Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
Amanda Dwiarsianti
"Skripsi ini membahas dominasi perempuan yang terdapat dalam film Jules et Jim. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu aspek naratif dan sinematografis, kemudian dianalisis menggunakan teori kajian sinema. Data-data itu juga dikaitkan dengan gambaran perempuan dalam hubungan poliamori serta dalam konteks masyarakat Prancis tahun 1920-an. Hasil penelitian menyatakan bahwa melalui analisis aspek naratif dan sinematografis ditemukan adanya dominasi tokoh-tokoh perempuan atas tokoh-tokoh laki-laki. Meskipun sama-sama dominan, tokoh-tokoh perempuan itu memiliki cara yang berbeda dalam menjalankan dominasinya. Adanya dominasi tokoh-tokoh perempuan mendukung kekhasan film Jules et Jim sebagai film Nouvelle Vague.
The focus of this study is to find the domination of women in the film Jules et Jim. This study uses qualitative method. The data in this study are divided into two categories: narrative aspect and cinematographic aspects before being analyzed using the theory of cinema studies. The data are also being associated with the image of women in polyamory relationship and in the context of French society in the 1920s. Through the analysis of both narrative and cinematographic aspect, the final results of this study show that the female characters in the film dominate the male characters, but each character has different way in dominating. The presence of women’s domination asserts the character Nouvelle Vague in Jules et Jim."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52403
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
De Yogi Kosalania
"Skripsi ini membahas unsur tragis dan humor dalam film Jeux d’Enfants yang disutradarai oleh Yann Samuell. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bantuan teori-teori dari kajian sinema. Penulis memilih penelitian non sinematografis yang hanya menganalisis unsur naratif film. Hasil penelitian menyatakan bahwa melalui analisis aspek naratif, ditemukan unsur tragis dan unsur humor yang saling terjalin di sepanjang alur, diperlihatkan melalui watak tokoh dan muncul melalui latar tempat dan waktu dalam film. Unsur tragis dan unsur humor yang digambarkan dalam film ini tidak dapat terpisahkan. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47244
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Febrina Valentina Sutanto
"
ABSTRAKArtikel ini membahas mengenai gambaran integrasi negara Prancis dan Aljazair dalam cerpen Annie et Fatima karya Assia Djebar. Cerpen Annie et Fatima terdapat di buku kumpulan cerpen yang berjudul Oran, Langue Morte yang diterbitkan pada tahun 1997 oleh Acte Sud. Melalui cerpen ini, Assia Djebar memberikan gambaran mengenai integrasi Prancis dan Aljazair melalui tokoh dan pola pikir mereka yang mewakili negara mereka masing-masing. Selain itu, di dalam penelitian ini juga ditemukan kritik Assia Djebar terhadap kolonisasi yang dilakukan Prancis terhadap Aljazair.Artikel ini membahas mengenai gambaran integrasi negara Prancis dan Aljazair dalam cerpen Annie et Fatima karya Assia Djebar. Cerpen Annie et Fatima terdapat di buku kumpulan cerpen yang berjudul Oran, Langue Morte yang diterbitkan pada tahun 1997 oleh Acte Sud. Melalui cerpen ini, Assia Djebar memberikan gambaran mengenai integrasi Prancis dan Aljazair melalui tokoh dan pola pikir mereka yang mewakili negara mereka masing-masing. Selain itu, di dalam penelitian ini juga ditemukan kritik Assia Djebar terhadap kolonisasi yang dilakukan Prancis terhadap Aljazair.
ABSTRACTThis article discusses about how the integration between France and Algeria shown in Annie et Fatima, a short story from Assia Djebar. Annie et Fatima is one of the short story which contained in a book entitled Oran, Langue Morte, published in 1997 by Acte Sud. Through this story, Assia Djebar show how the integration between France and Algerie described in the story through the characters and their thoughts which represent their countries. Furthermore, from this research, it also found that Assia Djebar want to tell her critic about French colonization towards Algeria. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Tegar Ahmad Ramadan
"
ABSTRAKMelalui tinjauan sosiohistoris mengenai eksotisisme masyarakat Prancis yang tercermin dalam seni dan kesusastraannya serta analisis semiotis terhadap musik Anggun, tulisan ini membahas pemenuhan selera eksotis tersebut melalui unsur-unsur eksotis yang terdapat dalam karya-karya Anggun. Analisis terhadap aspek-aspek karya musiknya yang populer di Prancis yang meliputi warna musik, lirik lagu, dan videoklip menunjukkan bahwa eksotisme oriental memiliki porsi signifikan. Dengan tinjauan beberapa teori tentang eksotisme dan bermacam-macam bentuknya dalam karya-karya Anggun, ditemukan sebuah upaya pemenuhan hasrat eksotis pendengar Prancis. Pembahasan juga menemukan bahwa untuk tujuan itu Anggun mengomodifikasi eksotisme musik dan dirinya secara sengaja, sehingga disimpulkan bahwa Anggun melakukan auto-eksotisasi.
