Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Ardila Mutiara Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Obesitas sentral berhubungan dengan penyakit kardiovaskular (CVD) dan infark mikardium. Keduanya berhubungan erat dengan kematian. Prevalensi obesitas sentral terus meningkat tidak hanya di perkotaan tetapi juga di pedesaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi obesitas sentral dan beberapa faktor yang terkait di kelompok perempuan dewasa Desa Ketug, Kecamatan Butuh, Jawa Tengah tahun 2015. Penelitian ini melibatkan 120 perempuan dewasa berusia 20-59 tahun sebagai sampel penelitian. Data sosiodemografi dikumpulkan menggunakan kuesioner dan lingkar pinggang diukur langsung oleh peneliti menggunakan pita ukur. Berdasarkan cut off ≥80cm, prevalensi obesitas sentral di kelompok perempuan dewasa Desa Ketug sebesar 47.5%. Berdasarkan analisis bivariat, secara signifikan obesitas sentral berhubungan dengan beberapa faktor berikut: umur asupan energi, asupan lemak, asupan karbohidrat, riwayat obesitas sentral orangtua dan jumlah anak yang dilahirkan. Berdasarkan analisis multivariat, asupan lemak merupakan faktor dominan (OR:9.492) terhadap kejadian obesitas sentral di Desa Ketug. Prevalensi obesitas sentral di Desa Ketug cukup tinggi. Untuk itu, perilaku gizi seimbang harus ditingkatkan karena secara signifikan kelebihan zat gizi makro berhubungan dengan kejadian obesitas sentral. Selain itu, masyarakat harus mendukung program KB (Keluarga Berencana) untuk mengontrol jumlah kelahiran, karena jumlah anak yang dilahirkan berhubungan dengan peningkatan risiko obesitas sentral sentral di kelompok perempuan Desa Ketug.
ABSTRACT
Central obesity is associated with cardiovascular disease (CVD) and myocardial infark. There are strong indications both CVD and myocardial infark associated with increased mortality. This study set out to evaluate the prevalence of central obesity and some related factors among adult women in Ketug Village, Purworejo, Central Java in 2015. The sample included 120 adult women, aged 20-59 years, residing the rural area of Ketug Villlage. Simple random sampling was performed to size the sample. Sociodemographic data were collected using the multidimensional questionnaire and waist circumference (WC) was measured by the researcher. According to WC criteria (≥80cm), the prevalence of central obesity was 47.5%. Bivariate analysis revealed that central obesity was significantly associated with these factors: age, energy intake, fat intake, cabohydrate intake, central obesity history, and parity. Based on logistic regresion analysis, the factor that was most closely associated with central obesity was fat intake (OR:9.492). This study found that prevalence of central obesity in Ketug Village was still high. These findings suggest that contraception and balance nutrition may have important role against the higher odds of central obesity associated with over macronutrients and higher parity in rural society. Further studies are necessary to reveal the mechanisms behind this association
2015
S59704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Aqilah
Abstrak :
ABSTRAK
Susu adalah makanan yang hampir sempurna karena mengandung berbagai zat gizi yang memadai. Keputusan orang tua dalam membeli susu dipengaruhi berbagai faktor. Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan membeli susu untuk balita. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, desain studi cross-sectional, dan analisis uji chi square. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner untuk mendapatkan jawaban mengenai variabel yang diteliti, yaitu keputusan membeli susu untuk balita, pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu, pendapatan keluarga, kebiasaan membaca label pangan (komposisi, informasi nilai gizi, klaim/pesan kesehatan, cara penyajian), pengaruh sumber informasi, pengaruh merek, pengaruh harga, dan status gizi balita. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan semi quantitative food frequency questionnaire untuk mendukung data sumbangan energi dari susu pada balita dan timbangan untuk mengukur berat badan balita. Penelitian dilakukan pada bulan April – Mei 2015 dengan responden berjumlah 107 ibu yang memiliki balita. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan membaca label informasi nilai gizi dan pengaruh sumber informasi dengan keputusan membeli susu pada Ibu-ibu orang tua siswa SDIT Al- Hamidiyah Depok tahun 2015. Disarankan instansi terkait dan pihak sekolah mengingatkan orang tua untuk selalu memperhatikan label gizi ketika membeli makanan balita. Orang tua diharapkan juga terus mencari informasi tentang pemilihan
ABSTRACT
Milk is an-almost-perfect food, contain various adequate nutrient. Parents’ decisions in buying milk are influenced by various factors. The objectives of this study are to find out the factors associated with buying milk-for-toddlers decision. This research used a quantitative approach, cross-sectional study design, and data analysis by chi square test. Instruments that used are questionnaire to get answers from respondents regarding the examined variables, i.e. the decision of buying milk-for-toddlers, mother's education and nutritional knowledge, family income, the habit of reading food labels (composition, nutritional value information, claims/health messages, serving recommendation), the influence of the information sources, brands, and prices; semi quantitative food frequency questionnaire to support the data of toddlers’ energy intakes; and weight scales to get body weight and calculating toddlers’ weight-for-age. Research conducted in April – May 2015 on 107 mothers who have toddlers. The results of the analysis shows there are significant relationship between reading food-nutrient-value-label habit and the influence of information resources with buying milk decision. It’s recommended that the relevant agencies and school principles work together in reminding parents to always pay attention to the nutritional labels when purchasing toddler’s foods. Parents are also expected to continue to seek information about milk-for-toddlers preference.
