Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Marfi Anita
Abstrak :
Dalam iklan televisi, detik-detik awal sebuah iklan, merupakan hal paling penting untuk menarik perhatian pemirsa. Kenneth Roman dan Jane Mass, dalam bukunya, "How to Advertise" menyebut bahwa: The first five second of commercial are crucial (Roman Kenneth and Jane Mass, p15) Karena itulah, iklan harus mampu menarik perhatian. Salah satu cara yang banyak dimanfaatkan oleh para pengiklan adalah dengan membuat iklan dengan pendekatan humor. Sebab, setiap orang menyukai iklan yang lucu.( Roman Kenneth and Jane Mass, p15) Shimp menyebutkan bahwa dalam sebuah survei menunjukkan jika para eksekutif di biro-biro periklanan menganggap pemakaian humor sangat efektif untuk membuat orang-orang memperhatikan iklan dan menciptakan kesadaran merek.(Terence A. Shimp,p471) Iklan televisi Nu Green Tea versi nyanyian Jepang dianggap oleh peneliti merupakan iklan yang menggunakan unsur humor didalamnya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai iklan televisi Nu Green Tea versi nyanyian Jepang, 'so ra no shitade ookiku nate' , peneliti ingin mengetahui lebih dalam lagi mengenai pengaruh persepsi iklan dengan unsur humor dalam dalam iklan tersebut terhadap tingkat asosiasi merek Nu Green Tea sebagai teh kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi unsur humor khalayak terhadap produk Nu Green Tea sebagai teh kesehatan, mendeskripsikan tingkat asosiasi merek Nu Green Tea sebagai teh kesehatan, dan mengetahui seberapa besar pengaruh variable persepsi iklan dengan unsur humor terhadap tingkat asosiasi merek. Setelah melakukan penelitian pada 100 responden yang diambil dengan purposive random sampling, dan menyatakan pernah melihat iklan tersebut, didapatkan hasil bahwa persepsi pada iklan dengan unsur humor ini mampu mempengaruhi tingkat asosiasi merek Nu Green Tea sebagai teh kesehatan, hal ini terlihat dari uji korelasi pearson yang menunjukkan kekuatan hubungan antara keduanya cukup kuat yakni sebesar 0,855 dan lewat uji regresi memperlihatkan bahwa 73,1% persepsi pada iklan dengan unsur humor dapat menjelaskan tingkat asosiasi merek, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh sebab-sebab lain. Mengacu pada hasil analisis serta interpretasi, dapat disimpulkan bahwa iklan dengan unsur humor mampu meningkatkan tingkat asosiasi pada sebuah merek secara positif. Serta memberikan implikasi studi bahwa teori Consumer Decision Making yang diterapkan oleh Hawkins, Best, & Coney dapat digunakan dalam penelitian ini sebagai teori yang menjelaskan mengenai persepsi. Dimensi brand association dari David A. Akker juga dapat digunakan dalam penelitian ini sebagai model yang dapat menjelaskan hal-hal yang menguatkan tingkat asosiasi pada sebuah merek. Serta penelitian Mary Ann Winslow mengenai penggunaan unsur humor dalam iklan, dapat menjelaskan kaitan antara humor dengan tingkat asosiasi pada sebuah merek.
