Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bernadi Haryawan
"Penggunaan jenis perancah steel scaffolding frames untuk konstruksi bangunan di Indonesia merupakan alternatif metoda pelaksanaan untuk menunjang keberhasilan penyelesaian suatu proyek. Hal ini tidak terlepas dari keuntungan dari penggunaan steel scaffolding frames itu sendiri. Akan tetapi semua keunggulan itu harus ditunjang pula oleh faktor - faktor sumber daya yang digunakannya serta faktor - faktor pendukung lain di luar sumber daya yang terkait dalam suatu lingkup proyek.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor - faktor dominan dalam kinerja waktu penyelesaian proyek bangunan bertingkat menengah di Jabotabek yang mengunakan steel scaffolding frames.
Penelitian ini dilakukan secara kualitatif, dengan menganalisis data persepsi yang didapat dari kuesioner dengan responden kontraktor bangunan bertingkat menengah di Jabotabek, dan selanjutnya data tersebut diolah dan diproses dengan analisis statistik dengan bantuan program komputer SPSS 10.0.
Hasil yang didapat dari penelitian ini menyimpulkan bahwa, variabel - variabel sumber daya seperti tenaga kerja (labor) dan proses pembiayaan proyek (money) merupakan variabel yang dominan dibandingkan sumber daya lainnya (equipment, material, method) dalam hal meningkatkan kinerja waktu proyek, selain itu teridentifikasinya variabel jumlah lantai bangunan yang mewakili kondisi struktur bangunan. Ketiga variabel yaitu, tenaga kerja (labor), proses pembiayaan proyek (money) dan jumlah lantai bangunan dalam penelitiam ini menunjukkan pengaruh positif terhadap kinerja waktu penyelesaian proyek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T2945
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumaat, Rolly Julius
"Pekerjaan konstruksi merupakan pekerjaan yang berbahaya dan mempunyai resiko kecelakaan yang cukup tinggi. Masalah keselamatan kerja menjadi sangat penting, karena merupakan bagian dari suatu upaya perencanaan dan pengendalian proyek. ISO 9000 adalah salah satu sistem manajemen mutu yang menjadi pilihan kontraktor yang ingin menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan sistematis agar mutu hasil kerjanya dapat memuaskan pemakai/pemilik proyek. Hal ini juga akan memberikan nilai tambah bagi tingkat kemampuan persaingan (competitive advantage). Oleh sebab itu, banvak perusahaan jasa konstruksi berusaha memperoleh sertifikat ISO 9000.
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang penilaian persepsi resiko keselamatan kerja (risk perception assessment) pada pelaksanaan konstruksi bangunan bertingkat oleh kontraktor di wilayah Jabotabek.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proyek-proyek yang di kerjakan oleh perusahaan jasa konstruksi, yang pembedaannya berdasarkan perusahaan bersertifikat dan yang tidak bersertifikat ISO 9000, dimana masing-masing sebanyak 20 proyek konstruksi. Sebagian data merujuk pada hasil penelitian Manulang, D.
Data primer yang diperoleh, di tranformasikan menjadi angka bobot bahaya untuk setiap komponen resiko pada masing-masing variabel bahaya. Data yang dikumpulkan meliputi 89 variabel bahaya yang masing-masing variabel memiliki tiga komponen resiko yaitu Konsekuensi, Paparan dan Probabilitas. Pertimbangan jumlah data yang relatif kecil maka, pengujian goodness of fit dilakukan dengan uji Kolmogorov Smimov dengan menggunakan program Crystal Ball verse 5.0 sehingga akan diperoleh distribusi probabilitas yang paling sesuai pada masing-masing komponen resiko untuk setiap variabel bahaya. Langkah berikutnya adalah menghitung besarnya angka resiko (risk point) pada masing-masing variabel. Setelah angka resiko diperoleh maka selanjutnya dilakukan peramalan (forecasting) dari model resiko dengan simulasi Monte Carlo.
