Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tamara Rizki Amalia
Abstrak :
ABSTRAK Hidroksiapatit (HAp) dengan rumus senyawa kimia Ca10(PO4)6(OH)2 merupakan bahan pengganti tulang yang digunakan dalam teknologi alternatif cangkok tulang. Hidroksiapatit memiliki sifat seperti biokompatibilitas, bioaktif dan tidak beracun sehingga aman bagi tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi pH dan waktu terhadap sintesis hidroksiapatit dengan menggunakan iradiasi gelombang mikro dan sintering. Hasil menunjukan variasi pH dan waktu mempengaruhi ukuran kristal, derajat kristalinitas dan bentuk morfologi. Karakterisasi XRD menunjukan sampel yang diiradiasi oleh gelombang mikro selama 25 menit menghasilkan ukuran kristal tertinggi sekitar 21,60 nm pada pH 7. Proses sintering menghasilkan ukuran kristal tiga kali lipat dan ukuran kristal tertinggi mencapai sekitar 59,07 nm pada pH 11. Karakterisasi XRD juga menunjukan bahwa variasi pH memunculkan fase sekunder berupa chlorapatit. Karakterisasi FTIR menunjukan dengan adanya proses sintering menghilangkan gugus karbonat dan karakterisasi SEM-EDX pada pH 11 yang hanya diiradiasi gelombang mikro menunjukan partikel berbentuk bulat dan beraglomerasi ukuran partikel sekitar 63,43 nm dengan rasio Ca/P adalah 1,59 dan proses sintering menghasilkan bentuk partikel lebih kristalin ukuran partikel mencapai 180,62 nm dengan rasio Ca/P adalah 1,48. Penggunaan suhu tinggi berpengaruh terhadap pertumbuhan kristal dalam sintesis hidroksiapatit.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revina Anastasia Sabrina
Abstrak :
Hidroksiapatit (HA) adalah kalsium fosfat dengan rumus kimia Ca10(PO4)6(OH)2 yang terkandung dalam tulang manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi daya dan waktu iradiasi gelombang mikro (microwave) dalam mensintesis HA. Proses sintesis dilakukan dengan menambahkan di-ammonium hidrogen fosfat ke dalam larutan kalsium hidroksida. Karakterisasi sampel dilakukan dengan menggunakan difraksi sinar-X (XRD), Fourier-transform infrared (FTIR), scanning electron microscopy dan energy dispersive x-ray spectroscopy (SEM-EDX). Peningkatan daya dan waktu iradiasi menyebabkan meningkatnya kristalinitas dan ukuran kristalit. Parameter kisi kristal yang diperoleh memiliki tingkat keakuratan yang tinggi terhadap data HA dari International Center for Diffraction Data PDF No. #9-432. Hasil FTIR menunjukkan adanya kandungan gugus fungsional OH-, PO43-, air, dan karbonat di dalam sampel. Rasio akhir antara konsentrasi kalsium dengan fosfat diperoleh sebesar 1.62. Ukuran partikel mencapai 133.739 nm dengan morfologi yang menyerupai lempeng pendek dan panjang. ......Hydroxyapatite (HA) is a calcium phosphate with a chemical bond of Ca10(PO4)6(OH)2which is contained in human bones. The aim of this work is to know the effect of the variation in power and time of the microwave irradiation in synthesizing HA. The synthesis process was done by adding di-ammonium hydrogen phosphate into calcium hydroxide solution. The characterization of the samples was carried out using x-ray diffraction (XRD), Fourier-transform infrared (FTIR), scanning electron microscopy and energy dispersive x-ray spectroscopy (SEM-EDX). The increment of the irradiation power and time resulted in the enhancement of the crystllinity and crystallite size of the sample. The lattice parameter of the samples is found to have high accuracy when compared with the HA data from the International Center for Diffraction Data PDF No. #9-432. The FTIR result shows that the samples contained functional groups of OH-, PO43-, water, and carbonat. The final ratio between calcium and phosphate is 1.62. The particle size reached 133.739 nm with the morphology of the samples resembles long and short platelets.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Jessica Angeline
Abstrak :
