Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risna Tri Hartanti
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T19538
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Julina
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kekhasan penyajian cerita roman Le Moulin de Pologne dan memperlihatkan hubungan penyajian cerita dengan penutur dan sudut pandang.

Pendekatan struktural merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini. Dan teori yang dipakai adalah teori Roland Barthes mengenai hubungan sintagmatik dan paradigmatik, teori Tzvetan Todorov tentang karya naratif dan hubungan antara cerita pokok dan cerita bawahan Serta teori Schmitt-Viaia mengenai sekuen dan penutur-sudut pandang.

Dari penelitian yang dilakukan terungkap bahwa sekuen-sekuen dapat dikelompokkan menjadi dua cerita yaitu cerita pokok yang merupakan kisah perjalanan hidup tokoh Joseph-Julie dan cerita bawahan (sub cerita) yang menceritakan kisah empat generasi keluarga Coste. Sub cerita tersebut dimasukkan ke dalam cerita pokok dengan cara disisipkan (I'enchassement).

Satu sub cerita tentang keluarga Caste tersebut menyebabkan roman Le Moulin de Pologne berbentuk cerita berbingkai. Benang merah yang mengikat sub cerita itu dengan cerita pokoknya adalah bahwa sub cerita mengenai keluarga Coste tersebut merupakan latar belakang kehidupan Julie. Kisah keluarga Coste yang merupakan leluhur Julie itu mengantar pembaca pada pemahaman tentang siapa Julie yang sebenarnya.

Kekhasan penyajian roman Le Moulin de Pologne yang berbentuk cerita berbingkai itu berkaitan erat dengan penutur. Adanya sub cerita tentang keluarga Coste tersebut mengakibatkan pergeseran status penutur dan sudut pandang penutur.

Pergeseran status penutur terlihat pada tiga bagian cerita yaitu bagian awal cerita yang mengisahkan awal kedatangan Joseph, bagian tengah cerita yang menceritakan keluarga Coste dan bagian akhir cerita tentang perjalanan hidup Joseph dan Julie. Pada awal cerita tokoh Aku (Je) sebagai penutur yang terlibat dalam peristiwa-peristiwa berstatus sebagai penutur tokoh. Ia menilai peristiwa-peristiwa dengan sudut pandang intern. Di bagian tengah cerita si pembawa cerita berperan sebagai penutur saksi karena tidak terlibat dalam peristiwa-peristiwa_ Dalam hal ini sudut pandang penutur mengalami pergeseran. la memandang peristiwa dengan sudut pandang ekstern. Akhirnya penutur- kembali berstatus sebagai penutur tokoh karena terlibat dalam peristiwa-peristiwa di bagian akhir cerita. Dan cara penutur menilai peristiwa-peristiwa tersebut kembali manggunakan sudut pandang intern.

Pembahasan yang terdiri dari dua bab memperlihatkan bahwa kekhasan penutur dalam roman Le Moulin de Pologne ditampilkan lewat pergeseran status penutur dan sudut pandang penutur. Kekhasan penutur tersebut diaebabkan oleh penyajian cerita sebagai cerita berbingkai.
1995
S14270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tina Savitri
Abstrak :
ABSTRAK
Victor Hugo (1802-1885), salah seorang sastrawan besar Perancis, dikenal sebagai Bapak Romantisme. Aliran tersebut tumbuh dan berkembang di Perancis dan negara-negara Eropa lainnya pada abad ke-19 serta -- menurut Rene Jullian -- memiliki ciri-ciri tertentu yang membeda_kannya dengan aliran seni lainnya.

Pokok pembicaraan dalam skripsi ini adalah bagaimana struktur sajak L'Enfant dapat memperlihatkan adanya ciri-ciri karya romantik.

Sajak L'Enfant adalah sebuah sajak naratif karena dianggap lebih menekankan segi cerita. Dengan demikian, teori Todorov mengenai ketiga aspek dalam sebuah karya naratif -- aspek verbal, aspek sintaks naratif dan aspek semantik -- digunakan untuk memperlihatkan adanya ciri_-ciri karya romantik dan perwujudannya dalam sajak tersebut. Namun demikian, aspek semantik tidak dibahas kedua aspek sebelumnya. Pembahasan tentang tokoh dan latar disertakan pula untuk melengkapi pembahasan-pembahasan sebelumnya.

Pembahasan aspek verbal sajak lebih ditekankan mengingat aspek ini mencakup masalah tuturan dan panu_turan sajak, yaitu pemilihan kata, tatakalimat, versifi_kasi (metrik dan bunyi), penutur dan sudut pandang. Adapun aspek sintaks naratif serta aspek tokoh dan latar, dibahas untuk mendukung hasil permbahasan aspek verbal.

