Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salma Aulia Andari
"Konstruksi yang dibangun di atas tanah lunak dapat mengalami masalah akibat karakteristiknya, di mana tanah lunak memiliki kompresibilitas tinggi, permeabilitas kecil dan kuat geser yang rendah. Salah satu metode perbaikan tanah lunak adalah menggunakan prefabricated vertical drain (PVD) dengan vakum, di mana metode ini memperpendek jalur drainase dan berpengaruh pada percepatan konsolidasi. Studi pemodelan finite element model (FEM) dilakukan untuk melihat efek jangka panjang dari metode perbaikan tanah menggunakan vacuum consolidation method. Analisis dilakukan terhadap penurunan tanah, pergerakan lateral dan tekanan air pori selama proses konstruksi dan setelahnya. Berdasarkan hasil analisis, rebound terjadi setelah vakum dimatikan dan dilanjutkan oleh penurunan tanah sekunder. Tanah bergerak secara lateral ke arah vakum ketika perbaikan berlangsung, dan setelahnya secara perlahan bergerak ke arah luar area perbaikan. Pemberian tekanan vakum yang lebih lama berpengaruh pada penurunan tanah dan pergerakan lateral yang lebih besar.

Structures constructed above soft clay could face problems due to it’s characteristics, where soft clay has high compressibility, low permeability, and low shear strength. One of the soil treatments for soft clay is using prefabricated vertical drain (PVD) with vacuum, where this combined method shortens drainage path and increases consolidation rate. A finite element method (FEM) study was conducted to see the long-term effect of vacuum consolidation method. Analysis was carried out on soil settlement, lateral displacement and pore pressure changes during construction and long after. The final result shows that a rebound happened after the vacuum stopped, and was continued by secondary settlement. Soil moved laterally inward to the vacuumed area during treatment, and moving outward slowly after the treatment is done. The longer duration of vacuum affecting settlement and lateral displacement increase.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bisma Prasetyo
"Dibutuhkannya suatu sistem dinding penahan tanah yang kuat stabil secara internal maupun eksternal dalam menanggulangi semakin sulitnya lahan dalam membangun timbunan jalan. Penggunaan material geosintetik yang berupa sabuk perkuatan (friction tie) diharapkan mampu menambah kekuatan tarik pada tanah sehingga dapat meningkatkan performa stabilitas timbunan jalan. Perlu dilakukannya instrumentasi geoteknik untuk memvalidasi perilaku mekanik sistem dinding MSE seperti deformasi, penurunan, serta gaya-gaya yang bekerja pada sistem dalam suatu permodel numerik menggunakan software Plaxis 2D yang ada sehingga didapatkan desain yang aktual sesuai kondisi di lapangan.

The need for a strong retaining wall system that is stable internally and externally in tackling the increasingly difficult land in building road embankments. The use of geosynthetic material in the form of a reinforcement belt (friction tie) is expected to increase the tensile strength of the soil so that it can improve the stability performance of the road embankment. It is necessary to carry out geotechnical instrumentation to validate the mechanical behavior of the MSE wall system such as deformation, settlement, and the forces acting on the system in a numerical model using the existing Plaxis 2D software in order to obtain an actual design in the field."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Aulia Andari
"Tanah lunak memiliki kompresibilitas tinggi, kuat geser serta permeabilitas yang rendah sehingga dapat menimbulkan masalah pada saat maupun pasca konstruksi. Perbaikan tanah perlu dilakukan pada tanah lempung lunak agar tidak menimbulkan permasalahan saat dan pasca konstruksi, di mana salah satu caranya menggunakan prefabricated vertical drain dengan membraneless vacuum. Metode ini diterapkan pada tanah lunak Kendal setebal 20 m. Efek dari metode ini ditinjau pada hasil uji lapangan, sifat fisik dan sifat mekanik tanah lunak Kendal berdasarkan pengujian lapangan dan pengujian laboratorium. Hasil studi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan friction ratio serta menurunnya parameter konsolidasi dan permeabilitas tanah. Akan tetapi, tidak terjadi perubahan yang signifikan pada sifat fisik dan parameter kuat geser tanah lunak.