Sintesis hidroksiapatit adalah senyawa anorganik yang membentuk bagian yang sulit jaringan tubuh manusia seperti tulang. Materi ini bertindak sebagai biokompatibilitas, bioaktivitas, dan osteokonduktivitas, sehingga membuat hidroksiapatit (HA) cocok sebagai a biomaterial. Penelitian ini bertujuan untuk menggantikan ion Magnesium (Mg), yang memiliki peran penting dalam struktur dan fungsi tubuh manusia, dalam Kalsium (Ca) ion dari Hidroksiapatit. Kristal MgHA disintesis dengan mencampurkan larutan diammonium hidrogen fosfat dan magnesium hidroksida menjadi kalsium larutan hidroksida yang kemudian diiradiasi dengan gelombang mikro, dengan variasi dalam konsentrasi Mg dan waktu iradiasi. Dari hasil XRD menunjukkan bahwa sepanjang dengan peningkatan konsentrasi Mg dan waktu iradiasi parameter kisi nilai a dan c dikurangi sebesar 0,03 dalam kisi a dan 0,01 dalam kisi c. Peningkatan Waktu iradiasi sebanding dengan peningkatan ukuran kristal (L) dan kristalinitas indeks (CI). Pada t = 35 ditemukan L = 19,08 nm dan CI = 0,14. Peningkatan Mg konsentrasi sebanding dengan peningkatan ukuran kristal dan indeks kristalinitas, peningkatan konsentrasi Mg di atas 0,6 M menunjukkan adanya saturasi dalam proses pengikatan Mg dalam struktur apatit. Proses sintering pada 900ºC meningkatkan nilai ukuran kristal dari 19,08 nm menjadi 52,09 nm dan kristalinitas indeks dari 0,14 menjadi 2,97. Dengan morfologi MgHA menghasilkan partikel berbentuk batang aglomerasi disebabkan oleh sejumlah besar konten Mg dalam apatit.
Hydroxyapatite synthesis is an inorganic compound that forms a difficult part of human body tissue such as bone. This material acts as biocompatibility, bioactivity, and osteoconductivity, thus making hydroxyapatite (HA) suitable as a biomaterial. This research aims to replace Magnesium (Mg) ions, which have an important role in the structure and function of the human body, in Calcium (Ca) ions from Hydroxyapatite. MgHA crystals are synthesized by mixing a solution of diammonium hydrogen phosphate and magnesium hydroxide into calcium hydroxide solution which is then irradiated with microwaves, with variations in Mg concentration and irradiation time. The XRD results show that along with the increase in Mg concentration and irradiation time the lattice parameter values ​​a and c are reduced by 0.03 in lattice a and 0.01 in lattice c. The increase in irradiation time is proportional to the increase in crystal size (L) and crystallinity index (CI). At t = 35 found L = 19.08 nm and CI = 0.14. An increase in Mg concentration is proportional to an increase in crystal size and crystallinity index, an increase in Mg concentration above 0.6 M indicates the presence of saturation in the Mg binding process in apatite structures. The sintering process at 900ºC increased the crystal size value from 19.08 nm to 52.09 nm and the crystallinity index from 0.14 to 2.97. With morphology, MgHA produces agglomeration rod-shaped particles caused by large amounts of Mg content in apatite.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Muhammad Ersal
Abstrak :
Chitosan adalah polisakarida alami yang memiliki sifat biokompatibel dan tidak beracun. Kombinasi antara kitosan dan hidroksiapatit akan membentuk nanokomposit yang menyediakan pori-pori untuk migrasi sel sehingga memungkinkan pertumbuhan jaringan dan dapat diaplikasikan sebagai bahan implan tulang. Tujuan dari penelitian ini adalah sintesis dan karakterisasi komposit hidroksiapatit-kitosan melalui in situ yang digunakan oleh iradiasi gelombang mikro dengan variasi waktu. Komposit dibentuk oleh hidroksiapatit dan larutan kitosan 2% melalui in situ kemudian diiradiasi dengan tenaga 270 watt selama 20-60 menit dengan interval 10 menit. Hasil XRD menunjukkan puncak hidroksiapatit dan kitosan. Ukuran kristalit tertinggi ditemukan pada komposit 50 menit dengan nilai 20,87 nm. Spektroskopi FTIR mengidentifikasi kelompok fungsional hidroksiapatit dan kitosan (NH2). Peningkatan waktu iradiasi menyebabkan pengurangan kitosan berdasarkan keberadaan CH dan NH2. Massa tertinggi hadir pada waktu 20 menit yang berarti reduksi massa juga terjadi dengan meningkatnya waktu iradiasi. Hasil SEM dan EDX menunjukkan bahwa hidroksiapatit telah memenuhi matriks kitosan. Kehadiran cluster NH membuktikan bahwa metode iradiasi gelombang mikro dapat digunakan untuk mensintesis nanokomposit hidroksiapatit dan kitosan. Peningkatan waktu iradiasi menyebabkan berkurangnya keberadaan kitosan dan massanya.