Adanya ciri-ciri karya romantik dalam sajak L 'Ehfant karya Victor Hugo menegaskan bahwa sajak tersebut merupakan sebuah sajak romantik, yang ditulis oleh seo_rang penyair romantik.
1990
S16194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Retno Setyawati
Abstrak :
Dalam pendahuluan telah disinggung bahwa penelitian ini bertujuan untuk menemukan unsur-unsur yang menimbulkan kesan tersendat pada Nouvelle histoire de moushette dan selanjutnya menemukan fungsi ketersendatan tersebut. Dalam analaisis sintagmatik terlihat keadaan yang silang menyilang dalam penyajian peristiwa.
Depok: Universitas Indonesia, 1984
S14388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tenny Sulystyorini
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah memperlihatkan bagaimana sifat-sifat misantrop ditampilkan melalui tokoh Alceste dan memperlihatkan konflik yang terjadi antara tokoh ALceste dengan tokoh-tokoh lainnya karena sifat misantrop tokoh Alceste.

Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan struktural dan teori yang dipakai adalah teori Roland Barthes mengenai hubungan sintagmatik dan paradigmatik.

Analisis unsur-unsur sintagmatik yaitu pengaluran dan alur dilakukan dengan menyusun urutan satuan isi cerita lebih dahulu. Kemudian dilakukan pengelompokan satuan isi cerita berdasarkan tokoh-tokoh yang hadir dalam cerita. Hasil pengelompokan satuan isi cerita tersebut mengungkapkan bahwa tokoh Alceste adalah tokoh utama cerita yang mempunyai sifat misantrop. Peristiwa-peristiwa yang ada menampilkan sifat-sifat misantrop yang dimiliki oleh tokoh Alceste. Karena sifat misantropnya itu pulalah ia tidak pernah berhasil menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh lainnya. Bahkan hubungan cinta yang dijalin Alceste dengan Ce1imene pun menemui kegagalan. Ia juga terlibat konflik dengan tokoh-tokoh lainnya karena sifat mi antrop tersebut. Sete_lah itu disusun fungsi-fungsi utama beserta bagan untuk menemukan logika cerita. Hasil analisis alur memperlihatkan bahwa cerita selain digerakkan oleh rasa benci Alceste pada manusia dan keengganannya untuk bergaul, cerita juga dige_rakkan oleh rasa cinta Alceste yang dalam pada Celimbne.

Analisis unsur-unsur paradigmatik dilakukan terhadap tokoh. Hasil analisis tokoh mengungkapkan bahwa sifat tokoh Alceste yang tertutup, tidak mau membuka diri, enggan ber_gaul, membenci sesamanya, suka berterus terang dan suka mengumpat menimbulkan konflik dengan tokoh-tokoh lainnya sehingga tokoh Alceste tidak dapat menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh lainnya. Sedangkan kehadiran dan tindakan tokoh-tokoh lain dalam drama ini semakin memperkuat tokoh Alceste untuk bersikap misantrop.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
La Sudu
Abstrak :
Tesis ini merupakan penelitian mengenai pewarisan tradisi lisan kabhanti gambusu pada masyarakat Muna. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan model pewarisan kabhanti gambusu pada masyarakat Muna sekarang ini. Sumber data diperoleh dari data lapangan dan studi pustaka. Penelitian menggunakan beberapa konsep dan teori pewarisan, formula, kelisanan, pertunjukan, dan penciptaan tradisi lisan. Metode penelitian menggunakan metode etnografi (salah satu pendekatan Kajian Tradisi Lisan). Dengan pendekatan etnografi, pengetahuan tentang sosial budaya masyarakat setempat dan pewarisan kabhanti gambusu kepada generasi muda dapat diungkapkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa model baru pewarisan kabhanti gambusu pada masyarakat Muna sekarang ini dilakukan secara formal dan non formal. Secara formal dilakukan oleh pemerintah kabupaten Muna melalui kurikulum muatan lokal, namun tidak berjalan dengan baik. Sementara pewarisan non formal melalui pertunjukan, keluarga, sanggar dan industri rekaman yang dilakukan sendiri oleh masyarakat setempat dapat berjalan dengan baik. ......This thesis is a research about the inheritance of kabhanti gambusu tradition in Munanese people. This research aims at expressing a model of the kabhanti gambusu inheritance in Munanese society nowadays. Data sources are obtained from field and literary data. It uses some concepts and theories of inheritance, formula, orality, performance, and creation or composition of oral tradition. Research method uses ethnography method (one of Oral Tradition Study Approach). By ethnography approach, the knowledge of local socio-culture of the society and the inheritance of kabhanti gambusu to the young generation can be expressed. The result of research shows that a new model of the kabhanti gambusu inheritance in Munanese people nowadays are done formally and non formally. Formally, it is done by the government of Muna regency through Local Load Curriculm, but does not run well. Whereas, non formal through performance, family, practising-place, and recording-industry done by local society themselves can also run well.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T30070
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Devy Kurnia Alamsyah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemaknaan di balik kompleksitas kejahatan yang terdapat dalam naratif superhero pada film The Dark Knight. Pembahasan menggunakan teori sintagmatik paradigmatik, teori kepribadian Jung dan teori monomyth Campbell. Upaya Joker dalam membuka identitas Batman dijadikan wacana untuk mengungkap ambivalensi heroik yang dilakukan oleh Batman.
The thesis aims to understand beneath the crime complexity found in superhero narrative in The Dark Knight movie. The analysis uses syntagmatic paradigmatic theory, Jung's personality theory and Campbell?s monomyth theory. Joker's efforts in unmasking the Batman are used as a discourse to unveil the heroic ambivalence done by Batman.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T40848
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edlina Hafmini Eddin
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam pembahasan yang terdiri dari 2 bab, telah diurai_kan rangkaian cerita Les Faux-Monnayeurs dan masalah penuturnya. Sebagaimana telah dikemukakan dalam pendahuluan, tujuan penelitian ini adalah mengemukakan identitas penutur, menemukan kedudukan serta perannya dalam karya. Analisis karya dimulai dengan membuat urutan satuan cerita Les Faux-Monnayeurs dan mencari hubungan sebab akibat satuan-satuan cerita tersebut untuk mendapatkan logika narasi. Hal itu tidak dapat dilakukan karena secara keseluruhan satuan-satuan cerita tersebut tidaklah berkaitan. Oleh karena itu, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan satuan-satuan cerita menurut tokoh untuk mendapatkan alur tokoh-tokoh yang terdapat dalam karya ini. Ternyata alur-alur tersebut juga tak saling berkait, tidak didapat kesatuan cerita. Namun demikian tokoh-tokoh yang terdapat dalam roman ini mempunyai hubungan dengan
1985
S14378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Sanjayani
Abstrak :
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mendeskripsikan struktur naratif roman L'Amant. Metode penelitian yang digunakan adalah metode struktural yang menganggap suatu karya naratif sebagai sebuah kalimat yang amat panjang, yang unsur-unsurnya berhubungan secara fungsianal. Maksud fungsional di sini adalah unsur-unsur itu hanya berfungsi dalam kaitannya dengan unsur-unsur lainnya. Metode struktural menganggap bahwa karya naratif tidak memerlukan acuan dari luar karya. Yang menjadi obyek analisis hanyalah unsur-unsur di dalam karya itu sendiri. Dengan berpijak pada metode struktural, teori yang digunakan di dalam penelitian ini adalah teori hubungan sintagmatik dan paradigmatik Roland Barthes serta teori sekuen Schmitt dan Viala.

