Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isna Naziladinka
Abstrak :
ABSTRAK
Kenyamanan termal bagi atlet memiliki kondisi yang khusus karena berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan sangat berat sehingga membutuhkan udara yang lebih sejuk di dalam bangunan. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui standar dan faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal atlet serta melihat hubungan antara desain bangunan terhadap kualitas kenyamanan termal bagi atlet. Skripsi ini membahas dua bangunan olahraga yang terletak di Kota DKI Jakarta dan keduanya digunakan untuk kegiatan olahraga bola basket secara rutin, namun berada pada kondisi lingkungan mikro yang berbeda. Dengan kondisi tersebut dapat dilihat adanya perbedaan desain bangunan yang berpengaruh terhadap kenyamanan termal bagi atlet saat beraktivitas olahraga di dalamnya. Perbedaan desain tersebut terlihat pada persentase bukaan dan letak bukaan yang tidak memenuhi kriteria yang ada.
ABSTRACT
Thermal comfort for athletes has a special condition because it is related with very heavy activities that require cooler air inside the building. This thesis aims to determine the standards and factors that affect on the thermal comfort of athletes as well as see the relationship between the design of the building and the quality of thermal comfort for athletes. This thesis discusses about two sports buildings which both are usually used by athletes to basketball and both are located in Jakarta City, but the two sports buildings have different micro environment conditions. Due to the conditions can be seen the differences in building design that affects on the thermal comfort for athletes when during sports activities in it. Design differences are seen in the percentage of openings and the location of openings that do not meet the existing criteria.
2017
S67772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Prasetya
Abstrak :
ABSTRAK
Peneduh pada selubung bangunan tinggi sangat berperan dalam membentuk penampilan dan keberlanjutan bangunan. SC peneduh sebagai komponen perhitungan OTTV cukup sulit diaplikasikan dalam proses desain. Sudut bayangan dapat menggantikan SC peneduh dalam proses dan eksplorasi desain peneduh sekaligus mengendalikan perolehan nilai OTTV. Setiap orientasi memerlukan sudut bayangan peneduh yang mempertimbangkan posisi matahari. Hubungan sudut bayangan peneduh, SHGC kaca dan orientasi terhadap nilai OTTV diteliti menggunakan perangkat lunak EnergyPlus V7.2. Peneduh horisontal memiliki kemampuan yang lebih baik daripada peneduh vertikal pada semua orientasi. Semakin kecil sudut bayangan peneduh maka semakin besar perbedaan nilai OTTV. Menurunkan sudut bayangan di orientasi dengan sumber radiasi tinggi (Barat/Timur) efektif mengurangi nilai OTTV. Kombinasi sudut bayangan dan SHGC memberikan variasi bentuk peneduh dan spesifikasi kaca. Peneduh horisontal yang miring 30o dan 45o mempunyai nilai OTTV yang lebih kecil 16,86% dan 24,64% daripada peneduh horisontal lurus. Memiringkan peneduh vertikal ke arah kanan di orientasi Utara dan Timur dan ke arah kiri di orientasi Selatan dan Barat efektif mengurangi nilai OTTV. Desain peneduh mampu membawa bangunan menjadi lebih berkelanjutan.
ABSTRACT
Shading on a high building envelope is important instrumental in forming the appearance and sustainability of the building. Shading Coefficient (SC) as a component of calculate the OTTV is quite difficult to be applied in the design process. Shadow angle can replace SC in design exploration process and controlling OTTV. Each orientation requires shadow angles that consider to position of the sun. Relationships between shadow angle, orientation and SHGC to OTTV investigated using EnergyPlus V7.2. Horizontal shade has a better capability than vertical shade at all orientations. The smaller the shadow angle, the greater differences of OTTV. Lowering shadow angle on orientation with high radiation source (West/East) effectively reduces OTTV. Combination of shadow angle and SHGC provide shade variations and glass specifications. Sloping horizontal shade 30o and 45o decrease OTTV up to 16.86% and 24.64% than straight horizontal shade. Shade vertical tilt to the right on the Northern and Eastern orientation and to the left on the Southern and Western orientation effectively reduce OTTV. Shade design is able to bring the building more sustainable.
