Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faiqueen Dhia Salsabila Firlana Adnan
Abstrak :
Meningkatnya kasus resistensi Candida albicans terhadap pengobatan yang ada membuat penemuan terapi alternatif menjadi penting. Bahan alami menjadi peluang alternatif karena diharapkan menimbulkan efek samping yang lebih sedikit, salah satunya adalah propolis. Propolis memiliki komponen fenol dan flavonoid yang dapat menghambat pertumbuhan jamur, propolis jenis campuran dari Sulawesi, Indonesia memiliki belum pernah diteliti efeknya terhadap pertumbuhan jamur Candida sp. Uji daya hambat dilakukan pada Candida albicans sebagai penyebab tertinggi kandidiasis, diharapkan inovasi dari zat alami dapat ditemukan dengan biaya produksi murah untuk menanggulangi resistensi obat. Pengujian dilakukan dengan meletakkan cakram rendaman emulsi propolis pada biakan Candida albicans ATCC di agar Mueller-Hinton, dengan tiga kelompok uji konsentrasi yaitu 1%, 5%, dan 7%. Setelah inkubasi selama 24-48 jam dilakukan pengukuran zona inhibisi menggunakan jangka sorong. Hasil menunjukkan bahwa 5% merupakan konsentrasi optimal dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans, namun tidak lebih efektif dari nystatin yang merupakan kontrol positif. Sistem imun diduga meningkatkan efek propolis dengan konsentrasi yang sama dalam uji in vivo, sehingga diharapkan hasil riset ini bisa menjadi dasar untuk percobaan selanjutnya. ...... The raising number of resistant Candida albicans has drawn attention to find an alternative treatment. Natural substances like propolis becomes a preferred option because it is expected to have less side effects. Propolis contains phenolic acid and flavonoid that might have antifungal property. Mixed propolis from Sulawesi, Indonesia have never been tested on Candida sp. The test subject is Candida albicans, which is the most frequent etiology of candidiasis. This innovation of natural substance and low production cost are expected to provide a solution for the resistance. Three groups of Candida albicans ATCC in Mueller-Hinton agars were tested to a disk diffusion that contains propolis with different concentrations, 1%, 5%, and 7%. After 24 - 48 hours incubation, inhibitory zones were measured by calipers. The result indicates that 5% propolis has the optimum antifungal potency, although it does not show better result than nystatin as the positive control. Immune system is predicted to enhance the effect of propolis in in vivo test , therefore this research is expected to be the foundation of further studies.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Mia Wiyarsih
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas gambaran stress pada orang tua yang memiliki anak cerebral palsy di YPAC Jakarta dan bagaimana strategi coping dalam menghadapi stressor tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan stres yang terjadi pada orang tua yang memiliki anak cerebral palsy, mengetahui strategi coping yang digunakan oleh orang tua, bagaimana bentuk perilaku coping yang digunakan, dan apa dampak perilaku coping tersebut bagi orang tua. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap 18 orang, 9 informan orang tua, 7 informan guru pendamping, dan 2 informan pengasuh. Hasil penelitian mendapatkan orang tua mengalami gejala stress secara fisik dan psikologis, strategi coping berorientasi pada penyelesaian masalah yang dihadapi (Problem focused coping), sedangkan bentuk perilaku coping yang muncul yaitu Planfull Problem Soving, assistance Seeking, dan suppression of competing activities yang termasuk dalam Problem focused coping dan turning to religion, mental disengangement, positive reinterpretation and growth, acceptance, dan denial yang termasuk dalam Emotion focused coping. Dampak dari perilaku coping yang dilakukan orang tua yaitu Exercised Caution.
