Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulastono
Abstrak :
Pada karya tulis ini, dilakukan optimasi pada jaringan jalan utama di Kota Tangerang pada tahun 2007 melalui 4 (empat) skenario yaitu : Do-Nothing, Traffic Management, Perubahan Geometrik dan Kombinasi antara Traffic Management dengan Perubahan Geometrik, dimana data dasar yang dipakai sebagai acuan dalam peramalan bangkitan perjalanan tahun 2007 adalah data dasar hasil survei transportasi tahun 2002 dan metoda peramalan yang dipakai adalah Gravity Model. Hasil model tersebut kemudian divalidasi dengan hasil lapangan (survey traffic counting) untuk menunjukkan apakah model tersebut dapat dipakai atau tidak. Model ini selanjutnya dipakai untuk menentukan tingkat kebutuhan lalu lintas pada tahun 2007. Hasil dari semua skenario tersebut kemudian dibandingkan dengan mengacu pada suatu konsep pembangunan berkelanjutan, dimana kinerja jaringan jalan dilihat dari sudut lingkungan yaitu kebisingan dan polusi udara yang ditimbulkan lalu lintas. Kemudian pemilihan skenario terbaik dilakukan dengan mengacu pada kinerja jaringan jalan yang terbaik dan dampak lingkungan yang terendah. Mengacu kepada konsep tersebut diatas maka pada tahun 2007, skenario yang memiliki kinerja jaringan yang paling baik adalah skenario kombinasi antara traffic management dan perubahan geometrik, tetapi berdasarkan tingkat polutannnya skenario yang terbaik adalah skenario perubahan geometrik.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T8544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winoto Hadi
Abstrak :
Globalisasi perekonomian nasional menimbulkan potensi serta tantangan bagi industri pelayaran nasional. Menurut jadwal yang telah disepakati bersama, rangkaian perjanjian AFTA, GATT, WTO serta NAFTA akan diimplementasikan penuh oleh seluruh negara negara anggotanya selambatlambatnya pada tahun 2020. Dikarenakan industri pelayaran yang bersifat permintaan dan merupakan derived demand, peranan tidak langsung industri pelayaran pada perekonomian nasional adalah lebih besar daripada peranannya secara langsung. Perekonomian suatu negara memiliki keunggulan kompetitip bukan saja karena mampu menghasilkan komoditi yang sesuai dengan selera konsumen, dengan harga murah dan dengan kualitas yang prima. Daya saing perekonomian juga ditentukan oleh tersedianya transportasi yang mampu menyampaikan barang pada konsumen dengan cepat, murah, dan tepat waktu. Tersedianya transportasi (termasuk pelayaran taut) yang handal telah memungkinkan pelabuhan, seperti Amsterdam, Singapura dan Hong Kong mampu menjadi pusat distribusi regional dan internasional. Berdasarkan itu maka diperlukan studi-studi penting untuk bidang kelautan terutama armada niaga dan pelabuhan. Dalam tesis ini ditinjau pada pola pergerakan armada kapal laut yang memuat kontainer dengan dibatasi waktu minimal selama kapal melakukan siklus/voyage dan turn round time di pelabuhan dilihat dari sisi komposisi armada. Armada ini dibagi menjadi 5 (lima) golongan yakni, golongan I yang berbobot mati ( DINT) dibawah 14000, golongan II antara 14000 sampai kurang dari 30000, golongan III antara 30000 sampai kurang 40000, golongan IV antara 40000 sampai kurang dari 50000, terakhir golongan V lebih dari 50000 DWT. Masing-masing kapal mempunyai daya muat kontainer sebesar, golongan 1500 teus, golongan II 1000 teus, golongan III 1800 teus, golongan IV 3000 teus dan golongan V 4180 teus. Untuk menghitung jumlah komposisi armada kapal laut