Chitosan is a natural polysaccharide which has biocompatible and non-toxic properties. The combination of chitosan and hydroxyapatite will form nanocomposites which provide pores for cell migration to enable tissue growth and can be applied as bone implant material. The purpose of this study is the synthesis and characterization of hydroxyapatite-chitosan composites through in situ used by microwave irradiation with time variations. Composites are formed by hydroxyapatite and 2% chitosan solution through in situ then irradiated with 270 watts of power for 20-60 minutes at intervals of 10 minutes. XRD results showed the peak of hydroxyapatite and chitosan. The highest crystallite size was found in the 50 minute composite with a value of 20.87 nm. FTIR spectroscopy identified the hydroxyapatite and chitosan (NH2) functional groups. Increased irradiation time causes reduction of chitosan based on the presence of CH and NH2. The highest mass is present at 20 minutes which means mass reduction also occurs with increasing irradiation time. SEM and EDX results indicate that the hydroxyapatite meets the chitosan matrix. The presence of NH clusters proves that the microwave irradiation method can be used to synthesize hydroxyapatite and chitosan nanocomposites. Increased irradiation time causes reduced presence of chitosan and its mass.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abyan Jadidan
Abstrak :
Studi biodistribusi pada hewan uji memainkan peran utama dalam menentukan efektivitas dan keamanan radiofarmaka sebelum uji klinis pada manusia. Namun, sejauh pengetahuan peneliti berdasarkan literatur, belum ada studi biodistribusi lutesium hidroksiapatit (177Lu-HA) yang dilakukan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan studi biodistribusi kemanan 177Lu-HA untuk terapi kanker hati dengan cara menentukan organ at risk (OAR) radiofarmaka tersebut. Data farmakokinetik 177Lu-HA pada tikus Wistar dari organ yang berbeda, seperti hati, ginjal dan limpa, diperoleh dari literatur. Administrasi radiofarmaka dilakukan secara langsung pada intra arteri hati tikus Wistar dengan cara operasi. Secara total, 13 fungsi sum of exponentials (SOE) dan 1 fungsi logistik digunakan untuk fitting data farmakokinetik. Goodness of fit ditentukan berdasarkan visualisasi grafik, Coefficient of Variation (CV <50%) dan elemen-elemen off-diagonal dari Correlation Matrix (-0,8 ≤ CM ≤ 0,8). Fungsi terbaik dipilih berdasarkan Corrected Akaike Information Criterion (AICc) dan digunakan untuk perhitungan Time-Integrated Activity Coefficients (TIACs). TIACs manusia diprediksi dengan mentranslasikan TIACs tikus menggunakan metode time-scalling. Dalam penelitian ini OAR ditentukan dengan metode perbandingan TIACs/massa organ pada seluruh organ. Dengan metode perbandingan TIACs/massa organ ini, nilai terbesar mengindikasikan OAR. Secara umum, fitting data farmakokinetik 177Lu-HA dengan fungsi SOE berhasil dilakukan pada semua organ dengan terpenuhinya kriteria goodness of fit. Prediksi massa TIACs/organ manusia menunjukkan bahwa hati yang merupakan organ target akan menerima dosis internal yang paling tinggi (TIACs/masahati=2,78E+0 jam/gram). Tulang dan limpa akan menerima dosis lebih sedikit daripada hati tetapi relatif lebih tinggi daripada organ lainnya (TIACs/masatulang=7,40E-2 jam/gram, TIACs/massalimpa=5,55E-2 jam/gram). Berdasarkan perhitungan TIACs/massa organ tersebut, dapat disimpulkan bahwa OAR radiofarmaka 177Lu-HA yang diadmisitrasikan langsung ke intra arteri hati tikus Wistar adalah hati, tulang, dan limpa.
