Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zuraida Zulkarnain, supervisor
"Bakteri E.coli dapat berada dalam saluran usus halus manusia, digunakan sebagai organisme indeks kontaminasi fecal, sebagai indikator kesehatan kontaminasi dari sumber pencemaran makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan adanya bakteri E.coli pada makanan, menggunakan desain crosssectional, sampel sebanyak 36 sampel warung makan wilayah Margonda Raya dan Kartini Depok Jawa Barat, teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, penentuan Adanya bakteri dengan metode TPC (Total Plate Count) serta variabel independen dengan wawancara dan ceklist.
Hasil penelitian faktor yang berhubungan adalah Pengetahuan, Tindakan Pengolahan, Fasilitas, Kondisi warung makan, dan pendidikan. Setiap peningkatan skor pengetahuan pengolahan sebesar 10 unit akan menurunkan resiko kontaminasi E.coli sebesar 1,5. Setiap peningkatan skor tindakan pengolahan sebesar 10 unit akan menurunkan resiko kontaminasi E.coli sebesar 1,506. Setiap peningkatan skor fasilitas sanitasi warung makan sebesar 10 unit akan menurunkan resiko terjadinya kontaminasi E.coli sebesar 1,3. Setiap peningkatan skor kondisi warung makan sanitasi makanan penjamah sebesar 10 unit akan menurunkan resiko kontaminasi E.coli sebesar 1,3. Pendidikan SMA sederajat dan lebih tinggi akan menurunkan resiko terjadinya kontaminasi E.coli sebesar 5,0 kali dibandingkan dengan pendidikan kurang dari SMP sederajat.

E.coli bacteria can be present in the human intestine tract, is used as an index organisms of fecal contamination, as an indicator of the health of the contamination of the source of food contamination. This study aims to determine the factors associated with the presence of E. coli in food, using cross-sectional design, a sample of 36 samples of food stalls Margonda region and Kartini Raya, Depok, West Java. the sampling technique used is total sampling, determination of the presence of bacteria method TPC (Total Plate Count) as well as the independent variables with the interview and checklist.
The research results related factor is Knowledge, Action Processing, facilities, food stalls conditions, and education. Any increase in processing knowledge score of 10 units will reduce the risk of E. coli contamination of 1.5. Each processing action scores increase by 10 units will reduce the risk of E. coli contamination at 1.506. Every improvement of sanitation facilities food stalls scores of 10 units will reduce the risk of E. coli contamination of 1.3. Any increase in sanitary condition score diner food handlers at 10 units will reduce the risk of E. coli contamination of 1.3. Of high school education and higher will reduce the risk of E. coli contamination by
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45110
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Melinda
"ABSTRAK
Pendahuluan: Di Indonesia setiap 25 menit terdapat satu orang terinfeksi Human ImmunoDefiency virus HIV, satu dari lima orang yang terinfeksi berusia dibawah 25 tahun. Kejadian HIVperlu penanganan yang sangat serius, kesadaran pemanfaatan fasilitas kesehatan diharapkan dapatmengurangi kejadian HIV. Provinsi Kalimantan Timur menjadi 10 provinsi terbanyakpenyumbang angka kejadian HIV di Indonesia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuifaktor risiko status HIV pada pasien di fasilitas kesehatan VCT Rumah Sakit Umum AwahabSyarani Kota Samarinda Kalimantan Timur. Metode: Desain penelitian adalah Case Kontrol.Sampel sebesar 140 orang dengan 70 orang orang pada kasus yang diambil secara Quota Samplingdari pasien di Klinik VCT, sedangkan 70 orang sebagai kontrol diambil dari klinik kulit kelamin.Data dianalisis dengan regresi logistic ganda. Hasil: Faktor risiko dari status HIV di Klinik VCTRSU A Wahab Syarani adalah pekerjaan p=0,004 , Perilaku seksual berisiko p=0,007 , danketersediaan informasi kesehatan p=0,001 sedangkan pengetahuan komperhensif, jenis kelamin,dan pendidikan merupakan counfonding. Pekerjaan yang berisiko tinggi merupakan faktor risikoyang paling dominan terhadap status HIV. Responden yang memiliki pekerjaan risiko tinggiberisiko terinfeksi HIV 20 kali dibandingkan dengan pekerjaan yang tidak risiko tinggi, OR:20,11,95 CI:2,65-152,26 setelah dikontrol oleh perilaku seksual berisiko, ketersediaaninformasi kesehatan, pengetahuan komperhenshif, jenis kelamin, dan pendidikan. Dalammenurunkan angka kejadian HIV, perlu adanya kerja dari berbagai pihak, dengan memberikaninfomasi tentang penularan dan pencegahan di berbagai fasilitas dan layanan umum dan berupayamenghilangkan stigma terhadap orang dengan HIV di lingkungan masyarakat.Kata Kunci : Faktor Risiko, VCT Voluntary Counselling and Testing , HIV/AIDS

ABSTRACT
Introduction In Indonesia every 25 minutes there is one person infected Human ImmunoDeficiency Virus HIV, one in five infected people aged under 25 years. The incidence of HIVneeds very serious treatment, awareness of the utilization of health facilities is expected to reducethe incidence of HIV. East Kalimantan province became the top 10 provinces contributing to theincidence of HIV in Indonesia. Objective This study aims to determine the risk factors of HIVstatus in patients in health facilities VCT Awahab Syarani General Hospital, Samarinda City, EastKalimantan. Method The study design was Case Control. A sample of 140 people with 70 peoplein cases taken by Quota Sampling from patients at VCT Clinic, while 70 people as control weretaken from the genital skin clinic. Data were analyzed by multiple logistic regression. Results Risk factors from HIV status in health facilities VCT Awahab Syarani General Hospital wereEmployments p 0.004 , risky sexual behavior p 0.007 , and availability of health information p 0.001 whereas comprehensive knowledge, sex, and education were counfonding.Employments is the most dominant risk factor for HIV status. Respondents who have high riskjobs are at risk of HIV infection 20 times compared to non high risk jobs OR 20,11,95 CI 2,65 152,26 after being controlled by risky sexual behavior, availability of health information,comprehensive knowledge, sex, and education. In reducing the incidence of HIV, it is required towork from various parties, to provide information on transmission and prevention in publicfacilities and services and not to stigmatize people living with HIV in the community.Keywords Risk Factors, VCT Voluntary Counseling and Testing , HIV AIDS"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library