Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reka Akmar
Abstrak :
Pada beberapa peristiwa gempa, banyak kerusakan yang terjadi karena modifikasi struktur dengan pemasangan dinding bata (DB) pada portal. DB dapat merubah respon struktur secara drastis, karena dengan penambahan DB kekakuan struktur meningkat sehingga perioda getar struktur menjadi lebih kecil. Fenomena ini bisa menguntungkan atau malah membahayakan struktur. Tesis ini akan menganalisis sejauh mana pengaruh pemasangan DB pada portal beton dengan memodelisasikan DB sebagai strut diagonal. Analisis dilakukan dengan memvariasikan kekakuan DB, eksentrisitas pusat massa terhadap pusat geometri, kekakuan DB, besarnya massa dan posisi dinding bata pada portal. Hasil simulasi dan analisis menunjukkan bahwa keruntuhan pertama DB adalah DB yang berada pada lantai paling atas, hal ini disebabkan lendutan yang terjadi pada bagian atas struktur lebih besar. Pemasangan DB pada Tn/Tg<1 (Tn/Tg<1 merepresentasikan bangunan rendah) akan memberi keuntungan pada struktur, sehingga pengabaikan kontribusi kekakuan DB pada tahap disain akan menambah angka keamanan bagi struktur (over design), dan jika kontribusi kekakuan DB diperhitungkan dalam desain maka akan diperoleh efesiensi dari dimensi struktur. Hal sebaliknya terjadi pada Tn/Tg>1 (Tn/Tg>1 merepresentasikan bangunan tinggi) dan Tn/.Tg=l, dimana DB akan menyumbangkan kekakuan terhadap struktur dalam merespon gempa, tapi pada saat bata hancur, respon struktur berubah secara drastis, yang mengakibatkan gaya dalam yang ditahan oleh portal beton akan meningkat, jika hal ini tidak diperhitungkan pada tahap disain, maka tentunya akan membahayakan struktur (under design).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
James Wijaya
Abstrak :
The work presented in this thesis is divided two subjects. First, devoted to the behavior, mechanic model, simulation and analysis of plate tectonics under excitation force approximated. Approach of an Earthquake are assumptions on the nature of the rupture process, review the evidence for the essential importance of the flow under plate with the modes of deformations. Earthquake is primarily a mechanical process which appears as genuire rupture of crust and the earth behaves as an elastic body during the short time span of the phenomena. The friction has probably a fundamental role in the mechanics of the earthquakes. Rock mechanicians consider an earthquake as a stick-slip event controlled by the friction properties of the fault. During an earthquake, on the nature of the fault and on the effect of trapped fluids within the crust at seismogenic depth, fault zone head seismic waves are generated by a shear-dislocation source and then propagated through the modeled earth medium. Wave propagation theory is used to solve the problem at hand for wave motion response, which is found as the superposition of the mean and scattered wave response. Second, devoted model of the wave propagation, an important modeling tool of fault zone properties at depth can be provided by accurate simulations of seismic fault zone head and trapped waves for realistic structures. Analytical solutions for seismic wave fields generated by double-couple sources at material discontinuities in plane-parallel structures. Extensive 2D studies of the dependency of fault zone wave motion on basic media properties and source receiver geometries show that there are significant trade offs between propagation distances along the structure, fault zone width, impedance contrasts, source location within. And the most important applications of the theory of structural dynamics is in analyzing the response of the structures to ground shaking caused by an earthquake. The study for earthquake response of linear SDF systems to earthquake motions concerned the displacement, velocity and acceleration. Then we introduced the response spectrum concept, which is central to earthquake engineering, together with procedures to determine the peak response of systems directly from the response spectrum.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T9957
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Christianto
Abstrak :
Gedung -gedung bertingkat tinggi merupakan salah satu jawaban yang wajar bagi kota Jakarta yang berpenduduk padat, karena dengan adanya bangunan -- bangunan bertingkat ini diharapkan dapat memberikan kepadatan yang setidaknya sama dengan suatu blok yang digantikan. Dalam merangcang bangunan bertingkat tinggi ini ada prinsip utama yang harus diperhatikan yaitu meningkatkan kekuatan struktur terhadap gaya lateral yang umumnya tidak memadai. Salah satu alternatif yang dipakai untuk meningkatkan daya tahan bangunan terhadap gaya lateral adalah portal semikaku. Hal lain yang harus diperhatikan dalam mendisain bangunan bertingkat tinggi adalah masalah kestabilan. Bangunan bertingkat harus tetap stabil selama gaya berlangsung. Untuk mencapai kestabilan struktur dan ketahanan struktur terhadap gempa, dapat dipakai portal semikaku dengan beberapa variasi penempatan pegas semikaku pada balok. Dari variasi penempatan pegas semikaku tersebut, ternyata penempatan pegas semikaku ke arah vertikal yang lebih baik untuk kestabilan dan ketahanan gempa.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar
Abstrak :
Kasus-kasus terjadinya keruntuhan pada struktur jembatan, seperti keruntuhan jembatan rangka baja Cipunagara pada tanggal 23 Juli 2004, telah menunjukkan perlunya upaya rehabilitasi dan pengontrolan pada struktur tersebut. Berbagai sistem kontrol, mulai dari sistem kontrol pasif, aktif, semi-aktif dan hybrid telah diperkenalkan dan terus dikembangkan, dengan berbagai algoritma kontrol aktif seperti Neural Network. Salah satu metode kontrol aktif adalah melalui penggunaan tendon aktif untuk memberikan gaya perlawanan terhadap beban yang terjadi guna mengurangi lendutan dan tegangan yang terjadi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selain besar gaya kontrol yang diberikan, konfigurasi tendon aktif dan metode pelatihan pada sistem kontrol Neural Network memainkan peranan penting dalam tingkat keberhasilan pengontrolan tersebut. Penerapan tendon aktif pada jembatan rangka baja untuk melawan gaya dinamik yang bekerja memberikan hasil berupa pengurangan lendutan yang terjadi pada tengah bentang dan penurunan tegangan tarik maupun tekan pada sebagian besar elemen-elemen rangka. Akan. tetapi, konsenstrasi gaya reaksi tendon aktif pada beberapa nodal juga menyebabkan terjadinya kenaikan tegangan tekan pada beberapa elemen rangka horizontal atas yang sifatnya sangat ditentukan dari konfigurasi tendon aktif yang digunakan.
Steel bridges' failure cases, as occurred at Cipunagara on 23th July 2004, have shown us the need of measures on the structural rehabilitation and control. Various control systems, such as passive, active, semi-active and hybrid control system have been introduced and are being studied and examined with various control algorithms like the Neural Network algorithm. One of the active control methods is an active control tendon. Those tendons control the structural system by applying forces counteracting the external forces on that structure, so that it reduces the deformation of the bridge and the stresses occurred in its elements. The result of this research shows us that besides the value of the applied control forces, the configuration of the tendons itself and the method of the control system?s training plays a very important role in determining the success of this control system. The application of the active tendon for counteracting the dynamic forces working in a steel truss bridge can reduce the deformation at mid-span and reduce the tensile and compressive stresses of most of the truss' elements. However, as the compensation of the concentration of tendon's reaction forces at certain points, the compressive stresses of some top horizontal elements might be increased depending of the tendons' configuration.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16061
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Hernandar
Abstrak :
Pemasangan aiat peredam getaran (damper) dan sistem isolasi (base isolation system) merupakan usaha untuk mengurangi respon struktur terhadap beban dinamik. Ada berbagai macam damper yang telah digunakan sampai saat ini, namun secara umum, dapat dikategorikan ke dalam dua kategori besar, yaitu peredam pasif (passive damper) dan peredam aktif (active damper). Sejak kurang dari 10 tahun yang lalu, telah mulai dikembangkan peredam semi-aktif (semi-active damper). Peredam ini bekerja seperti peredam pasif, namun sifat redamannya bisa dikontrol seperti peredam aktif. Magneto-Rheological (MR) damper adalah salah sate alat kontrol semi-aktif yang sangat handal karena kemungkinan kegagalannya sangat kecil. MR damper mengkonsumsi energi yang sangat kecil. Sedemikian kecilnya sehingga MR damper ini dapat beroperasi dengan hanya tenaga baterai_ Bahkan ketika sumber energi ini gagal beroperasi, MR damper masih dapat bekerja sebagai viscous damper biasa (kontrol pasif). Dalam penelitian ini, dilakukan simulasi aplikasi sistem isolasi dengan redaman semiaktif pads bangunan Iepas pantai bertipe jacket structure untuk mengendalikan respon struktur terhadap berbagai beban gempa sinusoidal, El-Centro, dan Petrolia. Sistem yang digunakan adalah isolasi dengan elastomeric bearing dengan peredam semi-aktif MR damper_ Respon yang diteliti adalah pergerakan deck, gaya geser dasar, dan gaya geser tingkat struktur_ Logika pengontrol yang dipilih untuk mengontrol kinerja damper ini adalah fuzzy logic dan clipped optimal control. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SIMLILINK® dan MATLAB3. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pemasangan MR damper ini cukup efektif dalam mereduksi pergerakan deck dan gaya geser tingkatnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16856
