Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmat Hidayat
Abstrak :
Penelitian etnoekologi dan etnobotani Masyarakat Melayu dilakukan di Dusun Mengkadai Sarolangun, Jambi. Penelitian ini sangat penting dilakukan mengingat lokasi dusun yang dekat dengan ibukota kabupaten sehingga memengaruhi gaya hidup masyarakat. Tujuan penelitian ini ialah untuk memahami hubungan antara masyarakat Dusun Mengkadai dengan lanskap mereka, juga pengetahuan dan pemanfaatan tumbuhan. Penelitian ini mencakup persepsi, pemanfaatan, dan sistem pengelolaan lanskap oleh masyarakat Melayu, juga dinamika lanskap di Dusun Mengkadai. Penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan adaptasi lingkungan masyarakat Melayu, dinamika lanskap, pengetahuan tentang tumbuhan, dan valuasi pemanfaatan tumbuhan. Metode penelitian diadaptasi dari Multidisiplinary Landscape Assessment (MLA). Hasil penelitian menunjukkan klasifikasi lokal atas lanskap dan keanekaragaman tumbuhan di dalamnya. Masyarakat mengklasifikasikan lanskap ke dalam 12 satuan lanskap, yaitu dusun/laman (66 spesies), umo, sawah (35 spesies), kebun para (33 spesies), kebun kelapo sawit (35 spesies), kebun tanaman mudo (14 spesies), jerami (49 spesies), beluka (46 spesies), beluka tuo (65 spesies), batang ayik (17 spesies), imbo inum (64 spesies), dan imbo larangan (131 spesies). Dinamika lanskap di Dusun Mengkadai berkaitan dengan aktivitas manusia dalam mengekstraksi spesies-spesies penting dan perluasan perkebunan karet dan kelapa sawit. Terkait dengan pengetahuan dan pemanfaatan tumbuhan, ada 80 spesies penting dari 295 spesies tumbuhan yang ditemukan di Dusun Mengkadai, yang digunakan untuk bahan makanan (LUVI = 6%), bahan konstruksi berat (LUVI = 6,5%), bahan konstruksi ringan (LUVI = 5%), bahan obat- obatan (LUVI = 5,5%), bahan teknologi lokal dan seni (LUVI = 5,5%), tali-temali (LUVI = 3%), bahan hiasan/ritual/adat (LUVI = 5,5% ), sumber penghasilan (LUVI = 8%), bahan pewarna (LUVI = 3%), dan kayu bakar (LUVI = 3,5%). Bagaimanapun, perluasan perkebunan monokultur telah menurunkan keanekaragaman tumbuhan, serta pengetahuan dan pemanfaatannya. ...... Ethnoecology and Ethnobotany of Malay Society are studied in Dusun Mengkadai Sarolangun, Jambi. This study is very important because the easer access to the urban that influence people’s lifestyles. The objectives of this study is to understand the relationship between Dusun Mengkadai society and their landscape, and also their knowledge and utilization of plant. This study covers perception, utilization and management system of landscape by Malay society, also dynamics of landscape in Dusun Mengkadai. This study is expected to describe the environmental adaptation of Malay society, dynamics of landscape, knowledge of plant, and valuation of plant utilization. The methods of this study is adapted from Multidisiplinary Landscape Assessment (MLA). The result of this study showed the local classification of the landscape and plant diversity in Dusun Mengkadai. The society have classified the landscape in twelve units, included dusun/laman (66 species), umo, sawah (35 species), kebun para (33 species), kebun kelapo sawit (35 species), kebun tanaman mudo (14 species), jerami (49 species), beluka (46 species), beluka tuo (65 species), batang ayik (17 species), imbo inum (64 species), and imbo larangan (131 species). Landscape dynamics in Dusun Mengkadai is related to human activities in harvested important species and expansion of rubber and palm oil plantations. Related to the knowledge and utilization of plant, there are 80 significant species from 295 species of plants acquired in Dusun Mengkadai, which are used for foods (LUVI= 6%), heavy construction (LUVI= 6.5%), lightweight construction (LUVI= 5%), medicinal plant (LUVI= 5.5%), local technology and art (LUVI= 5.5%), rigging (LUVI= 3%), ornament/ritual/tradition (LUVI= 5.5%), revenue (LUVI= 8%), dyes (LUVI= 3%), and firewood (LUVI= 3.5%). After all, expansion of monoculture plantation has reduced plant diversity and also plant knowledge and utilization.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T34593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boen Sri Oemarjati, 1940-
