Ditemukan 63 dokumen yang sesuai dengan query
Rr. Rani Aryanti
Abstrak :
Sekarang ini mai-mal beianja merupakan tempat yang aramai dikunjungi bleh masyarakat kita. Mereka pergi ke sana bukan hanya berlujuan untuk berbelanja, terkadang hanya untuk berjalan-jalan saja dan berekreasi. Mal-mal belanja ini sudah menjadi sebuah ruang publik altematif bagi masyarakat kota.
Ruang-ruang publik kota mulai tergantikan oleh "ruang-ruang publik" buatan yang dibuat sedemikian menyerupai ruang publik Iuar. Hal ini bukan suaiu hilangnya kehidupan publik metainkan kehidupan publik bertransfomasi menjadi bentuk dan lingkungan yang berbeda.
Ruang publik di mal-mal belanja dalam bangunan (enclosed shopping mall) mungkin teriihat milip dengan daerah pejalan kaki atau alun-alun kota yang berisi oleh orang-orang yang bersantai. Ini merupakan 'ruang publik" dengan peranan fungsi yang jelas: dimiliki oleh sebuah perusahaan pengembang yang memperbolehkan individu menggunakannya untuk tuiuan terientu. Ruang publik disini memiliki fungsi rekreasi yang diasosiasikan dengan kegiatan belanja, daripada memberikan kontribusi pada fungsi sosial aktif seperti komunikasi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48310
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Umara Sri Windyaswari
Abstrak :
Manusia sebagai makhuk sosial, selalu mempunyai keinginan untuk bersosialisasi dengan manusia lainnya. Manusia senang berkumpul dengan orang-orang lain, dan menjadi bagian dari kumpulan manusia. Hal ini merupakan kebutuhan bagi manusia dan kebutuhan seperti ini seharusnya dipenuhi oleh sebuah kota, berupa adanya ruang-ruang yang dapat menampung kegiatan-kegiatan berkumpul manusia.
Ruang-ruang yang digunakan untuk kegiatan berkumpul ini umumnya berupa ruang luar dan harus dapat menarik orang-orang untuk datang dan berkegiatan di dalamnya. Ruang yang digunakan dapat berupa mang yang memang tidak direncanakan untuk kegiatan berkumpul,Ruang-ruang ini tentunya mempunyai beberapa faktor (ruang,waktu dan sikon) atau elemen tertentu yang menarik orang-orang untuk datang ke sana. Kegiatan berkumpul dan faktor-faktor yang dapat membuat orang-orang tertarik untuk datang ke suatu ruang luar akan dibahas pada penulisan karya tulis ini.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48336
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dita Eka Apriyanti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48290
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Enira Arvanda
Abstrak :
Indonesia sedang membangun . Begitupun dengan kota -kotanya yang berpacu untuk menjadi yang terdepan dalam pembangunannya . Wajah-wajah kota semakin berubah , dipoles oleh waktu dan globalisasi yang memicu modernisasi . Akibatnya kota-kota di Indonesia menjadi semakin mirip satu sama lain . Identitas kota menjadi semakin kabur , sejarah terbentuknya kota tidak diperdulikan dan dihargai sehingga kota-kota lama menjadi mati, kehilangan geliat dan aktivitasnya .
Jakarta, Ibukota negara Republik Indonesia, juga perlahan-lahan akan kehilangan identitasnya apabila membiarkan kawasan Sunda Kelapa , yang merupakan asal muasal terbentuknya kota ini , mati secara peilahan tapi pasti . Berbagai upaya memang telah dilakukan oleh pemerintah maupun oleh berbagai pihak yang perduli dengan upaya-upaya pelestarian kota tua ini . Dimulai pada tahun 1970-an , pada masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin , dengan idealisme serta kepedulian , langkah awal pelestarian mulai dilakukan .
