Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Istiati Suraningsih
"Pendahuluan: Gangguan pendengaran pada pekega selain disebahkan oleh bising di tempat kelja juga dapet disebabkan oleh bahan kimia termasuk pelarut organik. Toluen termasuk pelarut organik yang banyak digunakan indnstri seklcr informal alas kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahni prevalensi gangguan pendengaran sensorineural (SNHL) dan di lakukan peda bulan Januari-Juli 2008.
Metode: Desaill penelitian adalah cross sectional dengan subyek penelitian sebanyak 85 orang pekega alas kaki di Desa Mekarjaya-Ciomas. Pengumpulan data dilakuklm dengan menggunakan kuesinner, pengamatan langsung dan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan audiometri di lapangan menggunakan audiometric booth. Data lfngkungan kerja diperoleh dengan melakukan penguktnan kadar toluen menggunakan teknik Gas Chromatography, pengukuran bising menggWlakan Sound Level Meter dan pengukuran ventilasi tempat kerja. Data di anal isis dengan SPSS II .5. Semua variabel dilakukan uji bivariat, variabel dengan nibu p < 0.25, dilakukan uji multivariat rnenggunakan Stata 6.
Hasil: Jenis pelamt organik tertinggi yang terkandung dalarn lem adalah toluen (46.45%). Kadar toluen di tempat kega terendah 0Jl003 ppm dan tertinggi 4.8663 ppm. lntensitas bising tempat kerja dibawah 85 dB. tidak mempWlyai hubungan bermakna dengan terjadinya SNHL. Pada analisis bivariat terdapet empat faktor yang dapat dilakukan analisis multivariat yaitu: Umur, kadar toluen, mobilitas dan kegiatan lain. Dari faktur-faktor tersebut, faktor yang dvminan mempunyai hubungan dengan kejadian SNHL adalah kadar toluen (OR5.87 dan Cl = 1.739 - 19.834) hal ini menunjukkan bahwa responden yang terpajan toluen dengan kadar lebih besar dari 0.22 ppm (walaupun dibawah NAB) mempunyai risiko menferita SNHL hampir enam kali lebih besar dibandingkan responden dengan pajanan toulen di bawah 0.22 ppm.

Introduction: Hearing defect of worker can be caused by chemical. included solvent. Toluene is one of organic solvent were often use in industry, especially in footwear industry. The objective of this study was to examine prevalence on sensorineural hearing loss (SNHL).This study was conducted in Januari to July 2008.
Method: Design of research was cross sectional involving 85 workers in village Mekarjaya-Ciomas. Data coUectiun was made using by questioner. observation and examination on workplace applying audiometric booth. Environment data of toluen exposure was collected and measured through Gas Chromatography, noise level was measured using Sound Level Meter and ventilation was also measured. SPSS version 11.5 was used for data analysis. Subsequently, bivariate analysis was selected to examine data, variables of value p < 0.25 were chosen for multivariate analysis using state 6.