ABSTRACT
The focus of this study is a description of stress in cerebral palsy children?s parents in YPAC Jakarta and how coping strategies to deal with the stressor. The aim of this research is to find out stages of stress that occurs in cerebral palsy children?s parents, coping strategy orientation used by parent, how it works and what impact for the parent. This research is a qualitative in-depth interviews of 18 individuals, 9 informants parents, 7 informant teacher assistant, and 2 informants caregivers. The results show that parents experiencing symptoms of stress physically and psychologically, the coping orientation is on Problem Focused Coping, while coping behaviors are Planfull Problem Soving, assistance Seeking, dan suppression of competing activities which include in Problem Focused Coping, and then turning to religion, mental disengangement, positive reinterpretation and growth, acceptance, dan denial that included in Emotion Focused Coping. The impacts for the parent are Exercised Caution.
2016
S63052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Redita Noviana Putri
Abstrak :
Latar belakang: Kandidiasis vulvovaginal merupakan infeksi vagina yang sebagian besar disebabkan oleh Candida albicans. Pengobatan antifungal yang ada meningkatkan kemungkinan relaps sehingga dibutuhkan terapi alternatif yang bekerja lebih efektif dan ekonomis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah pertumbuhan Candida albicans dapat dihambat oleh propolis jenis reguler. Metode: Terdapat 3 konsentrasi emulsi propolis jenis reguler yang dibuat triplo, yaitu konsentrasi 1%, 3%, dan 5%. Sampel propolis diambil dari Sulawesi. Jamur yang diteliti adalah Candida albicans ATCC. Aktivitas propolis terhadap jamur diamati secara in vitro dengan difusi cakram. Hasil: Rata-rata diameter zona hambat propolis jenis reguler terhadap pertumbuhan Candida albicans pada konsentrasi 1%, 3%, dan 5% berturut-turut adalah 3,33 mm, 7,33 mm, dan 5 mm. Kontrol positif dengan nistatin menghasilkan zona hambat sebesar 19 mm. Sedangkan kontrol negatif dengan alkohol menghasilkan zona hambat sebesar 8 mm. Kesimpulan: Propolis jenis reguler konsentrasi 1%, 3%, dan 5% tidak dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans secara in vitro karena besar zona hambat pada ketiga konsentrasi propolis tidak ada yang memberikan hasil lebih besar dari zona hambat pada kontrol negatif. ...... Background: Vulvovaginal candidiasis is a vaginal infection that is mostly caused by Candida albicans. Antifungal treatments that need to be improved relapse require alternative therapies that work more effectively and economically. Candida albicans can be inhibited by regular types of propolis. Methods: There were 3 concentrations of ordinary propolis emulsion made by triplo, namely concentrations of 1%, 3% and 5%. Propolis sample was taken from Sulawesi. The fungus that was published was Candida albicans ATCC. Propolis activity against fungi in tubes by disk diffusion. Results: The average diameter of regular type propolis inhibition zone on the growth of Candida albicans at concentrations of 1%, 3%, and 5% compound contributed was 3.33 mm, 7.33 mm, and 5 mm. Positive control with nystatin produces a inhibition zone of 19 mm. Whereas negative control with alcohol produces an inhibition zone of 8 mm. Conclusion: Regular type of propolis concentration of 1%, 3%, and 5% cannot inhibit the growth of Candida albicans in vitro because large inhibitory zones based on the concentration of propolis concentration do not produce more than inhibitory zones on negative controls.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Showmi Ati Aisyah
Abstrak :
Anak berisiko mengalami Covid-19 karena daya tahan tubuh dan imun yang lemah serta kurangnya menerapkan protokol kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan dan penerapan protokol kesehatan Covid-19 pada siswa sekolah dasar negeri di Depok. Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan teknik cluster sampling terhadap 388 siswa kelas IV, V dan VI. Data dianalisis menggunakan uji Chi-quare. Hasil penelitian ini menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan penerapan protokol kesehatan Covid-19 (p value = 0.292). Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa 99,5% responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang Covid-19. Akan tetapi penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang baik sebesar 64,6%. Upaya edukasi untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan diperlukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 ......Children are at risk of being infected by Covid-19 because of their immunity status and lack of attitude toward the Covid-19 health protocol. This study aimed to identify the relationship between the level of knowledge and Covid-19 Health Protocol Attitudes in Elementary Public Schools in Depok. The research design used a quantitative descriptive with a cross-sectional approach by employing a cluster sampling technique and involved a sample of 388 students in classes IV, V, and VI. The data were analyzed with the Chi-square test. The results showed that there was no significant relationship between knowledge and Covid-19 Health Protocol attitude (p-value = 0.292). As many as 99,5% of respondents have a good knowledge level about Covid-19, whereas only 64,6% of the respondents implemented good covid-19 health protocol. This research recommends covid-19 health protocol in order to decrease the level of covid-19 prevalence.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veva Mutiarasari Antriska
Abstrak :
Remaja mengalami berbagai perubahan perkembangan yang pesat. Hal ini membuat remaja rentan mengalami masalah kesehatan akibat berbagai stressor yang dihadapi, salah satunya stres akademik. Kelekatan remaja dengan teman sebaya yang baik dapat mendorong remaja untuk terbuka satu sama lain sehingga dapat mengkomunikasikan permasalahan yang dialami satu sama lain. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan kelekatan teman sebaya dengan stres akademik pada remaja SMA. Penelitian menggunakan desain deskriptif analisis dengan pendekatan cross-sectional pada 208 siswa SMA kelas 12 dipilih dengan teknik convenience sampling. Kelekatan teman sebaya diidentifikasi menggunakan instrumen Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA) bagian peer version dan stres akademik menggunakan instrumen Education Stres Scale for Adolescence (ESSA). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan kelekatan teman sebaya dengan stres akademik pada remaja SMA (p < 0.001). Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengaitkan dengan faktor lain yang memengaruhi kelekatan teman sebaya dan/atau stres akademik pada remaja. ......The developments in adolescence change rapidly. It makes adolescents vulnerable to health problems due to various stressors, one of them is academic stress. The good peer attachment of adolescents can encourage adolescents to be overt with each other so they can communicate their problems experienced to each other. This study is aimed to determine the relationship between peer attachment and academic stress in high school adolescents. This study was using a descriptive analysis with a cross-sectional design with 208 high school students grade 12th selected by convenience sampling technique. Peer attachments were identified using the Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA) peer version instrument and academic stress using the Education Stress Scale for Adolescence (ESSA) instrument. The results showed that there was a significant relationship between peer attachment and academic stress in high school adolescents (p <0.001). This study recommends that further research can be linking with other factors that affect peer attachment and/or academic stress in adolescents.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Anastasya Riwu Prasetya
Abstrak :
Penelitian mengenai binge eating belum banyak dilakukan di Indonesia. Binge eating adalah perilaku makan berlebihan yang merupakan salah satu mental disorder utama pada remaja, khususnya pada remaja yang berusia 15—19 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan strategi regulasi emosi dan pola asuh orang tua dengan perilaku binge eating pada remaja usia 15—19 tahun di DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 388 remaja yang memenuhi kriteria inklusi dan didapatkan melalui teknik probability sampling jenis cluster sampling. Sesuai dengan variabel-variabel yang ada, instrumen yang digunakan adalah kuesioner karakteristik responden, kuesioner Binge Eating Scale (BES), Emotion Regulation Questionnaire (ERQ), dan Parental Authority Questionnaire (PAQ). Hasil penelitian yang dianalisis dengan uji chisquare menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara strategi regulasi emosi dengan perilaku binge eating (p-value=0,001; α=0,05) dan antara pola asuh orang tua dengan perilaku binge eating (p-value=0,000; α=0,05). Rekomendasi dari penelitian adalah disusun dan dilaksanakannya pgrogram untuk remaja terkait cara meregulasi emosi yang adaptif. Selain itu, bagi orang tua perlu diingatkan mengenai pola asuh yang sesuai dengan karakteristik remaja. ......There has not been much research about binge eating in Indonesia. Binge eating is a behavior of overeating which is one of the main mental disorders in adolescents, especially in adolescents aged 15-19 years. This study aims to look at the relationship between emotion regulation strategies and parenting styles with binge eating behavior in adolescents aged 15-19 years in DKI Jakarta. This research is a quantitative observational analytic type study with a cross sectional research design. The sample in this study was 388 adolescents who met the inclusion criteria and were obtained through a probability sampling technique with cluster sampling. According to the existing variables, the instruments used were the respondent characteristics questionnaire, the Binge Eating Scale (BES) questionnaire, the Emotion Regulation Questionnaire (ERQ), and the Parental Authority Questionnaire (PAQ). The results analyzed using the chi-square test showed that there was a significant relationship between emotion regulation strategies and binge eating behavior (p-value=0.001; α=0.05) and between parenting styles and binge eating behavior (p-value= 0.000; α=0.05). The recommendation from the research is to develop and implement programs for adolescents related to how to regulate emotions in an adaptive way. In addition, parents need to be reminded about parenting styles that are in accordance with the characteristics of adolescents.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Rachmatal Azza
Abstrak :
Kasus keganasan sistem saraf pusat merupakan jenis keganasan kedua terbanyak yang menyerang anak-anak hingga dewasa. Pada tumor medulla spinalis, ditemukan manifestasi khas seperti nyeri servikal, kelemahan motoric dan sensorik, hingga gangguan dalam kontrol eliminasi. Tatalaksana utama yang dilakukan umumnya adalah pembedahan. Efek samping dari manifestasi klinis dan tatalaksana yang dilakukan dapat mempengruhi fisik hingga psikologis pasien kanker anak. Sebagian besar pasien kanker anak mengalami kecemasan selama periode perawatan. Manajemen ansietas dilakukan untuk menurunkan tingkat kecemasan, salah satunya dengan teknik distraksi terapi seni menggambar dan mewarnai. Penerapan intervensi terapi seni menggambar dan mewarnai selama 8 hari yang didasari oleh bukti penelitian didapatkan tingkat kecemasan pasien menurun yang ditandai dengan penurunan skor instrument PROMIS Pediatric Anxiety dari skor 22 menjadi 15. Hasil dari penerapan intervensi ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan pertimbangan bagi pelayanan keperawatan, institusi ilmu keperawatan, dan penelitian selanjutnya. ...... Malignancy of central nervous system are the second most common type of cancer that occurs in children to adults. Typical manifestation of spinal cord tumors such as cervical pain, motor and sensory weakness, impaired elimination control are found. Surgery is the main treatment to tumors. The side effects of clinical manifestations and the treatment can affect the physical and psychological aspects of pediatric cancer patients. Most of the pediatric cancer patients experience anxiety during the treatment period. Drawing and coloring art therapy can be used for anxiety management to reduce the patient anxiety level. The results of applying the art therapy intervention of drawing and coloring for 8 days based on evidence-based practice showed that the patient's anxiety level decreased, which was indicated by a decrease in the score of the PROMIS Pediatric Anxiety instrument from a score of 22 to 15. The results of implementing this intervention are expected to be used as recommendation and consideration for nursing services, institute of nursing science, and further research.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ruswanto Hadi Sucipto
Abstrak :