ABSTRACT<>br>
Through a sociohistoric review on the French society rsquo s exoticism as reflected in its art and literature as well as through a semiotic analysis on Anggun rsquo s music, this writing discusses the fulfillment of the exotic predilection with the exotic elements on Anggun rsquo s works. An analysis on aspects of her popular musical works which are popular in France, comprising the musical color, song lyrics and music videos reveals that oriental exotism occupies a significant part. The examination based on several theories on exotism and its diverse forms found in Anggun rsquo s works, an effort to satisfy the exotic desire of the French audience is identified. The discussion also finds that for such a purpose, Anggun commodifies the exotism of her music and self intentionally, hence it is concluded that Anggun practices an auto exoticization."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Arviansyah Partohap Bako
"
ABSTRAKArtikel ini membahas mengenai gambaran kesedihan seorang tokoh dalam puisi yang berjudul D jeuner du Matin karya Jacques Pr vert. Puisi yang ditulis oleh Pr vert pada tahun 1946 ini menggambarkan kesedihan suatu tokoh akibat perbuatan tokoh lain. Artikel ini akan menggunakan analisis semantik, sintaksis, dan pragmatik untuk membantu member gambaran kesedihan si tokoh.
ABSTRACTThis article discusses the description of the sadness of a character in a poem entitled D jeuner du Matin by Jacques Pr vert. This Poem written by Pr vert in 1946, it illustrates the sadness of a character due to the actions of other characters. This article will use semantic, syntactic, and pragmatic analyzes to help member image the sadness of the character."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Yoga Eka Wirawan
"
ABSTRAKArtikel ini membahas konstruksi identitas imigran Maroko di Prancis dalam kesusastraan Frankofon. Kesusastraan Frankofon biasanya mengangkat masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Salah satu isu sosial yang terjadi adalah identitas. Hal ini juga diangkat dalam cerpen Le P re No l N rsquo;est Pas Musulman karya Tahar Ben Jelloun. Dalam karyanya ini, Ben Jelloun menceritakan mengenai kehidupan imigran Maroko yang mendapatkan dua pengaruh budaya dalam konstruksi identitas mereka di Prancis. Metode yang akan digunakan dalam analisis adalah metode kualitatif. Dengan metode ini, penulis akan melakukan analisis secara fokus dan mendalam dengan menggunakan pendekatan struktural dan semiotik. Analisis teks ini memperlihatkan konstruksi identitas anak-anak imigran Maroko di Prancis yang dipengaruhi oleh budaya Maroko dan Prancis berdampak pada hubungan mereka dengan ayahnya.