2015
S59493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiatur Rohmah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peer education pendidikan sebaya tentang pengetahuan 1000 HPK dan gizi seimbang terhadap perilaku gizi seimbang pada siswi SMAN 49 Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan SMAN 49 Jakarta sebagai kelompok perlakuan yang akan mendapatkan intervensi peer education dan SMAN 38 Jakarta sebagai kelompok kontrol yang akan mendapatkan intervensi ceramah. Penelitian ini dilakukan kepada 22 siswi pada kelompok perlakuan dan 28 siswi pada kelompok kontrol. Pengambilan data pengetahuan dilakukan pada sesaat sebelum intervensi pre test , sesaat setelah intervensi post test , 7 hari setelah intervensi, dan 21 hari setelah intervensi. Sementara, pengambilan data perilaku dilakukan sebelum intervensi pre test dan 21 hari setelah intervensi post test . Uji statistik yang digunakan adalah uji T independen, uji T berpasangan, chi square, dan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel pengetahuan terjadi peningkatan pada masing-masing kelompok secara signifikan, sedangkan pada variabel perilaku peningkatan pada kedua kelompok tidak signifikan. Selain itu, tidak ada perbedaan peningkatan pengetahuan antara kelompok kontrol dan perlakuan. Sementara, pada variabel perilaku peningkatan perilaku baik pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.
ABSTRACT
This study focuses on identifying the effect of peer education scaling up nutrition movement and balanced diet towards balanced diet behavior in SMAN 49 Jakarta rsquo s female students. The design of this study is quasi experimental, where SMAN 49 Jakarta rsquo s student become participant in experimental group and SMAN 38 Jakarta rsquo s student become participant in control group and had been given lecturing method as its intervention. There were 22 female students in experimental group and 28 female students in control group. The data about knowledge were collected before, right after, 7 days after, and 21 days after intervention, whereas data about behavior were collected before and 21 days after intervention. The statistical analysis consists of independent t test, paired t test, chi square, and ANOVA. The result of the study shows that there was a significant increasing score for knowledge variable for both groups and an increasing score of behavior variable only in experimental group although it rsquo s not significant. There is no difference of increasing score for knowledge variable between control group and experimental group but in behavior variable, the increasing of good behavior in experimental group is higher than control group.
2017
S68494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Fajria
Abstrak :
Pengukuran tekanan darah menggunakan mercury sphygmomanometer memiliki keterbatasan antara lain hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih serta harga alat yang cenderung mahal sehingga dibutuhkan pengukuran alternatif lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas pengukuran antropometri berupa IMT, lingkar pinggang, dan RLPT terhadap tekanan darah. Penelitian ini berlangsung pada bulan Februari hingga Juli 2017. Desain yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel 89 laki-laki dan 77 perempuan yang diambil menggunakan teknik systematic random sampling pada pegawai IPSK LIPI Jakarta. Uji korelasi dan ROC dilakukan untuk mengetahui pengukuran terbaik sebagai alternatif pengukuran tekanan darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RLPT merupakan pengukuran dengan koefisien korelasi paling tinggi pada laki-laki dan lingkar pinggang pada perempuan. Pada laki-laki nilai koefisien korelasi RLPT terhadap tekanan darah yang didapatkan adalah r=0.378 untuk tekanan sistolik dan r=0.452 untuk tekanan diastolik dengan cut-off point 0.57, sedangkan pada perempuan koefisien korelasi lingkar pinggang terhadap tekanan darah yang didapatkan adalah r=0.467 untuk tekanan sistolik dan r=0.335 untuk tekanan diastolik dengan cut-off point 86.6 cm. Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa RLPT pada laki-laki dan lingkar pinggang pada perempuan merupakan pengukuran alternatif terbaik untuk mendeteksi hipertensi pada dewasa. Namun demikian, masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk memperkuat hasil validasi pengukuran antropometri terhadap tekanan darah dengan menggunakan ukuran antropometri lainnya, dan pada kategori usia yang berbeda.