Keberadaan Candida pada vagina ibu hamil dapat menjadi sumber infeksi bagi bayi yang dilahirkannya saat melalui jalan lahir atau selama masa perawatan bayi. Penelitian ini bertujuan mengetahui profil Candida spp pada vagina ibu hamil yang mengalami persalinan preterm dan neonatus yang dilahirkannya. Penelitian berdesain potong lintang ini menggunakan teknik consecutive sampling pada ibu hamil trimester III dengan persalinan preterm yang datang ke RSCM serta neonatus yang dilahirkannya. Terdapat 38 ibu hamil dengan persalinan preterm yang mengikuti penelitian sehingga diperoleh 38 bahan klinik cairan vagina ibu, serta 22 usap mulut dan 10 usap perianal neonatus. Pada bahan klinik tersebut dilakukan pemeriksaan mikologi untuk mengetahui frekuensi dan spektrum spesies Candida. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi keberadaan Candida spp pada vagina ibu hamil yang mengalami persalinan preterm sebesar 47,4 %. Profil Candida spp dari cairan vagina ibu terdiri atas: Candida albicans 12 isolat (66,7%), Candida tropicalis 3 isolat (16,7%), Candida glabrata 2 isolat (11,1%) dan Candida parapsilopsis 1 isolat (5,5%). Frekuensi keberadaan Candida pada usap mulut neonatus sebesar 13,6% sedangkan pada usap perianal ditemukan Candida pada 2 dari 10 neonatus. Profil Candida spp pada neonatus terdiri atas: Candida albicans dan Candida parapsilopsis. Hubungan antara keberadaan Candida spp pada vagina ibu hamil yang mengalami persalinan preterm dengan Candida spp pada neonatus belum dapat diketahui karena keterbatasan penelitian. ...... The presence of Candida in vagina of pregnant women can be a source of infection in their neonates when pass birth canal or during baby care. The aim of this study is to determine the profile of Candida spp in vagina of pregnant women with preterm labor and their neonates. This cross-sectional study was conducted with consecutive sampling techniques on third-trimester pregnant women with preterm labor who come to Cipto Mangunkusumo hospital and their neonates. There were 38 pregnant women with preterm labor, and obtained 38 vaginal swab of the mothers, 22 oral swab and 10 perianal swab of their neonates. Mycological examination was conducted to determine the frequency and spectrum of Candida species. The results showed frequency of Candida spp in the vagina of pregnant women with preterm labor was 47.4%. The spectrum of Candida spp from 38 vaginal swab of the mothers consists of Candida albicans 12 isolates (66.7%), Candida tropicalis 3 isolates (16.7%), Candida glabrata 2 isolates (11.1%), and Candida parapsilopsis 1 isolate (5.5%). The frequency of Candida spp of 22 oral swab was 13.6% and 2 of 10 of perianal swab. The spectrum of Candida spp in neonates consists of Candida albicans and Candida parapsilopsis. The relationship between the presence of Candida spp in vagina of the mothers and their neonates could not be known yet due to the limitation of this study.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Machrumnizar
Abstrak :
ABSTRAK Cryptococcus neoformans adalah khamir berkapsul penyebab kriptokokosis, predileksi di SSP terutama pada individu imunokompromi. Cryptococcus hidup bersama mikobiom di alam. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan kriptokokosis meningeal pada pasien HIV dengan keberadaan Cryptococcus di alam. Sampel yang diteliti adalah material pepohonan di lubang pohon dan tanah, debu rumah, kotoran burung, dan air dari 22 rumah pasien HIV dengan kriptokokosis (kelompok kasus) dan tanpa kriptokokosis (kelompok kontrol). Identifikasi Cryptococcus dilakukan berdasarkan karakter morfologi dan fisiologi-biokimia. Total 297 isolat jamur ditemukan Cryptococcus, Candida, Saccharomyces, Rhodotorula, Aspergillus, Neurosporium dan Penicillium. Tujuh isolat Cryptococcus neoformans ditemukan dari 120 khamir yang diperiksa berasal dari debu rumah, kotoran burung kenari, lubang pohon mangga, lapukan daun rambutan. Berdasarkan statistik terdapat korelasi positif signifikan antara keberadaan Cryptococcus neoformans di lingkungan dengan kriptokokosis pada pasien HIV (p=0,013; r=0,47) namun tidak ada korelasi positif dengan musim (r=-0,069). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Cryptococcus neoformans di lingkungan rumah pasien HIV dengan kriptokokosis meningeal. Di alam Cryptococcus neoformans ditemukan bersama Cryptococcus albidus dan Aspergillus niger.
