Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldo Renaldy
"Kebakaran hutan dan lahan merupakan fenomena yang acap kali terjadi di dunia, termasuk di Indonesia. Kebakaran ini menimbulkan emisi yang sangat besar. Sebagai contoh, Karhutla di Indonesia pada tahun 1997 diperkirakan melepas karbon ke atmosfer sebesar 0.81 sampai 2.57 Gt, atau setara dengan 13-40% emisi karbon dari bahan bakar fossil tahunan (Page, et al., 2002). Namun, angka ini sedang dikaji ulang oleh para peneliti karena adanya overestimation pada emission factor yang digunakan oleh IPCC, dan emisi karbon ekuivalen yang dihasilkan Indonesia pun diperkirakan 19% lebih sedikit dari apa yang diperkirakan oleh IPCC. (Erianto Indra Putra, 2016). Dampak dari emisi ini berakibat buruk bagi manusia karena selain mengurangi kualitas udara yang dapat mengakibatkan kerusakan sistem pernafasan, bahkan partikulat yang berterbangan bisa membuat penerbangan regional dan internasional tidak dapat beroperasi. Penelitian kali ini bertujuan untuk mencari tahu korelasi dari pengaruh luasan kebakaran gambut dengan emisi (CO dan PM) yang dihasilkan. Dari penelitian ini, didapat kecepatan persebaran luas rata-rata sebesar 3.27 cm2 per menit, angka flux antara CO dan area kebakaran sebesar 1.708 CO ppm/cm2, dan partikulat memiliki pembacaan yang cenderung konstan selama perambatan antara 25,000 µg/m3 hingga 50,000 Aµg/m3.
Forest and land fire are phenomenon that happens around the world, and that includes Indonesia. This fire produces a large amount of emission. For an example, forest fire in Indonesia on year 1997 were predicted releasing around 0.81 up to 2.57 Gt of carbon into the atmosphere, or equivalent of 13-40% carbon emission from fossil fuel annually (Page, et al., 2002). But this number is currently re-evaluated by researchers since there has been an overestimation on the emission factor used by IPCC, and carbon equivalent measurements may have been 19% less than what current IPCC emission factors indicate.Namun, angka ini sedang dikaji ulang oleh para peneliti karena adanya overestimation pada emission factor yang digunakan oleh IPCC, dan emisi karbon ekuivalen yang dihasilkan Indonesia pun diperkirakan 19% lebih sedikit dari apa yang diperkirakan oleh IPCC. (Erianto Indra Putra, 2016) Emission leads to many consequences for humans, because the emisison lowers the air quality index that leads to respiratory issues, and the particulates flying around can also leads to both regional and international flights unable to operate. This research purposes are to study the type and pattern of the emission produced by the peat fire and to finds the correlation between smoldering spread area and emission (CO and PM) produced. The results show that the smoldering spread rate area is 3.27 cm2 per minutes, flux of CO and smoldering spread area is 1.708 CO ppm/cm2, and a constant reading of particulates around 25,000 Aµg/m3 up to 50,000 Aµg/m3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdania Fauziah
"Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya yang tidak terbarukan (nonrenewable resources) seiring berjalan waktu akan semakin menipis pasokannya di bumi. Hal inilah yang mendorong pengembangan bahan bakar alternatif ramah lingkungan yang ketersediaannya lebih terjamin dan bersinambungan yang berasal dari materi biomassa hasil penyulingan minyak atsiri menggunakan pirolisis katalitik sehingga akan menghasilkan produk distribusi hidrokarbon. Penggunaan katalis asam seperti katalis berbasis zeolit (ZSM-5) telah terbukti mampu untuk melakukan reaksi deoksigenasi dan perengkahan katalitik untuk meningkatkan produksi senyawa hidrokarbon pada reaksi pirolisis katalitik. Namun, penggunaan zeolit hanya mampu merengkah molekul-molekul hidrokarbon panjang menjadi lebih sederhana melalui pembentukan ion karbonium. Sehingga memerlukan modifikasi katalis yang dapat memutus oksigen dari gugus hidrokarbon diperlukan. Dengan mekanisme tersebut, hasil pirolisis katalitik diharapkan dapat ditingkatkan. Salah satu material yang memiliki potensi tersebut adalah YSZ (Yttria-Stabilized Zirconia). Pada penelitian ini, variasi suhu, laju alir gas inert dan rasio perpaduan katalis YSZ-ZSM-5 akan digunakan dalam reaksi pirolisis residu hasil penyulingan minyak atsiri menjadi bio-oil untuk diketahui pengaruhnya terhadap proses penyusutan biomassa yang terjadi serta produk distribusi hidrokarbon yang dihasilkannya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan suhu reaksi pirolisis mampu meningkatkan yield uap produk serta produksi senyawa hidrokarbon non-oksigenat sehingga saat suhu mencapai 550°C merupakan kondisi suhu optimumnya. Hal yang sama juga berlaku pada laju alir gas inert (argon) dengan kondisi laju alir optimum sebesar 100 ml/menit. Pada kondisi tersebut, fluidisasi material biomassa terjadi dengan maksimal sehingga proses transfer panas dapat terjadi dengan sangat cepat. Sedangkan rasio katalis YSZ/ZSM-5 optimum dicapai saat rasio 3:2. Pada kondisi ini, YSZ berperan sangat efektif pada kondisi suhu 550°C dalam membantu ZSM-5 membentuk senyawa-senyawa hidrokarbon non-oksigenat. Sementara itu, proses penyusutan biomassa terjadi pada waktu ke-0 hingga ke-15 menit.

