Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adri
"Maraknya illegal logging di Indonesia dari tahun 1999-2005, oleh berbagai kalangan diduga sebagai akibat dari aparatus negara yang korup, keterlibatan polisi dan militer, lemahnya penegakan hukum, tingginya kebutuhan kayu dunia, peraturan yang tumpah tindih, krisis ekonomi, industri perkayuan yang kelebihan kapasitas, dan otonomi daerah dan desentralisasi. Pada banyak kejadian illegal logging di Indonesia, berbagai penyebab diatas memiliki bukti-bukti yang kuat. Namun aktivitas illegal logging menjadi unik jika menengoknya di daerah Badau dan Lanjak yang berbatasan dengan Serawak ? Malaysia.
Kecamatan Badau dan Lanjak merupakan daerah yang mayoritas warganegara Indonesia di sini ialah Orang Iban atau Dayak Iban yang secara etnis merupakan bagian dari etnis yang sama dengan warga negara Malaysia di Serawak yang keduanya hanya dipisahkan oleh garis di peta ketika Indonesia dan Malaysia menjadi negara modern sejak jaman kolonialisme Belanda dan Inggris hingga sekarang ini. Dalam dugaan saya aspek sentimen identitas etnis dan sentimen identitas lainnya memiliki peran yang cukup besar dalam fenomena illegal logging di dua kecamatan ini.
Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, melalui tesis ini saya mengungkap bagaimana identitas warganegara Indonesia dari etnis Iban di Badau dan Lanjak dimanfaatkan oleh berbagai pihak dalam menjalankan praktik illegal logging. Identitas dalam tesis ini utamanya mengacu pada keibanan, namun kedayakan, ke Indonesiaan, kemalaysiaan dan kekatolikan mereka tidak bisa dihindari dalam pembahasannya. Semua digunakan secara bergantian, cair dan cerdik dalam berbagai relasi kepentingan, tergantung situasi dan konteks dari relasi tersebut. Sedangkan illegal logging mengacu pada praktik ekstraksi sumber daya hutan yang menurut definisi negara melanggar peraturan perundangan. Illegal logging di perbatasan Indonesia- Malaysia bersifat frontiers yang berlangsung tidak saja dalam kondisi pengaburan hukum [deregulated] yang menghasilkan pembingungan [confused], tapi juga ada situasi dimana orang tahu bahwa itu salah dan melanggar hukum, namun tidak ada yang melihat dan mampu menyelesaikan dan tidak juga mempunyai solusinya sehingga seolah semua membiarkan itu terjadi [complicity]. Illegal logging tidak cukup dijelaskan dan diselesaikan dengan pendekatan hukum negara yang menyeragamkan problem perbatasan negara dengan daerah Indonesia lainnya dengan menggunakan sisi represif dan koersif negara semata, tapi dia juga menyangkut soal the art of governing dan relasi etnis dan nasionalisme orang perbatasan. Di Perbatasan, negara sebagai the art of governing ini lemah kehadirannya yang tercermin dari keberadaan nya dalam bentuk basic services menyangkut kesejahteraan warga negaranya. Keindonesiaan menjadi lemah posisinya dalam kehidupan Orang Iban di perbatasan. Kekosongan ini yang kemudian ditingkahi oleh kehadiran Malaysia melalui relasi ekonomi dasar, relasi sejarah etnisitas, dan cukong kayu. Pertautan kepentingan ini yang dimanfaatkan dengan cerdik dan sangat strategis oleh cukong kayu untuk menjalankan dan melanggengkan praktik illegal logging di Badau dan Lanjak. Namun tidak berarti Orang Iban di perbatasan adalah bodoh, tertipu oleh kelabaan dari relasi dengan cukong kayu, tidak patuh hukum, tidak cinta Indonesia, atau mereka secara bulat telah menjadi Malaysia. Keterlibatan mereka dalam illegal logging merupakan pilihan strategis atas berbagai pertimbangan masak, melalui proses kreatif dan cerdik. Meski dalam idealnya ?hutan merupakan ibu bagi Orang Iban? namun dalam situasi kongkrit yang dihadapi sehari- hari, hutan sebagai identitas keibanan ini untuk sementara menjadi kurang strategis bagi masa depan mereka. Keindonesiaan untuk berbagai alasan terpaksa dikebelakangkan untuk sementara waktu demi kelangsungan dan eksistensi kemanusiaan yang mereka inginkan.