Biodistribution study in animal plays a major role in determining the effectiveness and safety of radiopharmaceutical before clinical test in human. However, to the best of author knowledge, there is no biodistribution study of Lutetium Hydroxyapatite (177Lu-HA) available in the literature. Therefore, this study conducted 177Lu-HA biodistribution study of safety for liver cancer therapy by determining organ at risk (OAR) of the radiopharmaceutical. Pharmacokinetics data of 177Lu-HA in Wistar rats from different organs, such as liver, kidneys, and spleen, was obtained from the literature. Radiopharmaceutical administration was carried out directly on the intra artery of Wistar rat liver by surgery. In total, 13 sum of exponentials (SOE) functions and 1 logistic function were used and were fitted to the pharmacokinetics data. The goodness of the fittings was tested based on the visualization of the fitted graphs, coefficient of variations of the fitted parameters (CV<50%) and the elements of correlation matrix (-0,8 ≤ CM ≤ 0,8). The best function was selected based on the corrected Akaike information criterion (AICc) and was used for the subsequent calculation of time-integrated activity coefficients (TIACs). Human's TIACs was predicted by extrapolating rat's TIACs using time-scalling method. In this study, OAR was determined by comparison method of TIACs/organ mass in all organs. With this comparison method, the biggest value indicates the OAR. In general, the SOE functions were successfully fitted to the pharmacokinetic data of 177Lu-HA in all organs with a good fit based on the goodness of fit criteria. Human's TIACs/organ mass prediction shows that liver as the organ target will receive high internal doses (TIACs/massliver=2,78E+0 hour/gram). Skeleton and spleen will receive less doses then liver but relatively higher than other organs. (TIACs/massskeletpm=7,40E-2 hour/gram, TIACs/massspleen=5,15E-2 hour/gram). Based on that calculation of TIACs/organ mass, it can be concluded that the OAR of 177Lu-HA pharmaceutical that was administrated directly into the intra-arterial liver of the Wistar rat are liver, skeleton, and spleen.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Nurmila
Abstrak :
Pemanfaatan radiasi pengion pada sektor medis seperti diagnostik dan terapi meningkat setiap tahunnya. Penggunaan radiasi pengion perlu dikalibrasi menggunakan dosimeter supaya pemberian dosis yang diterima pasien sudah akurat untuk meminimalisir risiko di kemudian hari. Dosimeter termoluminesensi (TLD) merupakan salah satu dosimeter untuk pengukuran radiasi dengan hasil yang presisi karena dapat menghasilkan distribusi dosis yang homogen. Salah satu jenis TLD yang banyak digunakan yaitu kalsium sulfat (CaSO4) karena memiliki sensitivitas tinggi terhadap radiasi. Penambahan pendadah Mg pada TLD LiF:Mg,Ti dilaporkan dapat meningkatkan sensitivitas TLD. Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi pendadah Mg paling optimal untuk CaSO4. Sintesis TLD dilakukan dengan metode ko-presipitasi dari bahan CaCl2.H2O, (NH4)2SO4, dan MgCl2. Konsentrasi pendadah Mg divariasikan dalam jumlah 0,05; 0,1; dan 0,15 mol%. Hasil akhir sintesis berupa pellet yang telah dikompaksi. Analisis uji komposisi dan morfologi sampel dilakukan dengan metode XRF, XRD, dan SEM. Hasil XRF menunjukkan kadar komposisi Mg pada tiap konsentrasi sampel, hasil XRD menunjukkan struktur kristal berbentuk ortorombik, dan hasil SEM menunjukkan morfologi ukuran sampel mengecil karena pemberian pendadah Mg. Hasil uji respons terhadap sinar-X menunjukkan TLD CaSO4:Mg 0,1 mol% memiliki sensitivitas terbaik terhadap radiasi sinar-X berenergi 70 kVp sehingga TLD CaSO4:Mg dapat dipertimbangkan dalam aplikasi medis berenergi radiasi rendah. ......The utilization of ionizing radiation in the medical