Petroleum and natural gas are non-renewable resources, which in time will diminish their supply on earth. That is why, the development of environmentally friendly hydrocarbon resources alternative whose more secure and sustainable should be driven. One of the origins could be come from derivation of biomass material from the residue of distillation process of essential oils with using catalytic pyrolysis that would produce the hydrocarbon distribution products. The use of acid catalysts such as zeolite-based catalysts (ZSM-5) has been proving to be able to carry out deoxygenation reactions and catalytic cracking to increase the production of hydrocarbon compounds in catalytic pyrolysis reactions. However, the use of zeolites can mainly accelerate the cracking higher/long molecules into make hydrocarbon molecules simpler by forming carbonium ions from carbon-carbon chain. Thus, requiring a modification of the catalyst which can cut off oxygen from the hydrocarbon group is needed. With this mechanism, the results of catalytic pyrolysis expected to be improved. One material that has this potential is YSZ (Yttria-Stabilized Zirconia). In this study, temperature, inert gas flow rate, and the ratio of YSZ-ZSM-5 catalysts will be used in the pyrolysis reaction of essential oils distilled residue to bio-oil to determine their impact on the shrinkage process of biomass and the hydrocarbon distribution products.
The results of this study showed that the rise of pyrolysis temperature was able to increase the yield of steam products and the production of non-oxygenated hydrocarbon compounds, in which the temperature 550°C is the maximum temperature of pyrolysis. Similarly, the optimization condition of argon gas flow rate is 100 ml/min. In that condition, the fluidization of biomass material occurs maximally, and the occurrence of the heat transfer process is very fast. While the optimum ratio of YSZ/ZSM-5 catalyst achieved by 3:2 ratio. In this condition, YSZ is very effective at 550°C in assisting ZSM-5 to form non-oxygenated hydrocarbon compounds. Meanwhile, the process of biomass shrinkage occurs in the 0 to-15 minutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emmanuel Yoga Iswara
"

Manajemen persediaan dan ketersediaan persediaan merupakan hal yang sangat penting dalam industri, terlebih lagi dalam industri manufaktur. Oleh karena itu, suatu kebijakan manajemen persediaan yang teratur dibutuhkan agar perusahaan dapat mengatur ketersediaan dari persediaan produknya, sehingga produksi dan penjualan dari produknya dapat terlaksana dengan teratur dan tidak terhambat oleh kekurangan persediaan. Penerapan model (R, Q) dapat membantu perusahaan untuk mengatur persediaannya dengan teratur melalui penetapan titik pemesanan kembali dan jumlah pemesanan barang, sehingga pengadaan persediaan dapat dijalankan dengan sistematis. Penerapan model (R, Q) juga dapat digunakan dengan mempertimbangkan kebijakan pemeriksaan persediaan secara periodik, kebijakan backlog, kapasitas gudang penyimpanan bahan baku, kekurangan persediaan, dan pemesanan berlebih untuk persediaan barang tersebut. Penelitian ini menghasilkan nilai titik pemesanan kembali untuk bekuan karet mentah pada posisi persediaan sebesar 72 ton dan jumlah pemesanan sebesar 55,09 ton. Nilai-nilai tersebut akan menghasilkan biaya total manajemen persediaan sebesar Rp23.830.692,95 per siklus, yaitu biaya total manajemen persediaan dengan nilai terkecil berdasarkan nilai titik pemesanan kembali dan jumlah pemesanan yang digunakan.