Analisis hubungan sintagmatik dilakukan dengan menganalisis pengaluran dan alur roman L'Amant, Analisis pengaluran memperlihatkan adanya dominasi sekuen mental dan sekuen peristiwa masa lalu, serta adanya ketidakteraturanpenampilan alur roman karena di dalam roman ini terdapat cerita yang tidak kronologis, digresi cerita, ketidakpastian cerita dan penguiangan cerita. Hal ini disebabkan oleh keterbataean daya ingat Tokoh Penutur dalam menceritakan kisah masa lalunya. Dari analisis alur terlihat bahwa kisah masa lalu yang diingat dan dituliskan Tokoh Penutur adalah kisah tentang hubungan cintanya dengan Laki-laki Cina ketika remaja di Indocina.

Analisis hubungan paradigmatik dilakukan dengan menganalisis tokoh, penokohan serta penggambaran latar ruang dan waktu roman. Analisis tokoh, selain menunjang analisis pengaluran karena indeks tokoh memperlihatkan dominasi deskripsi mental, juga menunjang analisis alur. Hubungan antara Tokoh Penutur dengan tokoh-tokoh lain yang terdapat di dalam kehidupannya, yaitu hubungan yang bersi_fat cinta dan benci, menunjang gerakan alur roman. Ketia_daan nama diri tokoh-tokoh tertentu memperlihatkan hubung_an mereka dengan Tokoh Penutur yang tidak dekat. Analisis penokohan menampilkan indeks tokoh yang bertentangan yang menunjang analisis pengaluran, yaitu struktur naratif roman ini tidak teratur. Analisis penampilan latar ruang yang memperlihatkan adanya kesalahan informasi tentang ruang dan analisis latar waktu yang memperlihatkan adanya petunjuk waktu yang implisit, ketidakpastian waktu peris tiwa dan peleburan waktu, turut menunjang hasil analisis pengaluran.

Kesimpulan yang dapat ditarik setelah uielakukan analisis sintagmatik dan paradigmatik adalah struktur narstif roman L`Aman yang menampakkan ketidakteraturan dalam penceritaannya yaitu pengaluran, penokohan dan penggambaran latar ruang dan waktu, disebabkan oleh keter_batasan daya ingat Tokoh Penutur ketika menuliskan kisah kehidupan masa lalunya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>