Hasil analisa data menunjukkan bahwa bahaya-bahaya yang mungkin timbul pada proyek yang dikerjakan oleh perusahaan yang bersertifikat ISO 9000 mempunyai distribusi probabilita yang berbeda dengan perusahaan yang tidak bersertifikat ISO 9000, dan besarnya angka resiko (risk point) secara total maupun berdasarkan kelompok jenis kecelakaan dan sumber energi penyebab terjadinya kecelakaan pada perusahaan yang tidak bersertifikat ISO 9000 lebih besar dibandingkan pada perusahaan yang bersertifikat ISO 9000. Pengolahan data juga memberikan hasil bahwa secara rata-rata, resiko terbesar terjadinya kecelakaan terdapat pada kelompok pekerjaan, bekerja di ketinggian, dan resiko terkecil terjadi pada pekerjaan di suatu permukaan lantai. Dengan demikian untuk bekerja di ketinggian perlu memperoleh perhatian yang lebih besar dibandingkan kelompok pekerjaan lainnya.

Assessment of Risk Perception and Evaluation of the Influence of Quality Management System in the Construction Phase of Buildings at JABOTABEK Area Using Monte Carlo Simulation In construction of buildings, workers or labors have to face hazards. The probability of accident is considered high for this case. Therefore, safety becomes important part in planning and managing construction project. ISO 9000 as one of the quality management system is chosen by many contractors who want consistently and systematically the maintain satisfactory performance to users or owners of the project. The quality management systems also give added value and competitive advantage to the company. Within this objective, many main contractors are trying to get ISO 9000 certificate.
The essence of this evaluation is to comprehend and identify risk perception assessment in the construction phase of buildings site in Jabotabek area.
40 construction projects data were used for this research, 20 projects were done by the contractors who have already ISO certificate and the rest of the project by contractors without ISO 9000 certificate. Parts of the data were originated from Manullang's research.
Primary data is transformed into weighted value in every component of each hazard variables. Data gathered consist of 89 hazard variables that have three-risk component, which are consequences (severity), exposure and probability (likelihood). Test applied for goodness of fit by means of Kolmogorov Smimov using Crystal Ball 5.0 versions to find suitable probability distribution for each hazard variables considered. The next step is to calculate risk point in every variable. After determining risk point, we obtained a risk distribution model by using Monte Carlo simulation.
Result showed that the hazards occurred in construction companies with ISO 9000 certificate have probability distributions slightly different from those which have not obtained ISO 9000 certificate. The range of risk point in total or in type accident group and energy source that cause an accident at company, which has not obtained ISO 9000 certificate is greater than company, which has already obtained the ISO 9000 certificate. The result data also showed us in average the biggest risk of accident occurred in type of work on working in high place and the smallest risk of accident occurred in type of work take place on the ground floor. In conclusion for type of work on high places need to have more attention than the other type of work.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T3800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isya Ashari
"ABSTRAK
Mengingat peran alat berat yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan suatu proyek pada umumnya dan biaya investasi dalam kepemilikan alat berat, maka diperlukan suatu pengelolaan peralatan , untuk memaksimumkan manfaat yang diperoleh. Hal ini berkaitan dengan terbatasnya umur produktif dari alat , di mana pada umur tertentu peralatan akan tidak ekonomis lagi untuk dioperasikan, karena biaya operasinya sudah tidak seimbang dengan hasil kerja yang diperoleh.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka perlu dipikirkan kapan suatu perusahaan harus mengadakan investasi kembali, yang dikarenakan keausan atau kerusakan dari komponenkomponen yang ada. Sehingga diperlukan penggantian dari komponen tersebut. Permasalahannya adalah sejauh mana atau sampai kapan kita harus melakukan penggantian komponen-komponen itu?. Penggantian komponen-komponen itu memerlukan biaya yang tidak sedikit dan mungkin pengeluaran biaya perbaikan atau perawatan tidak mustahil akan lebih besar dari nilai manfaat atau produksi yang dapat diperoleh dari pengoperasian alat tersebut
Dalam penelitian ini dilakukan analisa terhadap tingkat keausan dari alat berat (hidraulik ekskavator PC 200-5) untuk mengetahui kapan tingkat keausan dari komponen-komponen ekskavator PC 200-5 dianggap sudah tidak ekonomis, dalam arti biaya yang dikeluarkan atau nilai operasi alat sudah lebih besar dari nilai produksi. Oleh karenanya perlu dilakukan investasi kembali (penggantian alat baru).