bermuatan kontainer dan waktu minimal tersebut diperlukan model matematis yang sederhana namun memenuhi fungsi kendalanya. Model ini diaplikasikan pada kapal-kapal berbagai golongan tersebut sehingga didapat komposisi yang memenuhi syarat. Hasil keseluruhan analisa didapat bahwa : waktu sikius kapal dan waktu putar kapal di pelabuhan mencapai kondisi optimum sehingga persamaan model optimasi dapat digunakan, karakteristik pelabuhan mempengaruhi komposisi kapalnya. Kapal golongan V tepat untuk pelabuhan Tanjung Priok, kapal golongan I dan II tepat untuk pelabuhan Tanjung Perak, Panjang dan Tanjung Emas, kapal golongan I, II dan V tepat untuk pelabuhan Panjang. Daftar Pustaka 24 ( 1990 - 2003 )
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14643
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sowolino, Bertho Orbain
Abstrak :
Perkembangan ekonomi yang disertai pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan jumlah kendaraan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, serta sistim jaringan jalan dan kondisi jalan yang kurang memadai akan mengakibatkan menurunnya pelayanan jalan tehadap pemakai jalan. Untuk itu diperlukan penanganan untuk mengatasi masalah kinerja jaringan jalan. Pengembangan jaringan Jalan di Kodya Palu untuk tahun rencana dilakukan dengan memberikan beberapa skenario. Sebagai langkah awal dilakukan analisa kondisi jaringan jalan pada tahun Eksisting dan kemudian memprediksi dan menganalisa kinerja jaringan jalan tahun rencana dan dengan bantuan perangkat lunak program TRANPLAN. Selanjutnya setiap skenario dianalisa dengan melihat kinerja jaringan jalan yang ditunjukkan dalam gambar dan tabel untuk setiap skenario yang dilakukan. Pada Akhirnya, diambil satu skenario yang relatif lebih bail( ditinjau dari segi transportasi dan direkomendasikan untuk dilaksanakan pada tahun rencana.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Mulyono
Abstrak :
Penerapan pola pelayanan yang tepat memerlukan pengetahuan mengenai beberapa perbedaan persepsi pengguna atas kriteria mengenai kepuasan akan pelayanan dan biaya sebagai fungsi pilihan. Filosofi ini akan berusaha melihat segala sesuatu yang berhubungan dengan prilaku pengguna dan berusaha memenuhinya. Faktor yang digunakan untuk menilai suatu tingkat pelayanan didasarkan atas kriteria kualitas layanan, yaitu; keandalan (tangible), kepercayaan (reliability), kecepatantanggap (responsiveness), empathy clan jaminan (assurance) serta pengalaman (image) dan motivasi. Faktor biaya perjalanan tergantung pada persepsi pengguna atas beberapa kriteria biaya yang dikeluarkan pengguna. Tujuan penelitian ini secara umum adalah menganalisis pemilihan moda angkutan kereta api berdasarkan faktor tingkat pelayanan dan biaya perjalanan dengan kasus pengguna kelas eksekutif (Argo) pada lintas Jawa. Selain itu secara khusus menganalisis karakteristik pengguna, faktor-faktor yang membentuk tingkat pelayanan dan biaya perjalanan-pengguna atas pilihan Responden adalah pengguna dari Jakarta- dengan tujuan Bandung; Semarang, Yogyakarta, Solo dan Surabaya dengan lokasi pengambilan data di Stasiun Gambir dari tanggal 16 -31 Januari 2003. Dari 285 responders yang terjaring, hanya 226 yang dianggap layak untuk dianalisis dengan komposisi 80% kelas argo dan 20% kelas eksekutif lainnya. Kelompok data terbagi menjadi tiga, (1) 23.9% pengguna berusia 20 - 30 tahun dengan jenis kelamin perempuan mempunyai persentase lebih besar, dengan pendidrkan akademi (DI, D2, D3) dan bekerja