sector for diagnostics and therapy increases yearly. The use of ionizing radiation needs to be calibrated using dosimeters to ensure accurate dosage administration to patients to minimizing long-term risks. Thermoluminescence dosimeters (TLD) are widely used for precise radiation measurement due to its ability to provide a uniform dose distribution. Calcium sulfate (CaSO4) is one of TLD that widely used due to its high sensitivity to radiation. Mg dopant addition to LiF:Mg,Ti TLD has been reported to enhance its sensitivity. This research aims to determine the most optimal concentration of Mg dopant for CaSO4. The TLD synthesis involved co-precipitation method using CaCl2.H2O, (NH4)2SO4, and MgCl2 with the concentration of Mg dopant is varied at 0.05, 0.1, and 0.15 mol%, resulting in compacted pellets. Sample composition and morphology analysis are performed by XRF, XRD, and SEM methods. XRF showed the Mg composition for each sample concentration, XRD showed an orthorhombic crystal structure, and SEM demonstrated that the sample size decreases due to the addition of Mg dopant. X-ray response results indicated that CaSO4:Mg 0.1 mol% TLD has the best sensitivity to 70 kVp X-ray radiation, making it suitable for low-energy radiation medical applications.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Azzahrah Hanifah
Abstrak :
Dosimeter termoluminesensi (TLD) merupakan dosimetri relatif berupa padatan berbahan fosfor yang digunakan untuk mengukur dosis. TLD telah banyak digunakan dalam aplikasi medis baik radiodiagnostik, radioterapi, dan kedokteran nuklir. TLD berbahan fosfor kalsium sulfat (CaSO4) memiliki sifat termoluminesensi dengan sensitivitas tinggi dan pemudaran TL yang rendah. Pendadah P banyak ditambahkan sebagai kodoping pada TLD CaSO4:Dy dan dilaporkan dapat meningkatkan sensitivitas TL tanpa terjadi pergeseran suhu puncak pada TLD. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat termoluminesensi dari penambahan pendadah P (fosforus) pada TLD CaSO4:P hasil sintesis dengan variasi pendadah P yaitu 0,1; 0,5; 1; dan 1,5 mol%. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa CaSO4:P memiliki bentuk kristal ortorombik dan memiliki kemiripan dengan CaSO4 anhidrat (COD 96-500-0041). Selain itu, ukuran rata-rata kristal (D) juga cenderung mengecil seiring bertambahnya konsentrasi pendadah P. Berdasarkan hasil karakterisasi XRF menunjukkan bahwa penambahan pendadah P akan mengalami saturasi pada 0,1 molar. Sementara, hasil karakterisasi SEM menunjukkan bahwa penambahan pendadah P pada kristal CaSO4 menyebabkan perubahan pada morfologi kristal CaSO4 dan menghasilkan ukuran partikel yang semakin mengecil seiring bertambahnya konsentrasi pendadah P. Hasil uji respon TLD CaSO4:P hasil sintesis menunjukkan sensitivitas yang paling baik pada konsentrasi pendadah P 0,1 mol% dengan hasil respon bacaannya sebesar 22,34 ± 11,99 nC, 51,26 ± 24,01 nC, 53,05 ± 10,45 nC dan 63,56 ± 13,23 nC untuk energi 70 kVp, 90 kVp, 6 MV, dan 10 MV. Penambahan pendadah P di atas 0,1 mol% menghasilkan perangkap elektron yang terlalu banyak sehingga elektron sulit tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi dan menyebabkan banyak perangkap elektron yang kosong. TLD CaSO4:P hasil sintesis memiliki respon yang meningkat hingga energi 10 MV dengan suhu puncak kurva pancar di atas 300°C. Berdasarkan perbandingan hasil respon bacaan antara TLD CaSO4:P hasil sintesis dan TLD komersil LiF:Mg,Ti menunjukkan hasil yang cukup sensitif pada energi rendah dengan sensitivitas maksimum pada energi 90 kVp dan perbandingan hasil respon bacaan yang didapatkan yaitu 51,26 ± 24,01 nC untuk TLD CaSO4:P hasil sintesis serta 76,50 ± 26,04 untuk TLD komersil LiF:Mg,Ti. ......Thermoluminescence dosimeter (TLD) is a relative dosimetry device made of solid phosphor material