Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 545 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariantini
Abstrak :
Pada proyek konstruksi, penjadwalan adalah elemen yang sangat penting di dalam suatu perencanaan. Bahkan berdasarkan survey, penjadwalan konstruksi dapat mengurangi keterlambatan, pengeluaran biaya, serta kegagalan. Perencanaan dan penjadwalan pada dasarnya adalah proses ram at an terhadap pelaksanaan konstruksi, dimana dalam ramalan mengandung faktor risiko dan ketidakpastian, secara langsung mengakibatkan estimasi durasi yang direncanakan mengandung peluang keberhasilan untuk dilaksanakan (bervariasi). Karena adanya variasi estimasi tersebut memunculkan suatu probabilitas/peluang keberhasilan tercapainya durasi dan biaya yang direncanakan. Penjadwalan pada proyek dengan unit kegiatan yang repetitif tipikal seperti pada proyek pemmahan dapat dianggap sebuah keuntungan tersendiri dalam perencanaannya, karena tahap pengerjaannya linier/konsisten. Namun adanya faktor ketidakpastian dan risiko yang mungkin teqadi dalam setiap proyek konstruksi, strategi perencanaan penjadwalan yang matang tidak salah dicobajika memang dapat membuat pekeijaan dilakukan secara efektifdan efisien, sehingga dapat mengurangi biaya konstruksi, memperpendek durasi, serta meningkatkan mutu produk (konstruksi). PERT adalah sebuah bentuk metode penjadwalan yang memasukkan faktor risiko dan ketidakpastian ke dalam analisanya, sehingga dapat diketahui tingkat probabilitas tercapainya durasi dan biaya rencana. Pada PERT ini dikenal tiga nilai estimasi, yaitu optimis (nilai minimum), yang paling berpeluang/modus {most likely), dan pesimis (nilai maksimum). Kini PERT sudah didukung dengan program komputer PERTMaster yang dapat mempermudah perencana yang ingin mengaplikasikan metode PERT ini. Pada penelitian ini dipakai program PERTMaster untuk proyek perumahan repetitif. Data historis proyek ini cukup bervariasi sehingga sangat dimungkinkan pemakaian analisa risiko untuk mendapatkan probabilitas rencana sesuai dengan tingkat kepercayaan perencana. Dalam pengolahan data ini, selain menggunakan PERTMaster sebagai program utama, dipakai juga program pendukung seperti SPSS untuk mencari nilai pemusatan statistik dan Crystal Ball untuk melakukan teknik simulasi Monte Carlo. Hasil pengolahan data akhir berupa nilai probabilitas dari variasi data yang kemudian dianalisa. Di sini peneliti mengambil nilai probabilitas 85% sebagai nilai kepercayaan rencana akan berhasil atau memperhitunekan 15% risiko yang menghambat proyek. Dan hasil ini akan dibandingkan dengan realisasi/aktual proyek serta melihat bagaimana dengan probabilitas rencana yang telah dibuat oleh kontraktor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tri Atmoko Adi Kusuma
Abstrak :
Dalam mendesain suatu struktur selain untuk dapat berfungsi dengan baik pada kondisi beban-beban yang bekeda juga harus direncanakan agar struktur tersebut mempunyai nilai daya Iayan, kekuatan, fungsi, estetika dan ekonomi yang bersaing. Supaya dapat memberikan Jaya layan dan kekuatan yang baik, struktur beton bertulang harus mempunyai defleksi dan deformasi yang tidak terlalu besar pada kondisi beban kerja. Selain itu terdapat unsur lain yang juga berkaitan dengan kekuatan struktur, yakni daktilitas. Unsur ini penting mengingat struktur harus memiliki perilaku ductile dalam menahan beban luar terutama yang direncanakan untuk menahan beban gempa. Penelitian ini akan melihat pengaruh overreinforced terhadap daktilitas balok. Overreinforced adalah balok yang memiliki persentase tuIangan di atas tulangan balok dalam kondisi balance. Dalam penelitian ini digunakan balok beton _c' = 33,2 Mpa dengan penampang 200x150mm dan bentang 2010mm. Untuk tulangan baja pada balok digunakan tulangan Baja 08mm polos dengan fy = 321,2 Mpa, dan D10mm ulir dengan fy = 535,5 Mpa. Adapun variasi persentase tulangan berdasarkan p adalah p = p..kc , p = 105%pmt, P ` 110%pmak,, p = 115%pmd,, p = 140%per. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola runtuh dari balok overreinforced, hubungan lendutan - beban, regangan, tegangan dan nilai daktilitas dari balok overreinforced Keruntuhan yang terjadi pads saat pengujian bersifat underreinforced, dikarenakan persentase tulangan yang diambil masih kurang dari p balance. Pola keruntuhan yang diperoleh dari penelitian berupa keruntuhan tekan dikarenakan kegagalan lentur (flexural failure). Hubungan lendutan - beban yang didapat dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar lendutan yang terjadi maka semakin besar beban yang diberikan pada balok uji. Kondisi ini merupakan kondisi balok sebelum mengalami keruntuhan. Kurva lendutan - beban yang terjadi berguna untuk mencari nilai daktilitas dari tiap balok uji. Namun nilai ini bukanlah kondisi struktur yang sebenarnya, karena pada kondisi lapangan kondisi balok belum mengalami keruntuhan. Nilai daktiIitas dari tiap balok uji ini kemudian dibandingkan untuk dilihat balok uji dengan persentase penwnbahan tulangan berapa yang memiliki nilai daktilitas paling tinggi. ......When designing a structure, besides it