Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizki Adila Safaati
Abstrak :
Faktor makroekonomi memiliki peran penting dalam pertumbuhan perkonomian sebuah negara. Hal ini secara tidak langsung juga menentukan kondisi dan aktivitas pasar modal negara tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara kebijakan moneter terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pada Bursa Efek Indonesia BEI dengan menggunakan metode time series VAR Vector Autoregressive Representation dan data bulanan setiap variabel sebagai sampel selama periode 2009 ndash; 2016. Variabel dependen yang digunakan adalah Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, sementara variabel independen yang digunakan merupakan variabel makroekonomi berupa variabel makroekonomi dengan 5 proksi, yaitu tingkat suku bunga SBI, jumlah uang beredar M2, inflasi, GDP riil, dan nilai tukar kurs. Hasil penelitian yang menemukan adanya kointegrasi kesetimbangan jangka panjang antara variabel makroekonomi dengan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG menunjukkan terdapat pengaruh signifikan antarvariabel yang menjadi indikator dari kestabilan suatu negara dan mempengaruhi tingkat return yang didapatkan pada pasar modal. ......Macroeconomic variable plays an important role in the economic growth of country. This indirectly also determines the condition and activities of the capital market. Therefore, this study aims to analyze the effect of monetary policy on Jakarta Composite Index JCI on Indonesian Stock Exchange BEI using time series VAR Vector Auto regression Representative method and monthly data of each variable as sample during period 2009 2016. Dependent variable used is Jakarta Composite Index JCI, while independent variable used is macroeconomic variable in the form of monetary policy with 5 proxies, i.e. interest rate SBI, money supply M2, inflation, real GDP, and exchange rates. The result found an existence of co integration long term equilibrium between monetary policies with Jakarta Composite Index JCI, in term of significant effects among these variables which consistent with the statement of Arbitrage Pricing Theory that macroeconomic factors become one affecting indicator of the stability rate of return earned on the capital market.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Mannaria Esther Yudika
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kebijakan dividen dengan volatilitas harga saham. Kebijakan dividen perusahaan diukur melalui dividend yield DY dan dividend payout DP dengan menambahkan variabel kontrol firm size FS , asset growth AG , long-term debt LD , earning volatility EV , dan earnings per share EPS pada perusahaan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2009 sampai 2016. Penelitian menggunakan metode analisis regresi berganda dan menggunakan data sekunder dengan total sampel penelitian 38 perusahaan non-keuangan yang tercatat di BEI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dividend yield memiliki pengaruh positif signifikan, variabel dividend payout, earning volatility, dan EPS memiliki pengaruh negatif signifikan, sedangkan firm size, asset growth, dan long-term debt memiliki koefisien positif tidak signifikan terhadap volatilitas harga saham.
ABSTRACT AbstractThis study aims to analyze the relationship between dividend policy proxied by dividend yield DY and dividend payout DP and stock price volatility SPV . The control variables used are firm size FS , asset growth AG , long term debt LD , earning volatility EV , and earning per share EPS for non financial firms listed on the Indonesia Stock Exchange IDX for the period 2009 ndash 2016. This research use a multiple regression analysis method and secondary data from 38 non financial firms listed on IDX within the research period. The results of this study indicated that DY variable has significant positive effect DP, EV, EPS variables have significant negative effect, while FS, AG, and LD variables have no significant positive coefficient to stock price volatility.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Maharddhika
Abstrak :
Terdapat dua pendekatan yang dilakukan untuk meneliti hubungan antara nilai tukar dan harga saham, yaitu good market approach yang menyatakan bahwa perubahan mata uang atau kurs akan mempengaruhi harga saham dan juga portfolio ballance approach yang menyatakan bahwa perubahan harga saham akan mempengaruhi nilai tukar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kausal antara nilai tukar dan harga saham yang ada di Indonesia, baik hubungan tersebut bersifat satu arah dimana hanya terdapat satu variabel yang mempengaruhi maupun dua arah dimana kedua variabel saling mempengaruhi pada periode krisis ekonomi Indonesia tahun 1997-1998 dan juga pada periode tahun 1999-2016 pasca krisis ekonomi Indonesia tahun 1997-1998. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah data historis mingguan IHSG periode 1997-2016 dan juga kurs dollar Amerika periode 1997-2016. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model Granger-Causality test dengan tujuan untuk mengetahui seperti apa hubungan antara nilai tukar dan harga saham di Indonesia. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan kausal antara nilai tukar dan harga saham. Pada periode tahun krisis ekonomi Indonesia tahun 1997-1998, nilai tukar dan harga saham memiliki hubungan kausal satu arah dimana hanya nilai tukar yang mempengaruhi harga saham tetapi harga saham tidak mempengaruhi nilai tukar, sedangkan pada periode tahun 1999-2016 pasca krisis ekonomi Indonesia tahun 1997-1998 nilai tukar dan harga saham memiliki hubungan kausal dua arah dimana nilai tukar dan harga saham saling mempengaruhi satu sama lain. ......There are two approaches conducted to examine the relationship between exchange rate and stock price, which is a good market approach which states that changes in currency or exchange rate will affect stock prices and also portfolio ballance approach which states that changes in stock prices will affect the exchange rate. This study aims to analyze the causal relationship between exchange rates and stock prices in Indonesia, both relations are one way where there is only one variable that influences or two way where the two variables affect each other in the period of economic crisis of Indonesia in 1997 1998 and also in the period 1999 2016 after the economic crisis of Indonesia in 1997 1998. The sample of research used in this study is the weekly historical data JCI period 1997 2016 and also the weekly US dollar exchange rate period 1997 2016. This research was conducted by using Granger Causality test model with the aim to know what kind of relationship between exchange rate and stock price in indonesia. The results of this study suggest that there is a causal relationship between exchange rates and stock prices. In the period of 1997 1998 Indonesia 39 s economic crisis, exchange rate and stock price have a one way causal relationship where only exchange rates affect the stock price but the stock price does not affect the exchange rate, while in the period of 1999 2016 after the 1997 Indonesian economic crisis 1998 exchange rates and stock prices have a two way causal relationship where exchange rates and share prices affect each other.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatri Fathiyyah Fadilah
Abstrak :
Stock split atau pemecahan saham pada umumnya dilakukan untuk meningkatkan jumlah saham yang beredar di sebuah perusahaan. Tetapi, terdapat beberapa reaksi pasar setelah pengumuman stock split yang terjadi sebagai akibat dari kandungan informasi yang diberikan perusahaan pada saat melakukan pengumuman stock split. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan informasi yang terdapat pada saat pengumuman stock split, serta perubahan kepemilikan institusional sebagai reaksi pasar dapat dijadikan pengukuran bahwa suatu pengumuamn stock split memiliki kandungan informasi yang diberikan. Penelitian menggunakan 40 sampel perusahaan stock split, dan 40 matching firms. Metode penelitian yang digunakan adalah event study, serta regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh kandungan informasi tersebut terhadap perubahan kepemilikan institusional. Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan hanya memberikan informasi mengenai kinerja operasional perusahaan, dan perubahan luas kepemilikan institusional dapat dijadikan sebagai pengukuran kandungan informasi pengumuman stock split. Untuk meningkatkan hasil penelitian lanjutan, diharapkan dapat menggunakan variabel abnormal return kurang dari 12 bulan untuk mengetahui kandungan informasi yang diberikan, dan pengaruhnya terhadap perubahan kepemilikan institusional. ......Stock split is basically used only to increase the number of outstanding shares in a company. But, the announcement of stock split will be followed by some market reaction as the effect of the information content that a company gives along stock split announcement. This study aims to know if there is any information content on stock split announcement, and to know that the institutional change in breadth as a market reaction that can be used as a measurement of the information content on a stock split announcement. The sample of this study consists 40 split firms, and 40 matching firms. The method of this study is an event study to know the information content of stock split announcement, and multiple linear regression to know the effect of the information content to the institutional change in breadth. The result of this study shows that stock split announcement only has an information about the future operational performance of a firm, and the institutional change in breadth can be used as a measurement to know whether a stock split contains information or not. To improve the results of further research, a change in variable such as abnormal return less than 12 month after the stock split announcement can be used, and the effect of it to the institutional change in breadth.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifdah Aulia
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari ukuran perusahaan, book to market, dan momentum dalam Fama-French Three Factor Model dan Carhart Four Factor Model terhadap imbal hasil saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2016. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah imbal hasil portofolio saham. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dalam Fama-French Three Factor Model dan Carhart Four Factor Model, yaitu beta, SMB, HML, dan WML. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda menggunakan Fama-French Three Factor Model dan Carhart Four Factor Model. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data bulanan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1 Variabel dalam Fama-French Three Factor Model berpengaruh terhadap imbal hasil saham, 2 Variabel dalam Carhart Four Factor Model berpengaruh terhadap imbal hasil saham dengan performa signifikansi variabel HML yang lebih baik, 3 Carhart Four Factor Model mampu menjelaskan variasi imbal hasil saham lebih baik dari Fama-French Three Factor Model dengan nilai koefisien determinasi yang lebih tinggi walaupun perbedaannya tidak signifikan.
