Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan perilaku bullying remaja. Hal ini dianggap penting mengingat bullying merupakan perilaku yang akhir-akhir ini meresahkan dan memberikan dampak negatif bagi banyak pihak. Keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan individu terlibat dalam perilaku bullying. Ibu, sebagai salah satu orangtua memiliki peran penting dalam proses pengasuhan anak. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif dan teknik sampling yang digunakan accidental sampling, seluruh responden sebanyak 91 orang adalah siswa-siswi SMK kelas dua. Perhitungan Chi-Square menghasilkan p value sebesar 0,001. Hasil ini menunjukkan adanya hubungan antara pola asuh ibu dengan perilaku bullying remaja. Penelitian ini merekomendasikan: pertama, diadakannya penyuluhan atau seminar tentang penanggulangan bullying bagi remaja. Kedua, diadakannya pelatihan pengendalian marah agar meminimalisir keterlibatan remaja pada perilaku bullying."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42001
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sanny Rachmawati Setyaningsih
"Gizi merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan balita. Pada aspek gizi, peran orang tua terutama ibu sangat penting. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dalam pemenuhan gizi balita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage random dan consecutive sampling serta didapatkan sampel sebanyak 112 ibu yang memiliki anak berusia 13-59 bulan di wilayah puskesmas Pancoran Mas.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 75.9% ibu memiliki pengetahuan yang cukup, 57.1% ibu memiliki sikap yang cukup baik, serta 71.4% ibu memiliki perilaku baik dalam pemenuhan gizi balita. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk menyusun strategi dalam mengatasi masalah gizi balita.

Nutrition is important for children’s growth and development. On nutritional aspects, the role of parents, particularly mothers have a main role. This study aim is to identify mother’s nutrition knowledge, attitude, and behavior. Cross-sectional study was used in this study. Participants were selected by multistage random and consecutive sampling technique and 112 mothers who have children aged between 13-59 months included as sample.
The results showed that 75.9% of mothers have moderate knowledge, 57.1% of mothers have moderate attitude, and 71.4% of mothers show good behavior toward nutrition compliance. The results of this research can be used as an idea to develop strategies to address nutritional problems in children aged under five years.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinambela, Fransisca Nelly
"TB/HIV merupakan sinergi dua penyakit infeksius yang sangat berbahaya dan banyak menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi remaja di Kota Depok tentang TB/HIV. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif sederhana, dimana 98 responden diambil dengan metode accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 79% remaja di Kota Depok memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang TB/HIV. Meskipun tingkat pengetahuan remaja di kota Depok tentang TB/HIV kurang baik, namun hasil penelitian memperlihatkan 66% remaja di Kota Depok memiliki persepsi yang positif tentang TB/HIV. Pengetahuan dan persepsi yang baik akan mempengaruhi perilaku seseorang terhadap TB/HIV. Sehingga, peningkatan edukasi tentang TB/HIV perlu dilakukan untuk meningkatkan perilaku yang positif terhadap TB/HIV pada anak usia remaja.

TB/HIV is a synergy from two infectious diseases which is very dangerous and leading causes mortality worldwide. This study aims to determine the perception of adolescences in Depok about TB/HIV. This study is a quantitative research uses simple descriptive research design with 98 respondents using accidental sampling. The result showed 79% of adolescences in Depok have a lack of knowledge about TB/HIV. Although they have a lack of knowledge, this study found that 66% adolescences in Depok have a positive perception about TB/HIV. Good knowledge and perception will affect someones?s behaviour of TB/HIV. Thus, the education improvement of TB/HIV is important to do in order to improve the positive behaviour in adolescences about TB/HIV."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati
"Hospitalisasi yang terjadi pada anak saat dirawat di rumah sakit dapat diminimalkan dengan penerapan konsep keperawatan berpusat keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan persepsi ibu tentang perawatan berpusat keluarga. Desain penelitian yang digunakan adalah diskriptif dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner kepada 95 responden yang diambil dari tiga ruang rawat anak kelas tiga. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara kuota. Data yang terkumpul dilakukan analisis univariat. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa karakteristik responden moyoritas termasuk dalam usia dewasa muda dengan tingkat pendidikan lulusan SLTA dan pekerjaan ibu rumah tangga. Sedangkan gambaran pengetahuan responden adalah berpengetahuan baik sebanyak 80 % dan gambaran persepsi negatif sebesar 52,6%, sementara persepsi positif sebesar 47,4%. Penelitian ini merekomendasikan bahwa keperawatan berpusat keluarga harus disosialisasikan kepada keluarga pasien selama proses hospitalisasi sehingga dapat meningkatkan hasil atau mutu perawatan.

