Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aloysius Suratin
"

Konversi hutan alam menjadi perkebunan kelapa sawit monokultur menyebabkan menurunnya kadar unsur hara. Terbatasnya pengetahuan, akses unsur hara, dan dukungan kelembagaan bagi pekebun kelapa sawit swadaya menimbulkan kompleksitas pada upaya mempertahankan keberlanjutan unsur hara pada perkebunan kelapa sawit di tanah mineral. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jaringan sosioekologis, akses informasi unsur hara, akses unsur hara, praktik pengelolaan unsur hara dan neraca unsur hara di perkebunan kelapa sawit swadaya. Peneliti menggunakan 5 metode yaitu Social Network Analysis untuk menganalisis struktur jaringan sosioekologis PKSS, Triad Census untuk mengukur stabilitas jaringan dan partisipasi PKSS pada jaringan, perhitungan neraca unsur hara dan Nutrient Use Efficiency untuk menganalisis keseimbangan unsur hara dan keberlanjutan ekologis, dan analisis Benefit Cost Ratio untuk menentukan kelayakan ekonomi. Hasil analisis menunjukkan bahwa praktik pengelolaan unsur hara di lokasi penelitian sangat rendah (IPH =0,63) akibat akses informasi unsur hara yang tergolong sedang (IAI=0,65) dan akses unsur hara yang rendah (IAH=0,37). Structural hole pada jaringan sosioekologis menyebabkan partisipasi PKSS pada proses interaksi pada jaringan sangat rendah (Indeks Partisipasi PKSS 0,13; Standar=0,59) dan stabilitas struktur jaringan sedang (Indeks Stabilitas Struktur Jaringan 0,39; Standar=0,76). Kendala tersebut menyebabkan tingkat pengetahuan PKSS pada sumber unsur hara anorganik lebih tinggi daripada sumber unsur hara organik, 52,29% PKSS tidak melakukan pemupukan; hanya 31,37% PKSS yang memperoleh akses pupuk bersubsidi, dan terjadi ekstrasi berlebihan pada unsur hara tanah. Unsur hara di perkebunan kelapa sawit swadaya tidak berkelanjutan karena tidak seimbangnya neraca unsur hara, tidak stabilnya jaringan sistem sosioekologis, dan sangat rendahnya partisipasi PKSS pada jaringan walaupun secara ekonomi perkebunan kelapa sawit tersebut layak (BCR=1,26).  Membentuk kelompok tani, mengembangkan kemitraan antara kelompok tani dengan jaringan ahli, membentuk kemitraan antara kelompok tani dengan perusahaan kelapa sawit, membentuk kemitraan dengan lembaga keuangan, dan meningkatkan aplikasi biomassa dan sumber unsur hara organik lain adalah intervensi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan keberlanjutan unsur hara.


Conversion of natural habitat to oil palm plantation reduced soil nutrient contents. Limited smallholders’ knowledge, access to nutrients, and institution supports created complexity in efforts to maintain sustainability of socioecological system in the oil palm plantation in mineral soil. This research aimed to analyse the socioecological networks of the smallholders, access to information, access to nutrients, nutrients management practices and nutrients budget. I applied 5 methods: Social Network Analysis to analyse network structure, Triad Census to analyse network stability and smallholder’s participation, Soil Nutrient Budget Measurement and Nutrient Use Efficiency to measure nutrient balance and ecological sustainability, and Benefit Cost Ratio to estimate economic feasibility. Results of the research were: nutrient management practice was very low (IPH=0,63) as the impact of medium access to information (IAI =0,65) and low access to nutrients (IAH=0,37). Structural hole in the network contributed to the very low level of smallholders’ participation in the network (Smallholders Participation Index 0.13 of the standard 0.59) and medium level of network stability (Structure Stability Index 0.39 of the standard 0.79). As a results, the level of smallholders’ knowledge about inorganic fartilizer is higher (100%) than the organic (<100%), 52.29% (N=153) of the smallholders were not fertilized their plots, 31.37% (N=153) of the smallholders that have access to subsidized fertilizers, and soil nutrient mining occurred in the field. The socioecological system at the independent oil palm plantation was unsustainable due to soil nutrient imbalances, instability of the network structure, and limited the smallholders’ participation in the network although they are economically feasible (BCR=1.26). Imbalances of nutrients in the smallholder managed oil palm plantation can be addressed by forming smallholders’ group, developing partnership between the group and expert network, building the group partnership with oil palm plantation, creating partnership between the groups and the financial institutions; and increasing input of biomasses and other organic nutrient sources.