ABSTRACT This study aims to investigate the effect of firm size, book to market, and momentum in Fama French Three Factor Model and Carhart Four Factor Model to the stock return on listed companies during 2007 to 2016. The dependent variable used in this study is portfolio stock returns. The independent variables used in this study are variables on Fama French Three Factor Model and Carhart Four Factor Model that are beta, SMB, HML, and WML. The hypothesis testing was performed using multiple regression analysis of Fama French Three Factor Model and Carhart Four Factor Model. The data used in this study are monthy data. The results indicate that 1 There is an effect of variables on Fama French Three Factor Model to the stock return, 2 There is an effect of variables on Carhart Four Factor Model to the stock return with HML variable performs better in significance, 3 Carhart Four Factor Model provide better explanation to the variation in stocks rates of return than Fama French Three Factor Model with higher coefficient of determination although the difference is not significant.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Andri
Abstrak :
Kompensasi opsi saham memberikan peranan penting dalam memotivasi eksekutif dan non eksekutif untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompensasi opsi saham terhadap kinerja perusahaan non keuangan di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2007-2016. Konsisten dengan teori siklus hidup perusahaan, penelitian ini menggunakan model regresi kuantil untuk menggambarkan tahap pertumbuhan dan penurunan dari kinerja perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi opsi saham memberikan pengaruh positif secara signifikan pada kinerja perusahaan yang lebih tinggi dan lebih rendah dari kuantil 0,05 sampai dengan 0,95. Selain itu, pengaruh kompensasi opsi saham terhadap kinerja perusahaan robust setelah menggunakan pay-for-performance sensitivity PPS sebagai alternatif variabel bebas dan pengukuran kinerja pasar perusahaan, tobin rsquo;s q sebagai variabel terikat. Hasil penelitian ini mendukung stewardship theory dan mengimplikasikan bahwa kompensasi opsi saham dapat menjadi keputusan strategis perusahaan yang dapat digunakan pada berbagai tahap bisnis dalam rangka untuk meningkatkan kinerja perusahaan. ...... Stock option based compensation plays an important role in motivating executive and non executive to enhance firm performance. This research aims at investigating the effect of stock option based compensation on firm performance on listed companies during 2007 to 2016. Consistent with corporate life cycle theory, this research employs quantile regression model to capture growth and decline stage of firm performance. The results indicate that the effect of stock option based compensation is significantly positive at higher and lower quantile performance level from 0,05 to 0,95. Furthermore, the impact of stock option based compensation on firm performance is robust as pay for performance sensitivity PPS is applied as an alternative independent variable and market based measures, with tobin rsquo s q as the dependent variable. The results support the stewardship theory and suggest that stock option based compensation could be a strategic decision at various business stage to enhance firm performance.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Jaianra Millenio