Namun apabila hingga saat ini kita masih belum bisa menikmati dan menuai hasil dari pelestarian Sunda Kelapa , sepertinya ada sesuatu yang salah atau kurang pada usaha-usaha yang telah dilakukan . Berbagai konsep dan alternatif yang ditawarkan untuk merevitalisasinya belum juga terlaksana . Sehingga sampai saat ini revitalisasi Sunda Kelapa masih seperti impian yang terlaiu mahal untuk diwujudkan , Benarkah kendala yang dihadapi hanya sebatas riana ? atau hal - hal lain yang bersifat teknis? Atau mungkinkah idealisme yang pernah mendasari usaha - usaha yang dilakukan pada tahun 1970an Kini tidak lagi dimiliki ? Dengan adanya pertanyaan-pertanyaan tersebut perencanaan kawasan Sunda Kelapa akan menjadi hal yang menarik untuk dianalisa.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48485
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fellen
Abstrak :
Konsep Transparansi banyak digunakan datam arsitektur modern, salah satu arsitek yang menerapkannya adalah Helmut Jahn. Dalam penerapannya pada bangunan banyak menggunakan material yang transparan dan translucent, membuat banyak bukaan, dll. Sehingga apabila dibandingkan konsep transparansi yang dikemukakan Le Corbusier, Mies van der Rohe, Philip Johnson, Gropius dengan Hemut Jahn apakah sejalan atau konsisten atau banyak mengalami perubahan. Ditambah lagi dengan adanya kemajuan teknologi dan pemakaian material baru. Sedangkan konsep ini sendiri masih ada kerancuan makna. Transparan pada bangunan dapat berarti pada permukaan terluar atau kuil bangunan dengan visual dapat terlihat dari dalam atau dari luar. Selaln itu apakah bengunan yang menggunakan material kaca dapat langsung dikatakan menggunakan konsep transparan, walaupun secara visual hanya dari dalam dapat melihat keluar, tidak sebaliknya. Ternyata Konsep Transparansi secara arsitektur dapat diterapkan secara literal dan phenomenal. Secara literal lebih mudah diwujudkan, tetapi untuk merasakan secara phenomenal harus lebih dipikirkan karena untuk mewujudkannya lebih sulit. Jika suatu bangunan ingin dapat dirasakan secara phenomenal, hanya jika bangunan tersebul sudah jadi, tetapi apabila apa yang ingin dlrasakan perancang tidak dapat dirasakan pengguna bangunan, maka bangunan itu kurang berhasil secara phenomenal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48515
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Grasia Ratih Dewi P.
Abstrak :
Rumah susun di Indonesia memiliki kecenderungan untuk menjadi tempat terjadinya tindak kejahatan. Oscar Newman, seorang arsitek Amerika, pernah melakukan sebuah studi tentang meningkatnya kejadian tindak kejahatan pads lingkungan perumahan di Amerika Sedkat. Studi tersebut mencetuskan suatu teori yang dinamakan defensible space. Teori defensible space adalah teori yang mengemukakan tentang penciptaan suatu lingkungan hunian yang dapat dikontrol oleh penghuninya untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan. Karena itu, dicoba untuk mencad hubungan antara teod defensible space dengan tindak kejahatan yang tedadi di lingkungan rumah susun. Untuk mencari hubungan tersebut, dilakukan studi literature untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung terjadinya sebuah lingkungan yang terkontrol dan dapat mencegah tindak kejahatan. Lalu untuk mengetahui tentang sejauh mana faktor-faktor tersebut mendukung pelaksanaan keamanan suatu lingkungan hunian, dilakukan pengamatan langsung. Pembahasan dilakukan dengan pendekatan psikologi lingkungan. Hasil yang didapat adalah bahwa pads rumah susun di Indonesia belum didapati faktor-faktor defensible space yang secara kuat mendukung keamanan secara keseluruhan. Sehingga disimpulkan bahwa faktor defensible space belum secara merata diterapkan pada rumah susun di Indonesia, dan bahwa untuk menuju lingkungan rumah susun yang defensible, ada banyak hal serta-perbaikan yang perlu dilakukan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48636
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Silvera Umeza
Abstrak :
Dunia lansekap merupakan bagian penting dalam arsitektur Cina. Sejak zaman dinasti kerajaan, keberadaan taman -sebagai sebuah wujud lansekap- menjadi elemen penting dalam menciptakan estetika sebuah bangunan. Taman Cina sendiri telah memiliki sejarah perkembangan yang cukup panjang. Latar belakang geografis, kebudayaan dan kepercayaan masyarakat Cina tercermin di dalam konsep taman klasiknya baik dalam taman kerajaan maupun taman privatnya.
Dalam kepercayaan masyarakat Cina, setiap makhluk hidup memiliki energi yang selalu dijaga keseimbangannya. Itulah chi. Keselarasan chi tercipta dari hubungan yang harmonis antara manusia dan alam. Jika terjadi suatu perubahan pada alam, maka hal tersebut akan berdampak kepada manusia. Ketika alam terjaga ekosistemnya maka manusia yang hidup akan sejahtera, sedangkan jika keseimbangan alam hancur maka manusiapun akan menderita. Manusia dan alam sendiri menjadi dua komponen penting dalam perancangan taman Cina. Keduanya dikomposisikan dengan baik sehingga mampu menciptakan pengalaman ruang yang mengagumkan.
Inilah yang membuat keindahan yang tercipta dalam taman Cina berbeda dengan taman-taman lainnya. Bahkan hingga kini, taman-taman bergaya Cina tidak hanya berada di negara Cina sendiri tetapi juga dt negara-negara selain Cina. Hal ini membuktikan bahwa perancangan taman Cina memiliki keistimewaan sehingga tetap diterapkan hingga kini.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40087
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Osman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41867
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Amalia Hayati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41848
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Risanggeni Priasmoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41880
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library