In television ads, seconds beginning an ad is the most important to attract the attention of the audience. Kenneth Roman and Jane Mass, in their book, 'How to Advertise' mentions that: "The first five second of the commercial are Crucial (Kenneth Roman and Jane Mass, p15) Thus, the ad must be able to attract attention. One of the ways used by many advertisers is to create ads with the approach of humor. Because, everybody like every ad funny. (Kenneth Roman and Jane Mass, p15) Shimp stated that in a survey shows if the executive in the advertising bureau, the bureau is very effective use of humor to make people consider the ad and create brand awareness. (Terence A. Shimp, p471). Television ads Nu Green Tea version of Japanese singing are using elements of humor in it. Therefore, researchers are interested in researching more about television ads Nu Green Tea version of Japanese Singing, "so ra no shitade ookiku nate," the researchers want to know more about the influence of perception ads with elements of humor in the ad toward the level association brand Nu Green Tea as a health tea. This study aimed to describe the elements of humor public perception of the product Nu Green Tea as a health tea, describe the level of brand association Nu Green Tea as a health tea, and to know how much influence the perception variable ads with elements of humor to the level of brand association. After conducting research of the 100 respondents taken with the purposive random sampling and states had to see these ads, the perception that the results obtained in the ad with elements of humor is able to affect the level of brand association Nu Green Tea as a health tea, this is visible from the Pearson correlation test that shows the strength of the relationship between the two is strong enough, namely 0855 and through the regression test showed that 73.1% of perception in the ad with elements of humor can explain the level of brand association , While the rest are influenced by other reasons. Referring to the results of the analysis and interpretation, can be concluded that ads with elements of humor to increase the level of association on a brand positively. And to study the implications of the theory that the Consumer Decision Making applied by Hawkins, Best, & Coney can be used in this research as a theory that explains the perceptions. Dimensions brand Association missionary David A. Aker also can be used in this research as a model that can explain things to reinforce the level of association on a brand. And Mary Ann Winslow research.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Selvia Hermawan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S4703
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pinondang Gloria
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S5111
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edwita Meriyana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5318
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suryalis
Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kembalinya Garuda Indonesia beriklan setelah sekian tahun absen. Melalui kerja sama dengan Konsultan Rhenald Kasali dan Biro Iklan Matari mengemas iklan repositioningnya di berbagai media. Media yang dibahas dalam penelitian ini adalah media TV. Tahun 2000 adalah tahun kampanye komunikasi Garuda yang menyatakan "Kini Lebih Baik". Dengan alasan Garuda beriklan kembali, dalam penelitian ini penulis ingin melihat pengaruh iklan TV Garuda terhadap terbentuknya positioning di kelompok pengguna jasa Garuda Indonesia. Teori-teori yang digunakan pada penelitian ini adalah sejumlah teori tentang Persepsi dari Batra-Myers-Aaker, Positioning dan David Aaker dan John Myers, serta Advertising dari Peter-Olson. Beberapa teori pendukung tentang persepsi dan periklanan juga digunakan. Teori-teori ini dijadikan landasan untuk membangun kerangka konsep yang akan digunakan untuk membuktikan hipotesa penelitian bahwa terpaan iklan berbanding lurus dengan positioning. Semakin balk interpretasi terhadap pesan iklan maka akan semakin baik pula positioning produk, dan sebaliknya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatif. Pengumpulan data dilakukan melalui survey yang disebarkan kepada pria-wanita beusia antara 25 sampai 54 tahun, pengguna Garuda, pernah terterpa iklan Garuda dan bekerja di wilayah sepanjang Jalan Gatot Subroto (Jakarta Selatan) dan Jalan Sudirman (Jakarta Pusat). Sampel diambil melalui metode purposive sampling dan dipilihlah 130 responden yang memenuhi syarat sebagai sampel. Data isian kuesioner responden dijadikan sebagai data primer dan data sekunder diperoleh melalui studi atas hasil penelitian sejenis yang pemah dilakukan sebelumnya. Pengujian statistik dilakukan untuk data univariat melalui penyajian distribusi frauensinya sementara data bivariat dianalisis melalui uji korelasi parsial Kendall. Berdasarkan data survey yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa 1klan TV Garuda mempengaruhi terbentuknya positioning di kelompok responden pengguna dalam bentuk hubungan positif. Dengan demikian hipotesa penelitian bahwa iklan TV Garuda mempengaruhi positioning di kelompok responden pengguna dapat diterima.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Setywati S.
