Ditemukan 64 dokumen yang sesuai dengan query
Dita Liesdi Nurmalisari
"Kayu manis dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan mengatasi bau mulut, namun memiliki pH asam yang dapat mempengaruhi kekasaran email. Penelitian ini menggunakan 12 gigi premolar yang direndam dalam larutan kayu manis 4% dan 12,5% (masing-masing n=6) selama 60 menit, 120 menit, dan 180 menit. Berdasarkan hasil analisa statistik Repeated ANOVA, perendaman gigi dalam larutan kayu manis 4% tidak menunjukkan perubahan kekasaran yang signifikan (p>0.05), sedangkan perendaman dalam konsentrasi 12,5% selama 120 menit dan 180 menit menunjukkan penurunan kekasaran yang signifikan (p<0.05). Perubahan kekasaran dipengaruhi oleh pH larutan, konsentrasi larutan serta lama pemaparan larutan terhadap permukaan email gigi manusia.
Cinnamon can be used to treat toothache and overcome bad breath but it has an acidic pH that affect the enamel surface roughness. This study used 12 premolars teeth immersed in a cinnamon solution of 4% and 12.5% (each n=6) for 60,120 and 180 minutes. Results analyzed by ANOVA showed teeth immersion in a solution of 4% cinnamon had no significant changes in surface roughness (Sig>0.05) while immersion in a concentration of 12.5% for 120 and 180 minutes showed a significant reduction in surface roughness (Sig<0.05). The changes were caused by pH,concentration and duration of exposure to cinnamon extract solution."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45004
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Cininta Ayu Candani Kryandhari
"Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh perendaman dalam larutan kayu manis terhadap kekerasan mikro email gigi manusia dengan menggunakan Shimadzu Micro Hardness Tester HMV-2. Delapan spesimen gigi premolar atas manusia dibagi menjadi kelompok perendaman larutan 4% dan 12,5%, selama 60 menit, 120 menit, dan 180 menit. Pengukuran kekerasan menggunakan indenter Knoop, sebelum dan setelah perlakuan. Data dianalisis dengan Repeated ANOVA dan Independent T-Test. Perendaman dalam larutan 4% selama 60 menit dan 120 menit menurunkan kekerasan. Sebaliknya, perendaman selama 180 menit meningkatkan kekerasan. Perendaman dalam larutan 12,5% hingga180 menit menurunkan kekerasan. Perendaman gigi dalam larutan kayu manis dapat menyebabkan perubahan kekerasan.
This research was conducted to understand the effect of immersion of the human tooth enamel in cinnamon extract solution to the enamel microhardness using Shimadzu Micro Hardness Tester HMV-2. Eight specimens of maxillary premolar soaked in 4% and 12,5% solution for 60 minutes, 120 minutes, and 180 minutes. Hardness measurements using Knoop indenter performed before and after treatment. Data were analyzed by Repeated ANOVA and Independent T-Test. Immersion in 4% solution for 60 minutes and 120 minutes reduce microhardness. Soaking for 180 minutes will increase microhardness. Soaking in 12,5% solution for 180 minutes reduce microhardness. Enamel immersion may change microhardness."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45577
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jessica
"Larutan kayu manis dapat menjadi obat kumur alternatif, namun kandungan taninnya dapat menyebabkan diskolorasi. Untuk mengetahui pengaruh perendaman dengan larutan kayu manis terhadap perubahan warna email, duabelas gigi premolar direndam dalam larutan kayu manis konsentrasi 4% dan 12,5% (masing-masing n=6) selama 60 menit, 120 menit, dan 180 menit. Terdapat peningkatan perubahan warna seiring lama perendaman dan besarnya konsentrasi. Seluruh sampel menunjukkan perubahan warna yang tidak dapat diterima secara klinis (ΔE>3,5). Uji antar kelompok waktu menunjukkan perubahan bermakna (p<0,05) sedangkan antar konsentrasi perubahannya tidak bermakna (p>0,05). Larutan kayu manis menyebabkan perubahan warna email yang tidak dapat diterima secara klinis.
Cinnamon solution can be used as an alternative mouthwash. However, its tannin can cause discoloration. To identify the effect of cinnamon solution immersion to color change of tooth enamel, twelve premolar teeth were immersed in 4% and 12% cinnamon solution concentration (each n=6) for 60 minutes, 120 minutes, and 180 minutes. There were higher changes at longer time of immersion and bigger concentration. All samples showed clinically unacceptable color changes result (ΔE>3,5). Test between time groups showed significant changes (p<0,05) and no significant changes between concentration groups (p>0,05). Cinnamon solution can cause a clinically unacceptable color changes to tooth enamel."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45139
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Meita Herisa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh durasi paparan gel theobromine terhadap kekerasan dan ketahanan email dari asam sitrat 1%. Dua puluh delapan spesimen gigi dibagi menjadi 3 kelompok yang mendapat paparan gel 16, 48, dan 96 menit yang selanjutnya direndam dalam larutan asam sitrat 1%, dan 1 kelompok yang hanya direndam larutan asam sitrat 1%. Uji Wilcoxon dan Mann-Whitney menunjukkan peningkatan dan penurunan nilai kekerasan email yang bermakna setelah paparan gel dan perendaman asam (p<0,05), dan antar kelompok durasi paparan gel yang dilanjutkan perendaman asam (p<0,05). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gel theobromine dapat meningkatkan kekerasan email namun tidak dapat mempertahankan kekerasan email terhadap kelarutan. Durasi paparan gel theobromine berpengaruh terhadap peningkatan nilai kekerasan dan ketahanan email dari kelarutan asam.
