Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Uweisha Eraz Puteri
"Bunuh diri termasuk penyebab kematian ketiga pada remaja usia 10 hingga 19 tahun. Pada tahun 2016, angka kematian akibat bunuh diri di Indonesia diestimasikan sebesar 3,4 per 100.000 penduduk. Kematian akibat bunuh diri adalah sebuah fenomena gunung es, dimana besarnya masalah akan terlihat lebih jelas jika perilaku bunuh diri dimasukkan dalam perhitungan. Salah satu faktor utama perilaku bunuh diri remaja usia sekolah adalah bullying. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara bullying dengan perilaku bunuh diri ada pelajar SMP dan SMA di Indonesia setelah dikontrol oleh variabel confounding. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif menggunakan data sekunder Global School Based Health Survey Indonesia 2015. Sampel penelitian ini adalah pelajar SMP dan SMA yang berusia 12-17 tahun (n = 8733). Analisis yang digunakan adalah analiss univariat, bivariat dan multivariabel dengan level kepercayaan 95%. Hasil analisis multivariabel dengan regresi logistik berganda, menunjukkan rasio odds terjadinya perilaku bunuh diri pada pelajar SMP dan SMA di Indonesia yang pernah mengalami bullying dibandingkan dengan pelajar yang tidak pernah mengalami bullying adalah 2,27 (95% CI: 1,92-3,53). Selain itu, hasil analisis multivariabel juga mununjukan adanya variabel interaksi (variabel moderator/effect modifier) yaitu perilaku berkelahi dan kekerasan seksual. Strategi pencegahan bullying dan perilaku bunuh diri berbasis sekolah sangat diperlukan untuk mengurangi risiko perilaku bunuh diri pada pelajar.

Suicide is the third leading cause of death in adolescents aged 10 to 19 years old. In 2016, the death rate due to suicide in Indonesia was estimated at 3.4 per 100,000 population. Complete suicide is an iceberg phenomenon, where the problem will be seen more clearly if suicidal behavior was involved. One of the main factors that could intensify suicidal behavior risk among high school students is bullying. This study examined the association between bullying and suicide among high school student in Indonesia after adjusting for confounder variables. It was a secondary analysis of Global School Based Health Survey Indonesia 2015 which used cross sectional study design. Univariate, bivariate, and multivariable analyses were performed at 95% confidence level. Multivariable regression logistic model showed that students who had been bullied had 2.27 times greater odds of having suicidal behavior compared to students who had never experienced bullying (OR: 2,27; 95% CI: 1,92-3,53). Besides, we indicated that physical fighting, and sexual abuse as effect modifiers (moderator or interaction variables) that affect the association between bullying and suicidal behavior. School-based bullying and suicidal behavior prevention strategies are needed to reduce the risk of suicidal behavior among students."
Depok: Fakultas Kesehatan masyarkat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Kusrini
"Latar belakang. Kurangnya stimulasi dari lingkungan keluarga akan menyebabkan perkembangan tidak optimal.
Tujuan. Mengetahui determinan stimulasi dari keluarga terhadap perkembangan anak serta faktor apa saja yang mempengaruhinya.
Metode. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder dari penelitian kohort retrospektif yang dilaksanakan di Kabupaten Cirebon tahun 2009. Sampel anak usia 24-36 bulan. Data perkembangan dikumpulkan dengan instrumen Bayley scale of infant development dan data stimulasi dikumpulkan dengan instrumen HOME.
Hasil. Perkembangan anak dipengaruhi oleh tingkat stimulasi yang diberikan sebesar 0,38 dan pemberian stimulasi ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga sebesar 0,61.
Simpulan. Lingkungan keluarga mempengaruhi perkembangan anak melalui stimulasi yang diberikan.

Background. Lack of stimulation of the family will lead to the developmental inequality.
Aim. The purpose of this study is to investigate the determinants of family stimulation on child development as well as the factors that influence it.
Methods. Study is a secondary data analysis from a retrospective cohort study conducted in Cirebon in 2009. Samples is children with 24-36 month. Development of child were collected with bayley scales of infant development instrument and level of family stimulation were collected by HOME instrument.
Results. The children's development is influenced by family stimulation of 0.38 and the family stimulation is strongly influenced by family environment of 0.61.
Conclusion. Family environment affects the development of children through family stimulation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library