Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andry Zulkarnaen
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S29725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Firmansyah Surya
Abstrak :
ABSTRAK


Serat rayon merupakan polimer alami yang terkandung pada dinding sel tumbuhan tingkat tinggi. Untuk meningkatkan kegunaan serat rayon, pada penelitian ini dilakukan pencangkokan serat rayon dengan monomer metakrilat (MA) dan akrilamid (AAm) dengan metode iradiasi awal dengan media udara sehingga diperoleh serat rayon-g-(PAAm-co-PMA) dengan %G = 95-114% dan %G = 144-179%. Beberapa penelitian telah dilakukan sebelumnya dengan mencangkok gugus akrilamid (F.E. Okieimen 2003), asam akrilat (Istianah, Romlah 2001) serta campuran asam akrilat dan akrilamid (Fatmuanis, Basuki 2000 dan Virlia, Ninda 2003) ke dalam serat rayon. Karakterisasi serat dilakukan dengan FTIR . Pencangkokan MA memberikan puncak serapan 1642.2 cm-1 dan 1202.5 cm-1 yang merupakan rentang karbonil (-C=O) gugus karboksilat dan rentang ?CH3 gugus metil, sedangkan pencangkokan AAm memberikan puncak serapan 1633.9 cm-1 dan 3671.9 cm-1 yang merupakan tekuk amida (-NH2) dan rentang ?N-H. Kapasitas adsorpsi dilakukan dengan metode AES dan titrasi serta selektivitas adsorpsi secara kompetisi dan nonkompetisi. Variasi pH penentuan selektivitas dilakukan pada kisaran 3.0-7.0 dengan buffer asetat. Pada penggunaan serat rayon-g-(PAAm-co-PMA) sebagai adsorben limbah model elektroplating yang mengandung ion logam Ni2+ dan Cr6+(dalam bentuk Cr2O72-) diperoleh hasil bahwa pemisahan kuantitatif dapat dilakukan pada pH sekitar 6.0 karena pada pH tersebut perbedaan penyerapan Ni2+ dan Cr6+ cukup signifikan. Serat kemudian diregenerasi untuk mengetahui apakah serat yang telah menyerap Ni2+ tersebut dapat digunakan kembali atau tidak. Ternyata Ni2+ dapat teregenerasi dari serat sampai 72.75 % (nonkompetisi) dan 88.36 % (kompetisi). Dapat disimpulkan bahwa pada pH 6.0 Ni2+ dan Cr6+ dapat terpisah sehingga larutan keduanya dapat digunakan kembali serta serat yang telah diregenerasipun dapat dipakai berulang.

Kata kunci : elektroplating; Cr6+ ; Ni2+ ; adsorpsi
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifah Hanum K.
Abstrak :
Limbah dari kegiatan Industri dan ruinah tangga dapat mengancam kelestarian lingkungan. Limbali dari industri tekstil merupakan salah satu industri yang mempunyai saham besar pada pencemaran lingkimgan. Ancaman iui dapat ditangguiangi dengan mengolah air linibah dengan pengolahan yang baik sebelum dibuang kesaluran uinmn. SaMi satu metode yang dapat dikembangkan dalain menangani masalah liinbah cair dan industri tekstil ini adalah dengan metode adsorpsi. Pada penelitian ini digunakan karbon aktif sebagai adsorben untuk inenyerap warna, bau dan zat-zat lain yang ada dalam limbah tekstil tersebut. Serbuk gergaji kayu jati yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan karbon aktif ini direndam dengan H3PO4 selama satu jam. Karbonisasi dilakukan pada suliu 170°C, setelah itu suhu dinaikkan lagi hingga 500°C. Karbon aktif yang dihasilkan keraudian dinetralisasi dengan cara pencucian beberapa kali dengan aquades hingga pH 6. Uji lod dan uji Metilen Biru dilakukan imtuk menguji kwalitas karbon aktif tersebut dibandingkan dengan karbon aktif standar. Karbon aktif yang telah dibuat tersebut kemudian dicoba untuk raenjernihkan limbah tekstil. Hasilnya sainpel limbah yang pada mulanya terlihat benvaraa biru, setelali diadsorpsi dengan karbon aktif tersebut terlihat berwama bening dan tidak berbau. Parameter yang digunakan untuk menguji apakali basil yang diperoleh telali memenulri standar adalah dengan uji kekerulian menggunakan alat turbidimeter dan mengukur COD. Kondisi