Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cendika Rizky Ayuningtyas
"Pola mobilitas penduduk Jabodetabek mengalami perubahan seiring dengan semakin tersedianya berbagai moda transportasi. Mobilitas komuter, khususnya, telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan persentasepekerja yang tinggi secara rutin melakukan perjalanan antara daerah tempat tinggal dan tempat kerja mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen (aksesibilitas dan pandangan tentang sistem transportasi publik) terhadap variabel dependen (tingkat mobilitas komuter). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 194 responden melalui teknik purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik biner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif antara aksesibilitas dan pandangan tentang sistem transportasi publik dengan mobilitas komuter. Serta tingkat pendapatan memiliki hubungan negatif terhadap mobilitas komuter. Berdasarkan uji sobel, tingkat pendapatan tidak berpengaruh signifikan dalam memediasi hubungan pengaruh baik antara aksesibilitas maupun pandangan terhadap tingkat mobilitas komuter. Disimpulkan bahwa mayoritas pekerja komuter memiliki tingkat aksesibilitas yang tinggi terhadap transportasi umum dan memiliki persepsi positif terhadap sistem transportasi publik. Meskipun terdapat kekhawatiran mengenai kenyamanan, responden merasa transportasi umum merupakan akses yang baik untuk menunjang mobilitas mereka. Oleh karena itu, penyedia transportasi harus fokus pada peningkatan kenyamanan dan keandalan untuk mendorong penggunaan transportasi umum secara sukarela. 
......The mobility patterns of Jabodetabek residents are changing as various modes of transportation become available. Commuter mobility, in particular, has experienced significant growth, with a high percentage of workers routinely traveling between their area of residence and their place of work. This study aims to explain the relationship between the independent variables (accessibility and views on the public transportation system) and the dependent variable (level of commuter mobility). This research uses quantitative methods by distributing questionnaires to 194 respondents through purposive sampling technique. The analysis method used is binary logistic regression. The results of this study indicate that there is a significant and positive influence between accessibility and views on public transportation systems with commuter mobility. And income level has a negative relationship with commuter mobility. Based on the sobel test, income level does not have a significant effect in mediating the relationship between both accessibility and views on the level of commuter mobility. It is concluded that the majority of commuting workers have a high level of accessibility to public transportation and have a positive perception of the public transportation system. Despite concerns about convenience, respondents felt that public transportation is a good access point to support their mobility. Therefore, transportation providers should focus on improving convenience and reliability to encourage voluntary use of public transportation"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianovita
"ABSTRAK
Ekonomi kreatif dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah menyebabkan perubahan besar dalam cara memproduksi dan mengonsumsi ruang (Moriset, 2014), saat ini orang dapat bekerja di berbagai tempat. Perubahan ini memunculkan kebutuhan ruang kerja baru yang lebih fleksibel dan memungkinkan orang untuk berkolaborasi. Kebutuhan ruang kerja baru ini mendorong fenomena coworking space di perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami persebaran lokasi coworking space di DKI Jakarta, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilik dan preferensi pengguna dalam memilih lokasi coworking space di DKI Jakarta, serta kebijakan pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terkait coworking space. Metode analisa penelitian ini menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif mengunakan alat analisa tetangga terdekat dan analisa komponen utama, sedangkan metode kualitatif menggunakan wawancara mendalam. Kesimpulan dari penelitian ini yakni adalah pola persebaran di DKI Jakarta mengelompok. Lokasi persebaran coworking space terpadat berada pada kawasan pusat perkantoran, perdagangan, dan jasa. Selain faktor klasik ekonomi, faktor yang mempengaruhi pemilik coworking space dalam memilih lokasi adalah faktor kedekatan tempat tinggal pemilik. Hasil perhitungan analisis komponen utama terdapat 9 faktor baru yang mempengaruhi preferensi pengguna. Pemprov DKI Jakarta telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang terkait dengan pengembangan start up dan coworking space tetapi perlu ditambah peraturan yang lebih komprehensif berkaitan dengan ekonomi kreatif

ABSTRACT
The creative economy and advancement of information and communication technology have caused major change in how to produce and consume space (Moriset, 2014). Nowadays, people can work anywhere, in any various places. This change raises the need for a new flexible work space which allows people to collaborate. The need for this new work space encourages coworking space phenomenon in urban area. This study aims at understanding distribution of coworking space location in DKI Jakarta, factor that influence the owner and user preference in choosing coworking space location in DKI Jakarta, and policy of DKI Jakarta Provincial Government related to coworking space. The method used for analyzing this study is a combined quantitative and qualitative method. The quantitative method uses the closest neighbor and main component analysis, while the qualitative method uses in-depth interview. This study concluded that the pattern of distribution in DKI Jakarta is clustered. The densest distribution location of coworking space is in the central office, trade and service areas. Aside from classical economic factor, the owner of coworking space is influenced by the proximity of the owner's residence in choosing a coworking space location. The result of main component analysis revealed that there are 9 new factors that affect user preference in choosing coworking space. In addition, DKI Jakarta Provincial Government has issued several policies related to the development of start-up and coworking space, but it needs to add a more comprehensive regulation related to creative economy."