used to measure radiation dose. TLD has been widely used in medical applications, including radiodiagnostics, radiotherapy, and nuclear medicine. TLD based on phosphor calcium sulfate (CaSO4) exhibits thermoluminescent properties with high sensitivity and low TL fading. Phosphorus (P) dopant is often added as a co-dopant in TLD CaSO4:Dy and reported to enhance TL sensitivity without shifting the TL peak temperature. This study aims to investigate the thermoluminescent properties of TLD CaSO4:P synthesized with varying concentrations of P dopant, namely 0.1; 0.5; 1; and 1.5 mol%. XRD characterization results show that CaSO4:P has an orthorhombic crystal structure and is similar to anhydrous CaSO4 (COD 96-500-0041). Additionally, the average crystal size (D) tends to decrease with increasing P dopant concentration. Based on XRF characterization, the addition of P dopant reaches saturation at a concentration of 0.1 mol%. SEM characterization results show that the addition of P dopant to CaSO4 crystals alters the crystal morphology and leads to smaller particle sizes with increasing P dopant concentration. The synthesized TLD CaSO4:P shows the best sensitivity at a P dopant concentration of 0.1 mol%, with response readings of 22.34 ± 11.99 nC, 51.26 ± 24.01 nC, 53.05 ± 10.45 nC, and 63.56 ± 13.23 nC for energies of 70 kVp, 90 kVp, 6 MV, and 10 MV, respectively. Adding P dopant above 0.1 mol% results in an excessive number of electron traps, making it difficult for electrons to be excited from the valence band to the conduction band and causing many empty electron traps. The synthesized TLD CaSO4:P exhibits an increased response up to 10 MV energy with the peak temperature of the glow curve above 300°C. By comparing the response readings between synthesized TLD CaSO4:P and commercial TLD LiF:Mg,Ti, a sufficiently high sensitivity is observed at low energies, with the maximum sensitivity occurring at 90 kVp energy. The obtained response readings are 51.26 ± 24.01 nC for synthesized TLD CaSO4:P and 76.50 ± 26.04 nC for commercial TLD LiF:Mg,Ti.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrina Salma Dini
Abstrak :
Pelapisan logam dengan material bioaktif dilakukan untuk meningkatkan biofungsionalitas implan agar lebih mudah berikatan dengan jaringan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi magnesium ke dalam hidroksiapatit terhadap morfologi lapisan yang terbentuk pada permukaan SS 316L. Sintesis hidroksiapatit tersubstitusi magnesium (Mg-HA) dilakukan menggunakan teknik sol-gel, kemudian dideposisikan pada permukaan SS 316L dengan teknik dip coating. Karakter Mg-HA seperti parameter kisi, indeks kristalinitas, ukuran kristal, dan gugus fungsi, serta morfologi dan komposisi lapisan yang terbentuk didapatkan lewat karakterisasi x-ray diffraction (XRD), fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), scanning electron microscopy (SEM); dan energy dispersive x-ray spectroscopy (EDX). Pola XRD menunjukkan kecenderungan terbentuknya hidroksiapatit bifasik (HA + β-CPP) saat magnesium disubstitusikan ke dalam kisi apatit. Selain itu ditemukan perubahan nilai parameter kisi a dan c, indeks kristalinitas, serta ukuran kristal seiring dengan penambahan fraksi mol Mg ke dalam hidroksiapatit. Spektum FTIR mengindikasikan terbentuknya ikatan antara ion Mg2+ dengan gugus hidroksil pada HA. SEM menunjukkan adanya pengaruh Mg terhadap aglomerasi partikel pada permukaan lapisan. Dari penelitian ini didapatkan bahwa variasi 4%Mg-HA menghasilkan lapisan yang paling homogen tanpa crack dibanding variasi lainnya. ......The coating of metal implants with bioactive material is carried out to increase the biofunctionality of its surface for easier binding to body tissues. This study aims to determine the effects of magnesium substitution into hydroxyapatite