 

"
2019
T52662
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Mutia Pratiwi
"Ammonia merupakan senyawa polutan dengan ciri khas bau menyengat, serta dapat berbahaya ketika terpapar manusia. PT.PUSRI adalah produsen ammonia dan urea di Indonesia yang terletak berdekatan dengan permukiman warga, dimana gas ammonia seringkali terbebas diudara dan menyebabkan gangguan baik di dalam maupun disekitar lingkungan pabrik. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi terbebasnya gas ammonia pada lingkungan sekitar pabrik ditinjau dari faktor penyebab, konsentrasi keluaran ammonia terbebas, dampak terhadap pekerja dan masyarakat, serta tindak penanggulangan yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode sequential explanatory dengan menggabungkan data yang didapatkan dari observasi lapangan, wawancara key informan, kuesioner, dan literature review.
Berdasarkan penelitian, sekitar 95% faktor terbebasnya gas ammonia disebabkan permasalahan peralatan dengan nilai konsentrasi keluaran plant pada kondisi normal berada diantara 50-150 mg/Nm3 dan konsentrasi tertinggi dapat melebihi 435,79 mg/Nm3 pada saat pabrik mengalami gangguan. Dampak yang dialami pekerja dan masyarakat lebih kepada gangguan iritasi pada mata, hidung, dan saluran pernapasan yang bersifat sementara. Adapun tindak penanggulangan PT. PUSRI dalam bentuk Perbaikan proses dan pengembangan IPAL, pembangunan Green barrier, serta posko kesehatan sementara. Perlu dipertimbangkan penanggulangan yang diduga paling baik adalah dengan spraying dan pembangunan green barrier. Akan tetapi, masih terdapat beberapa kendala dan kelemahan dalam implementasinya, sehingga perlu dioptimalkan kembali.

Ammonia is a major pollutant compound with the characteristic of pungent odor, potentially harming when exposed to the human. PT. PUSRI is one of the Industries that produce ammonia and urea which is located adjacent to residential areas, where ammonia is often released in the air, causing disturbances both in and around the factory. This study focused on determining the factors causing the ammonia released, the concentration level of gas, its influence on the environment, along with the prevention attempted by the plant related to the case. This study use a quantitative approach with sequential explanatory method, by using literature study reinforced field observation, secondary data assisted by interviews and questionnaires on the workers and communities.
Based on the research, about 95% of the ammonia gas release is caused by equipment problems with the plant output concentration values under normal conditions between 50-150 mg/Nm3 and can exceed 435.79 mg/Nm3 when the plant is disrupted. The impact experienced by workers and the community is more on temporary irritation of the eyes, nose and respiratory tract. The countermeasures taken are the improvement of the process and development of WWTPs, the construction of Green barriers, and temporary health clinic. It should be considered that the best response is spraying and green barrier, but several weakness towards its implementation should be highlighted in order to achieve the best optimalization.
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2018
T51963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Ardhyarini Hayuning Pratiwi
"ABSTRAK
Indonesia memiliki persebaran sawah di wilayah pesisir yang sangat sensitif pada kejadian cuaca ekstrim seperti kekeringan. Kabupaten Cirebon yang berlokasi di Pantai Utara Jawa termasuk sebagai wilayah rentan kekeringan, diantaranya Desa Pegagan Kidul. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah petani padi di Desa Pegagan Kidul dapat menerima guncangan kekeringan sehingga memberikan implikasi pada penurunan pendapatan, namun mereka belum mempunyai ketahanan penghidupan yang berkelanjutan. Tulisan ini bertujuan untuk mengembangkan model ketahanan penghidupan petani padi untuk menangani dampak kekeringan. Metode yang digunakan adalah metode campuran dengan menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif untuk mengembangkan dan mensimulasikan model system dynamics yang mengeksplorasi interaksi sistemik aset kapital, self-organisation, kapasitas pembelajaran dengan kondisi curah hujan. Model ini digunakan untuk menilai status ketahanan penghidupan petani padi yang diukur melalui pendapatan sebagai outcome dari penghidupan. Hasil permodelan dengan skenario bussiness as usual hingga tahun 2030 memperlihatkan bahwa pendapatan petani masih mengalami penurunan saat terindikasi kekeringan. Skenario intervensi model terbaik dilakukan dengan meningkatkan debit outflow Waduk Jatigede, klaim asuransi pertanian, pemahaman risiko produksi pertanian, dan mengembangkan usaha non-tani serta perlindungan sosial. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan ketahanan penghidupan lebih berkelanjutan dan memberikan manfaat lebih besar dengan adanya intervensi di beberapa subsistem yang dapat menjadi langkah antisipatif dan adaptif.