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019
T52505
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rojab Umar Abdillah
"Kampung merupakan embrio dari sebuah kota. Berawal dari sebuah kampung lalu tumbuh menjadi kota metropolitan. Pertumbuhan kota memang berdampak baik namun juga ada dampak buruknya. Kota Semarang dengan populasi 6,6 juta jiwa dalam proses pembangunannya didapati ada empat kampung lama yang digusur oleh developer dalam kurun tahun 2005 hingga 2018, baik itu dibangun hotel maupun apartemen. Keberadaan kampung yang penduduknya berekonomi menengah ke bawah merupakan sasaran empuk bagi developer. Kondisi ini memicu komunitas Peka Kota Hysteria yang fokus pada isu anak muda seni dan perkotan untuk bergerak melestarikan kampung-kampung di perkotaaan salah satunya kampung Bustaman. Penelitian ini mengungkap faktor internal dan eksternal KPK Hysteria dalam melestarikan kampung Bustaman. Serta akan mengungkap strategi yang digunakan oleh KPK Hysteria. Melalui Strategi yang diterapkan yaitu 1. berbasis budaya lokal, 2. pengoptimalan keterlibatan warga kampung Bustaman, dan 3. menggunakan gerakan seni melalui jaringan internal. Tiga hal tadi diterapkan oleh KPK hysteria dengan langkah-langkah yang sistematis. KPK hysteria dinilai mampu dan berhasil melestarikan kampung Bustaman dengan pendampingan selama 6 (enam) tahun. Keberhasilan ini dapat dilihat dari peningkatan modal sosial yaitu: perubahan norma sosial, adanya kontrol sosial, jaringan, trust, dan yang paling dirasakan yaitu peningkatan Sumber Daya Manusia khususnya remaja pada kampung Bustaman.

Village is an embryo of a city. Metropolitan city is growing from a village. The city growth has good and bad impacts. Semarang City has 6.6 million population and in the process of its development, four old villages have been evicted by the developer during 2005 to 2018, either for hotel or apartment. A village whose population is middle to lower economy is an easy target for developer. This condition has triggered Peka Kota Hysteria community which focuses on the issue of arts and urban youth to preserve villages in the urban area i.e Bustaman village. This study revealed KPK Hysteria's internal and external factors in preserving Bustaman village and will reveal strategies used by KPK Hysteria. Through the strategy implemented namely 1. Based on local culture, 2. Optimizing the involvement of the resident of Bustaman Village and 3. Using art movement through internal network. These tree strategies are implemented by KPK Hysteria with systematic steps. KPK Hysteria is considered capable and succeeded in preserving Bustaman village with the supporting for 6 years. This success can bee seen from the increasing social captal of Bustaman Village: changes in social norm, the existence of social control, network, trust, and the most impact for the resident is the improvement of Human Resources, especially for the youth in Bustaman village."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Ekoriano
"Studi ini menganalisis pengaruh perkawinan pasangan suami istri berbeda etnis dan migrasinya terhadap fertilitas (rata-rata ALH) di seluruh wilayah di Indonesia dengan menggunakan data pasangan (couple) yang bersumber dari Sensus Penduduk 2010. Studi ini fokus menganalisis kepada 4 (empat) etnis yaitu Aceh, Batak, Minangkabau dan Bugis dengan unit analisis berdasarkan istri yang beretnis Aceh, Batak, Minangkabau dan Bugis. Hasil studi ini menunjukan bahwa perkawinan pada pasangan suami istri berbeda etnis cenderung menurunkan fertilitas sedangkan perkawinan pada pasangan suami istri sesama etnis mempunyai fertilitas paling tinggi diantara etnis lainnya. Faktor migrasi juga turut menyebabkan fertilitas pasangan suami istri cenderung menurun dibandingkan tidak bermigrasi. Namun jika etnis tersebut bermigrasi ke wilayah dengan fertilitas yang tergolong tinggi maka fertilitasnya secara konsisten relatif tinggi. Hasil analisis ini menujukan bahwa perkawinan berbeda etnis dan migrasinya merupakan faktor yang dapat menentukan fertilitas.

