Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Faridh Ihatrayudha
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara modal psikologis dengan perilaku pencarian umpan balik pada mahasiswa baru di Universitas Indonesia. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 121 orang dan merupakan mahasiswa semester satu di Universitas Indonesia. Modal psikologis diukur dengan menggunakan Psychological Capital Questioner (PCQ) yang dikembangkan oleh Luthans, Youssef dan Avolio. Sementara itu perilaku pencarian umpan balik diukur menggunakan Feedback Seeking Measurement (FSM) yang dikembangkan oleh Gong, Wang, Huang, dan Cheung. Hasil penelitian menenjukkan modal psikologis memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pencarian umpan balik (self-positive, self-negative, other positive dan other negative).
This study was conducted to examine the correlation between psychological capital and feedback seeking behavior on first year college student in University of Indonesia. The participants of this study were 121 first year college student in University of Indonesia. Psychological capital was measured using Psychological Capital Questioner (PCQ) developed by Luthans, Youssef and Avolio. Meanwhile, feedback seeking behavior was measured using Feedback Seeking Measurement (FSM) developed by Gong, Wang, Huang and Cheung. The results indicated there was significant correlation between psychological capital and feedback seeking behavior (self-positive, self-negative, other positive and other negative).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Purwo Nugroho
Abstrak :
ABSTRAK
Menurut Renzulli, dkk. (dalam Munandar, 1992), ada tiga kriteria yang menentukan keberbakatan pada seseorang, yaitu kemampuan diatas rata-rata, kreativitas yang tinggi dan pengikatan diri terhadap tugas yang baik. R merupakan salah satu siswa yang mengikuti program akselerasi. R belum memenuhi ketiga kriteria keberbakatan. Potensi intelegensinya tergolong superior dan kreativitasnya juga tinggi, tetapi ia kurang memiliki tanggung jawab terhadap tugas. Berdasarkan strategi self regulated learning, dapat disimpulkan bahwa strategi SRL yang belum dikembangkan oleh R juga disebabkan tidak adanya pengaturan waktu yang baik. Oleh karena itu, intervensi manajemen waktu penting bagi R. Tujuan dari program intervensi ini adalah agar R dapat menggunakan waktunya secara efektif, terutama dalam kaitannya dengan proses belajar. Dengan adanya manajemen waktu yang baik, diharapkan dapat memiliki regulasi diri terutama dalam belajar. Namun, target yang dicapai dalam intervensi belum tercapai sepenuhnya karena ada kendala waktu pada pelaksanaan program.
ABSTRACT
Renzulli (Munandar, 1992) stated that there are three criteria to determine whether someone is gifted or not: above average score of intelligence, highly creative and highly task committed. R is one of students in the acceleration program who didn’t have all the criteria yet. The score of his IQ was superior and he was highly creative, but had low task commitment. According to SRL’s strategies, the reason he didn’t developed the strategies was lack of time management. Thus, a time management program was important for R. The purpose of this intervention program was to make R more effective in managing time related to his daily activities so he would be able to regulate himself to study. The target of this intervention was not achieved however because of the time limitation during the intervention.
2009
T37636
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Mafaza Fauzie
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas program cognitive behavior therapy (CBT) untuk meningkatkan self-esteem pada remaja dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja perempuan usia 11 tahun yang memiliki self-esteem rendah. Self-esteem diukur dengan menggunakan skala Self-Perception Profile for Children (SPPC) dari Harter (2012). Penelitian ini merupakan single subject design tipe AB yang terdiri atas 12 sesi terhadap subjek dan 2 sesi terhadap orangtua. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan melalui SPPC dan kemajuan subjek yang memenuhi indikator pada setiap pertemuan, maka dapat disimpulkan bahwa CBT efektif untuk meningkatkan self-esteem pada remaja dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah pada seluruh domain, baik global self-esteem maupun specific self-esteem. ......This study conducted to understand the effectiveness of cognitive behavior therapy (CBT) in increasing self-esteem on adolescent with low socioeconomic status. The participant of the study is a 11 year old adolescent who has low selfesteem. Self-esteem was assessed by the Self-Perception Profile for Children (SPPC) from Harter (2012), one of the most used measures of global and specific self-esteem. This study was a single subject design type AB that consist of 12 child sessions and 2 parents sessions. Based on the measurement that has been done using SPPC and progress indicators that meet the subject at each meeting, it can be concluded that the CBT effectively increase global and specific self-esteem on adolescent with low socioeconomic status.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Dwi Ariyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Individu dengan tunagrahita memiliki kebutuhan yang berbeda terkait dengan pendidikan dan perkembangan seksual. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas teori belajar sosial dengan strategi berupa cerita sosial dan contoh melalui video dalam meningkatkan keterampilan perawatan selama masa menstruasi pada subjek remaja perempuan dengan disabilitas intelektual ringan. Penguasaan keterampilan perawatan selama menstruasi diuji dengan tiga cara yaitu 1 menggunakan kuesioner menstruasi milik Klett dan Turan 2012 yang telah dimodifikasi; 2 menggunakan uji pemahaman; 3 menggunakan proses simulasi melalui dua tipe pembalut yang berbeda yaitu pembalut dengan sayap dan tanpa sayap yang berisi darah buatan terbuat dari tepung maizena dan pewarna makanan warna merah. Hasil menunjukkan bahwa program intervensi teori belajar sosial efektif meningkatkan keterampilan perawatan selama masa menstruasi pada subjek. Saran untuk selanjutnya ialah agar program ini dilaksanakan oleh pengasuh pada subjek selaku pihak yang sehari-hari berhubungan langsung dengan subjek.