Pendekatan yang dilakukan adalah dengan analisa model "Taylor"' yang membahas masalah penggantian komponen. Dalam penelitian tersebut dilakukan analisa terhadap biaya produksi dan biaya operasi, sehingga diperoleh suatu biaya satuan produksi alat per m3 operasi. Selain itu dilakukan pula analisa terhadap ratio nilai operasi alat dengan nilai produksi menurut model "Freinreich's"') . Dari kedua analisa yang dilakukan maka diperoleh suatu hasil yang menyatakan kapan alat berat tersebut sudah tidak ekonomis lagi, dikarenakan nilai operasi sudah melebihi nilai produksi yang diperoleh. Keausan atau kerusakan komponen yang harus diganti atau diperbaiki sudah tidak relevan lagi untuk dilakukan, karena untuk memperbaiki atau mengganti komponen tersebut dibutuhkan biaya yang besar. Serta kemungkinan harus dilakukan general overhaul untuk dapat mengembalikan kapasitas produksi dari alat berat tersebut. Namun berdasarkan data yang ada2) tindakan general overhaul suatu alat hanya mengembalikan kapasitas sebesar 80% dari tingkat availability alas. Analisa yang dilakukan menunjukkan bahwa ratio nilai operasi dan nilai produksi tetap di atas satu yang berarti tidak ekonomis. Sehingga diperlukan penggantian atau investasi alat baru.
I) Sumber : Jaafary, VK Mattefy, (1990), Journal of Contractions Engineering and Management, Vol.
116, No.3 page 514-516
2) Sumber : PT. Waskita Karya, (1996), Buku Manual Pemeliharaan Peralatan."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nono Dritanto
"ABSTRACT
This thesis discusses about temperature rise in mass concrete structure due to heat hydration during hardening process to analyze its temperature rise, finite element method can be used.
Mass concrete temperature at each elevation to be stated in finite element liner model one dimension which have taken into account from expression potential energy that be influenced by, thermal conductivity, valor density, mass density, ambient temperature, heat hydration and another environment influences.
Because of heat hydration in time dependent, so we can take limier function approach to obtain heat hydration equation in exponential function such as Q(t) Q ~ ±b(1/t)P
Some factor which influence of heat hydration are number hydration in 3, 7 and 28 days and slope all of that heat hydration points.
This thesis compares and evaluates heat hydration temperature between finite element method analysis and field measurement.
From that evaluation, we can get clear picture of mass concrete's temperature rise and get the advantages of them to deep investigation of heat hydration behavior in mass concrete structure.

ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang kenaikan temperatur pada struktur beton massa akibat panas hidrasi yang timbul setelah pengecoran. Untuk menganalisa kenaikan temperatur tersebut, digunakan metode elemen hingga.
Temperatur beton massa disetiap elevasi dinyatakan dalam elemen hingga model linier satu dimensi, yang didapat dari ekspresi energi potensial yang dipengaruhi oleh faktor-faktor konduktivitas thermal (k), kalor jenis (c), rapat massa (p), temperatur udara luar dan panas hidrasi (Q).
Karena panas hidrasi (Q) merupakan fungsi dari waktu, maka diambil pendekatan fungsi limier dengan membentuk persamaan panas hidrasi dalam fungsi pangkat, yaitu : Q(t)=Qco ±b(1/t)p
Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah panas hidrasi yang timbul pada umur 3 hari, 7 hari, 28 hari, jumlah waktu hidrasi dan kemiringan (slope) yang terjadi dari hubungan ketiga panas hidrasi tersebut.
Dalam tesis ini dilakukan perbandingan dan evaluasi temperatur panas hidrasi yang terjadi antara hasil pengukuran dilapangan dengan hasil perhitungan metode elemen hingga.