The objective of this research is to analyze the effect of marriage couple with different ethnic and their migration on fertility (average of children ever born) in all regions in Indonesia by using the pair (couple) from Population Census 2010. This study is focus in four (4) ethnic, such as Aceh, Batak, Minangkabau and Bugis with the unit of analysis which is based on their wife ethnic Aceh, Batak, Minangkabau and Bugis. The results show that marriage between couples of different ethnicities have tend to lower fertility but if couples (husband and wife) marriage with intra-ethnic have the highest fertility among the other ethnic groups. The migration factors also contribute to the fertility of married couples who tend to decline fertility than not to migrate. But if the ethnic migrate to their regions with relatively high fertility, the fertility is consistently relatively high. The results of this analysis show that couple married with different ethnic and their migration are factors which can determine fertility size."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45598
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suzatmo Putro
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan pola transisi menuju kedewasaan pada pemuda Indonesia kohor 1975-1984 dan 1985-1994. Pola transisi yang diamati adalah saat kejadian, variasi, dan urutan tahapan peristiwa transisi. Peristiwa transisi menuju kedewasaan yang dibahas meliputi keluar sekolah pertama kali, bekerja pertama kali, dan menikah pertama kali. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif analisis ketahanan dan logistik biner, penelitian ini menemukan bahwa pola transisi menuju kedewasaan berbeda menurut karakteristik pemuda, yakni jenis kelamin, daerah tempat tinggal, dan tingkat pendidikan. Temuan lain, peristiwa transisi menuju kedewasaan di Indonesia mengalami penundaan dan terjadi destandardisasi pada proses transisi menuju kedewasaan.

This research aims to analyze the different pattern of transition to adulthood in Indonesia between youth from cohort 1975-1984 and 1985-1994. Focus of research is about timing and its variation, and sequence of transition events. Furthermore, events of transition included in the analysis are end of educational enrolment, entry into labor market, and first marriage. Using quantitative method survival analysis and binary logistic, research found that transition to adulthood in Indonesia differs according to personal characteristics, such as sex, place of living, and education. Another result, there is an indication that events of transition delayed for new cohort and destandardisation in the process of transition to adulthood."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Sri Yeni
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel sub dimensi pembentuk modal sosial (partisipasi dalam kelompok, jejaring sosial, toleransi beragama, toleransi suku, aksi bersama, sikap percaya dan hubungan timbal balik) dan variabel kontrol (daerah tempat tinggal, tingkat pendidikan, status bekerja dan umur) terhadap fertilitas melalui penggunaan KB, berdasarkan data Susenas 2014 Indonesia.
Hasil analisis jalur menunjukkan terdapat pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung antara sub dimensi modal sosial dan variabel kontrol terhadap fertilitas pada wanita pernah kawin usia 15-54 tahun. Variabel umur dan pendidikan mempunyai pengaruh total tertinggi, diikuti sub dimensi toleransi suku dan jejaring.
......
This research aims to study the direct and indirect effects of social capital-forming sub-dimensions (participation in group, social network, religious tolerance, ethnic tolerance, joint action, trust and reciprocity) and control variables (urban status, education level, work status and age) on fertility through the practice of family planning using the 2014 of National Socio-economic Survey in Indonesia.
The result of analysis show that sub-dimensions of social capital and control variables have direct and indirect effects on fertility of ever married woman aged 15-54 years. Older and higher educated woman have the highest total effect, followed by the low religion toleranct and high network."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T48332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armil Dedy Djara
"ABSTRAK
Usia dini 0-6 tahun adalah salah satu periode paling penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Periode ini penting untuk menempatkan perkembangan kesehatan dan intelektual untuk masa depan seorang anak. Berdasarkan itu, masalah gizi pada masa anak-anak perlu dihilangkan. Menurut Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI 2013 , terdapat 37.2 anak yang dikategorikan kerdil atau stunting. Indonesia merupakan negara dengan stunting terbesar di ASEAN. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi stunting pada anak usia dini 0-6 tahun di Indonesia timur; 2 Mengidentifikasi seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap stunting pada anak usia dini 0-6 tahun di Indonesia timur. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari Indonesia family Life Survey East IFLS EAST 2012. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain potong lintang Cross Section . Sampel yang digunakan adalah anak usia 0-6 tahun berjumlah 1.515 orang. Analisis determinan stunting dilakukan menggunakan analisis regresi logistik dengan program Stata 12.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi stunting secara statistik adalah usia, wilayah tempat tinggal dan sumber air minum.

