Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asriza
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia terletak di antara pertemuan tiga lempeng tektonik yang saling berinteraksi. Kondisi ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu daerah yang rawan bencana geologi, salah satunya adalah gerakan tanah. Daerah yang paling rawan mengalami gerakan tanah adalah dataran tinggi dengan kemiringan lereng yang terjal, salah satunya berada di kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Melihat potensi rawannya bencana geologi yang dapat terjadi, terutama gerakan tanah, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui posisi bidang gelincir dari longsoran, serta bagaimana kondisi kestabilan lereng di daerah penelitian tersebut. Metode geofisika digunakan untuk memperoleh informasi akurat mengenai posisi bidang gelincir tersebut, yang didukung oleh data mekanika tanah hasil pengujian sampel tanah dan batuan. Sampel tanah dan batuan diambil menggunakan bor tangan (hand auger), yang kemudian diuji di laboratorium mekanika tanah. Hasil pengujian berupa data mekanika tanah kemudian digunakan dalam analisis kestabilan lereng. Data yang diperoleh menunjukan terdapat lapisan dengan nilai resistivitas tinggi, dengan lapisan di bawahnya memiliki resistivitas yang lebih rendah sekitar 2 ? 20 Ω m. Berdasarkan hasil uji laboratorium, nilai resistivitas rendah mengindikasikan dominasi dari material pasir. Lapisan dengan nilai resistivitas lebih tinggi mengindikasikan dominasi dari lempung dan lanau. Bidang gelincir longsor dapat terlihat, yang merupakan batas antara lapisan permeable dengan lapisan impermeable. Peningkatan curah hujan yang terjadi di daerah penelitian dapat menyebabkan lapisan permeable menjadi jenuh, sehingga menurunkan tingkat stabilitas lereng. Penurunan tingkat stabilitas lereng akan menurunkan nilai faktor keamanan lereng, sehingga kondisi lereng yang kritis akan menyebabkan lapisan jenuh mengalir, dan terjadinya longsoran.
ABSTRAK
Indonesia is located between three tectonic plates which were actively interacting with each other. This condition has caused Indonesia to become vulnerable to the geological disaster, one of which is land movement. The most critical area for land movement occurrence is the highland with steep hillside; one of which is at Cianjur region, West Java. Looking at the critical potential of the geological disaster that could happen, especially the land movement, it?s important to study the position of the slip surface of the landslide, and how the slope stability conditions in the study area. Geophysics methods are used to collect accurate information about the position of the slip surface, and is supported by the soil mechanics data - results of sample testing of soil and rock. Soil and rock samples were taken using hand auger, which is then tested in a soil mechanics laboratory. Results of the test are in the form of data of soil mechanics, which then used in the slope stability analysis. In addition, resistivity geophysical method is used to determine the geometry and the depth of slip surface. Data from 2-D electrical resistivity tomography (ERT) shows a layer of resistivity clayey/silty materials with high resistivity value dominate the shallow subsurface of the area; while a low resistivity sandy materials with resistivity less than 20 Ω m dominate the deep subsurface of the area. According to the laboratory testing, low resistivity indicates a sandy material domination, while a high resistivity indicates a clay and silt domination. We can determine if there is a slip surface, which is the threshold between the permeable layer and the impermeable layer. With increased rainfall level, the ground becomes over-saturated - decrease the slope instability in the area, caused this over-saturated materials to flow, leading to the landslide.