Inventory management and inventory availability are important aspects in the industry, especially for manufacturing industry. Due to that, a regulated inventory management policy is needed so that the company can manage the availability of its product, so that the production and sales of the product can be done properly and not be disrupted by the lack of inventory. The application of (R, Q) model can help the company to properly manage its inventory through the determination of reorder point and order quantity, thus inventory procurement can be systematically done. The (R, Q) model can also be used by considering periodic inventory review policy, backlog policy, raw material storage capacity, inventory shortage, and the over-ordering of the products inventory. This research generates the value of reorder point of raw rubber lumps at 72 tons and the order quantity at 55,09 tons. Those values incur the total cost of inventory management of Rp23.830.692,95 per cycle, which is the total cost of inventory management with the lowest value based on the values of reorder point and order quantity that are used.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Radityo Anggoro
"Kualitas daya listrik merupakan hal yang sangat menentukan dalam performa suatu peralatan listrik, terlebih pada dunia bisnis seperti perbankan dimana transaksi terjadi hampir setiap saat. Oleh karena itu dibutuhkan pengukuran kualitas daya listrik. Kualitas daya listrik merupakan setiap permasalahan daya listrik yang berbentuk penyimpangan tegangan, arus, atau frekuensi yang mengakibatkan kegagalan ataupun kesalahan operasi pada peralatan yang terjadi pada sisi konsumen energi listrik. Adapun permasalahan kualitas daya listrik yang paling
banyak dijumpai adalah harmonik.
Penelitian ini membahas tentang metode yang akan digunakan dalam menganalisa kualitas daya listrik pada gedung Plaza BNI guna menentukan kualitas daya listrik bangunan tersebut sesuai dengan standar yang berlaku. Hasil yang didapat untuk parameter variasi nilai tegangan, ketidakseimbangan tegangan, faktor daya, dan harmonisa tegangan sudah memenuhi standar yang berlaku. Namun untuk
harmonisa arus belum memenuhi standar yang berlaku dimana penyumbang nilai harmonisa berada pada orde ketiga, ketujuh, dan kesebelas.
Peniliti telah berhasil merancang 2 buah single-tuned filter yang bertujuan untuk mereduksi harmonik orde ketujuh dan kesebelas. Filter ini berhasil mereduksi
harmonisa arus pada orde ketujuh dari 3,8 % menjadi 0,3% dan orde kesebelas dari 3% menjadi 0,1%. Untuk mereduksi harmonisa arus orde ketiga, digunakan transformator penggeser fasa Dy3 dan berhasil mereduksi 13,2 % menjadi 0%.

Electric power quality is very decisive in the performance of electrical equipment, especially in the business world such as banking where transactions occur almost every time. Therefore a measurement of electric power quality is needed. Electric power quality is any problem of electrical power in the form of voltage, current, or frequency deviations which results in failure or operation errors in equipment that occur on the consumer side of electrical energy. The most common problem with electric power quality is harmonics.
This study discusses the method that will be used in analyzing the quality of electric power in high-rise buildings to determine the electrical quality of the building in accordance with applicable standards. The results obtained for parameter variations in voltage values, voltage imbalances, power factors, and voltage
harmonics meet the applicable standards. However, for current harmonics, it does not meet the applicable standards where contributors to harmonic values are in the
third, seventh and eleventh order. Researchers have succeeded in designing 2 single-tuned filters which aim to reduce the seventh and eleventh order harmonics. This filter succeeded in reducing the harmonic current in the seventh order from 3.8% to 0.3% and the order of freedom
from 3% to 0.1%. To reduce third-order current harmonics, Dy3 phase shift transformer was used and successfully reduced 13.2% to 0%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Pramesti Rachardyanti
"