Blood pressure measurements using mercury sphygmomanometer have some limitations, such as, can only be done by trained medical personnel and tend to be expensive, so the other alternative measurement are needed. This study aims to determine the validity of anthropometric measurements of BMI, waist circumference, and WHtR against blood pressure. This study was conducted between February July 2017. Design of this research is cross sectional with 89 men and 77 women samples taken using systematic random sampling technique on IPSK LIPI Jakarta employees. Correlation test and ROC curve analysis were performed the best measurement as an alternative blood pressure measurement. The results show that WHtR is the highest action in men and waist circumference in women. The association of WHtR with blood pressure in man was r 0.378 for systolic and r 0.452 for diastolic pressure with cut off point 0.57, whereas in women association of waist circumference with blood pressure is r 0,467 for systolic pressure and r 0,335 for diastolic pressure with cut off point 86,6 cm. Based on the results of this study, it was concluded that WHtR in men and waist circumference in women was the best alternative measure for detecting hypertension in adults. However, further research is needed to strengthen the anthropometric measurement validation results against blood pressure by using other anthropometric measures, and in different age categories.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hajijah Septia Utami
Abstrak :
Berdasarkan SUSENAS tahun 2007 cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai umur 6 bulan dari 28,6% turun menjadi 24,3% tahun 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam praktek pemberian ASI eksklusif. Desain penelitian menggunakan cross sectional, cara pengumpulan data kuesioner, jumlah sampel 105 responden, sampel dengan teknik acak sederhana. Ibu yang memberikan ASI eksklusif sebesar 25,7% lebih rendah dari target nasional yang telah ditetapkan yaitu 80%. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang bermakna terdiri dari pengetahuan, tempat persalinan dan dukungan keluarga. Berdasarkan hasil studi disarankan untuk meningkatkan pelatihan tentang ASI eksklusif bagi petugas, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan penyuluhan oleh petugas dan kader kepada ibu hamil dan menyusui. ......Based on the 2007 SUSENAS coverage of exclusive breastfeeding in the baby up to age 6 months from 28.6% decreased to 24.3% in 2008. This study aims to find out information about the factors associated with maternal behavior in exclusion breastfeeding practices. Using a cross sectional study design, data collection questionnaires, number simple 105 respondent, sample by simple random technique. Mothers who exclusively breastfed for 25.7% lower than the national target set is 80%. Study results of found that there are significant related to knowledge, where labor and family support. Based on the results of the study is recommended to enhance training on exclusive breastfeeding for the officers. And to increase public knowledge with Extension by officers and cadres to pregnant and lactating mothers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bowo Setiyanto
Abstrak :
Pertambahan penduduk lansia yang sangat cepat dari tahun ke tahun terlihat pada proporsi penduduk lansia yang semakin meningkat pula. Data WHO tahun 2009 persentase penduduk lansia di Indonesia adalah 9% dari total penduduk, hasil prediksi menunjukkan bahwa persentase penduduk lanjut usia akan mencapai 9,77 persen dari total penduduk pada tahun 2010 dan menjadi 11,34 persen pada tahun 2020 (BPS, 2011). Status gizi lansia berkaitan dengan lingkungan sosial ekonomi, dan faktor fisik. Rancangan penelitian adalah cross sectional (potong lintang) dengan mengolah data primer yang penelitiannya dilakukan pada bulan Desember 2012 di Rumah Perlindungan Sosial Tresna Werdha dan Posbindu Cempaka di Kota Bogor, yang bertujuan untuk mengetahui gambaran serta hubungan beberapa variabel dengan status gizi, serta melihat faktor paling dominan yang mempengaruhi status gizi lansia. Jumlah sampel sebanyak 80 orang lansia. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji chi square (bivariat) dan regresi logistik ganda (multivariat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata IMT lansia di panti adalah 21,01 ± 4,71 dan di posbindu adalah 26,08 ± 5,43. Masalah gizi yang paling banyak pada lansia di panti gizi kurang/kurus sedangkan masalah gizi yang paling banyak pada lansia di posbindu adalah obese. Berdasarkan analisis bivariat, variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan status gizi lansia adalah variabel umur, pendapatan dan IADL. Hasil analisis multivariat mendapatkan variabel status perkawinan merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi status gizi lansia di panti werdha dan posbindu cempaka.