ABSTRACT
Individuals with intellectual disabilities have different needs related to education and sexual development. This study was conducted to determine the effectiveness program based on social learning theory in the form of social stories and video modeling to improve skills on menstrual care in female adolescent with mild intellectual disabilities. Mastery skills on menstrual care tested in three ways 1 using a menstrual questionnaire belongs to Klett and Turan 2012 which has been modified 2 using a test comprehension and 3 the simulation process through two types of pads that the pads with wings and without wings that contain artificial blood is made from cornstarch and food coloring in red. The results showed that intervention programs effective to improve skills on menstrual care in subject. It is suggested to implement this program to the parents or caregiver, instead to the subject.
2016
T46876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meliala, Dianisa Gyanina
Abstrak :
ABSTRAK
Underachievement merupakan kondisi yang muncul sebagai salah satu masalah yang dialami oleh anak usia sekolah. Rendahnya keterampilan regulasi diri dalam belajar siswa juga terbukti memiliki asosiasi dengan kondisi underachievement pada siswa berusia muda serta remaja. Namun, masih diperlukan banyak data yang menggambarkan kondisi underachievement pada siswa berusia muda atau Sekolah Dasar Bondurant, 2010 . Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas program intervensi yang menerapkan strategi self-instruction dalam mengembangkan keterampilan regulasi diri dalam belajar pada subjek berusia 10 tahun dan duduk di kelas V Sekolah Dasar yang mengalami underachievement. Program intervensi yang diberikan menerapkan prinsip-prinsip self-instruction di dalam mengembangkan keterampilan regulasi diri dalam belajar secara umum, serta keterampilan belajar yang mencakup keterampilan dalam melakukan perencanaan dan pengaturan waktu belajar, memahami serta meringkas bacaan secara khusus. Program ini berhasil memberikan pengetahuan baru mengenai esensi dari belajar serta pentingnya melakukan perencanaan, penetapan sasaran belajar, penggunaan strategi belajar dalam memahami dan meringkas, serta kemandirian di dalam proses belajar.
ABSTRACT
Underachievement is a condition which occurs as one of the problems of school aged children. Deficits in self regulated learning skill were also proved to be associated with underachievement in young children and adolescents, but there has been a lack of data to explain this condition of underachievement in young children or elementary students Bondurant, 2010 . This study examined the effectiveness of self instruction strategy to increase self regulated learning skill in 10 years old or 5th grade elementary student with underachievement. An intervention program was given while applying the principles of self instruction aiming to develop self regulated learning skill generally, and learning skills including planning and setting study hours, understanding and summarizing a passage specifically. The program succeeded in providing new knowledge on the essence of learning as well as the importance of planning, setting learning goals, using learning strategies in understanding and summarizing passages, also independence in learning process.