Penggunaan media film untuk merepresentasikan kota telah banyak digunakan seiring berjalannya waktu untuk memahami, membaca dan mempelajari kondisi kota dengan segala dinamika sosial yang silih berganti. Melalui media ini, menyampaikan sudut pandang seseorang dalam menjalani ruang kota menjadi penting karena merupakan refleksi dan komentar sosial terhadap isu-isu dan kondisi yang secara nyata terjadi pada sebuah kota. Isu perkotaan utama yang diangkat dalam skripsi ini merupakan isu gender terutama keterkaitannya dengan perempuan dalam kota, serta bagaimana ruang kota Jakarta sesungguhnya digunakan dan didefinisikan oleh masyarakatnya. Terdapat sebuah steriotip dan pembatasan penggunaan ruang kota yang dapat diidentifikasi melalui perspektif perempuan dalam menjalani dan mengalami ruang kota. Pengidentifikasian isu-isu tersebut dilakukan melalui representasi sinematik kota pada sebuah film. Skripsi ini secara dalam membahas 2 film berbeda yang keduanya bercerita mengenai perempuan & kota Jakarta, yakni; Eliana, Eliana (2002) dan Selamat Pagi, Malam (2014) untuk melihat dan membandingkan representasi kota Jakarta dalam film dengan realita, terutama yang berkaitan dengan isu gender dan penggunaan ruang kota.

 


The use of film to represent a city has been widely used in urban studies to understand, read and study the condition of a city with all of its social dynamics that happened in urban society through out recent history. Through this media, conveying a point of view in living and experiencing urban space is important, as it is sometimes an actual reflection on issues and conditions that occur in the city. The main urban issues raised in this paper is gender issue, especially in relation with women in the city and how the urban space of Jakarta is occupied and defined. These issues are related to the stereotype and limitation on the use of urban space, and can be identified through the perspective of women living and experiencing urban space. Furthermore, cinematic representation of a city in film is used as a media to identify these issues. This thesis discusses 2 different films that both tells the story of women & the city of Jakarta, namely; Eliana, Eliana (2002) and Selamat Pagi, Malam (2014) to see and compare the representations of the city of Jakarta in films with reality, to see and compare representations of Jakarta city in films with reality, especially those relating to gender issues and the use of urban space.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Didik Ujianto
"

Permasalahan limbah cair perkantoran merupakan masalah yang mengkhawatirkan, terutama di wilayah yang memiliki kegiatan perindustrian dan perkantoran yang sibuk di perkotaan besar seperti Jakarta. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa sebagian besar kota-kota besar di Indonesia juga belum memiliki sarana pengelolaan air limbah domestik yang mampu mengelola seluruh limbahnya dengan baik, sedangkan kebutuhan air bersih semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan peningkatan taraf hidup yang lebih baik. Penelitian ini akan membahas suatu metode pengolahan air limbah yang lebih murah dan sederhana, yaitu dengan metode glow discharge dengan menggunakan dua elektroda bertegangan tinggi. Selain itu dibahas pula reaksi kimia plasma dan pembentukkan beberapa senyawa yang aktif secara kimia, seperti H2O2, O, OH, H O3, N2, O2-, O-, O2, dll, yang diproduksi dalam fenomena pelepasan listrik (electrical discharge). Sebagian besar senyawa tersebut merupakan oksidator yang lebih kuat daripada ozon sehingga pengolahan air dengan metode pelepasan listrik secara langsung dapat menjadi sarana untuk pemanfaatan senyawa ini selain pemanfaatan ozon dalam reaksi oksidasi. Tinjauan teknis dalam metode ini akan dibahas dalam tulisan. Secara khusus, akan digunakan suatu sumber arus searah yang akan ditingkatkan level tegangannya hingga mencapai suatu tegangan yang optimal dalam pembentukan lucutan pijar (glow discharge), dengan memanfaatkan rangkaian Zero-Voltage Switching dan transformator flyback sebagai komponen penaik tegangan arus searah. Hasil dari percobaan pembangkitan plasma menunjukan adanya suatu lucutan bertegangan tinggi yang ditimbulkan dari elektroda tembaga yang selanjutnya dapat diaplikasikan sebagai sumber kontak langsung terhadap reaksi oksidasi di dalam reaktor pengolahan air.