This study is aimed to analyze the effect of theobromine gel’s duration exposure towards enamel microhardness and acid resistance. Twenty eight specimens were divided into 3 groups, exposed to theobromine gel 200mg/L in 16, 48, and 96 minutes, and soaked in citric acid 1%, and 1 group only soaked in citric acid 1%. Wilcoxon and Mann-Whitney test show a significant increase and decrease in enamel microhardness after exposure with theobromine gel and citric acid (p<0,05) and between different durations of exposure with theobromine gel and then immersed in citric acid (p<0,05). Application of theobromine gel 200mg/L increased enamel microhardness but did not contribute towards enamel acid resistance. Duration of theobromine gel application affected enamel microhardness and acid resistance."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S44796
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhamad Ihsan Pramadya Irawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu paparan gel theobromine terhadap kekerasan permukaan email setelah demineralisasi dengan asam sitrat 1%. Spesimen email direndam asam sitrat 1% selama 2,5 menit lalu kemudian dipapar oleh gel theobromine 200 mg/l selama 16, 48 dan 96 menit. Nilai kekerasan email diuji menggunakan Knoop Microhardness Tester Shimadzu, Japan. Uji Wilcoxon dan Mann-Whitney menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai kekerasan email secara bermakna (p<0,05) setelah demineralisasi dengan asam sitrat 1% sebesar 35%-39%. Gel theobromine 200 mg/l dapat meningkatkan kekerasan email secara bermakna (p<0,05) yang telah didemineralisasi oleh asam sitrat 1%.
The aim of this study was to investigate the effect of different exposure time of theobromine gel on enamel microhardness after demineralization with 1% citric acid. Specimens were immersed in 1% citric acid solution for 2.5 minutes and then were exposed to theobromine gel 200 mg/l for 16, 48 and 96 minutes. Enamel microhardness value was tested using Knoop Microhardness Tester Shimadzu Japan. Wilcoxon and Mann-Whitney test showed significant reduction (p<0,05) of microhardness value for all specimens after demineralization with 1% citric acid about 35-39%. Theobromine gel could increase enamel microhardness significantly (p<0,05) after deminerlization with 1% citric acid."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S45102
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anindyajati Maharddhika
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui efek penyikatan pada permukaan email terhadap nilai kekasarannya setelah pemaparan gel theobromine 200 mg/L dengan durasi berbeda (8 menit, 16 menit, 32 menit) dan dengan pemaparan gel NaF 2% (16 menit), menggunakan Mitutoyo SJ 301, Jepang. Digunakan 24 spesimen gigi manusia premolar atas yang dibagi dalam empat kelompok. Analisa statistik dengan Kruskal Wallis dan Friedman menunjukkan penurunan nilai kekasaran pada semua spesimen setelah pemaparan gel theobromine dan peningkatan nilai kekasaran kembali setelah penyikatan. Nilai kekasaran kelompok gel theobromine (32 menit) setelah penyikatan masih lebih rendah daripada kekasaran awalnya.
The aim of this study was to evaluate the effect of brushing on enamel surface roughness after different exposure times from 200 mg/L theobromine gel (8 minutes, 16 minutes, 32 minutes) and of 2% NaF gel (16 minutes), using Mitutoyo SJ 301, Japan. Twenty four specimens of human upper premolar teeth were used and divided into four groups. Kruskal Wallis dan Friedman tests showed a decrease in roughness values after theobromine gel exposure in all specimens and an increase in roughness values after brushing. Surface roughness values of theobromine gel exposure (32 minutes) after brushing were lower than initial roughness."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S45409
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dina Ariani
"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh intensitas dan lama penyinaran dengan LED curing unit terhadap kekuatan tarik diametral resin komposit mikrohibrida. Enam puluh tiga spesimen dari tiga merk resin komposit mikrohibrida; Polofil Supra, Filtek Z250, dan Solare X, dibagi ke dalam dua kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol. Kelompok perlakuan dipolimerisasi menggunakan LED curing unit Flashmax P3 selama satu dan tiga detik sesuai instruksi pabrik. Kelompok kontrol dipolimerisasi menggunakan Ledmax 450 dengan lama penyinaran sesuai instruksi pabrik resin komposit. Hasil analisa statistik tidak menunjukkan perbedaan bermakna. Intensitas cahaya yang tinggi dengan lama penyinaran yang pendek tidak mempengaruhi kekuatan tarik diametral resin komposit mikrohibrida.