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh serta arah hubungan antara organization capital dan cash holding Perusahaan. Penelitian ini didasari tren peningkatan cash holding Perusahaan di Indonesia serta relevansi antara organization capital dan cash holding yang belum tereksplor sama sekali di Indonesia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori organization capital, cash holding, dan motif berjaga-jaga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menganalisis data berupa laporan keuangan. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perusahaan Non Keuangan di Bursa Efek Indonesia yang terdaftar pada periode 2013 – 2019. Metode analisis data yang digunakan adalah statistik deskripstif, univariat, korelasi dan regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa organization capital mempunyai pengaruh positif yang signifikan dengan cash holding pada perusahaan Non Keuangan di Bursa Efek tahun 2013-2019. Ketika perusahan berinvestasi pada organization capital lebih tinggi, maka tingkat cash holding perusahaan juga akan semakin tinggi. Hal ini dapat dijelaskan berdasarkan motif berjaga-jaga dari cash holding dimana perusahaan akan meningkatkan cash holding akibat dari kendala pembiayaan serta argumen bahwa organization capital meningkatkan kinerja dan produktifitas, namun termasuk aset tidak berwujud yang lebih mahal, sehingga perusahaan akan menaikkan tingkat cash holding sebagai sumber pembiayaan internal. ......This study aims to analyze the influence relationship between organization capital and corporate cash holding. This research is based on there is an increasing trend in corporate cash holding in Indonesia and the relevance of organization capital and cash holding that has not been explored at all in Indonesia. The theory used in this research is organization capital theory, cash holding, and precautionary motive. This study uses quantitative research methods by analyzing data in the form of financial reports. The sample used in this study were non-financial companies on the Indonesia Stock Exchange which were listed in the period 2013 - 2019. The data analysis methods used were descriptive statistics, univariate, correlation and multiple linear regression. The results of this study indicate that organization capital has a significant positive effect on cash holding in non-financial companies on the Stock Exchange in 2013-2019. When a company invests in a higher organization capital, the company's cash holding level will also be higher. This can be explained based on the precautionary motive of cash holding where the company will increase cash holding due to financing constraints as well as the argument that organization capital increases performance and productivity, but includes more expensive intangible assets, so that the company will increase the level of cash holding as a source internal financing.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melinda Rizky Safitri
Abstrak :
ABSTRAK
Kebijakan uang elektronik telah diterbitkan Bank Indonesia sejak tahun2009 dan telah mengalami penyempurnaan pada tahun 2014 dan 2016. Kebijakanyang telah dibuat ini perlu dianalisis keberhasilan pengimplementasiannya.Keberhasilan implementasi kebijakan uang elektronik dapat dilihat dari substansikebijakan dan konteks implementasi kebijakan. Penelitian ini adalah penelitiankualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, berdasarkan aspek substansi kebijakan,bahwa seluruh rumusan kebijakan penerbitan uang elektronik dibuat oleh BankIndonesia, namun dalam penyusunannya tetap melalui kajian dan analisis kondisilapangan. Dari sisi aspek konteks implementasi kebijakan, implementasikebijakan uang elektronik memperhatikan kondisi politik dan pemerintahan yangsedang berkuasa, serta fragmentasi pemegang otoritas yang ada. Kebijakan uangelektronik juga berperan dalam mendukung Strategi Nasional Keuangan Inklusifsebagai jembatan agar masyarakat mengenal dan menggunakan produkperbankan. Kata kunci: uang elektronik, substansi kebijakan, konteks implementasikebijakan, keuangan inklusif.