ABSTRACTThis article discusses the construction of the immigrant identity of Moroccan in France in francophone rsquo s literature. One of the social problems that often occurred is the identity of immigrant in the french society. This theme is also brought up in the short story Le P re No l N rsquo est Pas Musulman by Tahar Ben Jelloun. Ben Jelloun tells that the intersection of two different cultures in Moroccan immigrants affects their concept of identity in France. This article uses the structural and semiotic approach of qualitative method to analyze this case. The analysis reveals the identity construction that occurs in children of Moroccan immigrants in France as influenced by both Moroccan and French culture, differentiate them with their elders, in this case father."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Razanah Balqis
"Sistem pemikiran serta gerakan politik fundamentalisme Islam berkembang pesat di Aljazair pasca kolonialisme Prancis guna menjawab tantangan-tantangan modernitas, baik internal maupun eksternal. Agama Islam pun terbawa arus pergolakan sosial seiring dengan upaya mereka dalam membentuk suatu wilayah yang memiliki makna strategis dalam bidang ekonomi dan militer sebagai respon terhadap berbagai isu serta konflik di Aljazair. Berkembangnya paham fundamentalisme Islam berdampak besar terhadap kesejahteraan perempuan di Aljazair, perempuan dianggap lebih lemah dan diharapkan lebih rendah daripada laki-laki. Artikel ini berupaya membahas kritik terhadap paham fundamentalisme Islam di Aljazair yang terdapat dalam novel L'Interdite (1993) karya Malika Mokeddem. Novel ini mengisahkan seorang perempuan yang memiliki konflik batin dengan lingkungan di negara asalnya, yakni Aljazair. Dengan metode kualitatif, penelitian ini menggunakan teori Sekuen oleh Schmitt dan Viala (1982), teori Feminisme Liberal oleh Betty Friedan (1963), dan teori Écriture Féminine oleh Hélène Cixous (1975). Hasil analisis mengemukakan kehadiran Mokeddem sebagai écriture feminine telah berperan dalam menyuarakan pendapatnya atas tindakan-tindakan yang menunjukkan adanya ketidaksetaraan gender dan penguatan budaya patriarki yang disebabkan oleh berkembangnya paham fundamentalisme Islam, khususnya di Aljazair.
The thought system and political movements of Islamic fundamentalism developed rapidly in post- French colonialism in Algeria in order to respond to the challenges of modernity, both internal and external. Islam was also carried away by social upheaval along with their efforts to form an area that had strategic significance in the economic and military fields in response to various issues and conflicts in Algeria. The development of Islamic fundamentalism has a major impact on the welfare of women in Algeria, women are considered to be weaker and are expected to be inferior to men. This article attempts to discuss the criticism of Islamic fundamentalism in Algeria which is contained in the novel L'Interdite (1993) by Malika Mokeddem. This novel tells the story of a woman who has an inner conflict with the environment in her home country, Algeria. With qualitative methods, this study uses Sequence theory by Schmitt and Viala (1982), Liberal Feminism theory by Betty Friedan (1963), and Écriture Féminine theory by Hélène Cixous (1975). The results of the analysis show that Mokeddem's presence as an écriture féminine has played a role in voicing her opinion on actions that show gender inequality and strengthening the patriarchal culture caused by the development of Islamic fundamentalism, especially in Algeria."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Kevy Dondy Arighy
"Stereotip adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan. Bentuk stereotip pun bermacam-macam, ada yang positif dan juga negatif. Dalam artikel jurnal ini akan ditunjukkan stereotip beberapa negara besar seperti Perancis, Spanyol, Jerman, Italia, dan Amerika Serikat yang ditampilkan pada film L 'Auberge Espagnole' karya C dric Klapisch. Penelitian ini menggunakan teori Stereotip Craig Mcgarty dan teori pengkajian film Joseph M. Boggs dan Dennis W. Petrie. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa stereotip yang muncul, baik positif ataupun negatif, memberikan dampak yang signifikan terhadap kelangsungan hidup manusia, karena disukai atau tidak, stereotip merupakan salah satu alat bagi manusia untuk saling mengenal satu sama lain.
Abstract Stereotyping is an assessment of a person based only on perceptions of a group where people can be categorized. There are variety of stereotypes, the positive one and the negative one. This journal article shows stereotype of some big countries such as France, Spain, Germany, Italy, and the United States that are shown in the movie L 39 Auberge Espagnole by C dric Klapisch. This study use the stereotype theory of Craig Mcgarty and film analysis theory of Joseph M. Boggs and Dennis W. Petrie. The results obtained in this study shows that the stereotypes that arise, either positive or negative, have a significant impact on the survival of human beings, because like it or not, the stereotype is one of the tools for people to get to know each other. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Isyana Rahmadanti
"Kebebasan eksistensial merupakan suatu teori yang mendukung ide bahwa eksistensi mendahului esensi pada diri manusia. Penelitian ini membahas struktur naratif dan sinematografis yang menjadi bagian dari pembangun film Le Roi de CÅur (1966). Aspek dari struktur naratif dan sinematografis yang dipaparkan meliputi alur dan karakterisasi tokoh hingga teknik pengambilan gambar dalam film dan audio yang dimainkan. Kebebasan eksistensial yang ditemukan dalam tokoh Charles Plumpick dalam membuat keputusan dan bertindak dianalisis secara tematis menggunakan teori Jean-Paul Sartre. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya eksistensi dan esensi dalam tokoh Plumpick yang membentuk kebebasan eksistensialnya serta membedah proses penemuan kesadaran dalam dirinya untuk memperjuangkan kebebasan ini. Hasil temuan penelitian ini berupa unsur ‘eksistensi’,‘esensi’, serta pergeserannya pada tokoh utama yang didasari oleh konsep “L'existence précède l'essence” dalam teori eksistensialisme Sartre. Pergeseran esensi ini menunjukkan keberhasilan Plumpick dalam memenuhi kebebasan eksistensialnya sebagai manusia. Ia menggunakan kebebasan itu untuk menentukan bagaimana ia menjalankan hidupnya.