Results: The highest organic solvent content is toluene within glue (46.45%). Measurement on toluent in workplace at lowest level was 0.0003 ppm and was 4.&663 ppm at the highest. Noise intensity at workplace was under 85 dB, and has no significance on SNHL. Resu1t of bivariate analysis there are four factors used for multivariate analysis such as age. solvent level, mobility and other activities. Out of these factors a dominant to SNHL were to1uen level (OR = 5.87 and Cl =1.739- 19.&34), this showed that respondent with higher than 0.22 ppm (although under NAB) has a higher risk on SNHL up to six timer greater than the respondent of toulen lower than 0.22.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
T31662
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eval Heriansyah
"ABSTRAK
Nama : Eval HeriansyahProgram Studi : S2 Magister Kedokteran KerjaJudul : Hubungan Perubahan Akut Gambaran EKG Dengan Penurunan Aktivitas Asetilkolinesterase Plasma Pada Petani Penyemprot Laki-Laki Yang Menggunakan OrganofosfatPembimbing : Astrid Sulistomo dan Budhi SetiantoLatar Belakang. Petani di Indonesia masih banyak menggunakan pestisida golongan organofosfat. Organofosfat memiliki efek toksik terhadap berbagai sistem tubuh, salah satunya sistem kardiovaskuler. Pestisida organofosfat yang masuk ke dalam tubuh manusia memengaruhi fungsi saraf dengan jalan menghambat kerja enzim kolinesterase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perubahan akut gambaran EKG sebelum dan sesudah pajanan organofosfat pada petani penyemprot padi laki-laki.Metode. Penelitian ini menggunakan disain potong lintang dengan rancangan pre- dan post-test tanpa kontrol di desa Pada Asih, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang dengan cara pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner, pemeriksaan fisis, dan pengamatan cara kerja. Pemeriksaan AChE dan EKG dilakukan sebelum dan sesudah penyemprotanHasil. Dari 80 subjek petani penyemprot padi, 20 subjek 25 mengalami perubahan gambaran EKG sesudah melakukan penyemprotan pestisida organofosfat. Jenis perubahannya, berupa sinus bradikardia 6,25 , pemanjangan interval QT 3,75 , peninggian gelombang T 2,5 , dan pembesaran atrium kiri 12,5 . Penurunan aktivitas AChE ditemukan rata-rata -2,29 3,25 . Tidak ditemukan hubungan bermakna antara semua faktor risiko yang diteliti usia, persentase perubahan AChE, merokok saat menyemprot, status gizi, penggunaan APD, masa kerja, lama penyemprotan, dan tugas kerja dengan perubahan gambaran EKG.Kesimpulan. Perubahan akut gambaran EKG yang terjadi pada populasi petani penyemprot padi laki-laki sebesar 25 . Perubahan aktivitas asetilkolinesterase terjadi berkisar -2,29 3,25 . Tidak ditemukan faktor risiko yang berhubungan.Kata kunci. Elektrokardiografi, asetilkolinesterase, petani, pestisida, organofosfat.

ABSTRACT
ABSTRACTName Eval HeriansyahProgram Master of Occupational MedicineTitle Acute ECG Changes Associated with Decreased Plasma Acetylcholinesterase Activity Among Male Pesticide Spraying Farmers using OrganophosphateCounselors Astrid Sulistomo and Budhi SetiantoBackground. Many farmers in Indonesia are still using organophosphorus pesticides. Organophosphates have toxic effects on various body systems, one of them is the cardiovascular system. Organophosphate pesticides that enter the human body affect the function of the nerves by inhibiting the action of cholinesterase enzymes. This study aims to determine the relationship of acute changes of ECG images before and after exposure of organophosphates among male paddy sprayers.Method. This study used cross sectional with pre and post test design without control in Pada Asih Village, Cibogo Sub district, Subang Regency. Using cluster random sampling method for sample selection. Data were collected using questionnaires, physical examination, and observation of working process. Acetylcholinesterase and EKG examination was conducted before and after spraying,Results. From 80 rice spray farmers recruited, a total of 20 subjects 25 showed changes in ECG picture after spraying with organophosphorus pesticides. The types of changes include bradycardia sinus 6.25 , QT interval lengthening 3.75 , heightening of T wave 2.5 , and left atrial enlargement 12.5 . Decrease in activity of AChE was 2,29 3,25 . No significant association between changes in ECG graph and studied risk factors age, percentage of plasma AChE changes, smoking while spray, BMI, using PPE, working period, duration of spray, and work assignment could be identified.Conclusion. Acute change in ECG picture occurred in 25 of male pesticide spraying farmers. Changes in AChE were 2,29 3,25 . No association with studied risk factors could be found."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Trijayanthi Utama