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulardi
Abstrak :
Dalam tesis ini dibahas respon dinamis system kontrol pasif yang terdiri dari system isolasi dan tangki air sebagai redaman pada struktur gedung tahan gempa. Model dibuat dengan tiga derajat kebebasan (three-degree-of freedom) yang terdiri dari system isolasi, struktur gedung, dan air dalam tangki. Pergerakan air dan struktur gedung berinteraksi dengan menggunakan model yang diberikan oleh Housner (1963). Struktur gedung dimodelkan sebagai portal yang masing-masing nodal mempunyai tiga derajat kebebasan (3DOF), air yang bergerak apabila terjadi gempa secara alami akan mempunyai pergerakan yang berlawanan dengan arah datangnya gempa, dan system isolasi keduanya merupakan system kontrol pasif. Analisa yang dilakukan pada struktur gedung dengan tangki air dalam keadaan penuh, kosong dan dicoba berapakah isi air dalam tangki yang optimum untuk mendapatkan respon dinamis yang paling efektif. Hasil anlisa dengan menggunakan system kontrol ini terhadap momen guling, gaya geser, dan simpangan maksimum apabila dibandingkan dengan struktur gedung dasar terjepit dan tanpa tangki air ternyata sangat efektif.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lalita Wahyuni Triandari
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas local vibration yang terjadi di lantai mezzanine pondasi mesin PLTU. Vibrasi ini mengakibatkan ketidaknyamanan bagi manusia. Untuk mereduksi vibrasi yang terjadi maka dilakukan perbaikan dan modifikasi.

Modelisasi struktur berdasarkan pendekatan finite element dengan menggunakan program SAP2000. Beban dinamik dihasilkan melalui pendekatan synthetic agar didapatkan karakteristik yang mendekati hasil pengukuran yang sebenarnya. Pembebanan dinamik menggunakan unbalanced mass dengan fungsi sinusoidal. Model dibuat dalam 3 macam yaitu (1) original, (2) modifikasi dengan added mass, dan (3) modifikasi dengan floating plate yang disangga isolator. Massa yang ditambahkan berupa pelat beton yang berperilaku sebagai massa seismik, dan isolator yang terdiri dari karet dan aspal. Pada model modifikasi, parameter yang dipelajari adalah tebal floating plate, tebal isolator, dan redaman isolator.

Analisa dinamik dilakukan untuk mempelajari pengaruh dari variasi parameter tersebut pada model modifikasi. Parameter dinamik yang diukur adalah besarnya amplitude, ragam getar, pergeseran frekuensi alami, fenomena resonansi serta dibandingkan terhadap nilai yang diijinkan.

Hasil yang diperoleh adalah bahwa penggunaan isolator kombinasi karet dan aspal sebagai peredam dan blok beton sebagai massa seismik dapat menggeser frekuensi alami lantai mezzanine dan memperbaiki local vibration yang terjadi.
2007
T18765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Sarastiti
Abstrak :
Penulangan pada join balok kolom untuk gedung bertingkat rendah cenderung terlalu rapat karena terbatasnya area join. Pengadaan voute adalah salah satu solusinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk meninjau pengaruh adanya voute pada kekuatan join balok kolom yang mengalami beban lateral. Sebagai perhitungan teoritis adalah model analisa kuat geser join berdasarkan SNT 03-xxxx-2001, Strut-and-Tie-Model, dan Softened Strut-and-Tie-Model. Analisa kuat geser join menurut SNI hanya memperhitungkan kuat geser baton, Strut-and-Tie-Model memperhitungkan hukum kesetimbangan untuk model rangkanya, sedangkan Softened Strut-and-Tie-Model turut memperhitungkan hukum kompatibilitas dan hukum konstitutif beton retak serta hukum kesetimbangan model rangka pads join. Penelitian yang dilakukan adalah dengan membandingkan dua bush prototipe join balok kolom interior, join standar dan join voute. Jenis pembebanan adalah semi siklik dengan displacement control dan dilanjutkan dengan pembebanan statik monotonik, diberikan pada kedua ujung balok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban lateral ultimit dan kekakuan join pada join voute lebih besar daripada join standar. Retak lentur balok muncul pada pembebanan yang hampir sama. Retak geser join pertama muncul pads siklus yang sama. Berdasarkan regangan pada tulangan lentur balok, gaya geser yang masuk ke dalam join jauh lebih besar dan perhitungan awal. Regangan pada tie vertikal tidak terlalu jauh dari perhitungan, tetapi regangan pada tie horisontal jauh di bawah dari perhitungan. Berdasarkan data strain gauge, dapat disimpulkan bahwa yang meningkatkan kekuatan join voute adalah karena lebih kecilnya gaya geser yang masuk ke dalam inti join. Dengan demikian, maka diperlukan penelitian lebih dalam tentang besar gaya geser yang masuk ke dalam join dan mekanisme pemikulan gaya geser pada inti join.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhikmawan Abdi