Elderly population increases very rapidly from year to year seen in the proportion of elderly population is increasing as well. WHO data in 2009 the percentage of the elderly population in Indonesia is 9% of the total population, the predicted results show that the percentage of the elderly population will reach 9.77 % of the total population in 2010 and to 11.34 % in 2020 (BPS, 2011). Nutritional status of the elderly related to social-economic, and physical factors. The study design was cross-sectional (cross-sectional) by processing the primary data research conducted in December 2012 in the Nurshing Home of Tresna Werdha and Posbindu Cempaka in Bogor, which aims to describe the nutritional status and comparisons based on several variables, as well as looking at the most predominantly affecting elderly nutrition. Total sample is 80 respondents. Processing and analysis data is using by chi squaret (bivariate) and multiple linear regression (multivariate). The results showed that the average BMI of the elderly in nursing was 21.01 ± 4.71 and 26.08 ± 5.43 posbindu is. The main of nutritional problems in elderly at nurshing home is malnutrition/underweight, and main of nutritional problems in the elderly in posbindu are obese. Based on bivariate analysis, variables that have a significant relationship with the nutritional status of the elderly is age, income and IADL. The results of multivariate analysis, marital status is the most dominant factor affecting nutritional status of elderly in nursing home and posbindu.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T32789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Savitri Utami
Abstrak :
ABSTRAK
Selain metode konvensional, ada metode pemberian MPASI alternatif yang disebut Baby-Led Weaning BLW yang menjadi populer dikalangan ibu. Meski tak sedikit yang kontra karena menganggap metode ini dapat membuat bayi tersedak karena bayi makan dalam bentuk padat sejak awal, sebagian orang tua di Indonesia pro karena menganggap BLW dapa t melatih motorik dan sensorik bayi serta membuat bayi menjadi tidak susah makan sehingga memilih untuk menggunakan metode ini ketika memberikan MPASI pada bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis perilaku pemberian MPASI pada bayi dengan metode BLW pada member aktif komunitas cerita BLW dan follower instagram @ceritablw tahun2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain Rapid Assessment Procedure, metode pengumpulan data wawancara mendalam dan observasi terhadap informan ibu yang menggunakan metode BLW pada pemberian MPASI. Didapatkan hasil bahwa pengetahuan, sikap, ketersediaan informasi, dan dukungan keluarga baik sehingga informan dapat melakukan perilaku pemberian MPASI dengan metode BLW dengan sebaik-baiknya yaitu dengan memerhatikan zat gizi dan keamanan. Saran bagi bidang penelitian sekiranya dapat melakukan penelitian lebih mendalam tentang metode ini dengan melibatkan jumlah populasi yang lebih besar dan bagi penentu kebijakan di Kementerian Kesehatan sekira nya dapat mempertimbangkan metode ini.
ABSTRACT
In addition to konventionall methods, there is an alternative feeding method called Baby Led Weaning BLW which is popular among mothers. Although not a few people who cons because in this method babies eat in solid form since the beginning of complementary feeding that can make babies choking, some parents in Indonesia pro because think BLW can train motor and sensory skill of their baby and make the baby not become a picky eater. This study aims to conduct behavioral analysis of MPASI in infants by BLW method on active member of cerita BLW community and follower instagram ceritablw in 2018. This study used a qualitative approach with Rapid Assessment Procedure design, in depth interview data collection method and observation of maternal informant which uses the BLW method. It was found that knowledge, attitude, availability of information, and family support of informants were good so that informants could perform the behavior of giving complementary food with BLW method as best as they can by paying attention to nutrition and savety. Suggestions for Puslitbang should be able to conduct more in depth research on this method by involving larger populations and for policy makers in the Kementerian Kesehatan Indonesia should consider this method as a complementary feeding method.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53625
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vidya Arini
Abstrak :
Hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama untuk kematian global dan dapat menimbulkan komplikasi seperti gagal ginjal, penyakit jantung koroner, dan stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya. Penelitian ini membahas mengenai gambaran dan faktor risiko hipertensi pada pegawai IPSK LIPI Jakarta. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 122 orang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi adalah 40,2 . Analisis bivariat menunjukkan hubungan hipertensi yang bermakna dengan umur, riwayat hipertensi keluarga, aktivitas fisik, indeks massa tubuh, dan kebiasaan makan tinggi lemak dan natrium. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa kebiasaan makan tinggi natirum merupakan faktor dominan hipertensi dengan nilai p-value 0,001 dan nilai OR 8,409. Saran yang dapat diberikan adalah pemantauan berat badan, membatasi makanan tinggi lemak dan natrium, dan meningkatkan aktivitas fisik.