sebagai pegawai swasta, penghasilan kurang dari 1 juta/bulan, dalam setahun lebih dari tiga kali melakukan perjalanan jarak pendek untuk maksud perjalanan dinas. (2) 25.2% pengguna berusia 40 - 50 tahun atau lebih dengan jenis kelamin laki-laki yang lebih besar, berpendidikan akademi dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta yang mempunyai penghasilan 1 - 2 juta/bulan, dalam setahun satu kali melakukan perjalanan jarak jauh untuk tujuan perjalanan kunjungan keluarga. (3) 50.9% pengguna berusia 20 - 30 tahun berjenis kelamin laki-laki lebih besar, berpendidikan sarjana (S1, S2, S3) dengan pekerjaan pegawai swasta mempunyai penghasilan 1 - 2 juta/bulan,. dalam setahun menggunakan kereta api lebih dari tiga kali untuk jarak menegah dengan maksud perjalanan dinas. Analisis faktor digunakan untuk mereduksi variabel tingkat pelayanan dan biaya perjalanan sebagai fungsi pilihan dengan skala Likert 1 - 5 hasil analisis memberikan 6 faktor yang terbentuk dari 33 variabel. Pengujian keandalan alat ukur menggnnakan skala alpha memberikan hanya 4 faktor yang dapat dijadikan alat ukur dengan nilai alpha- 0.5 yaitu faktor tingkat pelayanan meliputi image, sumber daya manusia, dan waktu pelayanan serta faktor biaya perjalanan. Pada taraf signifikasi 0.05 pilihan pengguna jika kondisi sama (P1) dan berubah (P2) memberikan korelasi 0.605 dan 0.407 dengan model regresi; P1 = 5,75 .10-2 + 0,436(Biaya) +0,393(Image) + 0,141(SDM) + 0,157 (Waktu), dan P2 = 5,75. 10-2 + 0,201(Biaya) +0.285(Image) + 0.133(SDM) + 0.122 (Waktu). Daftar Pustaka: 25 (1983 - 2002)
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Yuliansah
Abstrak :
Kebijaksanaan pemerintah menunjukkan adanya arah dan perhatian yang besar untuk mengurangi kesenjangan yang ada di Kawasan Timur Indonesia dengan Kawasan Barat Indonesia dalam setiap sektor pembangunan. Untuk mendukung kebijaksanaan diatas, maka Propinsi Maluku Utara perlu pengembangan sistem transportasi dengan nisi menunjang peningkatan pertumbuhan wilayah Propinsi tersebut dengan tujuan untuk mendukung pemerataan pembangunan. Sehingga penekanan konsep pengembangan sistem transportasi Maluku Utara adalah pengembangan tingkat pelayanan jaringan udara, darat dan laut dalam satu-kesatuan multi jaringan moda yang seimbang. Telah banyak model-model yang dikembangkan untuk perencanaan peningkatan jaringan transportasi masing-masing moda, dan sampai saat ini teknik pemodelan yang dijumpai seringkali hanya melibatkan sate moda saja secara terpisah, sedangkan moda lain diasumsikan sebagai input secara statis untuk moda lainnya. Penelitian ini adalah melakukan simulasi pengembangan tingkat pelayanan angkutan moda udara dan laut dengan pendekatan analisis demand pada integrasi multi jaringan moda yang berbasis pada stokastik taksonomi user equilibrium. Tahapan metodologi dalam penelitian ini terdiri dari perumusan masalah, survey data primer dan sekunder seperti survey traffic counting, pola perjalanan (Matriks O-I7), data jaringan jalan dan data LPF (Link Performance Function), data kondisi eksisiting tingkat pelayanan bandara dan pelabuhan Iaut, data-data RUTRP dan RUTRK Maluku Utara Tahapan selanjutnya adalah memformat data-data tersebut hingga siap digunakan sebagai input meliputi kodifikasi jaringan, penetapan zones pada wilayah studi selanjutnya dilakukan tahapan representasi multi jaringan moda, membangun formulasi konversi kinerja ruas masing-masing moth. Dengan menggunakan Program STUE yang telah dimodifikasi