has to be functionable for working load condition, it also planed that the structure has to have power service value, function, aesthetics and competitive economic. In order to give service power ang good strength, reinforced concrete structure has to have deflection and deformation which is not to big on working load condition. Besides that there is another element which is related to stuctural strength, called by ductility. This element is important, remembering that the structure has to have ductile behaviour in restraining outside load, especially which is planed to hold up the earthquake load. This research will observe overreinforced influence to beam ductility. overreinforced is a beam that has reinforcement percentage beyond beam reinforcement in balance condition. In this research, concrete beam fc' = 33,2 Mpa with longitudinal section of 200x150mm and landscape of 2010mm is being used For the steel reinforcement in the beam, O8mm plain of steel reinforcement with fy = 321,2 Mpa and DIOmm thread of a screw with fy = 535,5 Mpa is being used. Moreover reinforcement percentage variation based on p is p = p,,,Q"" p = 105fpm,,b, p= l 10%p,,,,ks, p= 115%p..b, p= 1 CIO_/apmaxs Aim of this research is to know collapse pattern from overreinforced beam, deformation - load relation, strain, stress and ductility value from the overreinforced beam. The collapse that occur in the time of testing has underreinforced characteristic, because of reinforcement percentage which is taken is still less than p balance. Achievement collapse pattern from the research shaped of pressure collapse that been caused by flexural failure. Deformation - load relation which is get from the research result showing that bigger deformation occur then bigger load should be given to the testing beam. This condition is a beam condition before collapse occur. Deformation - load curve that occur used to find ductility value from each testing beam. However, this value is not the real conditon of the structure, because in the field condition, bean isn't done the collapse. Ductility value from each testing beam later being compared to see which testing beam with added reinforcement percentage will have the most highest ductility value.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zul Hakim
Abstrak :
Dewasa ini ilmu Manajemen Proyek sangat diminati sehingga banyak ilmu baru yang dilahirkannya. Sebagai pioneer dalam ilmu Manajemen Proyek, Project Management Institute (PMI) salah satunya yang fokus terhadap ilmu tersebut. Dimana PMI menerbitkan pedoman khusus manajemen proyek yaitu Project Management Body of Knowledge (PMBOK) dan pedoman ini sudah banyak diterapkan di berbagai negara. Di Indonesia konsep PMI ini sudah diterapkan pada kontraktor terkemuka di Indonesia. Salah satunya PT. Rekayasa Industri yang mempunyai konsep khusus dalam manajemen proyek yang dinamakan Sistem Manajemen Proyek Rekayasa (SIMPROSA). SIMPROSA dibuat dengan mengacu pada pendekatan konsep PMI dengan mempertimbangkan proses bisnis, karakteristik perusahaan, dan aturan-aturan pelaksanaan proyek yang telah berjalan dilingkungan PT. Rekayasa Industri. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menunjang keberhasilan manajemen waktu proyek dengan pendekatan konsep Project Management Institute (PMI). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan mendapatkan data-data yang berkaitan dengan manajemen waktu proyek dan dievaluasi dengan mengajukan pertanyaan kepada pihak-pihak yang terkait. Dari hasil penelitian didapat faktor-faktor utama dan pendukung keberhasilan manajemen waktu proyek. Faktor-faktor utama adalah historical data lengkap, expert judgement, pemahaman mengenai SIMPROSA, Engineer ahli dalam membuat penjadwalan, WBS yang detail dan sesuai kebutuhan, koordinasi antar bagian proyek, mendokumentasikan proyek. Sedangkan faktor-faktor pendukung adalah SIMPROSA konsep yang sederhana, dilengkapi dengan template yang memudahkan dalam pendefinisian scope dan pengontrolan proyek. ......In recent years, project management as an approach has grown significantly. Project Management Institute (PMI) have long been acknowledged as a pioneer in the field and focused on the needs of project management sciences. PMI has a premiere standards document, A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK_ Guide), which is recognized throughout the world as a standard for managing projects. PT. Rekayasa Industri has a developed a system in project management namely Sistem Manajemen Proyek Rekayasa (SIMPROSA). SIMPROSA which is made with approach PMI?s concept and consider in business process, enterprise characteristic and regulation in PT. Rekayasa Industri. The objective of this research is to identify supporting factors for succesfully implementing project time managament in construction project based on Project Management Institute (PMI) concept. It is followed by a case study with collecting project time management?s data and evaluating with interview many responden. Results of this research obtain main and support factors of succeed to project time management. The main factors include historical data, expert judgement, understand abaout SIMPROSA, Engineer who expert to make a schedule, details WBS, coordination of team project and make a project documentation. The support factors are a simple concept of SIMPROSA and a template in SIMPROSA that easily make a scope definition and control project.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waldy Rahman Ziliwu