Hospitalized children at inpatient ward of hospital can be minimized by applying family centered nursing care.This study aimed to describe the knowledge and perceptions of mothers about family-centered nursing care. The research design was descriptive employing a questionnaire to 95 respondents from three pediatric wards, recruited using quota sampling technique. Data collected were analyzed using univariate analysis.The study results indicated that the majority of respondent were early adulthood, high school graduates and housewives. A number of 80% respondents knowledge was good, 52.6% respondents' perceptions were positive, while 47.4% respondents perceived familycentered nursing care as negative. It is recommended that family-centered nursing to be socialized to patient's family during hospitalization so that can improve care outcomes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Nartiana
"ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia, tingkat mortalitas sangat tinggi pada bayi dan anak-anak terutama di negara-negara berkembang (WHO, 2008). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan jumlah sampel adalah 66 responden. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian ISPA di ruang rawat RSAB Harapan Kita berdasar faktor risiko tahun 2013. Hasil penelitian ini menggambarkan Balita yang menderita ISPA di RSAB Harapan Kita adalah 53% berjenis kelamin laki-laki, 71,2% usia1-3 tahun, 89,4% berat badan lahir normal, 68,6% pemberian ASI tidak Eksklusif dan 90,9% mendapatkan imunisasi. Ibu Balita yang menderita ISPA di RSAB Harapan Kita umur terendah 23 tahun, tertinggi 47 tahun, pendidikan tinggi 90,9%, tingkat pengetahuan ibu tentang ISPA 78,8% baik, dan 54,5% di dalam keluarga terdapat anggota keluarga yang merokok. Saran perlu diadakannya pendidikan kesehatan tentang pentingnya ASI Eksklusif dalam mencegah ISPA serta bahaya bagi balita yang terpapar asap rokok.

ARI (Acute Respiratory Infection) is the mayor cause of mortility and morbidity of the infection desease in the word, the highest mortility in baby and children especially in development country. This research aimed to identify description of ARI among children under five years old in RSAB Harapan Kita based on its predisposition risk in 2013. This research used simple descriptive design and the number of sample was 66 respondents. The result showed that 53% of the respondents were boys, 71,2% aged at 1-3 years old, 89,4% had normal birth weight, 68,6% had not exclusively breastfed, and 90,9% had a complete immunization status. The mothers were aged between 23-47 years old, 90,9% had high level education, and 78,8% of them had a good knowledge about (ARI). As much as 54,4% of the family member were smoker. It is suggested to do health education about the importance of exclusive breastfeeding and the dangerous for children if they exposed smoke of cigarette."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidabutar, Triulan Agustina
"Pneumonia adalah penyakit pembunuh nomor satu balita di seluruh dunia Tingginya faktor risiko pneumonia yang terdapat di perkotaan menjadikan pneumonia menjadi masalah kesehatan di perkotaan. Karya ilmiah bertujuan untuk memberi gambaran asuhan keperawatan yang telah diberikan pada anak pneumonia di RSUP Fatmawati dan mengidentifikasi pengaruh tindakan keperawatan aktivitas bermain meniup "tiupan lidah".
Hasil yang diperoleh setelah pemberian aktivitas bermain meniup "tiupan lidah" pada anak pneumonia yaitu anak mengalami peningkatan status oksigenasi. Aktivitas bermain meniup "tiupan lidah" dapat dijadikan sebagai salah satu tindakan keperawatan dengan menggunakan permainan terapeutik pada anak pneumonia.