Hypertension is one of the major risk factor for global death and can lead to complications such as kidney failure, coronary heart disease, stroke, and other vascular diseases. This study discusses about prevalence and risk factors of hypertension in IPSK LIPI employees, Jakarta. The study design used was cross sectional with 122 respondents. This study used univariate, bivariate, and multivariate analysis. Bivariate analysis using chi square test and multivariate analysis using multiple logistic regression. Overall prevalence of hypertension was 40.2. Bivariate analysis showed significant relationship of hypertension with age, family history of hypertension, physical activity, body mass index, and eating habit of high fat and sodium. The result of multivariate analysis showed that eating habit of hight sodium were dominant factor of hypertension with p value 0,001 and OR was 8,409. Suggest that can be given to weight monitoring, restrict foods high in fat and sodium, and increase physical activity.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Zalikha
Abstrak :
Pola makan yang tidak baik pada remaja menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan dan perkembangan yang sedang berlangsung dengan pesat. Selain itu, remaja juga merupakan kelompok usia yang rentan memiliki pola makan tidak sehat. Pola makan pada seorang remaja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jenis kelamin, body image, pengetahuan gizi, pengaruh teman sebaya, keterpaparan media sosial, dan pengaruh keluarga. Untuk melihat hubungan berbagai faktor tersebut dengan pola makan, dilakukan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan dari pengisian kuesioner secara daring yang melibatkan 207 responden dari SMAN 99 Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 81.2% siswa SMAN 99 Jakarta memiliki pola makan yang kurang baik. Variabel yang berhubungan secara signifikan (p-value <0.05) antara lain adalah jenis kelamin, body image, dan pengaruh teman sebaya. Sementara itu variabel pengetahuan gizi, keterpaparan media sosial, dan pengaruh keluarga tidak berhubungan secara signifikan (p-value >0.05) dengan pola makan. ......Poor eating pattern in adolescents cause disruption of the growth and development processes that are going rapidly. In addition, adolescents are also an age group that is prone to having unhealthy eating patterns. Eating patterns in an adolescents can be influences by various factors, such as gender, body image, nutritional knowledge, peer influence, social media exposure, and family influence. To see the relationship between these factors and eating pattern, a quantitative study was conducted using a cross-sectional study design. This study uses primary data obtained from filling out online questionnaires involving 207 respondents from SMAN 99 Jakarta. The results showed that 81.2% of SMAN 99 Jakarta students had a poor eating pattern. Variables that were significantly related (p-value <0.05) included gender, body image, and peer influence. Meanwhile, the variables of nutritional knowledge, social media exposure, and family influence were not significantly related (p-value >0.05) with eating patterns.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Wulandari
Abstrak :
Pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan dapat berkontribusi pada penurunan kematian bayi dan balita. Banyak faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Skripsi ini membahas faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu ? ibu yang mempunyai anak usia 6 sampai 12 bulan. Penelitian ini menggunakan design crosssectional, dilakukan pada Maret sampai April 2012 di wilayah kerja Puskesmas Tengaran Kabupaten Semarang Propinsi Jawa Tengah dengan sampel 191 responden. Analisa data meliputi analisa univariat, analisa bivariat serta analisa multivariat. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ibu yang memberikan ASI eksklusif sebesar 30,9%. Diketahui variabel yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif yaitu pendidikan ibu, pengetahuan ibu, sikap ibu, informasi ASI eksklusif dari tenaga kesehatan, dukungan suami dan dukungan keluarga. Oleh karena itu disarankan agar pihak Puskesmas Tengaran dan Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang melakukan upaya peningkatan pengetahuan mengenai ASI eksklusif dan peningkatan dukungan suami dan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif. ......Exclusive breastfeeding in infants during age 0 to 6 months may contribute to decrease infant and toddler mortality. Many factors associated with maternal behavior in exclusive breastfeeding, while this study discusses the factors related to the behavior of exclusive breastfeeding in mothers who have children ages 6 to 12 months. Design was used cross-sectional, done on March and April 2012 in Sub distric Tengaran, District Semarang, Central Java with involved 191 respondents. Data analysis included univariate analysis, bivariate analysis and multivariate analysis. The results suggest that mothers who exclusively breastfed for 30.9%. Variables signifivantly associated with the behavior of exclusive breastfeeding are maternal education, maternal knowledge, attitude of the mother, breastfeeding information from health professionals, husband support and family support. It is therefore recommended that the Health Center Tengaran and District Health Semarang to make efforts to promote knowledge about exclusive breastfeeding and increased husband?s and family?s support related to the exclusive breastfeeding.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>