Diharapkan dari evaluasi tersebut dapat diambil manfaatnya apabila akan dilakukan penelitian lebih jauh tentang perilaku panas hidrasi pada struktur beton massa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T1502
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Aswanto
"Pasangan bata merah tradisional sangat luas penggunaannya dalam konstruksi bangunan dengan berbagai variasi fungsionalnya. Dalam berbagai proses disain engineering, selama ini struktur pasangan bata merah hanya dianggap sebagai beban. Tetapi dengan semakin luasnya penggunaan mikro komputer yang diikuti perkembangan pesat perangkat lunak elemen hingga, memberikan kesempatan untuk melakukan analisis struktur yang lebih kompleks dengan menyertakan elemen pasangan bata merah sebagai salah satu elemen struktur yang penting.
Yang paling sukar dalam analisis elemen hingga untuk pasangan bata merah adalah kesulitan permodelan karakteristik material propertinya. Karena riset-riset di negara kita yang menyelidiki sifat dan karakteristik pasangan bata merah masih terasa kurang.
Kajian ini mencoba menggunakan kapabilitas perangkat lunak elemen hingga untuk melakukan analisis pasangan bata triplet. Diantaranya penggunaan elemen contact untuk memodelkan interface bata dan mortar, aplikasi kriteria keruntuhan pada elemen concrete (William & Warnke), Drucker Prager, model Anisotrop dan aplikasi gejala Fissure Closing pada bata merah. Sebagai pembanding adalah test uji pembebanan pasangan bata triplet dengan beban prekompresi dan lateral. Bata merah dipakai jenis bata tradisional dan Cikarang.
Hasil kajian ini didapatkan hasil yang tidak jauh berbeda antara test uji di laboratorium dengan komputasi elemen hingga Prediksi keruntuhan elemen concrete dan Drucker Prager dapat memprediksi dengan baik keruntuhan pasangan triplet. Sedangkan riwayat displacement akibat pembebanan terjadi perbedaan antara komputasi elemen hingga dan hasil uji test. Hal ini dikarenakan peralatan pengujian yang kurang akurasinya dan sampel pasangan triplet sendiri yang sangat variatif bentuk fisiknya. Fenomena Fissure Closing diakomodir dengan teknik membedakan input hubungan teganganregangan bata pada daerah yang diperkirakan mengalami pemampatan rongga yang tinggi.
Kajian ini, dapat digunakan sebagai sedikit sumbangan untuk kelanjutan riset-riset pasangan bata merah yang lebih mendalam di Indonesia, khususnya dalam metode permodelan karakteristik material untuk analisis numerik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Dwisetyowati
"Berkembangnya penggunaan plastik merupakan dampak positif dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; tetapi intensitas penggunaan plastic yang semakin tinggi atau banyak dalam berbagai tipe produk, menyebabkan bahan plastik menyumbangkan masalah yang cukup serius bagi lingkungan. Hal ini disebabkan banyak produk plastik yang digunakan belum ramah terhadap lingkungan, dengan artian sulit untuk terurai atau terdegradasi.
Mengacu kepada penelitian sebelumnya bahwa plastik jenis Polyethylen Terepthalate (PET), yang biasa digunakan sebagai kemasan air minum, dapat digunakan menjadi agregat kasar ringan dengan berat jenis agregat sebesar 1,3. Dalam Penelitian ini, digunakan metode yang sama dalam hal proses pembuatan agregat dan rancang campur yang digunakan pada penelitian sebelumnya. Proses pertama adalah pengumpulan bahan baku agregat yaitu botol plastik PET, selanjutnya dilakukan pemotongan botol dengan ukuran ± 4-5 cm. Kemudian, plastik dibakar dengan menggunakan minyak tanah. Pembakaran plastic menghasilkan agregat dengan bentuk sesuai wadahnya. Oleh karena itu dilakukan pemecahan agregat hingga gradasi yang diinginkan.
Penelitian ini dititikberatkan mengenai sifat-sifat mekanis dari beton ringan yang menggunakan agregat kasar ringan dari plastik PET selain uji tekan yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Namun pada penelitian ini uji tekan tetap dilakukan sebagai pembanding dengan hasil sebelumnya. Sifat-sifat mekanis tersebut diantaranya adalah modulus elastisitas tekan dan tarik, angka perbandingan Poisson, kuat tarik belah, kuat lentur, kuat geser, kuat tarik beton, susut dan rangkak beton.