"Latar Belakang. Proses pembuatan kain tapis membutuhkan waktu lama dan ketelitian tinggi. Pekerja bekerja dengan menggunakan peralatan sulam tenun tradisional yang tidak memperhatikan aspek ergonomi. Proses menyulam dilakukan dengan posisi duduk bersila di lantai mengakibatkan timbulnya ketidaknyamanan tungkai dan berdampak pada produktivitas sulam. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kursi meja kerja yang ergonomis dan melihat pengaruhnya terhadap penurunan skala ketidaknyamanan tungkai dan peningkatan produktivitas sesudah intervensi pada pekerja kain tapis.Metode Penelitian. Desain yang digunakan adalah eksperimental one group pre-post intervensi dengan pembuatan media intervensi berupa kursi meja yang ergonomis. Sampel diambil menggunakan metode cluster sampling perusahaan tapis. Pada penelitian dilakukan pengumpulan data skala VAS ketidaknyamanan dan panjang sulam setiap akhir kerja. Analisis data dilakukan dengan program statistik SPSS Statistics 20.0.Hasil Penelitian. Telah didapatkan kursi meja kerja yang ergonomis bagi pekerja sulam tapis. Median skala VAS ketidaknyaman tungkai sebelum intervensi sebesar 7,0 4,5-8,5 . Median skala VAS ketidaknyamanan tungkai sesudah intervensi sebesar 1,0 0,5-1,5 . Median selisih skala VAS ketidaknyamanan sebelum dan sesudah intervensi sebesar 6,0 3,0-7,5 p

Background. The process of making a tapis takes a long time with high accuracy. Workers work using traditional embroidering equipment that does not pay attention to the ergonomics aspect. The embroidering process is done by sitting cross legged on the floor resulting in legs discomfort and impact on the work productivity. This study aims to get an ergonomic working desk chair for embroidering tapis cloth and see its effect on decrease the lower limb discomfort visual analogue scale VAS score and increase the productivity of tapis cloth workers after the interventionMethod. The study design was an experimental one group pre post intervention with the creation of intervention media in the form of ergonomic desk chair. Samples were taken using cluster sampling on tapis companies in Bandar Lampung City. The lower limb discomfort VAS score and length of tapis cloth at the end of work before and after the intervention were compared. Data analysis was performed by SPSS Statistics 20.0 statistics program.Results. An ergonomic working desked chair for embroidering tapis cloth is available. The median interquartile range of lower limb discomfort VAS score before the intervention was 7.0 4.5 8.5 . The median of lower limb discomfort VAS score after the intervention was 1.0 0.5 1.5 . The median of lower limb discomfort VAS score difference before and after the intervention was 6.0 3.0 7.5 p"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T55547
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswanto
"ABSTRAK
Pajanan pestisida organofosfat terhadap mata dapat melalui pernafasan, pencernaan, absorbsi melalui kulit dan pajanan langsung pada mata. Efek toksik organofosfat akut yang utama pada mata adalah konstriksi pupil (miosis) melalui mekanisme menghambat aktivitas enzim kolinesterase di neuromuscular junction. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penurunan diameter pupil dengan persentase penurunan aktivitas asetilkolinesterase plasma sesudah pajanan organofosfat pada petani penyemprot padi laki-laki. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional dengan dua kali pengukuran sebelum dan sesudah penyemprotan pestisida di Desa X, Jawa Barat. Pengambilan sampel menggunakan metode cluster random sampling pada tingkat RT. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner, pemeriksaan fisis, pemriksaan darah dan pengamatan cara kerja. Pemeriksaan diameter pupil dan AChE plasma dilakukan sebelum dan sesudah penyemprotan. Dari 72 responden penelitian sebesar 64 responden (88,89%) mengalami penurunan diameter pupil baik secara unilateral maupun bilateral sesudah melakukan penyemprotan pestisida organofosfat. Nilai median perubahan aktivitas AChE plasma adalah 2,2 % dengan nilai minimum -4,26% dan maksimum 9,75%. Penurunan diameter pupil dan penurunan aktivitas asetilkolinesterase plasma secara statistik bermakna (paired t-test; p<0,001). Tidak ditemukan hubungan bermakna antara penurunan diameter pupil dengan persentase perubahan aktivitas asetilkolinesterase plasma (p=0,052). Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara penurunan diameter pupil dengan persentase perubahan asetilkolinesterase plasma dan faktor resiko lainnya seperti usia, IMT, masa kerja dan lama waktu penyemprotan pestisida.
"
2018
T52626
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library