Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seri Wardah
Abstrak :
ABSTRAK
Thalasemia adalah penyakit kronik yang memberi dampak fisik, psikologis dan sosial budaya kepada anak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi secara mendalam tentang pengalaman anak yang mengidap thalasemia dalam menjalani pengobatan dan aktivitasnya sehari-hari. Partisipan penelitian ini adalah anak usia sekolah yang mengidap thalasemia. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara semi struktur yang dianalisis dengan Metode Collaizi. Hasil penelitian mengidentifikasi lima tema yaitu: anak mengetahui tentang penyakitnya, anak merasakan dampak penyakitnya, aktivitas anak setelah dan sebelum transfusi, dampak pengobatan yang dirasakan anak, dan koping yang dilakukan anak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada praktisi kesehatan khususnya perawat anak, sehingga pelayanan keperawatan yang diberikan kepada anak yang mengidap thalasemia menjadi lebih optimal.
ABSTRACT
Thalassemia is a chronic disease that has a physical, psychological and sociocultural impact on children. This study uses qualitative research methods with descriptive phenomenological approach. The purpose of this study is to explore in depth about the experience of children with thalassemia in treatment and daily activities. Participants of this study were school-age children suffering from thalassemia as many as seven people. Semi-structure interview was used to collect the data. Data was analyzed using Collaizi methods. The results identified five themes, namely: children learn about the disease, children feel the impact of the disease, after and before transfusion activities, the impact of perceived child treatment, and coping son had done. Results of this study are expected to provide feedback to the particular health practitioner pediatric nurse, so the nursing care given to children who suffer from thalassemia become more optimal.
2013
T35663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Devy Aryanti
Abstrak :
Sindrom Down merupakan kelainan genetik yang dikarakteristikkan dengan keterlambatan perkembangan yang dapat mempengaruhi kemandirian anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemandirian dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari pada anak dengan sindrom Down usia sekolah dan remaja dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif non-eksperimen. Responden penelitian berjumlah 43 orang tua/ pengasuh anak dengan sindrom Down di Kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas anak berada dalam kategori mandiri sebagian: 31 anak (72,1%); selebihnya mandiri total: 7 anak (16,3%) dan ketergantungan total: 5 anak (11,6%). Untuk itu, diperlukan pendidikan kesehatan dan dukungan emosional bagi keluarga, untuk mencapai kemandirian yang optimal pada anak dengan sindrom Down.
Down syndrome is a genetic disorder which characterized by lack of developmental that may affect the child's independence. This study aims to determine the level of independence of child with Down syndrome in school age and adolescents. This study used descriptive quantitative non-experimental approach with 43 parents or caregivers of child with Down syndrome in Depok. The result showed that the majority of respondents belongs to modified independence: 31 children (72,1%), while respondents who belongs to total independence: 7 children (16,3%) and total dependence: 5 children (16,3%). For the reason, health education and emotional support for families is needed to achieve optimum independence in children with Down syndrome.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Rahmi Putri
Abstrak :
Kelompok lanjut usia berisiko mengalami stres yang dapat mendorong pengembangan mekanisme koping, yang salah satunya berupa aktivitas spiritual. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan potong lintang yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat spiritualitas dan tingkat stres lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3. Responden sebanyak 59 orang didapat dengan metode total populasi. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat spiritualitas dan tingkat stres lansia (p value = 0,001). Sedangkan untuk karakteristik responden (jenis kelamin, status pernikahan, dan keberadaan orang terdekat), tidak ada hubungan yang signifikan dengan tingkat stres (p value = 0,367; 0,868; 0,931). Berdasarkan hasil tersebut, kegiatan spiritual (pembinaan, pemantauan, dan kerja sama) perlu dipertahankan dan ditingkatkan untuk mencegah atau menurunkan stres demi mencapai kesejahteraan lansia, khususnya di panti wreda. ......The elderly at risk of stress that can encourage the development of coping mechanisms, one through spiritual activities. This study was a correlation study with cross sectional approach, aimed to find out relationship between spirituality level and stress level of elderly people in Social House of Tresna Werdha Budi Mulia 3. Respondents as many as 59 people were obtained by total population method. Analysis done by univariate and bivariate, with chi square test. The results showed that there were significant correlation between spirituality level and stress level of elderly people (p value = 0,001). Whereas, for respondent characteristics (gender, marital status, and existence of closest people) there were no significant correlation with stress level (p value = 0,367; 0,868; 0,931). Base on these results, spiritual activities (establishment, monitoring, and cooperation) should be maintained and improved to prevent or reduce stress in order to achieve welfare of the elderly, particularly in nursing homes.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Nurjanah
Abstrak :