Hasil akhir yang didapat dari penelitian ini adalah nilai kekuatan untuk masing-masing sifat mekanis beton. Untuk uji tekan yang dilakukan diperoleh nilai yang sangat jauh berbeda dibanding hasil pada penelitian sebelumnya yaitu sebesar 36,82%. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan kehalusan permukaan agregat yang dihasilkan dari proses pembakaran botol plastik, kandungan air pada proses pengecoran, bentuk serta gradasi agregat yang dihasilkan. Kuat tekan yang dihasilkan pada penelitian ini sebesar 129,5117 kg/cm2 dimana untuk sifat mekanis beton ringan yang lain mempunyai korelasi terhadap nilai tersebut. Berdasarkan kuat tekan yang dihasilkan, beton ringan tersebut dapat digunakan untuk struktural ringan.

Research and technology development gives a good influence to the escalation of plastic material utilizing; but utilization increase of many kind plastic products cause some serious problems to the environment. As we know, many kind of plastic products, which are used, give negative influences to the environment as they are very difficult to be decomposed.
Based on the previous research that Polyethylen Terepthalate (PET) plastic, which usually use as mineral water bottle, can be used as lightweight coarse aggregate. Lightweight coarse aggregate which is made from PET has 1,3 specific gravity. In this research, used the same method with the previous research for making lightweight coarse aggregates and mix design. For the first step, colecting basic material of the aggregate which is mineral water bottle PET, then cut the plastic bottle with size ± 4-5 cm. After that, burn the plastic with using petroleum. The plastic burning produce aggregate with shape same as the container. Because of that, we have to crushing the aggregat until gadation that we need.
This research emphasizes about mechanical properties of lightweight concrete which use lightweight coarse aggregate from PET. Testing for the compressive strength of concrete had done in the previous research, but we did it again in this research to compare the result. Research of mechanics characteristic that we do except the compressive strength are modulus of elasticity, elastic modulus, Poisson?s ratio, splitting tension strenght, flexural strength, shear strength, shrinkage and creep.
The final result from this research is strenght value of each lightweight concrete mechanic characteristic. Result of the compressive strength lightweight concrete is different with result of previous research. The different is about 36.82 %. It is caused by the different smooth surfaces of lightweight coarse aggregates which result from the burning process plastic bottle, water content, shape and gradation of coarse aggregate. Result of the compressive strength in this research is 129.5117 kg/cm2. The strenght of mechanical properties have correlation with that compressive strength value. Based on the result of the compressive strength, this lightweight concrete can be use for light structural."
2008
S35170
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bid Handoro
"Plastik jenis PET yang banyak digunakan sebagai botol air mineral dapat didaur kembali sebagai agregat kasar bagi pembuatan beton ringan. Dalam penelitian ini, dilakukan uji pembebanan empat titik pada balok beton beragregat PET yang dikategorikan sebagai balok Bernoulli. Untuk mengetahui properti beton ringan, dilakukan uji modulus elastisitas, kuat tekan, kuat tarik dan rangkak.
Hasil uji pembebanan empat titik dipresentasikan dalam hubungan momen - kelengkungan sebagai hasil dari aplikasi tiga pola penambahan pembebanan yang berbeda, yaitu dengan melihat besarnya perbedaan lendutan sebelum dan sesudah penambahan beban, penambahan beban setiap 45 menit dan penambahan beban setiap 24 jam. Pola pembebanan dengan melihat perbedaan lendutan dapat memperlihatkan adanya pengaruh rangkak pada hubungan momen ? kelengkungan. Sesuatu yang tidak muncul pada hubungan momen-kelengkungan hasil 2 pola pembebanan lainnya.

recycled back as coarse aggregate for making lightweight concrete. In this study, four points test loading is conducted on concrete beam using PET aggregate. The concrete beam itself is classified as Bernoulli beam. To find property of lightweight concrete, test for determining modulus of elasticity, compressive strength, tensile strength and creep were performed.