dilakukan pembebanan jaringan untuk mendapatkan arus pergerakan atau penumpang untuk tiap-tiap ruas jalan, untuk tiap-tiap rute udara dan laut. Hasil Assignment dengan Program STUE terbagi dalam dua skenario, pertama hasil dengan skenario perubahan nilai waktu (biaya tarif perjalanan) dimaksudkan untuk melihat tingkat elastisitas demand masing-masing mods terhadap perubahan tarif biayalnilai waktu perjalanan. Simulasi ini, hasilnya ditampilkan dalam bentuk grafik. Kedua dengan hasil skenario nilai waktu kondisi eksisting dimaksudkan untuk menyusun suatu rekomendasi tingkat pelayanan yang ada dengan tingkat pelayanan yang seharusnya yang sesuai dengan kondisi tarif/biaya perjalanan yang diperoleh dad hasil Asisgnment tersebut. Hasil analisis ini ditampilkan dalam suatu rekomendasi program peningkatan pelayanan moda Udara dan Laut.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hardiwinarto
Abstrak :
Propinsi Maluku Utara adaiah wilayah Indonesia bagian timur yang terdiri dari puluhan pulau sehingga menarik untuk diteliti pola pergerakan arus barang dan orang dari pulau satu kepulau Iainnya yang membentuk suatu sistem jaringan transportasi. Asal dan tujuan perjalanan tentu saja bukan bandara atau pelabuhan laut, tetapi barangkali masih diperlukan moda darat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu bandara dan pelabuhan pada dasarnya hanya merupakan node atau simpul didalam suatu jaringan transportasi yang lebih luas yang melibatkan moda angkutan bus, udara dan darat. Tesis ini menganalisis sistem transportasi di propinsi Maluku Utara secara integrasi jaringan moda. Bangkitan pergerakan yang ditimbulkan dihitung berdasarkan potensi wilayah yang ada. Potensi dikembangkan karena memang daerah tersebut mempunyai sumber daya yang melimpah, dengan demikian akan timbul pergerakan atas dasar surplus dan defisit. Suatu wilayah akan mengalami surplus apabila produksi berlebih setelah dikonsumsi oleh masyarakat penghuninya, dan suatu zona atau wilayah mengalami defisit bila zona tersebut masih perlu pasokan dari zona lain dalam kebutuhan masyarakat di zona tersebut. Secara natural dengan adanya zona surplus dan defisit maka akan menghasilkan pergerakan. Pergerakan adalah hasil konversi jumlah barang dan orang yang berpindah dari daerah surplus ke daerah defisit. Meskipun jaringan dianalisis berdasarkan integrasi moda, tetapi penelitian ini dikhususkan untuk menganalisa jaringan darat. Pembebanan terhadap jaringan integrasi mods ini dilakukan dengan bantuan program STUE (Stochastic Taxonomy User Equilibrium). Program penanganan jalan menurut skala prioritas yang didasarkan atas aspek sosial, ekonomis, teknis dan tata ruang, dimana dalam menetapkan prioritas juga mempertimbangkan azas pemerataan dan pertumbuhan. Dengan integrasi jaringan bisa direncanakan penanganan jaringan jalan secara bertahap dan merata, karena sistem ini menghasilkan pembebanan yang lebih merata disemua ruas didalam jaringan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditiya Mininda
2009
T26746
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Riyanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S34261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinung Nugroho
Abstrak :