Abstrak :
Pelaksanaan pekerjaan dalam industri konstruksi dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu biaya, waktu dan kualitas. Keefektifan dan efisiensi dalam pelaksanaan merupakan masalah yang sering dihadapi kontraktor dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi. Seberapa baikpun perencanaan yang telah dilakukan, pada tahap pelaksanaan selalu terjadi perubahan yang mengakibatkan keterlambatan dalam penyelesaian. Untuk menghindari atau mengurangi kemungkinan kesalahan dan rework dalam proses konstruksi maka keterlibatan kontraktor pada semua tahapan konstruksi sangat diperlukan. Keterlibatan personel konstruksi pada tahap perencanaan dan perancangan dapat memberi masukan dan pengalaman untuk dapat diimplimentasikan pada tahap pelaksanaan konstruksi. Dengan keterlibatan personel konstruksi pada semua tahapan konstruksi, kontraktor diharapkan dapat mengendalikan pelaksanaan proyek yang berhubungan dengan biaya, waktu dan kualitas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan peran kontraktor dalam meningkatkan constructability terutama pada tahap pelaksanaan konstruksi serta pengaruhnya terhadap kinerja proyek. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode studi kasus, dimana dilakukan peninjauan langsung terhadap suatu proyek dengan mengumpulkan data dan informasi yang mempengaruhi peningkatan constructability pada proyek konstruksi tersebut. Konsep constructability merupakan konsep yang memungkinkan keterlibatan personel konstruksi dalam semua tahapan konstruksi. Penerapan konsep ini memungkinkan peningkatan produktivitas dan kinerja proyek secara keseluruhan. ......Construction process influenced by various factor, among others that are cost, quality and time. Effectiveness and efficiency in construction process are problems often faced by contractor. No matter how good the planning was, changes that resulted in delay in finishing always occur in the process phase. To avoid or lessen the possibilities of mistake and rework in the course of construction process, hence involvement of contractor are needed in every construction step. Involvement of construction personnel at planning and design phase can give experience and input to be further implemented in the process phase of the construction. With the involvement of construction personnel at all construction steps, contractor is expected to control the project execution which is related to cost, quality and time. This research aims to identify the factors related to the role of contractor in improving constructability especially in process phase of construction and also its influence to project performance. In this research, the method used is the case study method, where a project is directly evaluated by collecting information and data which influence the improvement of constructability in the construction project. The constructability concept is a concept that enables the involvement of construction personnel in every construction step. Application of this concept can increase the performance and productivity of a project as a whole.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marioza
Abstrak :
Di negara yang sedang berkembang, dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyatnya, tuntutan akan terselenggaranya kegiatan proyek konstruksi akan sangat terasa. Disini bisa dilihat jelas bahwa sejalan dengan berkembangnya proyek konstruksi gedung bertingkat tinggi maka risiko kecelakaan kerja yang timbul akibat perkembangan ini juga merupakan faktor penting yang harus dipahami oleh semua pihak yang terkait. Proyek konstruksi yang mengetahui masalah penerapan K3 dan mengkaji prioritasnya adalah proyek yang mampu meminimalisasi potensi kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaannya. Metode analisa yang dilakukan pada penelitian ini meliputi analisa faktor penerapan K3 dengan menggunakan AHP (analytical Hierarchy Process) untuk mengetahui prioritas penerapan K3 dari faktor penerapan K3. Berdasarkan hasil analisa data, variabel ”Mengadakan waktu istirahat dalam bekerja” merupakan variabel penting yang menjadi rangking pertama dari seluruh variabel yang disusun berdasarkan nilai akhir. ......In developing countries, for the agenda of improving live level of the people the activity of construction project demand will be well held. Here can be seen clearly that in line of the developing high story building construction project, hence risk of accident can appear because of the developed which also has important factor to comprehend by all the part. Discovering problems of the applying K3 and its priority is a project that capable to potence the possible of accident which can happened at the time. Analysis method conducted at this research cover factor analysis applying of K3 by using AHP (Hierarchy Process analytical) to know priority applying of K3 of factor applying of K3. Pursuant to result analyse data, variable "Performing [a] breathing space in working" is important variable which become first rangking from entire/all compiled variable pursuant to final value.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Elearna Angeline Poetri