Corrupted state apparatus, militairy and policeman involvement, the raise of world market demand on ; , the weak of law enforcement, economic crises, over capacity of timber industries, and decentralization always used to explain on how and why illegal logging sustained in Indonesia from 1999-2005. It is easy to proved that this explanation have their own evidence. But it may be very different if we explained illegal logging phenomenon in Indonesia-Malaysia borderland area at Badau and Lanjak District.
At this two-district inhabitant by Iban ethnic, which is also inhabitant Serawak in Malaysia. This ethnic life their live at the same area but separated by the only a line on the map and by the modern state since British and Dutch colonialism. In my point of view, identity sentiment such as ethnicity, language, religiousity, and nationalism play important role in continuity of illegal logging at this area. From my point of view and according my own work experience in illegal logging issues, the aspect of identity play an important role.
Through these theses, I tried to cover up and explain on how the illegal logging actors used and manipulated the aspect of identity in conducting their activity at Indonesia-Malaysia borderland areas. This research conducted based on qualitative approach. Identity refers to Ibanesse in terms of ethnicity as an aspect of identity. But in fact I cannot avoid their indonesianess as nationalism, their language, and catholicism as part of their identity and ibanesse. All aspect of its identity used and played inter-changebly, fluid and in a strategic way to represent their interest, by borderlanders inter-changebly, depend on contemporary situation and context. However, illegal logging refers to timber logging practices in the forest that is against the state law and regulation.
Illegal logging is a frontiers not just a situation where law and regulation are deregulated and it?s create confused, but also complicity where people sound like have no choices and solution to solve the problem exist in society, even their know it is against the law and regulation. Illegal logging can not be stopped by the presentation of the coercive and repressive aspect of state through its regulation and militairy apparatus, but also by representation of the state as the art of governing, where the state have an obligation to provide their citizen not just in term of sovereignty, but also in term of prosperity [basic services]. In this senses, Indonesia at the borderland area sound like stateless representation. This statelessness fulfill by Malaysia and illegal loggers and timber baron. In conducting their illegal logging practices and its sustainability, timber baron consider the aspect of identity and its sentiment seriously. At the other site Indonesia as the state who tried to construct Indonesia amongst borderlanders considered it unseriously. That is the why illegal logging still exist and sustained."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T 22768
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alessia Anindiya Melinda
"Skripsi ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat kohesivitas kelompok terhadap tingkat komitmen organisasi karyawan. Kohesivitas kelompok dikatakan tinggi jika anggota kelompok terlibat dalam interaksi yang mengarah pada menguatkan kelompok, sedangkan komitmen organisasi tinggi jika karyawan bersedia bekerja keras dan memilih melanjutkan keanggotaannya dalam perusahaan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui survey yang dilakukan di PT. Bank Syariah X, Jakarta. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 46 orang yang terdiri dari seluruh staf pada divisi bisnis institusi komersial. Teknik penarikan sampel menggunakan total sampling karena jumlah populasi sedikit.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa tingkat kohesivitas kelompok memberikan pengaruh yang cukup atau moderat positif terhadap tingkat komitmen organisasi karyawan, setelah mengeluarkan dimensi turnover anggota kelompok dari variabel tingkat kohesivitas kelompok. Lebih lanjut, penelitian ini juga melihat pengaruh tingkat kohesivitas kelompok terhadap tingkat komitmen organisasi karyawan dengan menggunakan variabel kontrol identitas responden. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa memang terdapat hubungan antara kohesivitas kelompok dengan komitmen organisasi karyawan, namun variabel itu hanya berhubungan dalam kondisi karyawan laki-laki, bersuku bangsa Jawa, berusia tua, dan berpendidikan rendah ataupun tinggi.