on the morphology of the formed layer on the surface of SS 316L. The synthesis of magnesium substituted hydroxyapatite (Mg-HA) was carried out using the sol-gel technique, then deposited on the surface of SS 316L with the dip coating technique. XRD and FTIR was conducted to obtain Mg-HA characteristics such as lattice parameters, crystallinity index, crystal size, and functional groups. Meanwhile, the morphology and composition of the formed Mg-HA layer were observed via SEM-EDX. The XRD pattern shows a tendency of biphasic hydroxyapatite formation (HA + β -CPP) when magnesium is substituted to the apatite lattice. Changes in the values ​​of lattice parameters a and c, crystallinity index, and crystallite size were found along with the addition of the mole fraction of Mg into hydroxyapatite. FTIR spectrum of the formation of Mg2+ ions with hydroxyl groups in HA. SEM image showed the effect of Mg on particle agglomeration of Mg-HA on the surface layer. This study found that the variation of 4% Mg-HA produced the most homogeneous layer compared to other variations.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryasatya Ardhana
Abstrak :
Implan logam berbahan stainless steel memilki sifat mekanik yang baik namun mempunyai kelemahan seperti toksiksitas dan rentan terhadap kolonisasi bakteri. Alternatif seperti biomaterial keramik untuk pelapis logam menunjukkan potensi yang sangat baik dalam memberikan kemampuan mekanis dan biokompatibilitas yang tinggi untuk implan load-bearing serta mampu mendukung pertumbuhan sel tulang, dan membentuk ikatan yang kuat pada jaringan keras maupun lunak. Hidroksiapatit (HA), serta hidroksiapatit tersubstitusi seng (Zn-HA) dan fluor (F-HA) merupakan kandidat pelapis biomaterial logam yang cocok untuk tulang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik fisik dan mikrostruktural dari substrat SS 316L yang dilapisi dengan bifasik hidroksiapatit dengan kalsium pirofosfat (HA/β-CPP) yang tersubstitusi seng (Zn-HA), fluor (F-HA), dengan metode sol-gel. Nanopartikel disintesis melalui metode sol-gel dan substrat SS 316L dilapis dengan teknik dip-coating secara manual. Kristalografi dan gugus fungsi dievaluasi masing-masing dengan spektroskopi X-Ray Diffraction (XRD) dan Fourier Transform Infrared (FTIR). Ditunjukkan bahwa HA/β-CPP dan Zn-HA terdiri dari fase hidroksiapatit murni dan β-CPP (β-calcium pyrophosphate) menunjukkan sifat bifasik dari kedua serbuk tersebut. F-HA memiliki fase yang mendekati fluorapatit dan tidak ditemukannya fase β-CPP. Substitusi ion seng menurunkan kristalinitas, ukuran kristal, serta stabilitas struktur apatit dari HA sedangkan substitusi ion fluor mampu meningkatkan kristalinitas, ukuran kristal, serta stabilitas struktur apatit dari HA. Ukuran kristal terbesar didapatkan dari F-HA sebesar 215,58 Å dengan indeks kristalinitas 0,295. Substitusi ion seng dan fluor ditunjukan dengan adanya pergeseran dan perubahan intensitas pola infrared (IR). Penelitian ini menunjukkan bahwa struktur atom HA memungkinkan untuk terjadinya substitusi. Hasil SEM dari ketiga lapisan sampel menunjukkan persentase porositas dari sampel HA/β-CPP, Zn-HA, dan F-HA masing-masing adalah 52,98%, 50,27%, dan 53,29% serta ukuran pori sampel sebesar 108,78 μm, 131,77 μm, dan 100.29 μm. Ini menunjukkan struktur permukaan yang halus, lebih padat (dengan struktur mikro yang lebih rapat) dengan homogenitas yang baik dan porositas yang sesuai dalam aplikasi medis. ......Metal implants made of stainless steel have good mechanical properties but have weaknesses such as toxicity and susceptible to bacterial colonization. Alternatives such as ceramic biomaterials for metallic coatings show great potential in providing high mechanical properties and biocompatibility for load-bearing implants as well as being able to support