Test results of beam due to four points loading are presented in relationship between moment - curvature as function of load increment. Three load increment patterns are applied on the beam. The first method of loading increment application depends to displacement limit value between 2 successive loadings, in the second method load is applied at every 45 minutes and in the third method load is applied at every 24 hours. Moment - curvature diagram resulting from the first method of loading application is influenced by creep. A phenomenon that can not be shown by the moment-curvature relation resulting from two others method of loading application.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50561
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Agus Hariyana
"Kebutuhan akan kemasan produk di bidang otomotif di Indonesia sangat tinggi. Salah satunya untuk kemasan pelumas kendaraan bermotor. Di Jakarta menurut data Dinas Pekerjaan Umum jumlah sepeda motor sampai Maret 2007 mencapai 3.325.790 unit, sehingga akan ada banyak limbah plastik yang dihasilkan dari produk kemasan itu. Akan tetapi kita tahu limbah plastic tersebut dapat di daur ulang.
Botol plastik pelumas kendaraan bermotor merupakan polimer dari jenis polyethylene dengan nama kimiawinya High Density Polyethylene (HDPE) yang diproduksi melalui polimerisasi ethylane (C2H4) dengan variabel proses seperti energi panas, tekanan, dan katalis. Mempunyai Berat jenis antara 0.941-0.965 dan akan mengeras bila dipanaskan.
Berdasarkan karakteristik fisik dari HDPE, dalam studi ini telah dilakukan penelitian limbah botol plastik HDPE sebagai bahan baku pembuatan agregat kasar ringan dan menggunakannya dalam campuran beton ringan.
Agregat kasar ringan dihasilkan dari pembakaran botol HDPE sisa kemasan pelumas kendaraan bermotor, hasil pembakaran diperoleh agregat dengan bentuk tidak beraturan dan bersudut dengan tekstur permukaan halus, licin dan mengkilap dan berwarna abu-abu, coklat dan hijau.
Pengujian sifat fisik agregat diperoleh berat jenis sebesar 0,952, penyerapan air 0,817%, berat isi 545 kg/m3, dan keausan agregat 29,64%. Dari pengujian kuat tekan hancur agregat terhadap 2 ukuran spesimen kubus diperoleh kuat tekan hancur agregat plastik kubus (5×5×5) cm lebih besar 3,74 kali dibandingkan dengan kubus (15×15×15) cm, data tersebut tidak representatif karena benda uji telah mengalami retak sebelum di tes tekan.akibat dari susut yang ekstrim pada saat pengeringan sampel kubus plastik (15x15x15) cm.
Dalam studi ini, agregat ringan plastik dan agregat halus normal (pasir alam) diklasifikasikan berdasarkan ukuran spesimen kubus yang digunakan yaitu kubus beton (5×5×5) cm dan (15×15×15) cm sehingga diperoleh beton ringan agregat bergradasi normal dan beton ringan agregat bergradasi modifikasi. Dari pengujian kuat tekan beton ringan agregat plastik terhadap 2 ukuran specimen kubus beton ringan, dihasilkan angka perbandingan rata-rata sebesar 1,07.
Dari hasil pengujian beton ringan agregat plastik meliputi pengujian beton segar dan beton yang telah mengeras memperlihatkan beton segar agregat plastik mempunyai kelecakan yang sedang, berat isi kering 1607 kg/m3, kuat tekan rata-rata kubus beton ringan bergradasi normal (12,22 ? 12,44) MPa dan kuat tekan rata-rata kubus beton ringan bergradasi modifikasi (10,89 ? 12,33) MPa. Kuat tekan beton yang didapat dengan menggunakan kuat tekan mortar maksimum masih dibawah kuat tekan target rencana sebesar 28,72 MPa, modulus elastisitas sebesar (2609-2701) MPa, Poisson?s Ratio (0,1592-0,1632).