 


The problem of wastewater is a worrying problem, especially in areas that have busy industrial and office activities in large cities such as Jakarta. This is reinforced by the fact that most major cities in Indonesia also do not have domestic wastewater management facilities that are able to manage all of their waste properly, while the need for clean water is increasing in line with population growth and improved living standards. This study will discuss a cheaper and simpler method of wastewater treatment, namely the glow discharge method using two high-voltage electrodes. In addition, plasma chemistry reactions are discussed and the formation of several chemically active compounds, such as H2O2, O, OH, HO3, N2, O2-, O-, O2, etc., which are produced in the phenomenon of electrical discharge. Most of these compounds are oxidizers that are stronger than ozone so that water treatment with a direct method of electricity release can be a means of utilizing these compounds in addition to the use of ozone in oxidation reactions. The technical review in this method will be discussed. In particular, a direct current source will be used which will increase its voltage level to achieve an optimal voltage in the formation of glow discharge, by utilizing a Zero-Voltage Switching and flyback transformer as a direct current voltage enhancing component. The results of the plasma generation experiments show that there is a high voltage discharge generated from copper electrodes which can then be applied as a direct source of contact with the oxidation reaction in the water treatment reactor.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Renata Anjari
"Pada Tahun 1917 di Rusia, Revolusi Bolshevik timbul atas ideologi baru yang diusung sebagai pengganti kosongnya pemerintahan setelah bergulingnya kekaisaran Rusia. Gerakan seni Konstruktivisme dibuat sebagai alat penyampaian Komunisme dalam Revolusi Bolshevik yang umum agar dapat diterima oleh masyarakat. Mengangkat ideologi Komunisme oleh Karl Marx bahwa Komunisme adalah untuk pembebasan proletar, Kelompok Para Pekerja Konstruktivis sepakat bahwa konstruksi seni Konstruktivisme yang sebenarnya adalah untuk kepentingan dan kegunaan semua. Contoh kegunaan dalam Konstruktivisme yang paling konkrit adalah dalam arsitektur. Dasar dari Arsitektur Konstruktivisme merupakan kebutuhan untuk mengembalikan keadaan ekonomi Rusia dengan ambisi membangun lingkungan yang dapat meningkatkan keadaan sosial dan teknologi yang menguntungkan negara. Perbedaan translasi mengenai Arsitektur Konstruktivisme oleh seniman dan arsitek dalam perancangan arsitektur mencerminkan perbedaan pemahaman mengenai Konstruktivisme yang sesuai dengan Komunisme oleh Marx melalui Lenin. Skripsi ini akan membahas mengenai Arsitektur Konstruktivisme pada masa Revolusi Bolshevik di Rusia 1917 dengan dua studi kasus perancangan terkenal; Monumen Propaganda Monument to The Third International oleh Vladimir Tatlin dan rancangan bangunan publik Institut Kepustakawanan Lenin oleh Ivan Leonidov dalam merepresentasikan Arsitektur Konstruktivisme dalam konteks sosial Revolusi Bolshevik dengan Teori Basis dan Superstruktur oleh Marx. Tujuan dari perbandingan ini adalah mengkaji kesesuaian perancangan Konstruktivisme dengan Komunisme melalui Teori Karl Marx sebagai penulis The Communist Manifesto. Berdasarkan hasil kajian diperoleh bahwa berdasarkan Teori Basis dan Superstruktur oleh Marx, Institut Kepustakawanan Lenin oleh Ivan Leonidov lebih sesuai dalam merepresentasikan Konstruktivisme daripada Monument to The Third International oleh Vladimir Tatlin.