bone cell growth, and form strong bonds to both hard and soft tissues. Hydroxyapatite (HA), as well as zinc substituted hydroxyapatite (Zn-HA) and fluorine substituted hydroxyapatite (F-HA) are suitable metal biomaterial coating candidates for bone. This study aims to examine the physical and microstructural characteristics of SS 316L coated with biphasic hydroxyapatite and calcium pyrophosphate (HA/β-CPP), zinc substituted hydroxyapatite (Zn-HA), and fluorine substituted hydroxyapatite (F-HA) using the sol-gel method. The nanoparticles were synthesized using the sol-gel method and the SS 316L substrate was coated with a manual dip-coating technique. Crystallography and functional groups were evaluated by X-Ray Diffraction (XRD) and Fourier Transform Infrared (FTIR) spectroscopy, respectively. It was shown that HA and Zn-HA consisted of pure hydroxyapatite phase and β-CPP (β-calcium pyrophosphate) showed the biphasic nature of the two powders. F-HA has a phase close to fluorapatite but there is no β-CPP phase found on it. Zinc ion substitution decreased the crystallinity, crystal size, and stability of the apatite structure of HA, while fluorine ion substitution was able to increase the crystallinity, crystal size, and stability of the apatite structure of HA. The largest crystal size was obtained from F-HA of 215.58 Å with a crystallinity index of 0.295. The substitution of zinc and fluorine ions was indicated by a shift and a change in the intensity of the infrared (IR) pattern. This study shows that the atomic structure of HA allows for substitution. The SEM results from the three sample layers showed that the porosity percentages of the HA/β-CPP, Zn-HA, and F-HA samples were 52.98%, 50.27%, and 53.29%, respectively, and the sample pore size was 108.78 μm, 131.77 μm, and 100.29 μm. It exhibits a smoother, denser surface structure (with a denser microstructure) with good homogeneity and porosity suitable in medical applications.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Sandra Clarissa
Abstrak :
Kebutuhan akan penggunaan radiasi pengion pada sektor kesehatan (diagnostik dan terapi) kian meningkat setiap tahunnya. Dalam penggunaannya, perlu dipastikan bahwa pemberian dosis yang diterima pasien sudah akurat sehingga perlu adanya audit dosis guna membantu keamanan dan efektivitas dalam pemaparan radiasi. Dosimeter termoluminesensi (TLD) merupakan salah satu alat ukur radiasi dengan pengukuran yang persisi karena mampu menghasilkan distribusi dosis yang homogen. TLD berbahan kalsium sulfat (CaSO4) merupakan salah satu material TLD yang banyak digunakan karena memiliki sensitivitas yang tinggi. Pemberian pendadah Cu pada TLD berbahan fosfor dilaporkan dapat menambah jangkauan respon bacaan TL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi pendadah Cu paling optimum untuk CaSO4. TLD dibuat menggunakan metode sintesis ko-presipitasi dengan bahan dasar CaCl2, (NH4)2SO4, dan CuCl2. Penambahan CuCl2 divariasikan dengan konsentrasi yang berbeda (0,1, 0,5, 1,0, dan 1,5 mol%). Serbuk TLD hasil sintesis kemudian dikompaksi menjadi bentuk pellet untuk kemudahan penggunaannya. Selanjutnya dilakukan analisis uji morfologi dan komposisi bahan menggunakan XRD dan SEM-EDS. Hasil XRD menunjukan bahwa TLD hasil sintesis memiliki struktur kristal dalam bentuk ortorombik dan hasil SEM-EDS menunjukan penambahan pendadah Cu menyebabkan berkurangnya ukuran partikel CaSO4. Berdasarkan hasil uji respon terhadap sinar-X, TLD dengan penambahan konsentrasi pendadah Cu sebesar 0,1 mol% memiliki tanggapan paling optimum terhadap radiasi sinar-X pada energi 70 kV. Dengan nilai deviasi tanggapan yang rendah, TLD CaSO4:Cu dapat dipertimbangkan penggunaannya untuk aplikasi medik dengan energi radiasi yang rendah.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>