This undergraduate thesis discusses the influence of group cohesiveness on employees' organizational commitment. Group cohesiveness is high when group members involve in an interaction which lead to the integration of the group. Meanwhile the employees' organizational commitment is categorized as high when the employees have willingness to work hard and choose to continuing their membership in the company.
This study uses quantitative methode by doing survey as the technique to collect the data from PT. Bank Syariah X. The sample consists of 46 workers who work as the staff at the bussiness institution and commercial division. Total sampling is used as the techinque to get the sample since the amount of population is small.
The findings of the study indicate that group cohesiveness has a moderate and positive influence on employees' organizational commitment after taking out the turnover membership dimension. Furthermore this study also test the relationship between group cohesiveness with employees' organizational commitment by using the control variable respondent identity. Statistical test show that there is a relationship between group cohesiveness with employees' organizational commitment. But that relationship only applied for male respondent, javanese respondent, old responden, and respondent who have high and low educational background.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahardian Wahyu Pradana
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh budaya organisasi dan kepemimpinan dan kinerja pada anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Depok. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian mendapatkan hasil bahwa budaya organisasi pada anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Depok cenderung kuat, sedangkan kepemimpinan, dan kinerja cenderung tinggi. Selain itu, penelitian ini mendapati adanya hubungan yang cukup dan positif antara variabel budaya organisasi dengan variabel kinerja, dan ada hubungan yang kuat dan positif antara variabel kepemimpinan dengan kinerja.

This research is explaining about the influence of organizational culture and leadership to employee performance in members of Criminal Investigation Unit in Depok local police. The research was designed as a quantitative research. The results of the research are that the organizational culture, leadership, and employee performance in the Criminal Investigation Unit in Depok Local Police are tent to be high. Besides, this research found out that there was a moderate and positive relationship between organizational culture and employee performance, and there was a strong and positive relationship between leadership and employee performance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Restiwuri
"Skripsi ini membahas tentang peran perusahaan sebagai sebuah yayasan dan komite sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMA Sugar Group. Latar belakang penelitian ini adalah melihat bahwa banyak dari organisasi sekolah yang diperankan oleh komite sekolah tidak berjalan lancar dalam mendukung kualitas sarana dan prasarana pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasikan peran perusahaan dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMA Sugar Group, dengan melihat dari aspek admininistrasi, pendanaan pendidikan, program pendidikan, kurikulum, evaluasi guru, kepala sekolah, maupun murid, serta berbagai peraturan yang diterapkan oleh perusahaan di dalam sekolah tersebut. Penelitian ini juga mengkaji permasalahan dengan melihat dari stratifikasi dan diferensiasi sosial. Selain itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran perusahaan sebagai yayasan dapat terlihat dari pembentukan misi, visi, dan tujuan pendidikan dengan didukung oleh pemilihan tenaga pendidik, peserta didik dan kepala sekolah. Sedangkan perannya sebagai komite sekolah dapat terlihat dari aspek admininistrasi, pendanaan pendidikan, program pendidikan, kurikulum, evaluasi guru, kepala sekolah, maupun murid, serta berbagai peraturan yang diterapkan oleh perusahaan di dalam sekolah tersebut. Selain itu dalam peningkatan mutu pendidikan di SMA Sugar Group dapat terlihat dari persentase kelulusan pada 2 tahun terakhir, yang membuktikan bahwa pada hasil UAN siswa Sugar Group dapat berturut-turut mencetak angka kelulusan 100% tanpa adanya sistem pengatrolan nilai harian sekolah. Selanjutnya, daya serapnya ke perguruan tinggi negeri, banyak fakta yang menunjukkan bahwa siswa SMA Sugar Group mampu masuk ke perguruan tinggi, melalui jalur undangan maupun ujian tertulis. Terakhir prestasi siswa SMA Sugar Group tidak hanya terlihat dari bidang akademik saja, namun dalam bidang non-akademik pun siswa mampu mencetak prestasi dan penghargaan diberbagai bidang sebagai siswa dan sekolah berprestasi. Seperti penghargaan yang diraih oleh SMA Sugar Group, sebagai sekolah yang berhasil mengharumkan dunia pendidikan Provinsi Lampung dan Lampung Tengah sebagai juara dua dalam kompetisi Sekolah Sehat dan Usaha Kesehatan Sekolah (LSS-UKS) 2010.