Pengaruh bentuk, tekstur permukaan dan gradasi agregat kasar ringan berpengaruh terhadap kuat tekan yang akan dihasilkan. Semakin kecil ukuran agregat kasar ringan maka kekuatan agregat kasar ringan tipe HDPE juga semakin rendah. Karena telah terjadi perlemahan pada ikatan mikro struktur agregatnya pada saat proses pemecahan yang berulang-ulang.

The needs of product packaging in Automotive industry in Indonesia are very high. One of the examples is lubricant plastic bottle for motor cycle. Based on information from Public Work Department the sum of motor cycle until March 2007 has increased significantly to 3.325.790 units, thus it means that there are lots of wastes from the lubricant packs. However we know that plastic is a material that can be recycled.
The Lubricant Plastic Bottle is classified as Polyethylene polymer as known as High Density Polyethylene (HDPE) that produces by ethylene polymerization with variable process like thermal energy, pressure, and catalyze. It has specific gravity range between 0,941-0,965 and become hardened if heated.
This Research is to analyze HDPE that recycling as basic raw material for lightweight coarse aggregates and the usage of these aggregates in lightweight concrete base on its physical characteristic.
First of all, burn the lubricant bottle to be a coarse lightweight aggregate so we will have aggregate with irregular and angular shape, smooth surface, shiny with grey, brown and green colors.
The results of physical properties of aggregates are: specific gravity is 0,952, water absorption 0,817 %, density is 545 kg/m3, and the resistance of abrasion is 29,64%. The crushing test between 2 cube size show that crushing test of cube size (5x5x5)cm is 3,74 more larger than cube size (15x15x15) cm but this data isn?t representative, the sample had crack before doing crushing and it because extreme shrinkage of cube size (15x15x15) cm.
In this study, plastic lightweight aggregate and fine normal aggregate (sand) were classified according to cube specimen used (5x5x5 cm & 15x15x15 cm) so we got two different type of aggregate, they are normal gradation and modification gradation aggregate. The crushing test between 2 lightweight concrete cube size sample show the average ratio point is 1,07.
From the test result of lightweight concrete including fresh and hardened concrete show that the fresh concrete has middle workability, dry weight of concrete 1607 kg/m3, the average strength of lightweight concrete with a normal grade were ranging between (12,22 ? 12,44) MPa and a modification grade were ranging between (10,89 ? 12,33) MPa, Concrete strength that we got with the used of maximum mortar strength were still below the target strength equal to 28,72 MPa, modulus of elasticity was ranging between (2609-2701) MPa, and Poisson?s ratio was ranging between (0,1592-0,1632).
The study shows that the effect of shape and surface texture of lightweight coarse aggregate has influenced crushing test result. Smaller size of lightweight coarse aggregate has resulted in lower strength of HDPE aggregate. In order to produce smaller size of lightweight coarse aggregate repetition of impact on bigger size aggregate were conducted resulting in weakening of micro structure bond of the aggregates."
2008
S35787
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Maulina
"Dalam pembangunan rumah tinggal, pekerjaan bekisting merupakan salah satu pekerjaan besar yang perlu diperhitungkan. Dengan membandingkan bekisting dari sisi metode pelaksanaan, jenis material yang digunakan dan dimensi penampang struktur, akan mendapatkan metode bekisting yang lebih effektif.
Dalam penelitian ini akan dibandingkan metode bekisting cara tradisional dimana pekerjaan pasangan dinding dikerjakan sebelum pekerjaan struktur, dan metode bekisting semi sistem dengan menggunakan material baja dimana pekerjaan struktur dikerjakan terlebih dahulu.
Analisa perbandingan tersebut terdiri dari analisa struktur, perbandingan kekuatan dan daya layan struktur, perencanaan jenis dan dimensi bekisting, desain gambar bekisting, perhitungan pemakaian material, analisa harga material dan upah pekerja dan perbandingan biaya pekerjaan bekisting.
Pada perhitungan struktur didapat perbandingan rasio keamanan yang bervariasi. Hal ini tergantung pada dimensi penampang yang menahannya. Pada rumah tinggal dengan bekisting cara tradisional dimensi lebar penampang kolom mengikuti dimensi dinding, mengakibatkan kekuatan dan kekakuan elemen kolom pada arah lebar menjadi lebih kecil.