Soft clay has a high compressibility, low shear strength and low permeability, which can cause a problem during and after construction. Ground improvement need to be done on soft clay so it would not cause any problem in construction. This method is implemented on 20 m thick soft clay in Kendal. The effect of this method on field result, physical and mechanical properties are studied through soil investigation and laboratory test data. It is shown that there’s an increase in friction ratio, decrease on consolidation parameters and soil permeability. In another side, there’s no significant change on physical properties and soil shear strength parameters. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Masogi Kaisarta
"Dalam fase konstruksi, kondisi tanah eksisting memiliki peran penting. Di antaranya adalah sebagai penahan beban konstruksi, beban bangunan, dan beban lainnya untuk kemudian diteruskan hingga ke kedalaman atau lapisan tanah tertentu. Salah satu jenis tanah yang lazim ditemukan dalam kegiatan konstruksi adalah tanah lunak. Tanah lunak di Indonesia tersebar pada hampir 20 juta hektar atau 10% luas total daratan Indonesia (ESDM, 2019). Tanah lempung lunak yang memiliki karakteristik khusus dapat mengakibatkan permasalahan di dalam dunia konstruksi seperti rendahnya daya dukung tanah, resiko kestabilan pada galian tanah, dan penurunan jangka panjang yang besar. Prefabricated Vertical Drain (PVD) dengan Vacuum Consolidation Method adalah salah satu jenis metode perbaikan tanah yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan di bidang geoteknik untuk pengerjaan perbaikan tanah dengan pendekatan konsolidasi. Metode ini biasanya tidak memerlukan penggunaan beban tambahan apabila kekuatan vacuum dapat mencapai 80 kPa atau lebih. Namun apabila beban yang dibutuhkan adalah lebih dari 80 kPa untuk mencapai target perbaikan tanah, maka beban tambahan bisa ditambahkan di atas sistem vacuum. Penelitian ini fokus terhadap studi kasus perbaikan tanah pada “Proyek Apartemen Tangerang”. Berdasarkan hasil data lab dan pengujian in-situ (CPT dan SPT), dapat dideterminasi kedalaman lapisan lunak tanah lempung lanauan mencapai 14-15m dengan nilai N-SPT rata-rata 0-2. Stratifikasi tanah dan parameter geoteknik selanjutnya digunakan dalam pemodelan PVD dan vakum menggunakan perangkat lunak elemen hingga PLAXIS 2D. Hasil pemodelan kemudian dikomparasi dengan data aktual monitoring lapangan dan didapat data penurunan tanah lapangan dan pemodelan masing-masing sebesar 1.36m dan 1.41m. Selanjutnya nilai deformasi lateral lapangan berkisar di 40-70cm pada permukaan. Sedangkan dari hasil pemodelan numerik didapatkan total deformasi lateral sebesar 36,7cm dengan nilai pergeseran sebesar ≤4cm berada hingga jarak ±10m dari area perbaikan tanah. Ketersediaan data uji lab yang lengkap serta penentuan parameter geoteknik yang tepat dapat menjadi kunci utama untuk menghasilkan pemodelan PVD dan vakum yang akurat

In the construction phase, the existing soil condition has an important role. Some of it are to support construction loads, building loads, and other loads to be distributed to a certain depth or layer of soil. One type of soil that is commonly found in construction activities is soft soil. Soft soil in Indonesia is spread in over almost 20 million hectares or 10% of Indonesia's total land area (ESDM, 2019). Soft clay soils with particular characteristics can cause problems in the construction stage such as low soil bearing capacity, risk of stability in excavation, and large long-term settlements. Prefabricated Vertical Drain (PVD) with Vacuum Consolidation Method is one of soil improvement method used by companies in the geotechnical field for soil improvement work using consolidation approach. This method usually does not require the use of additional loads when the vacuum strength can reach 80 kPa or more. However, if the required working load is more than 80 kPa to achieve the soil improvement target, then additional loads can be added on top of the vacuum system. This research focuses on a case study of land improvement in the "Tangerang Apartment Project". Based on the results of laboratory data and in-situ testing (CPT and SPT), it can be determined that the depth of the soft silty clay layer reaches 14-15m with an average N-SPT value of 0-2. Soil stratification and geotechnical parameters were then used in PVD and vacuum modeling using PLAXIS 2D finite element software. The results of the modeling are then compared with the actual data of field instruments monitoring and obtained data of soil settlement in the field and modeling are 1.36m and 1.41m, respectively. Furthermore, the value of the lateral displacement from monitoring ranges from 40-70cm on the surface. Meanwhile, from the results of numerical modeling, the total lateral deformation is 36.7cm with lateral displacement value up to 4cm located up to a distance of ±10m from the soil improvement area. The availability of complete lab data and the determination of the right geotechnical parameters can be the main keys to produce accurate PVD and vacuum models."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library