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini dimotivasi oleh kondisi perekonomian saat ini khususnya perkembangan lembaga perbankan dan pasar modal. Perbankan dan pasar modal sebagai bagian dari sistem keuangan mempunyai peran panting dalam perekonomian. Bank sebagai lembaga intermediaries mempunyai kegiatan utama menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kredit kepada masyarakat. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memerlukan dana dengan pihak yang menanamkan dananya secara langsung. Banyak pihak berpendapat bahwa pertumbuhan kredit yang lambat karena suku bunga kredit yang tinggi. Secara teori, suku bunga kredit merupakan basil transmisi suku bunga SBI. Dalam hal ini adalah suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) satu bulan. Oleh karena itu penelitian ini mencoba untuk menganalisis hubungan suku bunga SBI, pertumbuhan kredit, dan perkembangan pasar modal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada fenomena shifting pembiayaan dari perbankan ke pasar modal. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara suku bunga SBI, penyaluran kredit perbankan dan pembiayaan pasar modal. Data yang digunakan adalah time series bulanan dari Januari 1998 sampai dengan Desember 2005. Data SBI adalah data suku bunga SBI satu bulan. Data volume kredit merupakan data posisi kredit Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum. Data pembiayaan pasar modal diambil dari total issuance saham dan obligasi di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Data suku bunga SBI dan volume kredit diperoleh dari Bank Indonesia. Sedangkan data pembiayaan pasar modal diperoleh dari CEIC. Alat analisis yang digunakan adalah regresi model VAR. Sebelum dilakukan regresi dengan model VAR terlebih dahulu dilakukan uji stationer, kemudian hubungan kausalitas antar variabel dalam sistem VAR akan diketahui dari basil uji kausalitas Granger. Pola hubungan antar variabel akan dianalisis dengan Impulse Response Function (IRF) dan Variance Decomposition (VD). Hasil uji stasioner dengan menggunakan unit root test menunjukan bahwa ketiga variabel stasioner pada level satu (first difference). Berdasarkan hasil uji ernpirik dengan menggunakan metode VAR, dapat disimpulkan bahwa terjadi fenomena shifting pembiayaan dari perbankan ke pasar modal di sistem keuangan Indonesia dalam kiirun waktu 1998-2005. Suku bunga SBI memiliki hubungan negatif dengan volume kredit perbankan dan pembiayaan pasar modal. Volume kredit perbankan memiliki hubungan searah (positif) dengan suku bunga SBI, namun memiliki hubungan negatif dengan pembiayaan pasar modal.
2007
T 20166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Aristyo
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Beberapa tahun belakangan ini, berbagai aspek sosial-ekonomi sering dihubungkan dengan pasangan yang menunda konsepsi mereka. Fenomena ini memunculkan isu tentang bagaimana umur ayah dan ibu dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan reproduksi. Dengan demikian, adalah hal yang sangat penting untuk mengerti bagaimana umur dapat mempengaruhi fertilitas mereka.Tujuan: Mencari korelasi antara umur dari pasien infertil dengan Index Fragmentasi DNA dan jumlah leukosit semenMetode: Penelitian ini dilakukan dengan metode retrospektif deskriptif. Sumber data pada penelitian ini adalah rekam medis pasien infertil dari Departemen Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pengambilan data dimulai dari Mei 2014 sampai Mei 2015 dengan jumlah sampel 51 dan 32 untuk setiap korelasiHasil: Pada studi ini, ada 2 korelasi yang dilakukan; 1 umur dari pasien infertil berkorelasi positif r = 0.502 dengan indeks fragmentasi DNA and 2 jumlah leukosit semen juga berkorelasi positif r = 0.528 dengan indeks fragmentasi DNAKata kunci: indeks fragmentasi DNA; infertilitas pria; umur; jumlah leukosit semen
ABSTRACT
Background Over the last years, various socio economic aspects have been attributed to couples who delay their conception. This phenomenon has raised an issue of how both paternal and maternal age influences the reproductive success rate. It is essential to comprehend the way age affects the fertility as it is common for partners to delay their childbirth until later decades of their livesAim To find the correlation between age of infertile male patients with their DNA fragmentation index and seminal leukocyte countMethods This study was conducted with retrospective descriptive method. The source of data in this study was medical records of infertile male patients in Department of Biology Faculty of Medicine Universitas Indonesia. The data was nested from May 2014 to May 2015 with sample number of 51 and 32 for each correlation respectively.Results In this study, there are two correlations being done 1 age of infertile male patients are positively correlated r 0.502 with their DNA fragmentation index and 2 their seminal leukocyte count are also positively correlated r 0.528 with their DNA fragmentation index.Keywords DNA fragmentation index male infertility age seminal leukocyte count.