2016
S63153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.H. Alfikri
Abstrak :
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang telah berkarya melayani masyarakat sejak 30 tahun yang lalu. Secara umum ada dua macam pelayanan perawatan yang diberikan rumah sakit yaitu rawat jalan (out patient) dan rawat inap (in patient). Dalam memberikan pelayanannya rumah sakit berusaha untuk mengacu kepada standar mutu pelayanan yang telah ditetapkan oleh Depkes, sehingga diharapkan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Salah satu indikator yang dapat dilihat untuk melihat kepuasan pasien di rumah sakit adalah jumlah kunjungan pasien secara umum ke rumah sakit. Berdasarkan data tiga tahun terakhir (1998-2000), diketahui terjadi kecenderungan adanya penurunan pertumbuhan rata-rata jumlah kunjungan rawat jalan secara keseluruhan. Penurunan yang mencolok terjadi di poll mats yang mencapai pertumbuhan sebesar -53%, diikuti jumlah kunjungan di poli umum yaitu sebesar -13%. Apabila data jumlah kunjungan dibandingkan satu tahun sebelumnya, maka proporsi terbesar penurunan terjadi pada poli umum yaitu mencapai 46%. Unit rawat jalan dari rumah sakit merupakan bagian terpenting dari rumah sakit, jadi (1998). Karena unit rawat jalan berfungsi sebgai profit center dan pintu gerbang masuk pasien, maka secara tidak langsung unit rawat jalan akan menampakkan citra dari rumah sakit tersebut. Mengingat pentingnya peran unit rawat jalan, mengharuskan pengelolaannya dilakukan secara serius. Adanya penurunan jumlah kunjungan di unit rawat jalan khususynya poli umum di RSI Ibnu Sina, mengindikasikan adanya permasalahan dalam pengelolaan pelayanan di bagian tersebut. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji faktor-faktor yang kemungkinan terkait dengan terjadinya penurunan jumlah kunjungan pasien di poli umum unit rawat jalan RSI Ibnu Sina. Sebagai variabel penelitian diambil tiga aspek yaitu : Sumber Daya Manusia, Standar Operating Procedure (SOP) dan pendapatan karyawan. Penelitian ini bersifat eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Informan pada penelitian adalah petugas yang bekerja di bagian poli umum terdiri dari dokter (3 orang), perawat (1 orang), dan pembantu perawat sebanyak 4 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi jumlah ternyata Sumber Daya Manusia sudah cukup memadai, namun tidak terlatih dan kurang mempunyai motivasi yang cukup dalam bekerja. SOP dan Protap rawat jalan pada RSI Ibnu Sina Padang tidak ada sehingga menimbulkan kesulitan bagi informan untuk menerjemahkan perintah pimpinan. Jumlah pendapatan yang diterima informan dirasakan relatif tidak mencukupi bahkan kurang sesuai dengan beban kerja tambahan. Untuk peningkatan kinerja dimasa yang akan datang, penulis menyarankan hendaknya SDM yang ada perlu diberikan pelatihan-pelatihan teknis guna peningkatan pengetahuan dan kemampuan karyawan. Dalam melaksanakan pekerjaan perlu tersedia SOP dan Protap yang jelas sehingga target dan aktivitas yang dilakukan dapat sesuai dengan apa yang diharapkan. Pihak Yayasan atau rumah sakit perlu melakukan peninjauan atas sistem pendapatan/penggajian karyawan, serta perlu menyediakan imbalan terhadap prestasi untuk meningkatkan motivasi karyawan. Daftar bacaan : 21 (1984 -- 2000)
Analysis Internal Factors of Decreasing Ambulatory Care Performance in Ibnu Sina Islamic Hospital Padang in 2000.Ibnu Sina Islamic Hospital Padang had operated for 30 years. 2000's data described a decline in ambulatory care patient till 46%. This is not a good performance for the hospital. Variables seek from three aspects: Human Resources, Standard Operating Procedure and staff's income. This study is an exploratory study with qualitative approach. Informant consist of three physicians, two nurses and four nurse's assistants. Results of this study shows that the staffs are not enough, not trained well, and have no motivation. There is no SOP that makes difficulty to translate the manager's order. Income is not compatible with duty. For better future need intensive courses and technical trainings to increased staff's skill. They should provide with SOP (Operational Standard Procedure) or protap to do better service for peoples. And the foundation should have much attention about their staff's income (take home pay). Bibliography: 21 (19842000).