2013
T35801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Anisa Auriani Pribadi
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk mencari penjelasan teoretis dari keadaan pencahayaan pada museum di Jakarta yang beroperasi pada siang hari. Penelitian ini berpusat pada kontras tingkat terang antara system pencahayaan Task dan Ambient yang mengurangi kualitas penglihatan di dalam museum tersebut. Pembahasan isu skripsi ini juga didukung dengan pedoman konservasi, tingkat terang umum, rasio illuminance, adaptasi, dan silau. Hubungannya dengan ketajaman visual juga dipertimbangkan untuk memahami kontribusi kontras tingkat terang dalam menciptakan lingkungan museum bercahaya yang relevan. Analisis didasarkan pada perbandingan antara prinsip pencahayaan museum, data observasi dan wawancara di tiga museum studi kasus, dan data pengunjung yang diperoleh melalui kuesioner online. Penelitian ini menunjukkan bahwa kontras tingkat terang yang tinggi pada sistem pencahayaan task/ambient mengurangi kenyamanan dan ketajaman visual. Adaptasi dan silau juga mempengaruhi ketajaman visual. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa semua museum studi kasus belum berhasil menciptakan lingkungan museum bercahaya yang relevan. ......This research is based on a pursuit of theoretical explanation regarding inappropriate lighting condition in daytime museums located in Jakarta. The thesis focuses on brightness contrast between task and ambient lighting systems as the issue that has lessened the quality of vision inside such museums. The issue is further discussed by considering conservation guidelines, general perceived brightness, illuminance ratio, adaptation and glare. A relationship to visual acuity is also included to understand the contribution of brightness contrast in creating a relevant luminous museum environment. Analysis is based on comparison between museum lighting principles and data collected through observation and interviews in three case study museums, and visitor data collected through online questionnaire. The research shows that high task/ambient brightness contrast results in less visual comfort and less visual acuity. Adaptation and glare also contribute in determining visual acuity. The research also shows that none of all case study museums have successfully achieved relevant luminous museum environment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55405
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadila Aliqa Utamidewi
Abstrak :
Window display pada sebuah toko di dalam pusat perbelanjaan merupakan elemen toko yang pertama kali dilihat oleh pengunjung. Window display merupakan tempat memajang beberaoa barang yang dijual di toko tersebut. Window display merupakan penggambaran kecil dari keseluruhan toko. Dengan penataan yang apik, sebuah window display diharapkan dapat menarik perhatian pengunjung sehingga dapat memutuskan untuk mengunjungi toko tersebut dan berbelanja di sana. Pencahayaan buatan merupakan salah satu elemen pada window display yang memiliki peran penting salah satunya mempertegas bentuk desain dari window display dan menarik perhatian pengunjung. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menganalisa dan memahami peran pencahayaan buatan pada window display di sebuah muka toko dan pengaruhnya terhadap penggambaran citra toko dan penarikan minat pelanggan. Metode yang dilakukan untuk penulisan skripsi ini adalah studi teori pada literatur dan studi kasus lapangan. Untuk analisis dilakukan pula penyebaran kuesioner kepada pelanggan secara online. Pencahayaan melalui teknik pencahayaan dan tingkat terang gelap dapat menarik rasa penasaran pengunjung untuk memasuki toko dan menaikkan penjualan. ......Window display of the store in a shopping mall is a part of a store that first seen by visitors. Window display is a place to show some goods that sold in the store. Window display is a small depiction of the entire store. With a neat arrangement, a window display is expected to attract the attention of visitors so that they can decide to visit the store and shop there. Artificial lighting is one of the elements on the window display that has an important role, one of them reinforce the shape and design of the window display and caught the attention of visitors. This thesis aims to analyze and understand the role of artificial lighting on the window display at a shop front and its influence on the depictions of store image and customer interest withdrawal. The methods used for this thesis are the literature review for theories study and field observation on study cases. For the analysis, questionnaires for the customers also conducted online. Lighting through lighting techniques and light level can attract the curiosity of the visitors to enter the store and increase sales.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonya Ahmad