Kecerdasan emosional dihasilkan dari lingkungan sosial dimana individu dapat mengembangkan kemampuan kesadaran, kontrol, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Salah satu lingkungan sosial tersebut adalah wahana kegiatan ekstrakurikuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan tingkat kecerdasan emosional remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-korelatif dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian ini berjumlah 106 siswa SMAN 14 Jakarta dengan menggunakan teknik quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler dan tingkat kecerdasan emosional remaja (p= 0,041, α= 0,05). Penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan kuantitas dan kualitas pembinaan kegiatan ekstrakurikuler sehingga dapat menunjang optimalisasi kecerdasan emosional siswa. ......Emotional intelligence is a result of social environment where can improve five competences: self-awareness, self-control, self-motivation, empathy, and social- skill. One of it is the extracurricular activity. The purpose of this study is to examine the relationship between participation in extracurricular activity and adolescent’s emotional intelligence. This study used correlative-descriptive with cross sectional design approach. The sample of this study are 106 students in 14 Senior High School Jakarta through quota sampling. The result showed that was significant relationship between participation in extracurricular activity and adolescent’s emotional intelligence (p= 0,041, α= 0,05). This study recommended educational institutions to improve quantity and quality of estabilishing extracurricular activities in order to support optimalization of emotional intelligence.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Detia Rini
Abstrak :
Usia dini merupakan masa emas tumbuh kembang anak yang sangat perlu diperhatikan, terutama oleh ibu sebagai orang tua. Salah satu aspek perkembangan yang dimaksud adalah perkembangan bicara dan bahasa anak. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat pengetahuan ibu tentang perkembangan bicara dan bahasa anak usia dini. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Responden penelitian ini berjumlah 106 orang dari wilayah RW 09 Kelurahan Tugu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Insrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 43 pertanyaan seputar perkembangan bicara dan bahasa anak. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebanyak 67% responden (71 orang) memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang perkembangan bicara dan bahasa anak usia dini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk penyusunan materi dalam pendidikan kesehatan tentang perkembangan bicara dan bahasa anak sehingga diharapkan kejadian gangguan bicara pada anak dapat diminimalkan dan dideteksi lebih dini. ......Early childhood is golden period for child development which need full attention, especially from mother as parents. One aspect of child development mentioned here is speak and language development. Because of that, this research is doing exploration mother?s knowledge about speak and language development of early childhood. There were 106 respondents participate this research from RW 09 Kelurahan Tugu. Sampling technique used was purposive sampling. Questionare with 43 questions about speak and language development of early childhood was used as instrument of this research. Result of univariat analys showed that 67% respondent has gained high level of knowledge about speak and language development of early childhood. The result of this research can be used as reference to arrange curriculum for health education programm about speak and language development of early childhood, so parents especially mother can detect the problem earlier and decrease amount of speak and language disorder.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S1653
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Sulistyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Penyakit kanker pada anak adalah salah satu penyakit yang masih mematikan namun bisa disembuhkan. Anak dengan kanker harus menghadapi perubahanperubahan sebagai dampak dari penyakit maupun proses pengobatannya. Perubahan fisik dan psikologis yang terjadi akan berpengaruh pada pembentukan konsep diri mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsep diri anak kanker. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel penelitian adalah anak dengan kanker di Wilayah Jakarta dan sekitarnya dengan total 41 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 23 anak (56.1%) memiliki konsep diri positif dan 18 anak (43.9%) masih memiliki konsep diri negatif. Komponen konsep diri meliputi citra tubuh, ideal diri, harga diri, peran, dan identitas diri juga sebagian besar responden memiliki nilai yang positif. Saran bagi orang tua dan praktisi kesehatan adalah untuk memberikan dukungan emosional kepada anak dengan kanker guna mendukung perkembangan konsep diri positif
Abstract
Pediatric cancer is a terminal disease, but it can be cured. Child with cancer should face many changes in their body as the impact of the disease or medical treatment. Physical and psychological changes, could give an effect on their selfconcept development. The purpose of this study is to describe self-concept in child with cancer. Design of this study was a quantitative with descriptive method. The respondents of this study are child with cancer in Jakarta and surroundings, about 41 school-age children and adolescent who had cancer. The result shows that as 23 child (56.1%) had a positive self-concept and 18 child (43.9%) still had a negative self-concept. The component of self-concept such as self-image, selfideal, self-esteem, role, and self-identity best part had a positive result. This research suggests parents and health practitioner to give emotional support to child with cancer in order to support positive development of self-concept.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43485
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fallah Adi Wijayanti
Abstrak :
Hospitalisasi dapat menyebabkan dampak negatif pada anak. Dampak negatif pada anak usia sekolah dan remaja dapat diminimalkan dengan meningkatkan sistem dukungan, meminimalkan perpisahan, dan mempertahankan kontak terutama dengan teman sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas dan bentuk dukungan teman sebaya pada anak usia sekolah dan remaja yang dirawat di rumah sakit. Penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif melibatkan 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden mendapat dukungan dari teman sebaya dalam kategori cukup (51%), sisanya dalam kategori kurang (28%) dan baik (21%). Bentuk dukungan yang diterima yaitu: dukungan penghargaan (21,4%); dukungan informasional (21,2%); dukungan kebersamaan (20,8%); dukungan emosional (19,5%); dan dukungan instrumental (17,1%). Penelitian ini merekomendasikan bahwa dukungan teman sebaya pada anak usia sekolah dan remaja yang dirawat di rumah sakit perlu dioptimalkan untuk meminimalkan dampak negatif hospitalisasi.