This thesis describes the role of company as a foundation and the school committee on increasing the quality of education in Sugar Group high school. The background of this research is seen that many of the organization of a school that is played by the school committee does not run smoothly in support of infrastructure quality of education. The aim of this research is the company acknowledges role in improving the quality of education in high school sugar group, of the aspect of admininistrasi, with a look financing education, a program of education, curriculum, evaluation teacher, principal, as well as students, as well as various regulations applied by a company in the school. Research is also examine issues with a look of stratification and differentiation social. In addition, this research uses qualitative methods with an in-depth interview techniques.
The results of research show that the role of the company as can be seen in the formation of the foundation's mission, vision, and goals with education supported by the election of educators, learners and school principal. While his role as school committee can be seen from the aspect of admininistration, funding of education, educational programs, curriculum, evaluation of teachers, principals, and students, as well as various regulations applied by the company in that school. Furthermore, in an increase in quality education in Sugar Group high school are visible from passing percentage in the last 2 years, which proved that the results of the Sugar Group student examination can be successive scoring passing 100 percent without any value daily school system. Next, retention to college land many fact indicating that high school students sugar group put ourselves into college, through the invitation and a written examination. Last achievement sugar group high school students not only seen from the academic field course, but in any fields non-academic students of a achievement and awards fields as student and school students. As the award achieved by sugar group high school, as a school who succeeded image of education lampung provincial and lampung central as the second was in competition healthy school and business school health ( LSS-UKS ) 2010.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Kartika Sari
"Penelitian ini berangkat dengan tujuan untuk mengidentifikasi upayaupaya unit bisnis MQ dalam mempertahankan kegiatan bisnisnya pasca degradasi reputasi Aa Gym. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan konsep-konsep kapital Pierre Bourdieu untuk mengulas strategi eksistensi unit bisnis. Dalam konteks penelitian ini, aspek utama yang dinilai berkontribusi di dalam mendorong eksistensi unit bisnis MQ pasca degradasi reputasi Aa Gym adalah jenis aktivitas usaha mereka yang lekat dengan nilai-nilai dan konten spiritualitas. Selain itu, aspek bentuk organisasi bisnis bidang media mendorong pihak MQ untuk mempertahankan keberadaannya demi misi dakwah secara pribadi dari Aa Gym maupun kelompok dari pihak Pondok Pesantren Daarut Tauhiid.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa eksistensi unit bisnis MQ bidang media dakwah merupakan kontribusi nilai-nilai spiritual yang ditonjolkan dalam produk maupun yang ditanamkan kepada para santri karya MQ. Produkproduk yang sarat nilai spiritual menjadi produk yang menarik konsumen untuk tetap setia kepada unit bisnis MQ. Hal ini menjadi salah satu nilai lebih dari produk MQ dibanding dengan produk lain yang sejenis. Selain itu, nilai spiritualitas yang diusung juga nampak berbeda dengan produk lainnya, misalnya produk-produk yang dihasilkan harus berpatokan pada 5MU. Sedangkan, internalisasi misi dakwah sebagai konsekuensi nilai-nilai keagamaan yang berkembang dari Ponpes DT menjadi kekuatan santri karya untuk berkomitmen (ikatan sosial) dalam memperjuangkan keberlangsungan unit bisnis MQ bidang media.

This study set out with the aim to identify the business unit's efforts in maintaining its business activities MQ after degradation Aa Gym's reputation. This study used a qualitative approach using concepts of Pierre Bourdieu's capital to review the existence of the business unit strategy. In the context of this study, which assessed key aspects contribute in encouraging the existence of a business unit of MQ after the degradation of Aa Gym's reputation is the type of their business activities are closely related to the content of spirituality values. In addition, aspects of form of business organization encourages the media to maintain its existence MQ mission after mission of Aa Gym as personally or Daarut Tauhiid as a group interest.