Pneumonia is the number one killer disease in children under five in the world. High pneumonia risk factors founded in urban make pneumonia as a public health problem. This scientific paper is aimed to give description about nursing care for children with pneumonia in Fatmawati Hospital and indentify the effect of blowing games activity "puff the tongue".
The result shows the enhancement of oxygenation status after play blowing games activity "puff the tongue" in children with pneumonia. Blowing games activity "puff the tongue" can be used as a nursing action as therapeutic games in children with pneumonia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siburian, Apriliani
"Sindrom nefrotik merupakan salah satu penyakit ginjal yang sering dijumpai pada anak dimana merupakan suatu kumpulan gejala-gejala klinis yang terdiri dari proteinuria masif, hipoalbuminemia, hiperkolesteronemia serta edema. Jumlah anak penderita Sindrom Nefrotik setiap tahunnya bertambah di beberapa negara. Angka kejadian Sindrom Nefrotik di Amerika dan Inggris berkisar antara 2-7 per 100.000 anak berusia di bawah 18 tahun per tahun, sedangkan di Indonesia dilaporkan 6 anak per 100.000 dan diketahui terjadi paling banyak pada anak antara umur 3 - 4 tahun dengan perbandingan anak laki-laki dan perempuan 2 : 1.
Sindrom Nefrotik menyebabkan anak harus menjalani hospitalisasi di rumah sakit. Lamanya masa hospitalisasi di rumah sakit dapat meningkatkan kecemasan pada anak dan keluarga. Ketidaktahuan tentang penyakit serta riwayat keluarga yang sebelumnya belum pernah menderita penyakit yang sama turut mempengaruhi kecepatan kesembuhan anak khususnya pada anak pra sekolah. Pendekatan FCC (Family Center Care) menjadi salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi efek hospitalisasi dengan mengedepankan komunikasi teraupetik dalam setiap tindakan keperawatan maupun medis kepada anak.

Nephrotic syndrome is a kidney disease that is often found in children, which is a collection of clinical symptoms that consisting of massive proteinuria, hypoalbuminemia, edema, and hiperkolesteronemia. The number of children with Nephrotic Syndrome annually increasing in some countries. The incidence of Nephrotic Syndrome in the United States and Britain ranges from 2-7 per 100,000 children aged under 18 years per year, while in Indonesia reported 6 children per 100,000 and the most widely known to occur in children between the ages of 3-4 years with a ratio of boys men and women is 2: 1.
Nephrotic syndrome causes children must undergo hospitalization at the hospital. The long duration of hospitalization in the hospital can increase anxiety in children and also the families. Ignorance about the disease and a family history that had not been suffering from the same disease also affects the speed of healing children, particularly in pre-school children. FCC approach (Family Care Center) is one of the way that can be used to reduce the effects of hospitalization with the advanced communication teraupetik in every medical and nursing actions to the child.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jemirda Sundari Y.
"Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak kejang demam dengan menerapkan model konservasi Levine. Kejang demam merupakan bangkitan kejang yang terjadi karena peningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh adanya infeksi luar susunan saraf pusat. Pada anak kejang demam diperlukan intervensi keperawatan yang menunjukkan prognosis baik dengan penurunan suhu tubuh menjadi normal (36,5-37,5°C). Tepid sponge merupakan tindakan keperawatan yang tepat dalam penurunan suhu tubuh anak. Pemberian tepid sponge dapat memberikan sinyal ke hipotalamus dan memacu terjadinya vasodilatasi pembuluh darah perifer. Hal ini menyebabkan pembuangan panas melalui kulit meningkat sehingga terjadi penurunan suhu tubuh menjadi normal kembali. Pada kondisi demam intervensi keperawatan yang juga dilakukan adalah mempertahankan lingkungan tetap nyaman, meningkatkan istirahat, mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat. Hasil dari penerapan intervensi yang telah dilakukan pada anak kejang demam selama 4 hari dengan diagnosa keperawatan hipertermi dapat diatasi yang dibuktikan dengan adanya penurunan suhu tubuh dari 38,8°C hingga 37,7°C.