2016
T46860
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Setianingsih
Abstrak :
Siswa atlet adalah salah satu kelompok siswa yang sering kali mengalami underachievement, meskipun siswa atlet tersebut termasuk siswa berbakat intelektual gifted. Underachievement ini disebabkan oleh rendahnya kemampuan regulasi diri dalam belajar. Intervensi Self Regulation Empowerment Program SREP terbukti dapat meningkatkan regulasi diri dalam belajar dan prestasi akademik melalui penelitian Cleary Zimmerman 2004, Cleary, Platten Nelson 2008, Cleary Platten 2013 dan Giri 2016. Pada penelitian berdesain single subject experimental study ini, peneliti ingin melihat pengaruh SREP dalam meningkatkan regulasi diri dalam belajar dan prestasi akademik siswa atlet SMA dengan gifted underachievement. Data diperoleh dari pengukuran Motivated Strategies and Learning Questionnaire MSLQ, Self-Regulation Strategies Inventory SRSI Parent and Teacher Rating, dan nilai pada mata pelajaran PKN, Matematika, serta Sosiologi. Melalui pengujian statistik reliability change index RCI disertai dengan analisis kualitatif, diketahui bahwa SREP dapat memberikan peningkatan signifikan pada regulasi diri dalam belajar RCI = 3.58, p ......Student athletes are one of the group of students who often experience underachievement, even though the athlete 39 s students are intellectually gifted. This underachievement is due to the low self regulation ability in learning. The Self Regulation Empowerment Program SREP interventions proved to improve self regulation in learning and academic achievement through study from Cleary Zimmerman 2004, Cleary, Platten Nelson 2008, Cleary Platten 2013 and Giri 2016. In the study of single subject experimental study design, the researcher wanted to see the influence of SREP in improving self regulation in learning and academic achievement of high school athlete with gifted underachievement. Data were obtained from measurement of Motivated Strategies and Learning Questionnaire MSLQ, Parent and Teacher Rating Self Regulation Strategies Inventory SRSI, and grades on PKN, Mathematics, and Sociology subjects. By testing the reliability change index RCI statistics along with qualitative analysis, it is known that SREP can provide significant improvement in self regulation in learning RCI 3.58, p
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48201
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Nuhermaria Agusta
Abstrak :
Pandemi Covid-19 membawa sejumlah tantangan dalam dunia pendidikan, kususnya terkait proses belajar-mengajar siswa. Pandemi Covid-19 membawa sejumlah konsekuensi psikologis pada kondisi emosi siswa dan hal ini memengaruhi tingkat subjective well-being secara kusus dalam konteks sekolah. Sayangnya, penelitian mengenai dampak pandemi Covid-19 pada subjective well-being di sekolah masih belum banyak dilakukan di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor internal yang diperkirakan dapat menjadi prediktor dari subjective well-being siswa di sekolah. Secara lebih spesifik, penelitian ini ingin melihat peran academic resilience dan student engagement terhadap subjective well-being yang dimediasi oleh academic hope pada pelajar SMA. Partisipan penelitian ini adalah 509 siswa SMA, SMK dan MA di Jabodetabek. Analisis dilakukan menggunakan uji structural equation modelling (SEM) dan diketahui bahwa model penelitian yang dikembangkan fit dengan data (RMSEA= 0.066 , GFI=0.901, NFI =0.901). Academic hope diketahui memediasi secara penuh hubungan antara student engagement dan subjective well-being, dan memediasi parsial hubungan antara academic resilience dengan subjective well-being. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan psikolog sekolah untuk mengembangkan academic resilience, student engagement, dan juga academic hope sebagai upaya untuk meningkatkan subjective well-being siswa di sekolah. ......The Covid-19 pandemic has brought a number of challenges in the world of education, especially related learning process of students. The are some psychological consequences caused by the pandemic, it affects student’s emotional state and also the level of student’s subjective well-being, in particular in the school context. Unfortunately, research on the impact of the Covid-19 pandemic on subjective well-being in schools is still not widely carried out in Indonesia. Therefore, this study aims to look at the internal factors that are thought to be predictors of the subjective well-being of students at school. More specifically, this study wants to see the role of academic resilience and student engagement on subjective well-being mediated by academic hope in high school students. The participants of this study were 509 senior high school, vocational and MA students in Jabodetabek. The analysis was carried out using the structural equation modeling (SEM) test and it is known that the research model developed fits the data (RMSEA = 0.066 , GFI = 0.901, NFI = 0.901). Academic hope is known to fully mediate the relationship between student engagement and subjective well-being, and partially mediate the relationship between academic resilience and subjective well-being. The results of this study can be used as a reference for school psychologists to develop academic resilience, student engagement, and also academic hope as an effort to improve the subjective well-being of students in schools.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Amalina