Existential freedom is a theory that proposes the idea that existence precedes essence in humans. This study discusses the narrative and cinematographic structure in Le Roi de CÅur (1966). Aspects of the narrative and cinematographic structure covers the plot and characterization to shooting techniques and the audio used in the film. The existential freedom found in the main character, Charles Plumpick, in making decisions and behaving is explained thematically using Jean-Paul Sartre's theory. This study uses qualitative research methods to collect and analyze data from the film. The purpose of this study is to prove the existence and essence in the main character which forms his existential freedom and to further investigate the process of finding awareness within himself to fight for this freedom. This study found the elements of 'existence' and 'essence', as well as shifts of these elements within the main character, based on the concept of "L'existence précède l'essence" in Sartre's theory of existentialism. This shift in essence shows Plumpick's success in fulfilling his existential freedom as a human. Plumpick uses this freedom to decide how he lives his life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Amalia Nur Syahputri
"Salah satu periode sinema yang mengutamakan isu sosial di Prancis adalah sinema Prancis kontemporer. Dalam periode ini, segala aspek yang mendukung perfilman di negara tersebut sudah berkembang ke arah yang lebih modern dan menarik perhatian banyak masyarakat. Salah satu filmnya adalah Entre Les Murs, sebuah film karya Laurent Cantet yang menceritakan kehidupan sehari-hari sebuah sekolah di banlieue Prancis. Dalam film ini, diperlihatkan bahwa muridnya terdiri dari berbagai macam ras yang memiliki permasalahannya masing-masing. Melalui permasalahan antarras di sekolah banlieue, film ini menunjukkan konflik sosial yang terjadi di Prancis. Penelitian ini membahas tentang kehadiran citra dan prasangka tokoh Souleymane yang memunculkan stereotip rasnya, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah menunjukkan bagaimana citra dan prasangka terhadap suatu individu atau kelompok dapat melahirkan sebuah konflik pada praktiknya. Penelitian ini menggunakan dua teori, yakni teori sinema (2008) oleh Dennis W. Petrie dan Joseph M. Boggs dan teori prasangka (2018) oleh Alo Liliweri untuk membantu analisis strategi naratif film Entre Les Murs dan pembentukan stereotip ras kulit hitam melalui citra dan prasangka terhadap tokoh Souleymane. Hasil dari penelitian ini adalah sikap dan citra negatif tokoh Souleymane memunculkan berbagai perspektif dan prasangka yang berujung pada pembentukan stereotip terhadap kelompok rasnya.
One of the periods of cinema that prioritized social issues in France is contemporary French cinema. In this period, all aspects that support film in this country have developed in a more modern way and attracted the attention of many people. One of the films is Entre Les Murs, a film by Laurent Cantet that tells about the daily life of a school in banlieue France. In this film, it is shown that the students consist of various races who have their own problems. Through interracial problems at the banlieue school, this film shows the social conflicts that occur in France. This study discusses the presence of images and prejudices of the Souleymane character which give rise to his racial stereotypes, so the purpose of this research is to show how images and prejudices against an individual or group can create a conflict in practice. This study uses two theories, namely the theory of cinema (2008) by Dennis W. Petrie and Joseph M. Boggs and the theory of prejudice (2018) by Alo Liliweri to help analyze the narrative strategy of the film Entre Les Murs and the formation of stereotypes of the black race through imagery and prejudice against the character of Souleymane. The result of this study is that a character of Souleymane’s negative attitude and image can create various prejudices and lead to the formation of stereotypes against his racial group."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library