This paper aimed to describe nursing care in children with febrile seizures by applying Levine’s conservation model. Febrile seizures is seizures that occur due to increasing of body temperature caused by extracranial infection. Children with febrile seizures need for nursing interventions to obtain good prognosis by decreasing body temperature to be normal (36,5-37,5°C). Tepid sponge is a nursing intervention to deacreasing body temperature. Giving tepid sponge can provide a signal to hypothalamus and stimulates the peripheral vasodilatation. This leads to increased heat dissipation through the skin till decreasing body temperature to be normal. Intervention of fever condition was to maintain comfortable environment, increase relaxation, and maintain adequate nutrition. The results of interventions application to children with febrile seizures during 4 days with hyperthermia can be solved and proven by decreasing of body temperature from 38,8°C to 37,7°C."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mariska
"Diare menempati urutan kedua pembunuh anak di bawah umur lima tahun di dunia. Diaremerupakan suatu gejala hasil dari kelainan pada peoses digestif, absorbsi, dan fungsi sekresi.Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan terapi pijat padapenurunan frekuensi BAB penderita Diare. Aplikasi dilakukan pada dua anak sebagai respondenintervensi dan satu anak sebagai responden non-intervensi. Hasil penerapan terapi pijat inididapatkan bahwa terdapat penurunan frekuensi BAB pada anak dengan diare setelah dilakukanterapi pijat. Hasil penerapan aplikasi ini menyarankan institusi pelayanan kesehatan dapatmempertimbangkan dalam penerapan terapi ini sebagai terapi komplementer. Kemudian, terapikomplementer dapat dijadikan salah satu mata kuliah praktik pada mahasiswa keperawatan.

Diarrhoeal disease is the second leading cause of death in children under five years old. Diarrhoeais a symptom which is the result of disruption in digestive process, absorption, and secretion. Theobjective of this study was to ascertain the effect of massage therapy in decreasing defecationfrequency on children with diarrhoea. Samples for this study were two children as an interventionrespondents, and one child as a non-intervention respondent. Result of this study indicated thatthere is an effect in decreasing defecation frequency in children who had been through a massagetherapy.This study suggest that a health care institution should considered this therapy to beapplied as a complementer therapy. Furthermore, the complementary therapy could be conductedas a practical lesson for nursing students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Azizah
"Keikutsertaan peran keluarga dalam penatalaksanaan medis pada penderita Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) menjadi indikator penting dalam mempertahankan kualitas hidup yang baik untuk mencegah terjadinya eksaserbasi. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak yang menderita SLE, dan menyiapkan keluarga serta merawat anggota keluarga dengan SLE. Discharge planning sebagai salah satu bagian dari intervensi keperawatan untuk mempertahankan kontinuitas perawatan yang komprehensif dan aplikatif bagi perawat dan keluarga. Discharge planning memberikan dampak yang positif, yaitu dapat memastikan dengan aman kapan pasien siap untuk dipulangkan. Hasil karya ilmiah ini menyarankan instansi pelayanan dapat menjadikan discharge planning sebagai bagian dari proses keperawatan terintegrasi khususnya pada pasien dengan penyakit kronik.

Family role of medical management in patients with Systemic Lupus Erythematosus (SLE) to be an important indicator in maintaining a good quality of life to prevent exacerbations. The purpose of this papers is intended to provide an overview of nursing care to children with SLE, and set up a family in caring for family members with SLE. Discharge planning as a part of nursing interventions to maintain continuity and comprehensive care applicable to nurses and families. Discharge planning have a positive impact, can ensure the safety when the patient is ready to be discharged. The results suggest that health care providers can make discharge planning as a part of an integrated nursing process especially in patients with chronic disease.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>