The results of this study indicate that the existence business MQ media dakwah is a contribution to the spiritual values highlighted in the product and the internalization in their the santri karya. Products that are full of spiritual values into products that attract consumers to remain loyal to MQ's business. This has become one of the more than MQ product compared with other similar products. In addition, the value of spirituality that carried also seem to differ from other products, such products should be produced based on the 5MU. Meanwhile, the mission of preaching as a consequence of internalization of religious values that evolved from Ponpes DT to force students to commit to the work (social bonds) in the fight for the sustainability of a business unit of MQ in media's field.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahardhika Arista Utama
"Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan sistem mlipir yang lahir dan bertahan dalam hubungan produksi di wilayah pembangunan industri kayu lapis. Pendekatan penelitian kualitatif dilakukan dengan menggunakan strategi studi kasus melalui teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi, dan data sekunder. Hasil penelitian ini menemukan sistem mlipir lahir dan bertahan dengan dukungan hubungan-hubungan sosial dan ekonomi yang memberikan keuntungan bagi aktor-aktor pembangunan industri, yakni sektor industri, elit lokal, dan masyarakat. Meskipun terlihat mengalami perubahan ekonomi dari hubungan yang saling menguntungkan, masyarakat di dalam sistem ini masih berada pada kondisi yang relatif belum sejahtera. Sistem mlipir yang sepintas mengingatkan pada putting out system ini memiliki keunikan dibandingkan dengan sistem produksi lainnya ditinjau berdasarkan karakteristik, proses dan hasilnya.

The purpose of this study is to describe mlipir system which emerged and perpetuated within relations of production in the plywood industrial development area. The qualitative approach is applied in this case study through a detailed data collection which is in-depth interviewing, observing and literature study. This study found that mlipir system emerged and perpetuated with the support of social and economic relations that provide benefits for the actors: industrial sector, local elite, and society. People in the system still experienced poverty although it seems that there are economic changes established by the mutual relations between the actors. Based on its characteristics, process and outcomes, Mlipir System is unique compared to other production systems."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Ruqayah
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan identifikasi terbentuknya komunitas masyarakat kota, dengan fokus pada komunitas olahraga, yaitu komunitas futsal. Maraknya keberadaan tempat futsal sejalan dengan munculnya klub-klub futsal yang kemudian berkembang menjadi komunitas futsal di Kota Bandung. Konsep komunitas pada penelitian ini menekankan pada perasaan sebagai bagian dari komunitas, dan terlepas dari kesatuan/kedekatan geografis. Temuan penelitian adalah bahwa komunitas futsal terbentuk dari keinginan individu, kelompok serta perusahaan. Komunitas futsal di Kota Bandung dapat diidentifikasi berdasarkan tempat futsal dan kategori sosial (usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan) serta karakteristiknya yang bersifat fun dan prestasi. Kedua karakteristik komunitas ini memiliki kesamaan pada bentuk ikatan bersamanya. Namun ada sedikit perbedaan dalam kriteria keanggotaan dan interaksi. Dalam mengidentifikasi komunitas olahraga futsal menggunakan pemahaman building community yang mencakup komunikasi (interaksi), hubungan sosial, sosialisasi nilai dan norma serta kohesi sosial. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, FGD, studi literatur, dan metode triangulasi.

This research aims to describe the identification of urban communities, with a focus on sports community, the community of futsal. The rise of the existence of futsal place in line with the emergence of futsal clubs which later developed into a community of futsal in the city of Bandung. The concept of community in this study emphasizes the feeling as part of the community, and regardless of the geographical proximity. The findings of these studies is that futsal communities are formed from a desire individuals, groups and companies. Community futsal in Bandung, can be identify based on the futsal place and social categories (age, sex, education and occupation) as well as characteristics that are fun and achievement. Both these communities have a common characteristic in the form of bond but there was little difference in the criteria for membership and interaction. In identifying futsal community using building community that includes an understanding of communication (interaction), social relationships, socialization of values and norms and social cohesion. The research was conducted with qualitative methods. Data collection by observation, interviews, FGD, literatur study, and triangulation methods."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28003
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library