ABSTRACT
Early age 0 6 years is one of the most important periods for the growth and development of children. This period is important to put the health and intellectual development for the future of a child. Based on that, nutritional problems in childhood need to be eliminated. According to Paimary Health Research of Health Ministry RI 2013 , there are 37.2 of children who are categorized as stunting. Indonesia is the largest stunting country in ASEAN. The objectives of this study are 1 to identify the determinant factors of stunting in early childhood 0 6 years 2 to identify the probability effect of relationship between the factors and stunting in early childhood 0 6 years. This study uses secondary data from Indonesia Family Life Survey East IFLS EAST 2012 with cross sectional design. The sample size is 1.515 children aged 0 6 years. To identify the determinant factors of stunting, it uses multiple logistic regression analysis using Stata 12.0 program. The result shows that factors that effect stunting statistically are age, living place and drinking water resources. "
2018
T49821
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Rochani
"Adanya inequality of opportunity dan persistensi antargenerasi, menjadi ketertarikan bagi peneliti untuk meneliti mobilitas intergenerational dalam pendapatan maupun pendidikan. Namun belum banyak yang meneliti intergenerational pada kemampuan kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kemampuan kognitif anak dengan kemampuan kognitif orangtua, dengan variabel karkteristik rumah tangga sebagai variabel kontrol. Dengan menggunakan data IFLS5, hasil penelitian menunjukkan terdapat intergenerational kemampuan kognitif antara anak dengan orangtua. Faktor yang menunjukkan hubungan yang kuat yaitu pendidikan dan nutrisi. Sementara hubungan interaksi antara kedua orangtua dan anak, serta adanya perbedaan pandangan anak terhadap role model orangtua, penelitian ini menemukan bahwa kemampuan kognitif anak perempuan berhubungan dengan kemampuan kognitif ayah, sementara kemampuan kognitif anak laki-laki berhubungan dengan kemampuan kognitif ibu.
......
The existence of intergenerational transmission of inequality and its persistence became an interest for many researchers with abundant research in terms of intergenerational mobility in income and education. But not many have examined intergenerational cognitive abilities. This study aims to see the association between cognitive ability of children with parental cognitive abilities, controlling for household background. Using the IFLS5 data, it shows there is an intergenerational cognitive between the child and the parents. Where factors indicate a strong relationship is education and nutrition. Meanwhile the interaction relationship between both parents and children, as well as differences on the role model of their parents, this study found that cognitive of daughters are associated with father 39 s cognitive abilities, while cognitive ability of son is associated with mother rsquo's cognitive ability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Amalia Ramadhani
"Tujuan penelitian ini ingin mengetahui pengaruh pengalaman kekerasan pada masa kecil perempuan maupun pasangan terhadap terjadinya kekerasan oleh pasangan terhadap perempuan. Penelitian menggunakan data SPHPN 2016 dengan metode analisis regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang lebih tinggi untuk mengalami kekerasan oleh pasangan berasosiasi dengan pengalaman kekerasan masa kecil perempuan maupun pasangan. Pasangan yang minum minuman keras dan berkelahi dengan lelaki lain, terjadinya pertengkaran, serta kemandirian ekonomi perempuan berpengaruh positif terhadap kejadian kekerasan oleh pasangan. Adanya dukungan keluarga mengurangi risiko terpapar kekerasan oleh pasangan. Perbedaan usia antara perempuan dengan pasangan tidak signifikan berpengaruh pada kejadian kekerasan.
......
The objective of this study was to determine the associations of intimate partner violence (IPV) with childhood violence experience. This study used SPHPN 2016 data with the method of analysis binary logistic regression. The results indicate childhood violence experience was significantly associated with all types of IPV. Women with a partner who drinks alcohol, fight with other men, quarrelling between women and partners, and women who have economic independence were more likely to experience IPV. Women with family support were less likely to experience IPV. Meanwhile, the age differences between women and partners did not significantly influence IPV."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrudinawati
"Ketahanan pangan rumah tangga berhubungan dengan berbagai macam gangguan kesehatan seperti malnutrisi, stunting, overweight, obesitas, dan gangguan kesehatan mental. Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia dengan prevalensi tinggi terhadap tiga jenis malnutrisi, wasting, stunting, and overweight. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari apakah terdapat perbedaan ketahanan pangan pada rumah tangga yang dikepalai laki-laki dan perempuan di Indonesia sepanjang kurun waktu 1993-2018. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data pooled-crossection yang berasal dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Sensus Potensi Desa (Podes). Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik multinomial. Rumah tangga yang dikepalai perempuan cenderung tidak lebih rawan pangan dibandingkan dengan rumah tangga yang dikepalai laki-laki. Faktor sosial ekonomi, keragaman konsumsi, bencana alam, akses infrastruktur, kewilayahan, dan tekanan ekonomi, secara statistik signifikan memengaruhi ketahanan pangan rumah tangga.
......Household food security correlates to a variety of health problems such as malnutrition, stunting, overweight, obesity, and mental health. Indonesia is the only country in the world with a high prevalence of three types of malnutrition wasting, stunting, and overweightThis study aims to analyze the food security of male and female-headed households in Indonesia during 1993-2018. This study uses a nationally representative survey in Indonesia, also known as Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) and Village Census (Potensi Desa). The analytical method uses multinomial logistic regression analysis. This study finds that female headed-household found to be more food secure than male at counterpart. Many socio-demographic variables, socio-economic, road infrastructure and economic shock have a significant association with food security status."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>