pasif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan lethal temperature (LT50) aff Tetragonula. minor dan Tetragonula laeviceps di Universitas Indonesia yang dianalisis menggunakan analisis probit. Tujuan kedua dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara batas termal dan ukuran lebar thorax. Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data LT50 pada kedua spesies, serta lebar dada dan suhu dada maksimum. Kemudian data LT50 yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis probit. Data lebar thorax dan suhu maksimum dianalisis menggunakan independent t-test. Hasil yang didapatkan adalah tidak terdapat perbedaan ketahanan panas pada Tetragonula aff. minor dan Tetragonula laeviceps. Selain itu, tidak ada pengaruh lebar toraks terhadap ketahanan panas.
ABSTRACT
Stingless bees are pollinating agents that have high populations, especially in the tropics and subtropics. This bee is a social group of bees in the Apidae family that has a caste level. Stingless bees can survive at certain temperatures by performing active and passive thermoregulation. This research was conducted with the aim of knowing the difference in lethal temperature (LT50) aff Tetragonula. minor and Tetragonula laeviceps at the University of Indonesia which were analyzed using probit analysis. The second objective of this study was to determine the relationship between the thermal limit and the size of the thorax width. The study began by collecting LT50 data on both species, as well as chest width and maximum chest temperature. Then the LT50 data obtained were analyzed using probit analysis. Data on thorax width and maximum temperature were analyzed using independent t-test. The results obtained are that there is no difference in heat resistance in Tetragonula aff. minor and Tetragonula laeviceps. In addition, there is no effect of thorax width on heat resistance."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madeppungeng, Ersha Rizki
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan lokasi, jenis, dan kisaran ukuran mikroplastik yang terdapat pada insang kerang hijau Perna viridis. Penelitian ini melanjutkan hasil penelitian Fathonia (2017) mengenai kelimpahan mikroplastik pada kerang hijau dari kolam kerang hijau Kamal Muara, Jakarta Utara. Sampel kerang hijau sebanyak 10 ekor dengan ukuran sekitar 7cm. Insang kerang hijau kemudian diisolasi, baik bagian luar maupun bagian dalam dan dibuat preparat. Preparat insang tersebut kemudian ditandai pada bagian-bagian insang yang dibagi menjadi bagian posterior, anterior, proksimal, dan distal. Preparat kemudian diamati di bawah mikroskop optik cahaya. Partikel mikroplastik yang diamati dicatat posisi dan jenis mikroplastik yang ada di insang kemudian diukur menggunakan aplikasi LAZ EZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagian distal mengandung lebih banyak mikroplastik daripada bagian proksimal. Kelompok mikroplastik yang dominan terdapat pada insang kerang hijau adalah jenis serat sebanyak 44% dari total jumlah partikel yang ditemukan. Kisaran ukuran mikroplastik yang ditemukan adalah 20-4500 m.

This study aims to describe the location, type, and size range of microplastics found in the gills of the green mussel Perna viridis. This study continues the results of Fathonia's research (2017) regarding the abundance of microplastics in green mussels from the green mussel pond of Kamal Muara, North Jakarta. Samples of green mussels as many as 10 tails with a size of about 7cm. The green mussel gills were then isolated, both externally and internally and made preparations. The gill preparations were then marked on the parts of the gills which were divided into posterior, anterior, proximal, and distal parts. The preparations were then observed under a light optical microscope. The observed microplastic particles were recorded and the position and type of microplastic present in the gills were then measured using the LAZ EZ application. The results showed that the distal part contained more microplastics than the proximal part. The dominant group of microplastics found in the gills of green mussels is the type of fiber as much as 44% of the total number of particles found. The size range of microplastics found is 20-4500 m."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Adijaya Susanto
"Telah dilakukan penelitian mengenai pohon buah di empat puluh satu desa di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Mei 2012 sampai Agustus 2012 dengan menggunakan metode kuadran total 410 plot dan metode kuadrat 5 x 5 m yang diletakkan di dalam kuadran. Ditemukan 74 spesies pohon dari 31 famili dan 1.640 individu tingkat pohon (diameter setinggi dada ≥ 10 cm) dan 462 individu pohon berdiameter ≥ 2 cm-- ≤ 9,9 cm dengan tinggi ≥1,5 m. Nephelium lappaceum L. (famili Sapindaceae), Artocarpus heterophyllus Lam. (famili Moraceae), dan Lansium domesticum Corr. (famili Meliaceae) menjadi spesies dominan di Kabupaten Bogor dengan indeks nilai kepentingan (INK) masing-masing 64,6%, 41,5%, dan 41.4%. Berdasarkan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) keanekaragaman buah di Kabupaten Bogor rendah dengan nilai H’ < 2 dan nilai indeks kesamaan Sorensen rata-rata 0,64