Abstrak :
Toko ritel merupakan destinasi belanja bagi orang-orang yang dapat pula menjadi tempat sumber inspirasi dan tempat orang-orang mendapat informasi tren terbaru. Ada beberapa jenis toko ritel, contohnya pada bidang mode terdapat toko-toko seperti toko sepatu, toko kacamata, toko baju renang, dan sebagainya. Lainnya pada bidang kecantikan ada toko kosmetik, toko perawatan badan, dan lain lainnya. Untuk menjadikan suatu toko menarik bagi orang-orang, perlu bagi toko-toko ini untuk menciptakan suasana yang tepat agar banyak orang menyadari keberadaan suatu toko. Tidak jarang kita mendapatkan suatu tampak tidak menarik bahkan tidak sadar akan keberadaannya dan kita tidak paham apa yang menyebabkannya. Kemungkinan besar hal ini terjadi karena kurangnya rancangan grafis bagi suatu merk tersebut, atau pada dekorasi toko, atau paling memungkinkan kurangnya memperhatikan bidang pencahayaan dan sensitivitas pada perspesi visual konsumer yang saling berhubungan. Sesungguhnya permasalahan ini cukup banyak kita temukan pada penerapan rancangan interior suatu toko ritel, namun jarang kita menyadarinya. Maka dalam skripsi ini kita akan mencoba untuk memahami pencahayaan yang ideal untuk suatu toko ritel pada bidangnya dan bagaimana dari pencahayaan tersebut mempengaruhi dalam menciptakan suasana yang menarik bagi suatu toko. Karena pencahayaan yang sesuai tidak hanya memberikan kesan visual yang lebih menarik pada toko dan barang pada display, namun juga mempengaruhi emosi dan persepsi orang-orang yang berada dalam toko dan merasakan suasananya. ...... Retail stores are the shopping destination for people, which can also be a source of inspiration and a place to be updated by the newest trends. There are various kinds of retail store, for example in fashion, there are clothing shops, footwear, eyewear, swimwear, etc. Others can be beauty shops, such as make up, body treatment shops, etc. In order for these shops to be found interesting, eyecatching, and proper for the shop category, they need to set the right ambience and mood for people to notice. Often we found a store uninteresting or unnoticeable, and often we can’t figure out why. It is probably because of the lacking in graphical brand design, decoration, or most possibly, the visual perception that’s also affected from not using the proper lighting and lacking of sensibility to consumer’s need. It is very common that we actually find these issues everywhere we go, but often unnoticed. So in this thesis, we will try to understand the ideal lighting for these different kind of shops, and how they create the attraction to the stores. Because not only the proper lighting can give a more interesting visual to the store and the items on display, it can also affect the perception and emotion of people who are experiencing the space.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisgumantika Suha
Abstrak :
Pencahayaan adalah salah satu aspek yang paling mendukung arsitektur. Pencahayaan membuat efek visual tertentu yang mempengaruhi persepsi manusia. Ruang komersial memiliki tujuan utama untuk menjual, sehingga pencahayaan juga dimanfaatkan untuk mempersuasi calon pembeli. Supermarket adalah jenis retail yang menjual beragam jenis produk dan berukuran besar dengan berbagai bagian berdasarkan jenis barang yang dijual. Supermarket mendisplay barang-barang yang dijualnya dengan pencahayaan tertentu supaya bisa menarik pembeli. Supermarket menggunakan sistem self-service dan memiliki banyak bagian, sehingga pengunjung biasa menghabiskan waktu cukup lama di dalamnya. Selain display yang menarik, alur dan atmosfir ruang juga merupakan aspek penting untuk meningkatkan kenyamanan yang berdampak juga pada penjualan. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem tata cahaya supermarket dan pengaruhnya terhadap pengunjung untuk membeli dan berkeliling dalam supermarket. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah studi literatur dan studi kasus. Studi literatur dilakukan dengan mempelajari teori cahaya, persepsi visual, pencahayaan interior, pencahayaan ruang komersial, dan prilaku konsumen. Studi kasus dilakukan dengan mengamati tata cahaya artifisial secara umum dalam supermarket dari pintu masuk sampai keluar, dan secara khusus mengamati pengaruhnya pada pengunjung atau pembeli pada satu bagian supermarket yang memiliki tata cahaya tertentu. ...... Lighting is one of the most supporting aspect in architecture Lighting could give visual effect thaLighting is one of the most supporting aspect in architecture. Lighting could give visual effect that affect human perception. Commercial space has main objective to sell, therefore, lighting also used to persuade buyers. Supermarket is a kind of retail store that provide a wide range of products, usually with large space and several sections according to product