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvani Permatasari
Abstrak :
[ABSTRAK
Latar belakang: Proses pematangan sperma terjadi melalui interaksi spermatozoa dengan protein yang disekresikan ke lumen oleh sel epitel epididimis. Sekresi protein pada epididimis ditentukan oleh gen-gen yang terekspresi spesifik di epididimis. Ekspresi gen di epididimis dapat dipengaruhi oleh androgen atau faktor testikular. CD52 telah diketahui terekspresi di epididimis, namun regulasi yang mempengaruhi ekspresi gen CD52 di epididimis belum diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis ekspresi dan regulasi gen CD52 agar dapat memprediksi perannya di epididimis mencit. Metode: Analisis bioinformatika dilakukan untuk memprediksi sinyal peptida dan domain fungsional dari CD52. Quantitative real time RT-PCR digunakan untuk mengukur ekspresi relatif gen CD52 pada analisis spesifisitas jaringan, ketergantungan terhadap androgen dan faktor testikular, serta postnatal development. Hasil: CD52 memiliki sinyal peptida yang menunjukkan ciri protein sekretori dan terekspresi secara spesifik di epididimis. Ekspresi CD52 yang tertinggi terdapat di bagian cauda. Ekspresi CD52 pada mencit diregulasi oleh androgen yang ditandai dengan penurunan pada hari pertama dan ketiga setelah digonadektomi dan pemberian testosteron eksogen setelah gonadektomi dapat menjaga ekspresi CD52 50% dari kadar normalnya. Eksperimen dengan memberikan reseptor androgen antagonis (flutamide) juga mendukung bahwa ekspresi CD52 sangat tergantung terhadap androgen. Ekspresi CD52 menurun sangat bermakna hingga mencapai 93% dibandingkan dengan kontrol. Selain androgen, ekspresi CD52 juga dipengaruhi oleh faktor testikular. Ekspresi CD52 mengalami penurunan bermakna dari hari pertama hingga kelima setelah perlakuan efferent duct ligation (EDL) hingga mencapai 75% dari kontrol. Selain itu ekspresi CD52 juga dipengaruhi oleh perkembangan pasca lahir. Ekspresi CD52 meningkat di hari ke-15 hingga hari ke-60 pasca lahir. Kesimpulan: CD52 merupakan gen penyandi protein sekretori yang terekspresi spesifik di epididimis pada region cauda dan regulasinya dipengaruhi oleh androgen, faktor testikular, dan perkembangan pasca lahir.