ABSTRACT
Electronic money policy has been issued by Bank Indonesia since 2009 andhas been improved in 2014 and 2016. The success of its policy rsquo s implementationis need to be analyzed. Successful implementation of the electronic money policycan be analyzed by the content of policy and context of implementation aspects.This is a qualitative research. The research shows that, according to the contentof policy aspect, all the policy formulations of electronic money was made byBank Indonesia, although the formulation remained through the field study andanalysis of the conditions. From the context of implementation aspect, theimplementation of electronic money policy took the political and governmentalcondition into consideration, as well as the fragmentation of the existingauthorities. Electronic money policy is also play a role in supporting the StrategiNasional Keuangan Inklusif as a bridge to acknowledge people to use bankingproducts. Keywords electronic money, content of the policy, the context implementation,financial inclusive
2017
T46851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Dwi Yulianti
Abstrak :
ABSTRAK Krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2008 menimbulkan dampak yang luas pada perekonomian di Indonesia. Dampak tersebut berpengaruh pada perusahaan-perusahaan publik yang dapat menyebabkan perusahaan mengalami kondisi financial distress sehingga menimbulkan ancaman kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan terhadap prediksi kondisi financial distress dengan menggunakan model regresi logistik. Sampel yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan sektor non-keuangan yang terdaftar di BEI periode 2008-2017. Penelitian ini menggunakan 235 sampel dan hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio Cash Flow Margin dan Debt to Equity Ratio memberikan pengaruh positif dalam memprediksikan kondisi financial distress perusahaan, sedangkan rasio Return on Asset dan Cash to Current Liabilities memberikan pengaruh negatif dalam memprediksikan kondisi financial distress perusahaan. Terdapat 2 rasio keuangan yang memiliki pengaruh signifikan, yaitu Cash Flow Margin dan Cash to Current Liabilities, sedangkan 2 rasio lainnya yaitu Return on Asset dan Debt to Equity Ratio tidak memiliki pengaruh signifikan dalam memprediksikan kondisi financial distress perusahaan.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Safira Irani
Abstrak :
Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 turut berdampak kepada kondisi perekonomian di Indonesia, salah satunya ancaman terjadinya kebangkrutan pada perusahaan. Penelitian mengenai prediksi terjadinya kebangkrutan (financial distress) pada awalnya hanya menggunakan rasio keuangan saja, kemudian diperluas hingga ekonomi makro. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan berupa total turnover asset ratio, debt ratio, current ratio, quick ratio, working capital to total asset ratio, dan return on asset serta ekonomi makro berupa Produk Domestik Bruto (PDB), Indeks Harga Konsumen (IHK), jumlah uang yang beredar (M2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan BI Rate terhadap probabilitas terjadinya financial distress perusahaan non – keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2017. Sampel terdiri dari 192 perusahaan yang di kategorikan sebagai perusahaan financial distress dan non – financial distress. Data tersebut kemudian di analisis menggunakan teknik analisis regresi logistik dan data akan diolah dengan SPSS. Hasil menunjukkan bahwa rasio keuangan dan ekonomi makro dapat digunakan sebagai prediktor terjadinya financial distress dengan tingkat akurasi dalam memprediksi jawaban yang benar sebesar 80,4%. Dari enam rasio keuangan hanya total turnover asset ratio, working capital to total asset ratio dan return on asset ratio yang signifikan berpengaruh terhadap financial distress. Serta, hanya dua komponen dari ekonomi makro yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari lima komponen lainnya yang berpengaruh signifikan terhadap financial distress. ......The economic crisis that occurred in 2008 affected Indonesia economic conditions by way of increased threat of bankruptcy. Studies prediction of financial distress are initially limited to financial ratios for determinants, however they were extend to macroeconomic variables. This study aims to analyze the effect of financial ratios that are total asset turnover ratio, debt ratio, current ratio, quick ratio, working capital to total asset ratio, and return on assets also macroeconomic variables that are Gross Domestic Product (GDP), Consumer Price Index (CPI), Money Supply (M2), Indonesia Composite Index, and BI Rate on the probability of financial distress of non-financial companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2008 - 2017. The sample consisted of 192 listed companies which are categorized financially and non-financially distressed companies. Data analyzed using logistic regression analysis techniques. The results show that financial ratios and macroeconomic variables can be used as predictors of financial distress with 80.4% accuracy rate in variables. From six financial ratios only total asset turnover ratio, working capital to total asset ratio and return on asset ratio significantly affect to financial distress. Only two components out of the five macroeconomic variables that has significant effect on financial distress, namely Gross Domestic Product (GDP) and Indonesia Composite Index.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>