The aim of this study was to evaluate the influence of light intensity and curing time of the newest LED curing unit on diametral tensile strength of microhybrid composite resin. Sixty three specimens from three brands; Polofil Supra, Filtek Z250, and Solare X, were divided into two test groups and one control group. The test groups were polymerized by LED curing unit Flashmax P3 for one and three seconds based on the manufacturer's instruction. The control group was polymerized by Ledmax 450 with curing time based on composite resin manufacturer's instruction. The result was statistically insignificant. Higher light intensity and shorter curing time did not influence the diametral tensile strength of microhybrid composite resin."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sumendap, Indira Betari
"Semen Ionomer Kaca (SIK) Konvensional dapat mengalami diskolorasi.Untuk mengetahui pengaruh penyikatan pasta gigi terhadap tingkat diskolorasi SIK Konvensional, dilakukan penelitian terhadap 24 spesimen SIK konvensional yang disikat oleh empat jenis pasta gigi dengan lama penyikatan 1, 2 dan 4 minggu, setelah sebelumnya direndam dalam larutan kopi. Terdapat peningkatan kecerahan warna seiring lama penyikatan pada setiap kelompok. Uji antar kelompok waktu menunjukkan adanya perubahan bermakna (p<0,05) pada beberapa kelompok pasta gigi sedangkan antar jenis pasta gigi menunjukkan perubahan bermakna (p<0,05) hanya pada minggu pertama dan ketiga. Penyikatan menggunakan pasta gigi pemutih menyebabkan peningkatan kecerahan warna SIK konvensional yang sebelumnya mengalami diskolorasi karena kopi.
Discoloration can also happen to restorative material, such as Conventional Glass Ionomer Cement (Conventional GIC). To identify the effect of brushing with whitening toothpaste to discoloration level of conventional GIC, twenty-four specimens were first immersed in coffee, then brushed by four different toothpastes. There were increase of lightness at longer time of brushing in every specimens. Test between time groups showed significant changes (p<0,05) only in some toothpaste groups and also significant changes (p<0,05) between toothpaste groups only in the first and third week. Whitening toothpaste can decrease discoloration level of stained conventional GIC."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ingrid Amelia
"Kontaminasi bakteri pada tumpatan sementara dapat menyebabkan kegagalan perawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan sealing ability tumpatan sementara berbasis zinc oxide eugenol dan non-eugenol. Dua puluh gigi premolar yang telah diekstraksi ditumpat 4 bahan tumpatan sementara zinc oxide yang berbeda lalu direndam selama 5 hari dalam methylene blue 1% dan diuji penetrasi pewarna dengan skoring menggunakan alat stereomikroskop Nikon SMZ800, Japan (perbesaran 63x). Hasil penelitian menunjukkan sealing ability pada tumpatan sementara zinc oxide non-eugenol lebih baik dibandingkan zinc oxide eugenol.
Bacteria contamination on temporary filling can cause treatment failure. The aim of this study was to evaluate the sealing ability of zinc oxide eugenol and noneugenol based temporary filling by dye penetration test using scoring. Twenty extracted maxillary premolar were filled with 4 different temporary filling, then immersed in 1% methylene blue solution for 5 days and evaluated under stereomicroscope Nikon SMZ800, Japan (63x). Results showed that sealing ability of zinc oxide non-eugenol based temporary filling was better than temporary filling based of zinc oxide eugenol."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Diah Ismayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh saliva buatan dengan pH yang berbeda-beda terhadap terhadap kekuatan tarik diametral Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin (SIKMR) yang dilapisi bahan pelindung varnish dan nanofilled coating agent. Spesimen yang dilapisi bahan pelindung direndam dalam saliva pH 4,5, 5,5, dan 7 selama 24 jam dalam inkubator bersuhu 37°C. Kekuatan tarik diametral diuji dengan Universal Testing Machine.
Hasil menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna pada seluruh spesimen yang dikelompokkan berdasarkan tingkat keasaman saliva serta jenis bahan pelindung (p>0,05). Bahan pelindung varnish maupun nanofilled coating agent dapat bertahan dengan baik pada SIKMR dalam kondisi asam yang merupakan simulasi keadaan rongga mulut pada kelompok orang dengan resiko karies tinggi selama 24 jam proses maturasinya.
The aim of this study was to evaluate the effect of artificial saliva with different acidities on the diametral tensile strength of RMGIC coated with varnish and nanofilled coating agent. The specimens coated with coating agents were immersed in artificial saliva with the pH of 4.5, 5.5, and 7 for 24 hours at 37°C. The diametral tensile strength of the specimens were tested with Universal Testing Machine.There were no significant differences on the diametral tensile strength of all specimens that were put into groups based on the acidity of the saliva and the type of coating agent (p>0.05). Both varnish and nanofilled coating agent stayed on the RMGIC in the acidic condition that simulated the true condition of oral cavity of people with high caries risk for the 24 hours of maturation."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library