optimum diperoleh dengan melakukan variasi konsentrasi karbon aktif dan variasi lama waktu kontak adsorben dengan adsorbatnya. Dengan menggunakan kondisi optimum pada penelitian Diana, Pembuatan Karbon Aktif dengan Aktivator Asam Fosfat dart Serbuk Gergaji Kayu Jati (Tectona Grandis ), Skripsi Sarjana Kimia ,2000 yaitu : - Waktu perendaman : 1 jam - Rasio asam fosfat dan serbuk gergaji; 1,5 (g:g) - Temperatur akliir ; 500°C Diperoleh karbon aktif yang memiliki karakter : - Bilangan lod ;795,663 mg/g - Bilangan Metilen biru: 230 niL/g sedangkan untuk karbon aktif merck diperoleh bilangan lod sebesar 869,265 mg/g. Pengolahan limbah tekstil yang dilakukan dengan cara adsorpsi menggunakan karbon aktif yang berasal dari serbuk kayu jati ini menghasilkan air yang bersih dan parameter yang diukur telah memenuhi standar baku rautu air limbah tekstil yang layak dibuang keperairan yaitu: - pH: 6,8-7 - Kekeruhan :8,13 NTU COD: 148,9664 mg/L - Wama:jemili Bau: tidak berbau.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninda Virlia Sasmita
Abstrak :
Penelitian bertujuan untuk melihat pengarurfaaanya gugus karbdksilat pada serat rayon yang dimodifikasi dengan gugus amida melalui penentuan harga kemampuan pertukaran ion, harga log Kd dan selektivitas pertukaran terhadap Ion-ion logam berat, serta kecepatan pertukaran lonnya pada beberapa suhu terhadap logam Cu (II). Selain itu juga dilakukan uji pendahuluan pertukaran serat Pg-Am terhadap anion nitrat, sulfat, dan phosfat. Percobaan dilakukan pada serat rayon yang telah dimodifikasi dengan pencangkokan {grafting) dengan monomer akrilamida (Pg-Am) dengan 141,3 % grafting dan pada serat rayon yang dicangkok dengan campuran akril amida dengan asam akrilat (Pg-AmAA) dengan 104,4% grafting. Kemampuan pertukaran ditentukan dengan meng-gunakan HCI/NaOH pada beberapa konsentrasi. Selektivitas pertukaran dipelajari dengan menentukan perbandingan konsentrasi ion logam dan anion dalam serat dan dalam larutan pada berbagai pH. Kecepatan pertukaran ion dipelajari dengan memvariasikan waktu kontak serat yangtelah dimodifikasi dengan larutan Cu (II) pada suhu 25°, 36°, 45° dan 60°C. Pengukuran konsentrasi logam pada penelitian ini dilakukan dengan AAS sedangkan pengukuran konsentrasi anion dalam larutan ditentukan dengan spektrofotometer UV Vis. Dari percobaan disimpulkan bahwa gugus karboksiiat tidak terialu memberikan pengaruh pada kemampuan pertukaran ion serat Pg-Am. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin pekat konsentrasi HCI/NaOH yang dipakai, semakin tinggi pula harga kemampuan tukar ion serat Pg-Am dan Pg-AmAA. Kemampuan pertukaran ion untuk serat Pg-Am dan serat Pg- AmAA berturut-turut mencapai 9,5 mek/gr dan 10,1 mek/gr. Penentuan harga Kd serat-serat Pg-Am dan Pg-AmAA menunjukkan urutan selektivitas ion-ion logam yang berbeda untuk pH asam maupun basa. Adanya gugus kartx)ksilat berpengaruh terhadap selektivitas dan meningkatkan distribusi logam dalam serat. Mekanisme penukaran ion yang terjadi pada serat Pg-Am adalah mekanisme koordinasi sedangkan pada serat Pg-AmAA terjadi mekanisme koordinasi dan mekanisme pertukaran ion. Pada uji penukaran anion, diperoleh hasil bahwa serat Pg-Am tidak dapat berfungsi sebagai penukar anion untuk phosfat. Urutan selektivitas anion yaitu P04^'< CH3C00' < NOs" < S04^'. Serat Pg-Am mempunyai kecepatan pertukaran terhadap Cu (II) yang lebih tinggi daripada serat Pg-AmAA. Untuk serat Pg-Am dalam waktu 1 menit, 85% - 95% gugus aktif telah ditukar oleh Cu (11) dan untuk Pg-AmAA dalam waktu 2 menit baru 50% gugus yang dipertukarkan. Adanya gugus karboksiiat juga meningkatkan kestabilan serat pada suhu tinggi.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Tajuddin
Abstrak :
Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia, oleh karena itu periu dilakukan kajian kelayakan air untuk konsumsi manusia. Sumber air untuk memenuhi kebutuhan manusia antara lain berasal dari air permukaan dan mata air. Sebelum air tersebut diambil, air berada dalam aquifer yang berupa batuan yang mengandung radionuklida alam, saiah satunya adalah radionuklida deret Uranium. Salah satu radionuklida yang menjadi perhatian adalah keberadaan ^^®Ra dan anak luruhnya daiam air, karena bersifat racun dan memancarkan radiasi alfa dan beta yang berbahaya bila masuk kedalam tubuh manusia, sehingga perlu dilakukan analisis ^^®Ra dan anak luruhnya (^^^Rn dan ^'°Po). Sampel air yang dianalisis berasal dari mata air gunung kapur Ciseeng, sedangkan sampel kedua berasal dari air tan ah di Pusdiklat-Batan. "^^Rn adalah salah satu anak luruh ^^®Ra yang dianalisis dengan cara mengekstraksi ^^^Rn dalam sampel air dengan menggunakan pelarut toluena. Fraksi toluena diambil dan dicampur dengan sintilator (PPO dan POPOP), kemudian dicacah dengan menggunakan Pencacah Sintilasi Ca ir (LSC) setelah terjadi keseimbangan antara ^^^Rn dan keempat anak luruhnya, yaitu 4 jam atau lebih setelah ekstraksi. Adanya menunjukkan adanya pada aquifer airnya dan kemungkinan adanya ^^®Ra dalam sampel air tersebut, oieh karena itu kandungan ^^®Ra dapat dianaiisis dengan cara menganalisis ^^Rn yang tumbuh dalam waktu tertentu karena peluruhan ^®Ra. Oieh karena itu kandungan ^^^Rn yang ada pada sampel harus di lepas dahulu dengan cara pengadukan selama 2 jam. Selanjutnya analisis ^^^Rn-nya dilakukan dengan cara preparasi dan pencacahan dengan metode yang sama untuk analisis Rn. Nilai kandungan Rn yang diperoleh dan waktu penumbuhannya digunakan untuk menghitung kandungan ^^®Ra berdasarkan persamaan peluruhan beruntun. Hasil yang didapat dibandingkan hasii pengukuran dengan menggunakan spektrometer gamma (Pusdi-klat-BATAN). Anak luruh lainnya yang dianaiisis adalah dengan menggunakan spektrometer alfa. Preparasi dilakukan untuk mendapatkan sampel yang cukup tipis dan murni, supaya tidak terjadi serapan diri oieh sampel, karena daya tembus radiasi alfa sangat rendah. Preparasi dilakukan dengan cara deposisi kimia polo nium pada plat nikel (sel galvani). Selanjutnya plat nikel tersebut dicacah dengan menggunakan spektrometer alfa. Hasii analisis kandungan ^^®Ra sebesar (14,9±1) Bq/L untuk sampel Ciseeng, sedang-kan sampel Pusdiklat tidak terdeteksi. dimana nilai Batas Deteksi Terendah sebesar 0,054 Bq/L. Hasil ini sesuai dengan pengukuran menggunakan Spektrometer gamma sebesar (13±4) Bq/L untuk sampel air Ciseeng dan (0,013±0,005) Bq/L untuk sampel air Pusdiklat dengan tingkat kepercayaan 95%. Kandungan ^^^Rn untuk sampel air Ciseeng dan Pusdiklat sebesar (4,9+0,3) Bq/L dan (1,91±0,12) Bq/L. Kandungan ^^°Po untuk sampel air Ciseeng dan Pusdiklat masing-masing sebesar (38,0±2) mBq/L dan (0,31 ±0,08) mBq/L. Kandungankandungan radionuklida tersebut masih dibawah ambang batas yang ditetapkan oieh SK Ka.BAPETEN No.02/Ka-BAPETEN/V-99 yaitu sebesar 10® Bq/L untuk 226rRa dan 10"^ Bq/L untuk ®^°Po. Sedangkan nilai batas untuk 2®2®2®r Rn dalam air tidak ada karena ®®®Rn dalam tidak berbahaya karena mudah lepas ke udara. diperlukan sebagai indikator kemungkinan adanya ^®^Ra dan anak luruhnya dalam air. Hasil yang didapat tersebut menunjukkan bahwa ^^®Ra dan anak luruhnya, baik dalam sampel air Ciseeng maupun Pusdiklai, tidak berada daiam keseimbangan peluruhannya (keselmbangan terjadi pada saat ^^®Ra dan anak luruhnya memlliki aktivltas yang sama), karena adanya fenomena alam, seperti penguapan ^^^Rn darl air permukaan atau penumpukan ^^^Rn pada air tanah.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library