ABSTRACT
Indonesia has a distribution of rice fields on the coastal area which very sensitive to extreme weather events such as droughts. Cirebon Regency located on the North Coast of Java is susceptible areas of drought, including Pegagan Kidul Village. The research problem is rice farmers in Pegagan Kidul Village has experienced drought which implicates income decline, but they do not have livelihood resilience. This paper aims to develop the rice farmers rsquo livelihood resilience model to cope with drought impact. We employed mixed methods by combining quantitative and qualitative data to develop and simulate a system dynamics model that explores the systemic interaction of capital assets, self organisation, capacity for learning with rainfall condition. The model is used to assess rice farmers rsquo livelihood resilience status that measured through the income earned as a livelihood outcome. The result of modelling with business as usual scenario up to 2030 shows that farmers 39 income still decreased during drought event. The best model intervention scenario is done by increasing the outflow of Jatigede Reservoir, agricultural insurance claims, understanding the risks of agricultural production, and developing non farm enterprises as well as social protection. This study concludes that improving livelihood resilience is more sustainable and provides greater benefits with interventions in some subsystems that can be anticipative and adaptive measures. "
2018
T50188
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Muthi'ah Rezkiyanti Ridwan
"Limbah plastik yang sulit terurai menyebabkan permasalahan tumpukan sampah di lingkungan, namun, penggunaan plastik selama masa pandemi tidak dapat terhindari. Masalah dalam penelitian ini adalah peningkatan limbah plastik kemasan take-away produk makanan dan minuman saat masa Pandemi Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kesadaran lingkungan masyarakat dengan menggunakan analisis variabel pengetahuan, sikap, dan perilaku, serta hubungan ketiga variabel terhadap aktivitas pembelian minuman kemasan yang menggunakan produk plastik sekali pakai. Metode yang digunakan adalah survey terhadap 268 orang sampel. Metode  analisis adalah distribusi frekuensi serta analisis statistik regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat, mayoritas responden sebesar 55,6% memiliki kesadaran lingkungan yang baik. Berdasarkan analisis regresi logistik, variabel perilaku secara signifikan memengaruhi aktivitas masyarakat dalam penggunaan plastik pada pembelian minuman kemasan. Kesimpulan penelitian ini peminimalan penggunaan plastik dapat dicapai dengan pengubahan perilaku masyarakat dengan menggabungkan peningkatan kesadaran lingkungan pada masyarakat dengan implementasi aturan lingkungan dari pemerintah.

Plastic waste nature which is difficult to decompose causes high amount of its garbage in the environtment. However, the use of plastic during pandemic cannot be avoided. Problems occur when there was a surge of demand of take-away food product resulting an increase in food and beverage packaging waste throughout Covid-19 pandemic. The objectives are to analyze public’s environmental awareness regarding plastic packaging waste through variables knowledge, attitude, and behavior and its relationship to public activity in plastic use in beverage purchases products. Methods used are frequency distribution and logistic regression analysis, on total 268 respondents. Results showed about 55.6% have good environmental awareness. Logistic regression analysis show plastic use behavior significantly affects the activity of plastic use in beverage products during Covid-19 pandemic. The conclusion is minimizing the use of single-use plastic could be achieved by changing people’s behavior, which could be attained by combining increasing environmental awarenss in the community and implementing environmental regulations from government."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Yustika Elmaria Marbun
"Pertumbuhan Industri tekstil dan produk teksil (TPT) di Indonesia cukup masif namun belum memenuhi permintaan dunia karena produk tekstil yang dihasilkan dan akan dipasarkan secara mendunia belum memenuhi kriteria ekolabel yang saat ini banyak dipersyaratkan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk evaluasi penerapan ekolabel pada produk tekstil Indonesia khususnya yang dihasilkan dari Industri TPT X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode gabungan dan melakukan analisa deskriptif serta menggunakan analisis Strength Weakness Opportunities and Threats (SWOT) untuk mengembangkan strategi. Hasil penelitian membuktikan bahwa Industri TPT X memberikan efek positif yakni mendukung peningkatan daya saing produk tekstil tetapi belum sepenuhnya menerapkan kriteria ekolabel untuk mendukung konsep keberlanjutan. Untuk mewujudkan produk tekstil yang menerapkan ekolabel dengan daya saing yang lebih besar diperlukan strategi pengembangan produk tekstil berkelanjutan yang sinergis serta optimalisasi kolaborasi antar pemangku kepentingan.