Abstrak :
ABSTRAK
Saat ini Indonesia menduduki urutan ke-5 dengan penderita diabetes mellitus terbanyak. Diabetes mellitus dapat dicegah dengan mengetahui faktor risiko terjadi diabetes mellitus dan remaja perlu mengetahui hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan diabetes mellitus dan status gizi pada siswa SMA di Jakarta Barat. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif analitis dengan pendekatan desain cross-sectional. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 107 responden. Peneliti menggunakan kuesioner DKQ untuk melihat pengetahuan diabetes mellitus dan status gizi mengacu kepada tabel indeks IMT/U. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan sebanyak 94,4% responden masih memiliki pengetahuan yang kurang dan 75,7% responden memiliki status gizi yang normal. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan diabetes mellitus dengan status gizi (p=0,672; α=0,05). Peran perawat sebagai edukator dapat memberikan penyuluhan mengenai diabetes mellitus kepada remaja.
ABSTRACT
Indonesia currently ranks 5th with the most people with diabetes mellitus. Being able to identify risk factor of diabetes mellitus is one of the way to prevent the incidence of diabetes, especially in adolescents. The aim of this research was to identify the relation between knowledge level of diabetes mellitus and nutritional status in high school students in West Jakarta. This research used analytic descriptive design with cross sectional approach. This research involves 107 respondents. Researcher used DKQ questionnaire to measure knowledge of diabetes mellitus and index table IMT/U to nutritional status. The result shown that, 94,4% respondents have poor knowledge of diabetes mellitus and 75,7% respondents have a normal nutritional status. Bivariate analysis result shown that there was no relationship between knowledge level of diabetes mellitus and nutritional status (p=0,672; α=0,05) among high school students. The role of nurses as educators can provide counseling to adolescents on diabetes mellitus.
2016
S62946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Natasya Widjojo
Abstrak :
Alur komunikasi yang efektif dan efisien dapat membantu organisasi dalam mencapai kesuksesan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui organisasi eksisting; peran, tugas, dan tanggung jawab; proses dan aktivitas; durasi aktivitas; masukan dan keluaran aktivitas; pihak pelaksana dan penanggung jawab aktivitas; risiko alur komunikasi; dan alur komunikasi dalam birokrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuisioner. Pada penelitian ini dilakukan lima pembagian kuisioner. Kuisioner-kuisioner tersebut antara lain mengenai struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan; proses bisnis, aktivitas, masukan, durasi, keluaran; RAM/RACI; risiko alur komunikasi; dan validasi akhir. Hasil penelitian ini adalah alur komunikasi standar pelayanan penanganan perbaikan dan pengembangan yang efektif dan efisien di lingkungan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan gedung pemerintahan berbasis risiko. Alur komunikasi dibagi berdasarkan proses bisnis yang ada, yang terdiri dari alur komunikasi tahap pemeriksaan, alur komunikasi tahap program dan anggaran, alur komunikasi tahap pengadaan konsultan pengawas/MK, alur komunikasi tahap pengadaan kontraktor rancang bangun, dan alur komunikasi tahap pelaksanaan. Dari alur komunikasi tersebut maka diperoleh tahapan yang diperlukan untuk standar pelayanan penanganan perbaikan pengadaan langsung rancang bangun. ......Effective and efficient communication flow can assist organizations in achieving organizational success. This study aims to determine the existing organization roles, duties, and responsibilities processes and activities duration of activity input and output activities the executor and the responsible person of the activity communication flow risk and the flow of communication within the bureaucracy. The research method used is questionnaire. In this research, five questionnaires are distributed. The questionnaires include organizational structure and job description business process, activity, input, duration, output RAM RACI communication flow risk and final validation. The results of this research are the standard communication flow of effective and efficient maintenance and repair service in the maintenance and treatment work of government building based on risk. The flow of communication is divided based on existing business processes, consisting of communication flow of inspection phase stage, communication flow of program and budget stage, communication flow of procurement supervisory MK procurement stage, communication flow of contractor procurement stage, and communication flow of implementation stage. From the communication flow, we get the required stages for improve service standards handling direct procurement.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maisya Putri Nibenia