Abstrak :
Penelitian join balok kolom eksterior berupa percobaan di Laboratorium untuk mengetahui pengaruh voute pada join balok kolom, karena dengan adanya voute merupakan salah satu solusi untuk penulangan join yang terlalu rapat. Tujuan penelitian ini untuk meninjau pengaruh voute pada kekuatan join balok kolom yang mengalami beban lateral. Dalam penelitian ini terdapat dua bush prototype join yaitu join balok kolom eksterior dengan voute dan tanpa voute. Beban lateral pada kedua join tersebut adalah semi siklik di Ujung balok. Model analisa kuat geser join berdasarkan SNI 03-xxxx-2001, Strut and Tie Model dan Softened Strut and Tie Model. Kuat geser join menurut SNI hanya memperhitungkan kuat geser beton, Strut and Tie Model memperhitungkan hukum kesetimbangan untuk model rangkanya, sedangkan softened strut and tie model turut memperhitungkan hukum kompatibilitas dan hukum konstitutif beton retak serta hukum kesetimbangan model rangka pada join. Hasil penelitian yang diharapkan adalah perbandingan kedua jenis join balok kolom eksterior berupa perbandingan beban lateral yang dapat dipikul join, hubungan beban dan peralihan, serta pola retak yang terjadi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14997
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Junaedy Rahman
Abstrak :
Salah satu perhatian utama dalam masalah penurunan kemampuan layanan jembatan rangka baja adalah interaksi antara beban pergerakan kendaraan dengan superstruktur jembatan. Dalam retrofit strategy, beberapa upaya yang telah dilakukan adalah dengan penambahan sistem perkuatan pada jembatan dengan menggunakan tendon pretension ekstemal. Dalam analisis respon dinamik, kabel tendon pretension ekstemal dengan konigurasi poligonal, kingpost dan horisontal didesain untuk berperilaku sebagai kontrol aktif yang dilengkapi dengan aktuator. Dengan konsep teknik adaprive control, algoritma fuzzy logic digunakan untuk mengoperasikan penontrolan tendon pada jembatan melalui sistem Fuzzy Logic Control feedback (FLC feedback) dengan gaya kontrol yang dapat dirancang menjadi beradaptasi secara proporsional terhadap lendutan. Pada penelitian ini, respon superstruktur jernbatan rangka dengan sistem kontrol tendon, diuji melalui analisis menggunakan SIMULINK dari software MATLABQ. Dari hasil simulasi terhadap berbagai kontigurasi, variasi kecepatan darl model kendaraan yang secara kontinyu maupuu tidak kontinyu dan pada variasi tipe tendon yang dipakai, menunjukkan bahwa koniigurasi Kingpost memiliki kemampuan yang lebih baik dalarn mereduksi respon lendutan superstruktur jembatan dibanding konfigurasi yang lain. Dari investigasi terhadap tegangan-tegangan maksimum pada elemen batang, juga memperlihatkan terjadinya penurunan tegangan-tegangan tank, utamanya pada elemen chord bawah, dan juga terjadi peningkatan tegangan tekan pada batang-batang tertentu sebagai konsekuensi dari reaksi pengangkuran tendon.
Abstract
One of the principal considerations in the deficient of the steel truss bridge?s service capacity problems is the interaction between the moving vehicle load and the bridge superstructure. In term of retrofit strategy, some efforts to strengthen the bridge system have been frequently done by using extemal pretension tendons. In the dynamic response analysis, the extemal pretension tendons with polygonal, kingpost and horizontal configurations are designed as an active control equipped with an actuator. According to the adaptive control concept, fuzzy logic algorithm is used to activate the tendons in the bridge as a Fuzzy Logic Control feedback (F LC feedback) system with the control forces are designed to be adaptive and proportional to the displacement. In this research, the response of truss, bridge superstructure with tendon control system is examined by a computer analysis using SIMULINK from MATLAB® software. From the simulation with various configurations, various speeds of continuous and discontinuous vehicle model, and various types of tendons, it shows that the Kingpost tendon configuration have a better performance to reduce the displacement of the bridge superstructure than the other configurations. The investigation of maximum stresses in the tmss? members also show the decreasing of tensile stresses, especially for the members at bottom chord, and also the increasing of compressive stresses of certain members as the compensation of the tendons? anchoring reaction forces
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T16051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>