ABSTRACT
Background. Epididymal sperm maturation is occurs via interactions between sperm and proteins secreted by epididymal epithelium. These proteins are encoded by genes that are specifically expressed in a region-specific manner. Previous studies have demonstrated that epididymal genes are regulated by androgen and testicular factors. CD52 is an epididymal gene putatively involved in sperm maturation. However, the regulation of its expression in the epididymis has not been fully understood and little is known about its role during sperm maturation process. Therefore, this study was aimed to analyze the expression and regulation of CD52 in the mouse epididymis. Method. Bioinfomatic analyses were perfomed to predict signal peptides and functional domains of CD52. Quantitative real-time RT-PCR was used to analyze tissue distribution, androgen, testicular factors dependency and postnatal development. Results. CD52 amino acid sequence contains a signal peptide, indicating it is a secretory protein. CD52 exhibited region-spesific expression in the epididymis with the highest level was in cauda. Mice CD52 expression was regulated by androgen indicated by a decrease started at day 1 following a gonadectomy. Interestingly, testosterone replacement therapy was able to maintain the expression at 50% of normal level. Experiment by given androgen receptor antagonist, flutamide showed decrease of CD52 expression about 93% than control. It?s confirming that CD52 expression depend on androgen. Moreover, testicular factors also influenced CD52 expression. This was revealed by efferent duct ligation in which CD52 expression was reduced at day 1 to day 5 following the ligation. Finally, CD52 expression was developmentally regulated, this was indicated by increase in the level of expression start at day 15 postnatally. Conclusion: CD52 is a secretory protein and exhibited region-spesific expression in the cauda epididymis. It is regulated by androgen, testicular factors, and also affected by development stage. , Background. Epididymal sperm maturation is occurs via interactions between sperm and proteins secreted by epididymal epithelium. These proteins are encoded by genes that are specifically expressed in a region-specific manner. Previous studies have demonstrated that epididymal genes are regulated by androgen and testicular factors. CD52 is an epididymal gene putatively involved in sperm maturation. However, the regulation of its expression in the epididymis has not been fully understood and little is known about its role during sperm maturation process. Therefore, this study was aimed to analyze the expression and regulation of CD52 in the mouse epididymis. Method. Bioinfomatic analyses were perfomed to predict signal peptides and functional domains of CD52. Quantitative real-time RT-PCR was used to analyze tissue distribution, androgen, testicular factors dependency and postnatal development. Results. CD52 amino acid sequence contains a signal peptide, indicating it is a secretory protein. CD52 exhibited region-spesific expression in the epididymis with the highest level was in cauda. Mice CD52 expression was regulated by androgen indicated by a decrease started at day 1 following a gonadectomy. Interestingly, testosterone replacement therapy was able to maintain the expression at 50% of normal level. Experiment by given androgen receptor antagonist, flutamide showed decrease of CD52 expression about 93% than control. It’s confirming that CD52 expression depend on androgen. Moreover, testicular factors also influenced CD52 expression. This was revealed by efferent duct ligation in which CD52 expression was reduced at day 1 to day 5 following the ligation. Finally, CD52 expression was developmentally regulated, this was indicated by increase in the level of expression start at day 15 postnatally. Conclusion: CD52 is a secretory protein and exhibited region-spesific expression in the cauda epididymis. It is regulated by androgen, testicular factors, and also affected by development stage. ]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Rina Antarsih
Abstrak :
ABSTRAK
LATAR BELAKANG: Laki-laki dengan penuaan pada umumnya mengalami penurunan kualitas hidup dan infertilitas, penyebabnya berkaitan dengan degenerasi sel Leydig akibat akumulasi stres oksidatif sehingga terjadi penurunan kadar testosteron. Daun Enhalus acoroides dilaporkan mengandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dan fitosterol yang dapat diubah menjadi testosteron. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak etil asetat daun lamun [Enhalus acoroides (L.f.) Royle] terhadap analisis semen, morfologi sel Leydig, dan stres oksidatif mencit jantan tua

BAHAN DAN CARA KERJA: Sampel berjumlah 32 ekor mencit jantan galur DDY yang diberikan ekstrak daun Enhalus acoroides selama 14 hari. Mencit dibagi dalam 8 kelompok perlakuan masing masing terdiri dari 4 kali ulangan yang terdiri dari DK1 = dewasa kontrol 1 (mencit dewasa tanpa perlakuan); DK2=dewasa kontrol 2 (mencit dewasa minyak zaitun); DP1=dewasa perlakuan 1 (mencit dewasa ekstrak 25 mg/KgBB); DP2=dewasa perlakuan 2 (mencit dewasa ekstrak 50 mg/KgBB); TK1=tua kontrol 1 (mencit tua tanpa perlakuan); TK2=tua kontrol 2 (mencit tua minyak zaitun); TP1=tua perlakuan 1 (mencit tua ekstrak 25 mg/KgBB); TP2=tua perlakuan 2 (mencit tua ekstrak 50 mg/KgBB).