variety. Supermarket display their products with spesific lighting to attract buyers. With the self-service system and the variety of sections, customers usually spend some time in supermarket. Beside the attractive display, the atmosphere of space is also important to increase comfortness that could affect sales. This thesis aims to determine the lighting system in supermarket and how it affects customers. I use literature studies and case studies as a method in this thesis. Literature studies done by studying lighting theory, visual perception, interior lighting, lighting for commercial space, and consumer behavior. Case studies done by observing artificial lighting in general and the impact to customers in particural sections.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Setyawati
Abstrak :
Kantor bersistem terbuka merupakan kantor yang terdiri dari beberapa workstation dalam satu ruang yang hanya dibatasi oleh screen atau tanpa menggunakan screen dan penyekat antar ruang. Di dalam kantor bersistem terbuka, beberapa pekerja berkumpul di dalam satu ruang untuk melakukan berbagai macam aktivitas kerja. Kenyamanan dan kepuasan pekerja di dalam ruang kerja menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Untuk memperoleh kenyamanan dan kepuasan dalam bekerja, salah satu faktor lingkungan yang harus diperhatikan adalah kualitas akustik ruangan di tempat pekerja bekerja. Namun, perancangan ruang kerja bersistem terbuka seringkali tidak memperhatikan kualitas akustik yang baik. Dalam skripsi ini, penulis akan membahas mengenai permasalahan akustik yang terdapat pada kantor bersistem terbuka terkait dengan gangguan kebisingan dan privasi dalam berkomunikasi. Metode yang penulis gunakan untuk meninjau permasalahan akustik tersebut yaitu dengan melakukan pengukuran akustik ruangan secara langsung di lapangan, wawancara, serta menyebarkan kuesioner kepada para pekerja. Dengan demikian, selain mendapatkan data pengukuran akustik ruangan, penulis juga dapat mengetahui tanggapan pekerja terhadap kondisi akustik ruangan di tempat mereka bekerja. Hasil dari penelitian yang dilakukan terhadap Kantor Pengelola Pasar Musi dan Kantor Bredero Shaw menunjukkan bahwa kedua kantor belum memenuhi kriteria akustik yang ideal untuk kantor bersistem terbuka. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kriteria akustik, seperti intensitas suara, tingkat kebisingan, rasio S/N, waktu dengung, dan tingkat privasi dalam berkomunikasi yang belum sesuai dengan kriteria akustik yang disarankan untuk seluruh bagian ruangnya.
Open plan office is an office consists of multiple workstations in a space which is limited only by the screen or without uses of screen and insulation between rooms. In the open plan office, some of workers converge in a room to do various work activities. Comfort and satisfaction of workers in the workspace becomes one of the factors that can affect work productivity. To obtain comfort and satisfaction in the work, one of the environmental factors that must be considered is room acoustic quality where the workers work. However, open plan office design often ignores good acoustic quality. In this thesis, the author will explain about the acoustic problems found in the open plan office related with the noise disruption and speech privacy. The method had been used by the author to review the acoustic problems by measuring the room acoustic directly in the field, by interviewing, and by distributing questionnaires to employees. Thus, besides of getting acoustic measurement data, the author also knows the response of employees to the room acoustic condition in where they work. The result of the analysis in the Marketing Office of Pasar Musi and Bredero Shaw Office shows that both offices have not conformed with the ideal criteria of open plan office. It can be seen from some of acoustic criterias, such as sound intensity, noise level, ratio S / N, reverberation time, and speech privacy level, which are not suitable with acoustic criteria that recommended to all parts of the room.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Wibowo
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang taman sebagai fasilitas umum yang dapat digunakan oleh seluruh kalangan, termasuk tunanetra. Dimana skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat memberikan fasilitas tambahan untuk tunanetra pada taman, dengan mempelajari dan mengamati kebiasaan tunanetra dalam kesehariannya, bagaimana mereka menggunakan indera pendengaran dan peraba mereka untuk dapat menciptakan visualisasi dari tempat yang telah mereka lalui. Memperdalam pengetahuan tentang kemampuan tunanetra dalam mengenal lingkungan dan mengetahui unsur apa saja yang dapat membantu mereka mengenal lingkungan barunya yang dapat diberikan pada taman sehingga tunanetra dapat menggunakan taman tersebut dengan aman dan nyaman.