ABSTRACT Cryptococcus neoformans is an encapsulated yeast cause cryptococcosis with a predilection for the CNS, especially individual with immunocompromise. The fungus lives with other fungi in nature. This study investigates the relationship between meningeal cryptococcosis in HIV patients with the presence of Cryptococcus in nature. The samples studied are decaying wood and leaves, tree hollows, dust, bird droppings, and water from 22 of HIV-infected patients haouse with cryptococcosis (case group) and without cryptococcosis (control Group). Identification of Cryptococcus was based on morphological and fisiologi-biochemistry characters. From total 297 fungal isolates we found Cryptococcus, Candida, Saccharomyces, Rhodotorula, Aspergillus, Neurosporium and Penicillium. From 120 yeast isolates we found seven Cryptococcus neoformans from dust, canary dropping, mango tree hollow, decaying rambutan leaves on the ground. The statistical analysis showed a significant association among cryptococcosis in HIV-infected patients with the environment (p=0.013). Based on statistic there is a significant positive correlation between the presence of Cryptococcus neoformans in the environment with cryptococcosis in HIV-infected patients (r=0.47), but no positive correlation with the season (r=-0.069 ). These results indicate that there is a relationship between Cryptococcus neoformans in the environment of HIV-infected patients house with meningeal cryptococcosis. In nature Cryptococcus neoformans is found along Cryptococcus albidus and Aspergillus niger.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shalfa Hisana Wibowo
Abstrak :
andida spp. merupakan patogen nosokomial yang paling umum diisolasi di antara spesies ragi dan menyebabkan mortalitas yang tinggi. Kontaminasi Candida yang resistan antifungal banyak ditemukan pada berbagai permukaan di lingkungan rumah sakit, sehingga meningkatkan kemungkinan transmisinya dari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kontaminasi, efektivitas desinfeksi, serta karakteristik kepekaan Candida spp. terhadap antifungal. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel permukaan di ruang perawatan intensif rumah sakit rujukan di Jakarta pada area high touch surfaces. Sampel dibiakkan pada medium CHROMagar Candida™, kemudian koloni ragi dihitung untuk mengetahui pengaruh disinfektan. Identifikasi spesies dilakukan menggunakan VITEK, kemudian dilanjutkan dengan PCR dan sekuensing dengan target regio ITS, serta dilakukan analisis filogenetik. Profil kepekaan Candida spp. dianalisis menggunakan VITEK. Berdasarkan hasil dijumpai 7 spesies Candida yang mengontaminasi permukaan yang didominasi oleh C. haemulonii. Hasil uji kepekaan antifungal menunjukkan bahwa seluruh isolat C. haemulonii resistan terhadap amphotericin B, dan satu isolat C. glabrata resistan terhadap caspofungin. Berdasarkan analisis efektivitas disinfektan, terdapat penurunan jumlah koloni Candida spp. sesudah prosedur desinfeksi yang menunjukkan bahwa prosedur desinfeksi sudah cukup efektif. Sebagai kesimpulan, C. haemulonii merupakan kontaminan utama pada permukaan yang resistan amphotericin B. Adapun tindakan desinfeksi sudah efektif namun cara melakukan desinfeksi perlu diperbaiki. ......Candida spp. is the most common nosocomial pathogen isolated among yeast species with a high mortality rate. Antifungal-resistant Candida contamination has been found on various surfaces in the hospital environment, thus increasing the possibility of transmission. This study was conducted to determine Candida’s contamination profile, disinfection efficacy, and antifungal susceptibility features. Surface samples were collected in the intensive care unit ofreferral hospital in Jakarta, at the high touch surfaces area. The samples were then cultured on CHROMagar™ Candida, then yeast colonies were counted to determine the disinfectant efficacy. Species were identified using VITEK, PCR and sequencing targeting the ITS region, followed by phylogenetic analysis. Susceptibility characteristic of Candida spp. were analyzed using VITEK. The surface was contaminated by seven species of Candida, with C. haemuloni predominating. All C. haemulonii isolates were resistant to amphotericin B, and one C. glabrata isolate was resistant to caspofungin. The disinfectant efficacy analysis showed that there was a decrease in the number of Candida spp. after disinfection treatment, indicating that the disinfectant is quite effective. In summary, C. haemulonii is the main contaminant on surfaces that are resistant to amphotericin B. Although the disinfection techniques have been effective, they still require improvement
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>