Jakarta: UI-Press, 1990
596.073 BOE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarya Wargasasmita
Abstrak :
Budidaya ikan dalam keramba telah berkembang dengan pesat. Teknik budidaya ikan dalam keramba yang paling mutakhir adalah budidaya ikan dalam keramba-mini yaitu jaring apung yang berukuran kecil (/m3). Budidaya ikan secara intensif dalam keramba mini telah diuji coba di beberapa danau/waduk. Salah satu masalah dalam budidaya ikan secara intensif ialah mahalnya harga pakan komersial, sehingga tidak terjangkau oleh sebagian besar petani ikan. Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan perairan situ di Kampus UI Depok telah dilakukan budidaya ikan dalam keramba-mini. Program ini telah dimulai dengan penelitian pakan alternatif bagi ikan yang akan dibudidayakan. Pakan alternatif dibuat dengan memanfaatkan limbah dan Rawa tanaman pertanian. Pakan I terdiri atas dedak halus, tepung kepala ikan, tepung kepala udang, tepung ampas tahu, dan tepung keong mas, sedangkan pakan II adalah pakan I tanpa tepung kepala ikan. Penelitian pakan alternatif ini menggunakan ikan Patin/lambal Siam (Pangasius sutchi) sebagai ikan-uji dan merupakan lanjutan penelitian terdahulu yang menggunakan ikan Nila Gift (Oreochromis niloticus) sebagai ikan-uji. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan dengan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan berupa pemberian pakan buatan 1, pakan buatan II, pakan komersial-5%, dan pakan komersial-1O%. Tahap kedua dilakukan dengan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Ketiga macam perlakuan tersebut yaitu pemberian pakan I, pakan II, dan pakan komersial-4%. Hasilnya menunjukkan bahwa walaupun kecepatan pertumbuhan rata-rata individu ikan Patin menunjukkan adanya perbedaan pengaruh pakan terhadap pertumbuhan ikan Patin., tetapi berdasarkan hasil uji Kruskal-Wallis ternyata bahwa perbedaan pengaruh tersebut tidak signifikan..Ini berarti bahwa pakan buatan dan pakan komersial mempunyai pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan ikan Patin. Karena itu pakan buatan tersebut dapat digunakan sebagai pakan alternatif untuk menggantikan pakan komersial.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarya Wargasasmita
Abstrak :
The use og agricultural wastes and pest as fish feed: experiment on the use agricultural waste and pest as feed for nila gift has been conducted at situ Puspa.Kampus University of Indonesia, Depok,using 9 mini cage culture.This experiment using randomized complete design with 3 treatments (2 kind of artificial feeds and 1 commercial feed) and 3 replication, Artificial feed i made from keong emas,ampas tahu,kepala udang,kepala ikan,and dedak halus. Artificial feed II made by the same materials without fish heads. The result show that growth rate of fish wich consumed by artificial feed I similiar with growth rate of fish consumed commercial feed.Production of the former fish larger than the later ones.According to food conversation ratio (FCR) values,giving artificial feed I more effecient than commercial feed.Nila gift which consumed artifial feed I has lowest mortality.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
SAIN-7-2-2002-51
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
H. Wuryadi
Jakarta: Lembaga Putra Fajar, 2004
959.803 5 Wur p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suswanto Rasidi
Abstrak :
Plankton and fish communities of rumpon waters around pramuka Island (Seribu Islands)
Depok: Universitas Indonesia, 2002
SAIN-7-2-2002-37
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UI Publishing, 2020
639.31 SEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library