ABSTRACT
SThis thesis discusses about the park as public facilities that can be used by all parties, including the visually impaired, where it aims to determine what factors which may provide additional facilities for the visually impaired in the park, by studying and observing their habits in their daily life, how they use their sense of hearing and touch to be able to create a visualization of places they have been in. Deepen the knowledge about the ability of blind people in knowing the neighborhood and finding out what elements can help them to get to know their new environment which can be added to the park so that they can use the park safely and comfortably.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Pratiwi
Abstrak :
Pertimbangan desain akustik untuk auditorium multifungsi tentu berbeda dengan jenis bangunan lainnya dan membutuhkan penyelesaian akustik yang tepat. Skripsi ini merupakan sebuah evaluasi terhadap kualitas akustik auditorium multifungsi dengan menganalisis objek studi kasus Auditorium Balai Sarbini berdasarkan tiga keadaan yang berbeda: keadaan eksisting (tanpa bantuan sound system), ibadah gereja protestan dan konser musik. Evaluasi kualitas akustik dilakukan berdasarkan teori-teori akustik yang relevan, tinjauan lapangan dan penghitungan waktu dengung (reverberation time) pada Balai Sarbini. Hasil evaluasi menunjukkan Balai Sarbini memiliki kualitas akustik yang cukup baik karena bunyi dapat menyebar dengan merata ke semua penjuru ruangan dan memiliki nilai RT yang sesuai untuk fungsi pidato (speech). Namun, Balai Sarbini dinilai tetap perlu melakukan perbaikan untuk memfasilitasi fungsi konser musik.
The considerations of acoustical design for a multifunctional auditorium is indeed different than any other ordinary buildings and it really needs a proper acoustic solution. This thesis is an evaluation of acoustical quality of a multifunctional auditorium by analyzing a case study object, Balai Sarbini Auditorium, based on three cases: existing condition (without sound system), protestant church service and music concert. The acoustical evaluation is based on some relevant acoustical theories, site reviews and the calculation of the Balai Sarbini?s reverberation time. The result of the evaluation showed that generally Balai Sarbini has a good acoustical quality due to the evenly distributed sound and the reverberation time value is suitable for the speech function. However, Balai Sarbini Auditorium still needs an acoustical quality improvement for music concert function.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindito Virnantio
Abstrak :
The development of mosques in Indonesia, especially in Jakarta, haven’t put an emphasis on sound quality. It’s observable from large openings on mosques which directly facing the road and traffic without any buffer, causing noise to be transmitted freely into the building. Although the quality of a praying determined by the prayer’s faith quality, there are lots of other activities besides praying (salat). There are educational activities such as reading qur’an, Da’wah, and preaching, which take place inside mosque, and those activities need a good sound quality. Knowing the impact of traffic noise would be a good foundation to increase sound quality and increasing quality of religious educational activities.
Pembangunan masjid di Indonesia, terutama Jakarta, selama ini belum terlalu mementingkan kualitas bunyi yang didengar. Hal ini terlihat dari rancangan masjid yang memiliki bukaan yang besar tanpa ada perantara langsung dengan jalan raya, sehingga kebisingan masuk dengan leluasa kedalam masjid. Meskipun tentu saja kualitas salat seseorang bergantung dari iman masing-masing, kegiatan di dalam masjid tidak hanya salat. Terdapat kegiatan pendidikan seperti pengajian, pembelajaran agama, dan ceramah. Kegiatan pendidikan tersebut-lah yang membutuhkan kualitas bunyi yang baik. Mengetahui pengaruh kebisingan lalu lintas merupakan langkah awal untuk meningkatkan kualitas bunyi, sehingga kegiatan pendidikan keagamaan di dalam masjid menjadi lebih baik.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>