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiawaty B. Soedarsono
Abstrak :
Dari hasil residensi ternyata kemampuan supervisi beberapa kepala ruangan di ruang rawat inap RS. Pelni "Petamburan" belum optimal. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik dan kemampuan supervisi kepala ruangan rawat inap dalam area personil keperawatan, area lingkungan dan peralatan, area asuhan keperawatan, area pendidikan dan pengembangan staf. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif dan bersifat kross seksional. Pengambilan data primer dilakukan dengan mengadakan wawancara yang mendalam dan pengisian kuesioner dan data sekunder didapat dari dokumen-dokumen yang terkait. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 orang yang terdiri dari satu orang kepala divisi medis, tiga orang kepala instalasi, 12 orang kepala ruangan, 36 orang pelaksana perawatan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan karakteristik kepala ruangan yang dilihat dari empat sudut, yaitu usia, latar belakang pendidikan formal, masa kerja dan penataran manajemen keperawatan hanya latar belakang pendidikan formal yang sebagian besar belum memenuhi persyaratan. Sedang kemampuan supervisi dua belas orang kepala ruangan rawat inap, dari empat area tanggung jawab, ada dua area, yaitu area personil keperawatan, area lingkungan dan peralatan yang penampilannya cukup. Sedang dua area lainnya yaitu area asuhan keperawatan dan area pendidikan & pengembangan staf penampilannya baik. Saran penelitian ini: 1). Secara bertahap persyaratan sebagai kepala ruangan dari sudut pendidikan formal dipenuhi, 2) peningkatan kemampuan kepala ruangan di dua area tanggung jawab, yaitu area personil keperawatan dan area lingkungan peralatan, 3) merevisi susunan / format uraian tugas kepala ruangan yang ada saat ini dalam empat area tanggung jawab, yaitu: area personil keperawatan, area lingkungan dan peralatan, area asuhan keperawatan dan area pendidikan & pengembangan staf, 4) penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas asuhan keperawatan selain kemampuan supervisi kepala ruangan.
The former internship conducted at Pelni " Petamburan" Hospital found that the supervision competence of ward head nurse still need to be improved. This study aimed to identify the characteristic and supervisory competence, of ward head nurse in the area of nursing personnel, environment-facility, nursing care and training and staff development. The methodology was cross sectional, using qualitative approach. Data collection was done by in-depth interview and secondary data was obtained through analyzing relevant documents. Representation from the study was 52 Staff consisted of medical division head, 3 head of installation, 12 Ward Head Nurse, and 36 nurses. The study outcome found that the characteristic of ward head nurse can be looked from four different perspective; age, formal study background, work experience and nursing management training which is just a background of formal study, in most cases is not up to standards. Thus, from 12 ward head nurse supervisory competence, from four areas of responsibility, and two more areas; nursing personnel, environment and facility performance is average. Next, the two more area nursing care, study and staff development performance was good. Feedback taken from this study is: 1) Step by step the qualification as a ward head nurse from formal study background to be complete. 2) Development in ward head nurse in two responsibility area ; nursing personnel and environment facility area. 3) Reformat the job description of ward head nurse. 4) The continue study for knowing what factors which influence the quality of nursing care beside the supervisory competence of ward head nurse.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradnya Paramita
Abstrak :
Analysis On Marketing Strategy of Pelni's Petamburan Hospital: A Qualitative Study on In-Patient of Internist Department at Pelni Petamburan Hospital , Was Conducted January to March, 1994; The Subject Of The Study Being its Marketing MixIntroduction. Considering the growing availability of the medical services in the Indonesia's healthcare situation today, it is reasonably fair to state that people of certain communities, the user of the hospital services, having an increasingly broader choices in acquiring such services from the available medical institutions. To achieve its mission of providing good medical service, Pelni's Petamburan hospital has to manage its human resources, technology, and its competence to capitalize on the opportunity to provide its services. To anticipate the growing need of the health care services and to be able to compete in the health industry in the coming years, the Pelni's Petamburan hospital needs to formulate strategies to market its services and achieve organization's mission and goals. Purpose. Through a descriptive analysis on the hospital's marketing activities, this study seeks to identify potential products or services that can be use in its marketing strategies of the internist department. Methodology. This study is a qualitative study on the marketing management of the Pelni's Petamburan hospital. It is conducted using the records of the patients hospitalized from January through March 1994, based on the assumption that these records may contain the required data for the study. The data used are secondary data from the medical records and primary data, which are obtained through a number of in-depth interviews and direct observation. The statistical analysis is done using the frequency and distribution table. Result. In the implementation of the hospital's marketing strategies, the critical elements of the product are the medical specialist, the supporting staff and the available facilities. The price, which is targeted to be reasonably competitive, is set based on the survey done by the appointed in-house pricing team. The place, being relatively fixed, is not given much focus in the study, although there are other attributes to the physical location of the hospital that produce an impact on the strategies (e.g. accessibility, convenience). Promotion wise, the hospital needs to establish a focused and integrated team as part of the strategies. Conclusion. The medical services of the internist department, in particular Diabetes Mellitus, has the potential to be developed as Pelni Petamburan's specialized services to cater to the needs of its surrounding community. The differentiate strategy may be deployed to strengthen the specific marketing strategies for its specialized services.