The growth of the textile industry in Indonesia is quite massive but has not yet met world demand because the textile products produced and marketed globally do not meet the ecolabel criteria that are currently required by many. Therefore, this research was conducted to evaluate the application of ecolabelling on Indonesian textile products, especially those produced by the textile industry X. This research uses a quantitative approach with a combined method to carry out descriptive analysis and uses Strength Weakness Opportunities and Threats (SWOT) analysis to develop strategies. The results prove that the textile industry X has had a positive effect which increased the competitiveness of textile products but has not fully implemented ecolabel criteria to support sustainability. To realize textile products that apply ecolabels with greater competitiveness, a synergistic sustainable textile product development strategy is needed as optimized collaboration between stakeholders."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annury Citra Seruni
"Industri kecil di Indonesia mempunyai berbagai tantangan, salah satunya adalah terkait pencemaran lingkungan. Walaupun secara individu dampak lingkungan yang diakibatkan oleh industri kecil relatif rendah, namun secara kolektif dampak lingkungan industri kecil tidak dapat diabaikan. Pencemaran oleh industri kecil dan ketidakmampuan industri kecil untuk mengatasi masalah lingkungan disebabkan keterbatasan industri kecil dalam hal pengetahuan, pendanaan, sumber daya manusia, dan kemampuan manajerial. Pendekatan sentra industri dipercaya dapat meningkatkan daya saing industri kecil dan membantu industri kecil dalam mengatasi masalah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara peran sentra industri dan karakteristik internal industri kecil dengan partisipasi industri kecil dalam kegiatan pengelolaan limbah. Melalui pendekatan kuantitatif dengan metode campuran mixed-methods , penelitian ini menemukan bahwa pengetahuan dan manfaat efisiensi kolektif dari sentra industri memiliki hubungan korelasi positif yang sangat kuat dengan partisipasi industri kecil dalam kegiatan mengelola limbah. Hal ini menunjukkan bahwa faktor internal maupun eksternal memiliki peran penting dalam praktik pengelolaan limbah yang dilakukan oleh industri kecil.

Pollution problem is one of many challenges faced by small industries. While individually they have low environmental footprint, their strenght in number makes a great environmental impact collectively. Lack of knowledge, funds, resources, and managerial skill are amongst the reasons of small industries rsquo inability to solve their environmental problem. One of the approach to solve this problem is by cluster approach. Thus, the overarching question of this research is can clustering be used to solve pollution problem for small industries This paper study how individual characteristics of small industries and collective efficiencies emerging from clustering would impact their participation on waste management activities. Through correlation analysis, this research calculates the influence level of these factors in small industries located in an industrial cluster in Semanan, West Jakarta. Information for the analysis were gathered through questionnaires and interviews. The study found that in terms of individual characteristics, knowledge provides greater influence on participation. Secondly, small industries that received greater benefits from the industrial cluster have higher tendencies to participate in waste management activities. These findings indicate that both internal and external factors are important in supporting small industries participation on waste management activities."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Coryelisabety Dianovita
"

Ketersediaan jasa ekosistem lamun sangat bergantung pada kondisi biofisik dan dinamika ekosistem terutama dari faktor antropogenik. Ekosistem lamun saat ini sedang mengalami krisis karena semakin terpengaruh oleh perubahan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia di zona pesisir. Ini menghambat kelangsungan ekosistem lamun. Riset ini mengevaluasi indeks kesehatan ekosistem lamun dan menentukan potensi keberlanjutan pemanfaatan jasa ekosistem lamun di pesisir Pulau Panjang, Serang, Banten dengan menggunakan pendekatan kuantitatif serta metode campuran. Studi ini menemukan bahwa Pulau Panjang memiliki keragaman spesies lamun yang cukup tinggi dengan ditemukan 7 spesies lamun termasuk Enhalus acoroides yang cukup mendominasi pesisir pulau. Indeks kesehatan lamun juga cukup tinggi yang berkisar di antara 60 – 70%. Hasil riset juga membuktikan bahwa perilaku masyarakat yang konsumtif memicu pemanfataan jasa ekosistem yang tinggi. Pemanfaatan jasa ekosistem lamun yang tinggi dapat mengecilkan potensi pemanfaatan secara berkelanjutan. Ini dikarenakan tingkat pendidikan masyarakat yang tergolong rendah. Oleh karena itu, sosiasliasi dan pengelolaan atas ekosistem lamun perlu segera diimplementasikan.

 


The existence of seagrass ecosystem services is dependent on biophysical conditions and the dynamics of the ecosystem, especially from anthropogenic factors. Seagrass ecosystems are currently in crisis because they are increasingly affected by changes caused by human activities in the coastal zone. This inhibits the sustainability of the seagrass ecosystem. This research evaluates the health index of seagrass ecosystems and determines the potential for sustainable utilization of seagrass ecosystem services on the coast of Pulau Panjang, Serang, Banten using quantitative approaches and mixed methods. The study found that Panjang Island have a high diversity of seagrass species with 7 seagrass species found, including Enhalus acoroides which dominated the coast. Habitat structure index represents seagrass health that was obtained is quite high which ranges between 60 - 70%. Another result of this research also proves that high consumptive behavior triggers the high utilization of ecosystem services. The utilization of seagrass ecosystems can reduce the potential for sustainable utilization of seagrass ecosystems. This is due to the communities’ low education. Therefore, management of seagrass ecosystems needs to be implemented immediately so that sustainable utilization of seagrass ecosystem services can be actualized.

 

"
2019
T53498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library