Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suherman
Abstrak :
ABSTRAK Pelayanan kesehatan yang bermutu harus ditunjang dengan pelayanan farmasi yang berkualitas, ketersedian perbekalan logistik farmasi terutama obat menjadi perhatian serius dari manajemen RS MBSD. Masih terdapat kekosongan ketersediaan obat pada setiap bulannya menimbulkan pertanyaan bagaimana pengelolaan logistik farmasi pada instalasi farmasi RS MBSD. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui bagaimana sistem manajemen logistik perbekalan obat serta berbagai permasalahan yang terjadi pada setiap tahap pelaksanaan di Instalasi Farmasi RS MBSD. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik yang bersifat kuantitatif serta kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam, telaah dokumen, dan penghitungan klasifikasi analisa ABC obat untuk kemudian dilakukan perhitungan nilai Economic Order Quantity serta waktu ReOrder Point pada obat yang tergolong kategori A indeks kritis. Analisa ABC dilakukan pada 571 jenis obat yag digunakan pada periode Juli 2017 sampai dengan Juni 2018. Pada ABC pemakaian terdapat 45 jenis obat yang tergolong kategori A dengan jumlah pemakaian obat mencapai 69.8 % dari seluruh pemakaian obat pada periode penelitian. Pada analisa ABC investasi terdapat 72 jenis obat yang termasuk kategori A dengan nilai investasi sebesar 69.8% dari seluruh investasi yang dikeluarkan selama periode dan hasil perhitungan ABC Indeks Kritis menunjukan jumlah obat sebanyak 48 jenis yang tergolong kategori A. Hasil perhitungan EOQ dan ROP pada obat kategori A dari analisa ABC Indeks Kritis menunjukan hasil yang dapat dipertimbangkan oleh pihak RS MBSD untuk digunakan pada evaluasi perbekalan obat di Instalasi
ABSTRACT Quality health services must be supported by quality pharmaceutical services, availability of pharmaceutical logistics supplies, especially drugs, is a serious concern of MBSD Hospital Management. There is still a vacuum in the availability of medicines on a monthly basis, raising questions about how to manage pharmaceutical logistics in MBSD Hospital Pharmacy Installation. The purpose of this research is to find out how the logistics management system of drug supplies and various problems that occur at each stage of implementation in the MBSD Hospital Pharmacy Installation. This research uses descriptive and analytical methods that are quantitative and qualitative by conducting in-depth interviews, document review, and calculation of ABC drug classifications to then calculate the Economic Order Quantity value and Re Order Point time on drugs classified as category A critical index. ABC analysis was carried out on 571 types of drugs used in the period July 2017 to June 2018. On ABC usage there are 45 types of drugs classified as category A with the number of drug use reaching 69.8% of all drug use in the research period. In the ABC investment analysis there are 72 types of drugs including category A with an investment value of 69.8% of all investments spent during the period and the calculation of ABC Critical Index shows the number of drugs as many as 48 types classified as category A. The results of EOQ and ROP calculations on category A drugs from the ABC analysis of the Critical Index show results that can be considered by the MBSD Hospital to be used in evaluating drug supplies at the Pharmacy Installation.
2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Ariani Khairunnisa
Abstrak :
Pada 1 Januari 2014 dilaksanakan program Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia, dimana penyelenggaraannya dilaksanakan oleh BPJS. RS AN Tangerang bekerjasama dengan BPJS sejak tahun 2014, dimana sejak saat itu peningkatan produktivitas kunjungan pelayanan RS sangat melonjak. Peningkatan kunjungan tinggi juga terdapat di Perawatan Intensif dimana penyediaan gas oksigen menjadi salah satu kebutuhan penting. Peningkatan tersebut juga meningkatkan kebutuhan penyediaan gas medis oksigen. Perubahan pola biaya pada pelayanan JKN dimana dibayarkan dalam konsep package payment, sehingga penyediaan gas oksigen medis menjadi salah satu biaya besar yang perlu dievaluasi dalam penyediaanya. Terdapat beberapa sediaan gas medis oksigen untuk pelayanan rumah sakit. Diantara pilihan tersebut manakah sediaan yang sesuai secara biaya dengan karakteristik RS AN. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbandingan biaya penyediaan gas oksigen dengan tabung silinder gas, vessel gas liquid(VGL) dan oksigen liquid tank pada penyediaan gas medis di Rumah Sakit AN Tangerang. Desain penelitian dari tesis ini bersifat kuantitatif menggunakan rancangan retrospektif survey dengan dilakukan studi perbandingan biaya (comparative study) diantara 3 alternatif yang ada. Dilakukan perhitungan biaya dengan metode Activity Based Costing yang kemudian dilanjutkan dengan analisa perbandingan biaya dengan metode Cost Minimization Analysis. Dari hasil penelitian didapatkan biaya pengadaan untuk masing-masing sediaan gas medis sebesar rp 10.316,00/m³ untuk sediaan tabung gas, rp 6.173,00/m³ untuk sediaan VGL dan rp 6.121,00/m³ untuk sediaan tangki liquid. Biaya tersebut akan berbeda tergantung dengan besarnya biaya investasi, jumlah utilisasi dan letak sarana prasarana. Pemilihan sediaan liquid oksigen tangki 6 ton dengan kapasitas 4.620 m³ untuk keperluan penyediaan gas medis pada RS AN dengan jumlah tempat tidur 170, ruang intensif sebanyak 19 tempat tidur, dengan BOR 60-67% , pemakaian oksigen medis rata-rata sebesar 74.198 m³ per tahun, menjadi pilihan investasi dan penghematan biaya yang terbaik bila dibandingkan dengan sediaan tabung gas maupun VGL.
On 1 January 2014, a National Health Insurance program (Jaminan Kesehatan Nasional/JKN) was implemented in Indonesia, where the implementation was carried out by the BPJS. RS AN Tangerang collaborated with BPJS since 2014, where since then the increase in hospital service visit productivity has soared. Increased visits are also found in Intensive Care where the supply of oxygen gas is an important requirement. The increase also increases the need for oxygen medical gas. Changes in the pattern of costs for JKN services are paid for in the package payment concept, so that the supply of medical oxygen gas is one of the big costs that need to be evaluated in its provision. There are several medical oxygen gas preparations for hospital services. Among these choices are the preparations that are cost-appropriate with the characteristics of the RS AN. This study aims to analyze the comparison of the cost of providing oxygen gas with gas cylinders, gas vessels liquid (VGL) and oxygen liquid tanks in the provision of medical gas at RS AN Tangerang . The research design of this thesis is quantitative using a retrospective survey design with a comparative study among 3 alternatives. Cost calculation is done using Activity Based Costing method which is then continued with cost comparison analysis using the Cost Minimization Analysis method. From the results of the study, the procurement costs for each medical gas preparation were Rp. 10,316.00/m³ for gas cylinder preparations, Rp. 6,173.00/m³ for VGL preparations and Rp. 6,121.00/m³ for liquid tank preparations. These costs will differ depending on the amount of investment costs, the amount of utilization and location of infrastructure. The selection of a 6-ton liquid oxygen tank with a capacity of 4,620 m³ for the purposes of providing medical gas in RS AN with 170 beds, 19 intensive rooms, with a BOR of 60-67%, medical oxygen consumption an average of 74,198 m³ per year, becoming the best investment choice and cost savings when compared to gas cylinders and VGL.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53842
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library