Abstrak :
Sejak adanya pandemi, Indonesia menerapkan sistem Belajar Dari Rumah (BDR) yang juga tidak terlepas dari isu kecurangan akademik. Penelitian bertujuan untuk melihat peran dari tipe achievement goal orientation dan norma subjektif dalam memprediksi kecurangan akademik selama BDR. Partisipan penelitian adalah peserta didik jenjang pendidikan menengah atas yang melaksanakan BDR (n=183). Hasil menunjukkan bahwa tipe achievement goal orientation dan norma subjektif secara bersamaan memprediksi kecurangan akademik (R2 = 0,31, F(5,18) = 15,76, p < 0,05). Meskpun demikian, jika dilihat masing-masing, hanya norma subjektif yang berperan signifikan dalam memprediksi kecurangan akademik (β=0,50, p<0,05). Implikasi dari penelitian akan didiskusikan. ......Due to pandemic, Indonesian students are instructed to do Study From Home (SFH), which leads to academic dishonesty issue. This study investigated the role of achievement goal orientation and subjective norms to predict academic dishonesty. Participants of this study were high school students (n=183) who do SFH. The result showed that both if the type of achievement goal orientations and subjective norms altogether significantly predict academic dishonest (R2 = 0,31, F(5,18) = 15,76, p < 0,05). However, only subjective norms that have significant role to predict academic dishonesty (β=0,50, p<0,05). The implication of the result will be discussed.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Ananda Safitri
Abstrak :
Remaja mulai muncul ketertarikan dengan lawan jenis sehingga mulai memiliki hubungan pacaran. Ketika berpacaran, banyak remaja yang bersama pasangannya menjalani hubungan pacaran di luar rumah dan tidak adanya pengawasan dari orang tua. Perilaku tersebut bisa mendorong hasrat seksual yang dimiliki remaja untuk melakukan hubungan seks sebelum adanya ikatan pernikahan. Oleh karena itu, perlu adanya cara preventif untuk mencegah terjadinya perilaku seks pranikah pada remaja berpacaran, salah satunya dengan kontrol diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kontrol diri dengan perilaku seks pranikah pada remaja berpacaran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan 116 partisipan dengan karakteristik yaitu remaja berusia 11-20 tahun dan pernah atau sedang memiliki hubungan pacaran. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Brief Self Control Scale (BSCS) versi adaptasi Bahasa Indonesia untuk meneliti variabel kontrol diri (Arifin & Milla, 2020) dan Brief Sexual Attitude Scale (BSAS) versi adaptasi Bahasa Indonesia untuk meneliti perilaku seks pranikah (Wahyudina & Rahmah, 2016). Melalui perhitungan uji reliabilitas, alat ukur kontrol diri dan perilaku seks pranikah terbukti memiliki konsistensi internal yang baik dengan nilai α = 0,750 untuk Brief Self Control Scale (BSCS) dan nilai α = 0.907 untuk Brief Sexual Attitude Scale (BSAS). Analisis korelasi menggunakan model bivariat menunjukkan bahwa terdapat korelasi secara negatif dan signifikan antara kontrol diri dan perilaku seks pranikah r = -.305, p < 0.01. Maka, terdapat hubungan antara kontrol diri dan seks pranikah. ......Teenagers begin to appear interested in the opposite sex so that they begin to have a courtship relationship. When dating, many teenagers with their partners undergo courtship outside the home and there is no supervision from their parents. This behavior can encourage the sexual desire of teenagers to have sex before the marriage. Therefore, it is necessary to have a preventive way to prevent the occurrence of premarital sexual behavior in adolescent dating, one of which is self-control. This study aims to determine the relationship of self-control with premarital sexual behavior in adolescent dating. This study is a quantitative study involving 116 participants with the characteristics of adolescents aged 11-20 years and have or are in a dating relationship. In this study, researchers used the Indonesian version of the Brief Self Control Scale (BSCS) to examine self-control variables (Arifin & Milla, 2020) and the Indonesian version of the Indonesian-adapted Brief Sexual Attitude Scale (BSAS) to examine premarital sex behavior (Wahyudin & Rahmah, 2016). Through the calculation of the reliability test, self-control and premarital sex behavior was proven to have good internal consistency with a value of α = 0.750 for the Brief Self Control Scale (BSCS) and a value of α = 0.907 for the Brief Sexual Attitude Scale (BSAS). Correlation analysis using bivariate model showed that there was a negative and significant correlation between self-control and premarital sex behavior r = -.305, p > 0.05. So, there is a relationship between self-control and premarital sex.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>