In 1917, Bolshevik Revolution rises as a new ideology to replace the vacuum of regime after Monarchy roll-over in Russia. Constructivism art movement was made as a tool to deliver Bolshevik Revolution to be acceptable to the community. Carrying Communism by Karl Marx, that Communism is for the liberation of the proletariat, The Working Group of Constructivists agreed that the actual goal for Constructivism construction is for the peoples purposes and interests. Architecture is an example of a concrete form of Constructivism in serving purposes. The primary purpose of Constructivism Architecture is to serve function to restore economic condition of Russia with the ambition of constructing environment in order to improve the social and technology state for the benefit of the nation. Differences in Constructivism Architecture translation from the artists and architect in designing architecture shows a difference in understanding Constructivism in accordance to Communism by Marx through Lenin. This thesis discussed Constructivism Architecture during Bolshevik Revolution in Russia 1917 within two study case of renowed architecture design; Propaganda Monument of Monument to The Third International by Vladimir Tatlin, and design of public place Lenin Institute of Librarianship by Ivan Leonidov in representing Constructivism Architecture in social context of Bolshevik Revolution with Base and Superstructure Theory by Marx. The aim of this comparison is to review the conformity of Constructivism design from Communism through Karl Marxs Theory as the author of The Communist Manifesto. Based on the study, it is obtained that: based on Base and Superstructure Theory by Marx, Lenin Institute of Librarianship by Ivan Leonidov is more fitting in representing Constructivism than Monument to The Third Internationtal by Vladimir Tatlin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haekal Febriansyah Ramadhan
"Otentikasi adalah sebuan cara untuk mengonfirmasi validitas data yang dimasukkan pengguna. Sistem otentikasi banyak digunakan pada banyak hal terutama untuk melindungi dan membatasi akses ke data sehingga hanya dapat diakses oleh entitas tertentu. Salah satu contoh sistem otentikasi adalah keamanan aplikasi di ponsel. Ada banyak cara untuk mengotentikasi aplikasi pada ponsel, misalnya sidik jari, kata sandi, pola, dll. Saat ini, ada beberapa jenis baru sistem otentikasi pada aplikasi ponsel seperti GPS dan mengocok telepon genggam. Dalam tulisan ini, semua sistem otentikasi ini akan dibandingkan dalam bidang keamanannya, keramahannya, dan keefisienannya dengan cara melakukan penghitungan waktu yang dibutuhkan untuk otentikasi pada tiap sistemnya untuk mengukur keefisiean lalu memberikan kusioner kepada koresponden untuk mengukur keramahan dan keamanannya. Pengukuran keamanan juga dilakukan dengan cara studi literatur dari jurnal yang membahas keamanan sistem otentikasi. Hasil yang didapatkan adalah sistem otentikasi terefisien adalah GPS dengan waktu 2,465 detik, sistem otentikasi teramah adalah sidik jari dengan nilai 4,308, dan sistem otentikasi teraman adalah sidik jari dengan nilai 4,692.

Authentication is a form to confirm the validity of the data that user put. Authentication systems are widely used on many things especially things for protecting and limiting access to data so that it only can be accessed by specific entity. One example of authentication system is application security on hand phone. There are many ways to authenticate application on hand phone, for example fingerprint, password, pattern, etc. Nowadays, there are some new type of authenticate system on hand phone application like GPS and shaking phone. In this paper, all of these authentication systems will be compared in the area of security, friendliness, and efficiency by calculating the time needed to authenticate each system to measure efficiency and then giving questionnaire to correspondents to measure friendliness and safety. Security measurement is also done by means of literature studies from journals that discuss the security of authentication systems. The results obtained are the most efficient authentication system is GPS with a time of 2.465 seconds, the most user-friendly authentication system is a fingerprint with a value of 4.308, and the safest authentication system is a fingerprint with a value of 4.692."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Kartika Putri
"Micro milling adalah salah satu proses pemesinan kritis yang secara luas digunakan dengan keunggulannya dalam menghasilkan geometri yang kompleks menggunakan ragam material yang luas. Namun kegagalan dan wear prematur dari pahat serta stabilitas dari sistem menjadi salah satu tantangan. Oleh karena itu, prediksi gaya potong yang akurat pada proses micro milling dibutuhkan dalam optimasi dan perencanaan proses pemesinan. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan model mekanistik untuk memprediksikan gaya potong pada proses micro end milling dari parameter dasar pemotongan logam yang diestimasi dari data pemotongan mikro ortogonal. Instantaneous uncut chip thickness ditentukan menggunakan algoritma berdasarkan lintasan ujung pahat yang tepat trochoidal dengan memperhitungkan efek dari run-out pahat, minimum chip thickness, serta elastic recovery dari material. Koefisien gaya potong diestimasi berdasarkan pendekatan pemotongan oblique fundamental dengan memperhatikan efek dari penguatan material serta radius edge yang muncul pada skala mikro. Sebagai validasi, simulasi gaya potong pada proses micro slot end milling dilakukan untuk material mild steel menggunakan model yang dikembangkan dan dibandingkan dengan gaya potong hasil eksperimental yang didapatkan dari literatur. Hasil perbandingan amplitudo dari gaya potong menunjukkan rata-rata error absolut 15.36% pada gaya potong dalam arah pemakanan dan 12,87% pada gaya potong lateral. Karena keterbatasan informasi hasil eksperimental yang tersedia pada literatur, rata-rata deviasi absolut tidak dapat dipresentasikan, melainkan hanya dalam bentuk grafik.