Pendahuluan. Melihat situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia dewasa ini, maka dapat dikatakan pasien memiliki kekuatan yang besar dalam memilih alternatif jasa pelayanan yang tersedia di lingkungannya. Selaku pemberi jasa RS Pelni "Petamburan" yang mempunyai kekuatan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik perlu meraih peluang yang ada untuk memberikan jasa pelayanannya bagi para pasiennya. Untuk mengetahui antisipasi persaingan yang ada dan sejalan dengan perkembangan kebutuhan kesehatan di masa akan datang perlu dirumuskan suatu strategi pemasaran yang dapat mencapai misi dan tujuan RS Pelni "Petamburan". Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis deskriptif tentang kegiatan pemasaran RS Pelni "Petamburan" untuk mencari produk potensial rumah sakit dalam penetapan strategi pemasaran di bidang pelayanan penyakit dalam. Metodologi. Penelitian ini merupakan studi kualitatif terhadap manajemen pemasaran RS Pelni "Petamburan". Penelitian dilakukan berdasarkan jumlah pasien masuk rawat inap sejak bulan Januari 1994 hingga Maret 1994, karena diperkirakan ada beberapa kegiatan yang dapat mengarah ke penelitian. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari catatan medik. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam dan partisipasi observasi peneliti. Analisis statistik yang digunakan adalah tabel frekuensi dan distribusi. Hasil. Ditinjau dari segi product dalam penetapan strategi pemasaran di rumah sakit, faktor yang sangat kritis dan terpenting adalah dokter spesialis, tenaga pelaksana juga peralatan penunjang diagnosa di RS Pelni "Petamburan". Price diperhitungkan berdasarkan survei tim tarif rumah sakit untuk melihat apakah tarif di sini cukup bersaing. Place disamping lokasi yang sudah tidak dapat dirubah, tentu masih ada faktor lainnnya misalnya sarana pelayanan, dan waktu menunggu, tempat parkir. Untuk promotion diperlukan suatu tim yang terpadu dalam penanganan pemasaran . Kesimpulan. Penyakit dalam khususnya pelayanan penderita penyakit Diabetes Mellitus dapat dikembangan sebagai produk potensial di mana rumah sakit melihat perbedaan pelayanan dalam hal memasarkan jasa produk RS Pelni "Petamburan". Disamping itu differentiate strategy diterapkan karena rumah sakit diperkuat oleh jajaran dokter spesialis dan tenaga pelaksana. Dengan pelayanan terpadu penderita dari golongan menengah ke atas dapat diberikan pelayanannya dan tanpa meninggalkan fungsi sosial rumah sakit. Alih generasi dari jajaran spesialisasi dan pengembangan tenaga-tenaga profesional dalam penanganan khusus penyakit Diabetes Mellitus dapat menambah kekuatan dalam berkompetisi dengan rumah sakit lain dalam bidang pelayanan penderita Diabetes Mellitus.
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library