Abstrak :
Anak down syndrome dengan keterbatasanya mendapatkan perhatian yang lebih banyak dari orang tua dibandingkan sibling. Perbedaan perlakuan antar anak oleh orang tua dapat mempengaruhi hubungan antar saudara dan pola asuh yang dilakukan orang tua juga dapat mempengaruhi dimensi hubungan yang berkaitan dengan kualitas sibling relationships. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pola asuh orang tua dengan sibling relationship pada anak down syndrome. Penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional pada 60 responden orang tua yang dipilih melalui teknik cluster sampling menggunakan instrumen Parenting Style and Dimensions Questionnaire (PSDQ) dan Sibling Relationship Questionnaire (SRQ). Hasil penelitian menunjukan 73.9% responden menerapkan pola asuh autoritatif dan 61.67% terbentuk sibling relationship positif antara anak down syndrome dan sibling. Hasil analisis bivariat uji fisher exact memperoleh hasil p value <0.001 (<0.05). Hasil ini menunjukan adanya hubungan pola asuh orang tua dengan sibling relationship pada anak down syndrome. Peneliti merekomendasikan mengikutsertakan sibling dalam penelitian selanjutnya untuk melengkapi data dari sisi sibling. ......Children with Down syndrome with their limitations get more attention from their parents than their siblings. Differences in treatment between children by parents can affect the relationship between siblings and parenting style by parents can also affect the dimensions of the relationship related to the quality of sibling relationships. This study aims to identify the relationship between parenting style and sibling relationship in children with Down syndrome. The study used a cross-sectional approach to 60 parent respondents who were selected through a cluster sampling technique using the Parenting Style and Dimensions Questionnaire (PSDQ) and Sibling Relationship Questionnaire (SRQ) instruments. The results showed that 73.9% of respondents adopted authoritative parenting and 61.67% formed a positive sibling relationship between children with Down syndrome and siblings. The results of the bivariate analysis of the Fisher's exact test obtained a p value <0.001 (<0.05). These results indicate that there is a relationship between parenting style and sibling relationship in children with Down syndrome. Researchers recommend including sibling in future research to complete data from sibling side.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Setyo Nugroho
Abstrak :
Indonesia sebagai negara dengan risiko gempa bumi yang besar memiliki permasalahan yang tinggi pada kerusakan bangunan gedung akibat gempa. Hal tersebut perlu diselesaikan dengan menggunakan teknologi tahan gempa, dimana secara umum teknologi tahan gempa yang digunakan adalah shearwall namun dibeberapa bangunan gedung dapat menggunakan peredam. Pada penelitian ini akan menganalisis penggunaan teknologi peredam gempa berjenis viscoelastic rubber damper yang diaplikasikan pada bangunan gedung SGLC FT UGM berbasis risiko pada pelaksanaan teknologi tersebut untuk meningkatkan kinerja biaya. Penelitian bermula dengan mengidentifikasi komparasi antara teknologi tahan gempa shearwall dan viscoelastic rubber damper dari berbagai aspek, menganalisis aktivitas yang memiliki tujuan dan sasaran pada pekerjaan viscoelastic rubber damper, serta risiko-risiko pada pekerjaan tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literatur, arsip, validasi pakar, dan pengolahan statistik. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan pengujian statistik untuk mendapatkan risiko dominan pada pekerjaan viscoelastic rubber damper pada bangunan gedung. ......Indonesia as a country with a large earthquake risk has a high problem of damage to buildings due to earthquakes. This needs to be solved by using earthquake-resistant technology, where in general the earthquake-resistant technology used is shearwall, but some buildings can use dampers. This study will analyze the use of earthquake damper technology of the viscoelastic rubber damper type which is applied to the SGLC FT UGM building which has risks in the implementation of this technology to improve cost performance. The research begins by identifying the comparison between earthquake resistant shearwall technology and viscoelastic rubber damper from various aspects, analyzing activities that have goals and objectives in viscoelastic rubber damper work, as well as the risks involved in the work. The methods used in this research are literature studies, archives, expert validation, and statistical processing. Data analysis used in this study is descriptive analysis and risk statistical testing to get the dominant effect on the work of viscoelastic rubber dampers in buildings.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>