Micro milling is one of the critical machining processes that is widely used and has the advantage of creating complex geometry in a wide range of materials. However, premature wear and breakage of the micro tools as well as the stability of the system become one of the challenges in micro milling. So accurate prediction of cutting forces in the micro milling process is needed for optimization and planning of the process. This study aims to develop a mechanistic model for the prediction of cutting forces in the micro end milling process from basic metal cutting parameters estimated from orthogonal cutting data. Instantaneous uncut chip thickness is calculated using an algorithm based on the exact trochoidal trajectory of the cutting edge considering tool run-out effect, minimum chip thickness, and elastic recovery of materials. The cutting force coefficients are estimated using a fundamental oblique cutting approach considering edge radius and material strengthening effect that arise at the micro level. To validate the model, cutting forces in the micro slot end milling process are simulated for mild steel using the developed mechanistic model and compared to the experimentally measured cutting forces from literature. The results of cutting forces amplitudes comparison show an average absolute error of 15.36% for feed force and 12,87% for lateral force. Because of the limitation of experimental results information in literature, average absolute deviations cannot be presented and only can be shown in the form of graphs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffany Karisma
"

Dualisme sebagai elemen penting dalam kehidupan manusia (Caan, 2011) pada konteks kota diwujudkan dengan adanya perbedaan antara publik dan privat. Dalam konteks publik, dualisme kembali memecah komunitas—sekelompok manusia yang berinteraksi dalam suatu lokasi terus menerus (KBBI daring, 2020)—menjadi inside dan outside. Adanya lokasi yang digunakan membentuk attachment komunitas sehingga place tersebut berubah menjadi territory yang dilengkapi oleh physical and spatial boundaries. Perbedaan ini menimbulkan pertentangan antar-komunitas sehingga bagaimana manusia memersepsikan ruang terpengaruh dengan boundaries sesuai dengan posisi mereka dalam masyarakat. Akan dilakukan pembahasan mengenai persepsi dan dampak pertentangan dan boundaries dengan menggunakan studi kasus karya fiksi The Hunchback of Notre-Dame (1831) karya Victor Hugo yang memiliki banyak outside dengan latar belakang yang berbeda satu sama lain yang selanjutnya akan dipersepsikan menggunakan The Body and the City (Steve Pile, 1996), The Image of the City (Kevin Lynch, 1960) dan The Poetics of Space (Gaston Bachelard, 1994). Pada studi ini, pembedaan inside-outside didasari oleh kondisi sosio-spasial kota. Didapatkan bahwa perilaku dan boundaries yang dibentuk inside sangat berpengaruh pada reaksi yang diberikan oleh outside. Faktor ini dengan mudah mendorong outside keluar baik dari place atau territory inside maupun tempat publik. Hal ini selanjutnya mempengaruhi bagaimana outside berinteraksi dengan ruang privat atau place personalnya. Boundaries dimunculkan baik sebagai pelindung atau pembatas outside yang secara dominan memunculkan disconnectedness diwujudkan dengan jarak yang bersifat vertikal (adanya perbedaan ketinggian). Hal ini mempengaruhi bagaimana outside berinteraksi dengan place privat atau personal mereka.


Dualism as an important aspect in human life (Caan, 2011) on a city scale is realized with a differentiation between public and private. In the public context, dualism then divides community—a group of people interacting on a certain location for a prolonged period (online KBBI, 2020)—into inside and outside. This location forms communities’ attachment, hence said location turned into their territory with its own physical and spatial boundaries. This differentiation causes conflict between communities and in turn affects how people perceive space is influenced by boundaries corresponding to their position in society. Discussion on how this conflict and boundaries affects perception will use a literary study case The Hunchback of Notre-Dame (1831) by Victor Hugo in which many of its characters acts as an outside with various background using The Body and the City (Steve Pile, 1996), The Image of the City (Kevin Lynch, 1960) and The Poetics of Space (Gaston Bachelard, 1994). On this study, inside-outside differentiation is based on a city’s existing socio-spatial condition. It is noted that behaviour and boundaries established by inside impacts heavily on the outside’s reaction. This factor easily pushes outside out from both inside’s territory and public space. Boundaries could be established to protect or alienate the outside that dominantly manifested by a vertical distance (distinction on height). This impacts how outside interacts with their private/ personal place.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>