Harga material bekisting baja lebih mahal dari bekisting cara tradisional, tetapi dengan ketahanan yang tinggi, bekisting baja dapat digunakan berulang-ulang. Pada perhitungan analisa biaya bekisting baja akan lebih ekonomis pada pemakaian berulang-ulang dengan biaya upah kecil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35731
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Nurzaman
"Suatu struktur yang mengalami beban dinamik cenderung gagal pada tegangan yang lebih rendah dibandingkan dengan beban yang sama yang diterapkan secara statik, khususnya bila beban dinamik tersebut dilakukan secara terusmenerus dalam sejumlah siklus. Peristiwa kegagalan struktur akibat dari pembebanan berulang disebut juga dengan fatik.
Dalam skripsi ini akan dibahas prilaku balok akibat uji beban tumbukan berulang dimana balok tersebut sebelumnya telah dilakukan uji tumbukan oleh Ratna Restiana (2007) sehingga terjadi kerusakan berupa retak atau patah. Balok yang retak tersebut lalu diperbaiki dengan teknik injeksi (Conbextra EP) sedangkan yang patah dengan penyambungan beton (Nitobound). Benda uji balok yang digunakan semuanya memiliki mutu K-300 dengan berbagai jenis yaitu beton tanpa serat metal (BTS), beton dengan serat metal 1 % dari volume total (BS), beton prategang tanpa serat metal (BPTS) dan beton prategang dengan serat metal 1 % dari volume total (BPS) dengan jumlah masing-masing sampel sebanyak 3 benda uji.
Keempat jenis balok beton tersebut ditumpu perletakan sendi?rol, yang kemudian diuji terhadap beban tumbukan berulang dengan tinggi jatuh konstan 4 cm hingga benda uji mencapai keruntuhan. Dari parameter frekuensi yang didapat dilakukan penelitian untuk mendapatkan gambaran prilaku akan kekuatan injeksi terhadap beban tumbukan.
Dari hasil pengujian didapat bahwa perbaikan dengan teknik injeksi dan penyambungan beton memberikan konstribusi baik dan cukup efektif dalam mengembalikan kekuatan beton. Hal ini terlihat dari kerusakan yang ada tidak terjadi pada lokasi perbaikan. Disamping itu dari pengujian keempat benda uji jenis balok tersebut, terlihat bahwa jenis beton pratarik (BPS & BPTS) memiliki jumlah pukulan yang jauh lebih besar daripada jenis beton polos (BS & BTS) dimana diantara keempatnya, balok jenis BPS memiliki jumlah pukulan yang paling besar sedangkan balok jenis BTS memikili jumlah pukulan yang paling kecil.

The structure subjected by impact loading will tend to failure by less stress than the similar loading subjected statically, especially if the load happens by the number of cycle. The phenomenon of structure failure caused by the repetition number of loading is called fatigue.
In this final assignment will be discussed the respond of beams subjected to the repeated impact loading where beams were previously tested by Ratna Restiana (2007) until it damaged. These damages especially cracks were then repaired by using injection technique (Conbextra EP) while fractures were recovered with concrete joining (Nitobound). Those beam quality are K-300 with variously type ; non-fiber metal concrete (BTS), fiber metal concrete which metal volume 1 % to the total volume (BS)), non-fiber metal pretension concrete (BPTS) and fiber metal pretension concrete which metal volume 1 % to the total volume (BPS 1), each sample has 3 beams that were tested.
The four of beams were supported on pin-roll and then tested by repeated impact loading with constantly 4 cm hammer height fall until the samples were failure. Based on frequency parameter the research was held to know the description of injection strength due to repeated impact loading.
The result are injection technique and concrete joining method provide good contribution and also effective in returning the strength of concrete. Those can be seen due to the damage areas were not occurred on the repaired location. And beside that, the test was also describe that pretension concrete (BPS & BPTS) have number of blow much more greater than plain concrete(BS & BTS) where among of those all, BPS has the greatest number of blow while BTS has the smallest one."
2008
S37535
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>