Kondisi arus lalu lintas di Jakarta menunjukkan kecenderungan naik, hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah lokasi maupun luasnya kemacetan yang terjadi terutama pada kondisi peak hour pagi, siang maupun sore hari. Kemacetan yang terjadi ternyata tidak dapat diatasi dengan peningkatan supply dan bahkan peningkatan supply merangsang tumbuhnya keinginan untuk melakukan perjalanan. Terjadinya kemacetan lalu lintas akan menimbulkan inefisiensi ekonomi, kerusakan lingkungan dan dampak psikologis karena penambahan satu kendaraan ke dalam arus lalu lintas yang sudah padat akan meningkatkan biaya sosial yang menjadi beban semua kendaraan di dalam arus. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan upaya untuk mengatur dan mengelola demand sedemikian rupa sehingga keuntungan ekonomi secara total keseluruhan jaringan dapat dimaksimalkan. Tujuan penelitian ini adalah menghitung besarnya biaya kemacetan dengan metode point pricing, metode trip-end pricing dan zona pricing serta menghitung besarnya manfaat dan kerugian yang diterima pengguna mobil pribadi dari sudut pandang efisiensi ekonomi. Perhitungan manfaat dan kerugian berdasarkan perbandingan antara dengan dan tanpa (with and without) biaya kemacetan dad hasil simulasi pembebanan jaringan, dengan bantuan perangkat lunak EMME12 (Equilibre Multimodal, Multimodal Equilibrium). Dari hasil simulasi dan analsis diperoleh hasil bahwa dengan metode point pricing besarnya biaya kemacetan Rp. 5.000,00 dengan manfaat bersih di koridor Sudirman - Thamrin dan Gatot Subroto sebesar Rp. 18.527.598,43 per jam, dan total manfaat bersih untuk total jaringan Jakarta dan sekitarnya sebesar Rp. 110.192.597,42 dengan metode trip-end pricing biaya kemacetan sebesar Rp. 5.000,00 dengan manfaat bersih sebesar Rp.212.192.167,37 per jam dan dengan metode zona pricing besar biaya kemacetan di zona 1 adalah sebesar Rp. 2.000,00 sedangkan di zona 2 sebesar Rp. 3.000,00.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Herwin
Abstrak :
Alternatif peningkatan kinerja jaringan jalan kota sangat diperlukan untuk memberikan pilihan dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup masyarakat per-kotaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pemilihan konsep jaringan jalan yang terbaik berdasarkan tingkat pelayanan, seperti waktu tempuh, kecepatan, perbandingan volume lalu lintas dan kapasitas (v/c) serta penurunan biaya kemacetan.

Penggunaan Aplikasi Tranplan memproses data matrik Asal-Tujuan menjadikan model pembebanan jaringan jalan dan memberi nilai untuk kinerja jaringan jalan. Dalam proses ini dilakukan kalibrasi terhadap model yang dibuat sampai model dapat digunakan dengan penyimpangan besar terhadap data. Sedangkan Aplikasi Transyt memproses data pembebanan atau persimpangan dan memberi nilai biaya kemacetan jaringan jalan.

Data dan Analisis pada studi kasus jaringan jalan Kota Depok dengan membuat skenario untuk tahun 2003 dan 2005, yaitu pertama pelebaran ruas jalan dengan v/c ratio > 0,8 untuk jalan utama dan v/c ratio >0,5 untuk jalan lokal, kedua penambahan ruas jalan baru, dan ketiga merupakan kombinasi pertama dan kedua. Setiap skenario dihitung biaya konstruksi dan biaya kemacetan tahun 2005. Dari analisis dan evaluasi bahwa skenario tahun 2003 do something-3 menjadi pilihan untuk tahun 2003, tahun 2005 do something-3 menjadi pilihan pada tahun 2005 dengan penurunan prosentase jalan utama yang mempunyai nilai v/c >0,8 sebesar 38.3 %, jalan lokal yang mempunyai nilai v/c >0,5 sebesar 32.5. Sedangkan biaya untuk konstruksi dibutuhkan sebesar Rp 41572 juta, dan penurunan nilai kemacetan sebesar $ 5360/jam.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T7414
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>