Abstract
Hospitalization might have negative impact on children. Impact of hospitalization in school-age children and adolescents can be minimized by improving the support system, minimizing separation, and maintaining contact, especially with peers. The aim of the study was to describe the quality and form of peer group support in hospitalized school-age children and adolescents. Quantitative descriptive study was conducted among 100 respondents by purposive sampling. Most of the respondent had enough peer support (51%), the rest had less peer support (28%) and had good peer support (21%). Forms of support received were esteem support (21,4%); informational support (21,2%); companionship support (20,8%); emotional support (19,5%); and instrumental support (17,1%). There is need to optimizing any form of peer group support in order to minimize the negative impact of hospitalization in school-age children and adolescents.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43687
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ririn Norma Liana Sari
Abstrak :
Hipospadia merupakan salah satu penyakit kelainan kongenital pada laki-laki yang paling sering terjadi pada usia anak. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan penatalaksanaan medis seperti pembedahan. Tetapi, rencana pembedahan dapat membuat anak mengalami masalah keperawatan ansietas. Melalui teknik distraksi dan edukasi kesehatan pra operative, perawat mampu mengatasi masalah keperawatan ansietas pada anak. Berdasarkan hasil evaluasi, teknik distraksi dan edukasi kesehatan mampu mengatasi ansietas pada anak. Pernyataan ini dibuktikan dengan adanya penurunan pada skala ansietas dari nilai 15 ansietas sedang menjadi 8 ansietas ringan dan dari nilai 13 ansietas ringan menjadi 7 anseitas ringan dengan menggunakan instrumen modifikasi dari ZS-RAS dan T-MAS yang dibuat oleh Solikhah 2011 . Selain itu, anak mengatakan bahwa saat ini tidak mimpi buruk kembali, dapat tidur dengan nyenyak, serta wajah terlihat ekspresif dan ceria. Keberhasilan teknik ini juga dibantu oleh dukungan keluarga dan penerapan teknik komunikasi pada anak. Agar teknik distraksi dan edukasi kesehatan lebih efektif untuk mengatasi ansietas pada anak, pihak institusi pelayanan kesehatan perlu membuat media edukasi kesehatan mengenai persiapan pra operative, yang mendorong adanya interaksi antara anak dan petugas kesehatan sesuai tumbuh kembang anak. ...... Hypospadias is one of the most common congenital aberrations in males at the age of the child. To solve the problem, medical management is needed such as surgery. However, a surgical plan may make the child have anxiety nursing problems. Through distraction techniques and preoperative health education, nurses are able to overcome the problem of nursing anxiety in children. Based on the evaluation, distraction technique and health education able to overcome anxiety in children. This statement is evidenced by a decrease in the anxiety scale from a value of 15 medium anxiety to 8 mild anxiety and from a value of 13 mild anxiety to 7 mild anxiety using modified instrument of ZS-RAS and T-MAS made by Solikhah 2011 . In addition, the child says that the moment is not a nightmare back, can sleep soundly, and the face looks expressive and cheerful. The success of this technique is also aided by family support and application of communication techniques in children. In order for distraction and health education techniques to be more effective to overcome anxiety in children, the institution of health services need to make health education media about pre-operative preparation, which encourage the interaction between child and health officer according to child growth.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Listiyani
Abstrak :
Sekolah merupakan suatu sarana pendidikan yang berperan penting dalam memupuk kebiasaan hidup sehat sehingga anak memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan perilaku sehat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat pengetahuan siswa tentang perilaku sehat antara sekolah dasar negeri dan sekolah dasar swasta. Desain penelitian ini adalah kuantitatif perbandingan menggunakan sampel anak usia sekolah kelas 4, 5, dan 6 di dua jenis sekolah dengan total sampel sebanyak 264 responden yang dipilih melalui teknik klaster. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara jenis sekolah dengan pengetahuan responden mengenai perilaku sehat (p=0,999, α=0,05). Penelitian ini menyarankan untuk penelitian selanjutnya sebaiknya tidak melihat dari sisi pengetahuan saja, melainkan perlu melihat juga bagaimana penerapan perilaku sehat siswa dalam kehidupan sehari-hari. ...... School has important role to form children healthy behavior. The aim of this study to compare knowledge level of healthy behavior between elementary school students and private. This is a quantitative comparison design with 264 respondents, selected by a random sampling with cluster techniques approach. The result showed that there are no significant differences between type of school and student’s knowledge about healthy behaviors. Further study shouldn’t only focus on student’s knowledge of healthy see behavior, but also how they adopt healthy behavior in their daily life.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>