Research on fruit trees biodiversity has been conducted in fourty one villages sites located in Bogor Regency, West Java from Mei 2012 until August 2012. Four hundred and ten plots of quadran method were establish at the homegarden, while fourty one of half one kilometers transect were made at the street each villages. Four trees of each plot were sampled. The results obtained 74 species of 31 family and 1.640 trees (DBH ≥ 10 cm) and 462 trees belta (DBH ≥ 2,0 cm--≤9,9 cm). Nephelium lappaceum L. (family Sapindaceae), Artocarpus heterophyllus Lam. (family Moraceae), and Lansium domesticum Corr. (family Meliaceae) was the dominant species at the Bogor Regency, West Java with High Importance Value 64,6%, 41,5%, and 41.4%. The diversity of fruit trees at both sites were categorized low based on Shannon Wiener index H’ < 2 and similarity of fruit trees community between the villages based on Sorenson Similarity average were 0,64"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifan Asnil
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian di Loka Riset Budidaya Ikan Hias Air Tawar, Pancoran Mas, Depok, pada bulan Oktober 2006--Februari 2006 untuk mengetahui tabel kehidupan lalat hijau genus Chrysomyia (Ordo Diptera: Fam. Calliphoridae) di laboratorium. Penelitian dilakukan kepada filial 1 (F1) dari lalat yang terdapat di alam. Data kelangsungan hidup menunjukkan bahwa lalat jantan memiliki kurva kehidupan tipe 3 yang memperlihatkan mortalitas yang tinggi pada kelas umur muda dan mortalitas rendah pada kelas umur tua, sedangkan lalat betina memiliki kurva kehidupan tipe 1 yang memperlihatkan hal yang berlawanan dengan lalat jantan. Hasil uji Chi-Square (α = 0.05) menunjukkan bahwa rasio keturunan yang dihasilkan antara lalat jantan dan lalat betina tidak menyimpang dari perbandingan 1:1. Nilai Ro lalat betina sebesar 176.68 dan nilai Tc lalat selama 2.95 pekan. Larva lalat membutuhkan waktu 5 hari untuk menjadi pupa dan pada hari ke-4 pertambahan panjang dan berat larva telah mengalami penyusutan. Pada suhu 280C, pupa membutuhkan waktu 3--5 hari untuk menjadi lalat dewasa. Fekunditas lalat betina genus Chrysomyia berkisar antara 59--256 telur. Dengan menggunakan uji Pearson product correlation coefficient diketahui bahwa korelasi antara berat lalat dengan jumlah telur lebih besar jika dibandingkan korelasi antara panjang lalat dengan jumlah telur."
2006
S31386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erik Sostenes
"Fenomena penurunan sumberdaya ikan layur di perairan Cilacap dan sekitarnya terjadi disebabkan peningkatan laju eksploitasi.tanpa mempertimbangkan dinamika atau perubahan stok ikan dan aspek optimasi pemanfaatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika populasi ikan layur tingkat pemanfaatan, dan optimasi pemanfaatannya di perairan Cilacap dan sekitarnya. Penelitian dilaksanakan di PPS Cilacap dan lokasi penelitian di perairan Cilacap dan sekitarnya dari bulan April 2013 sampai Juni 2014. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan pengambilan ikan layur yang tertangkap oleh alat tangkap jaring sirang dan jaring payang. Analisis dinamika populasi digunakan program FiSAT II dan pengkajian potensi lestari dianalisis dengan model surplus produksi dalam menentukan Maximum Sustainable Yield (MSY). Sementara optimasi pemanfaatan dilakukan dengan analisis Linier Programing terhadap aspek-aspek yang terkait dengan pemanfaatan ikan layur. Kisaran panjang total dan modus panjang 13-77 cm dan 51 cm. Ikan layur allometrik negatif, dengan nilai Lc < Lm yang menunjukkan sebagian besar ikan layur yang tertangkap dengan alat tangkap yang digunakan di perairan selatan Cilacap belum memijah / belum dewasa. Nilai parameter pertumbuhan adalah L∞ = 80,85 cm, K= 0,70 per tahun, to= -0,1748, Z = 2,18 per tahun, M = 1,07 per tahun, F = 1,11 per tahun, dan E = 0,51. Nilai menunjukkan tingkat pemanfaatan sudah fully exploited. Pendugaan MSY dan F-Opt sebesar 626,318 ton/tahun dan 1.173 unit dengan alat tangkap standar jaring sirang. Skenario optimasi menghasilkan jenis alat tangkap yang direkomendasikan yaitu 1.173 unit alat tangkap jaring sirang dengan keuntungan Rp. 78,3 milyar per tahun.

The phenomenon occurs due to a decrease of hairtai resources in Cilacap water area because eksploitation without consider increasing the rate or change the dynamics of fish stocks and utilization optimization aspects. This study aims to examine the dynamics of hairtail populations utilization rates and utilization optimization in Cilacap area and the surrounding waters. Research carried out in the PPSC (Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap) and research sites in Cilacap and surrounding waters from April 2013 to June 2014. Methods used is a survey method with hairtail fishing gear caught by sirang nets (gillnet monofilament) and payang nets (denish seine). Analysis of population dynamics used FiSAT II program and assessment of the potential sustainable surplus production models were analyzed with Maximum Sustainable Yield (MSY) in determining. While optimization is done with the use of Linear Programming analysis of aspects related to the use of hairtail. Range in total length and long mode 13-77 cm and 51 cm. Hairtail is negative allometric, with a value of Lc < Lm which shows hairtail caught with fishing gear used in Cilacap and surrounding waters not spawn / immature. Growth parameter values L∞ = 80.85 cm, K 0.70 = per year, to = -0.1748, Z = 2.18 per year, M = 1.07 per year, F = 1, 11 per year, and E = 0.51. Value indicates the level of utilization has been fully exploited. Estimation of MSY and f-Opt for 626.318 tons / year and 1,173 units with standard fishing gear is gill net sirang. Scenario optimization produces the type of fishing gear is recommended that 1,173 units of gillnet sirang with a net profit Rp 40.9 billion per year."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T43223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>