HASIL: Peningkatan motilitas dan viabilitas spermatozoa mencit tua pada dosis 50 mg/KgBB, peningkatan morfologi spermatozoa normal pada mencit tua dengan dosis 25mg/KgBB dan penurunan konsentrasi spermatozoa mencit tua pada dosis 25 mg/KgBB. Adanya peningkatan sel Leydig tua pada dosis 25 mg/KgBB

KESIMPULAN: Pemberian ekstrak daun Enhalus acoroides meningkatkan kualitas spermatozoa. Namun tidak ada perbedaan dalam penundaan degenerasi sel Leydig dewasa serta tidak ada perbedaan pada tingkat stres oksidatif
ABSTRACT
Background: The men aging process occurs generally due to decreased quality of life and infertility, the cause associated with Leydig cell degeneration due to accumulation of oxidative stress resulting in a decrease in testosterone levels. At this time the administration of synthetic antioxidants is limited because of the risk of cancer, on the other hand administration of synthetic testosterone cause the cessation of endogenous testosterone production and long-term risk. Lamun leaves Enhalus acoroides reported to contain antioxidants which can counteract free radicals and phytosterols that can be converted into testosterone. Therefore, this study was conducted to determine effect of ethyl acetate extract of lamun leaves Enhalus acoroides on semen analysis, Leydig cell morphology, and oxidative stress in old male mice

Methods: The sample amounted to 32 mice (mus Musculus) strain DDY male given extract of the leaves of seagrass for 14 days. Mice were divided into eight treatment groups each consisting of four replications. Four groups are composed of adult mice which consist of DK1=adult control 1, DK2= adult control 2 (adult mice with olive oil), DP1= adult treatment 1 (extract 25 mg/KgBW), DP2=adult treatment 2 (extract 50 mg/KgBW). 4 groups male older mice consist of TK1 = old control 1, TK2= old control 2 (old mice with olive oil), TP1= old treatment 1 (extract 25 mg/KgBW), TP2= old treatment 2 (extract 50 mg/KgBW).

Results: An increased motility and viability of sperm at doses of 50 mg/KgBW, increased morphology of sperm normally at doses of 25 mg/KgBW, and decreased the concentration of sperm at doses of 25 mg/KgBW. An increased in aged Leydig cells at doses 25 mg/KgBW

Conclusion: The extract of lamun leaves can qualitatively improve sperm, however not significant in delays degeneration of adult Leydig cells and not significant decreased levels of oxidative stress in old male mice
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Welly Freddi
Abstrak :
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah besaran ekonomi yang menjadi salah satu indikator kemajuan pembangunan perekonomian suatu bangsa. PDB dapat menjadi gambaran keberhasilan atau kegagalan pemerintah dalam menjalankan kebijakan di bidang ekonomi. Karena itu sangatlah penting untuk mengetahui variabel-variabel yang memepengaruhi PDB tersebut. Pajak merupakan salah satu instrumen kebijakan fiskal. Pajak dapat memepengaruhi PDB, begitu juga seblaiknya. Pnerimaan pajak terbesar berasal dari jenis pajak Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambhana Nilai/Pajak Barang Mewah (PPN/PPnBM untuk mudahnya disingkat PPN). Dengan menggunakan Vector Autoregresive hendak diteliti apakah kedua jenis pajak ini memiliki hubungan dengan PDB dfan jenis pajak mana yang dapat diprioritaskan sebagai instrumen kebijakan fiskal Indonesia. Hasil penelitian menunjukan PPN memiliki hubungan yang signifikan dengan PDB sehingga dapat diprioritaskan sebagai instrumen kebijakan fiskal.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T27710
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>