Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syntia Hardianti Oktavia
Abstrak :
ABSTRAK
Reaski multikomponen merupakan salah satu strategi yang efisien untuk mensitesis berbagai senyawa heterosiklik dalam satu wadah, sehingga senyawa intermediet tidak perlu dipisahkan, hal ini dapat mengurangi limbah kimia serta mempersingkat waktu reaksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mensintesis turunan spiro-oksindol- kromen dengan memanfaatkan katalis NiFe2O4 yang mulai diperhatikan aplikasinya sebagai katalis dalam reaksi senyawa organik, dan uji aktivitas antijamur senyawa hasil sintesis. Katalis NiFe2O4 disintesis menggunakan metode yang efisien, mudah dan ramah lingkungan yaitu metode kopresipitasi. Selanjutnya katalis NiFe2O4 dikarakterisasi dengan FTI-R, XRD, SEM-EDS lalu diterapkan sebagai katalis dalam sintesis turunan spiro-oksindol-kromen. Kondisi terbaik untuk sintesis turunan spiro-oksindol-kromen adalah dengan menggunakan 7,5%mol katalis NiFe2O4, pada suhu 70°C, selama 4 jam dalam pelarut etanol dengan % yield dari masing-masing senyawa hasil sintesis adalah 86,74% (1); 87,84% (2); 82,45% (3); dan 82,92% (4). Senyawa hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan FT-IR, UV-Vis, dan LC-MS/MS. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa reaksi tidak dapat tercapai tanpa adanya katalis NiFe2O4 dan senyawa 2 dan 4 dapat berperan sebagai agen antijamur terhadap jamur Candida albicans.
ABSTRACT
Multicomponent Reaction (MCR) is one of the efficient strategies to synthesize various heterocyclic compounds in one pot, and a simple step by combining the reactans in the same flask, so the intermediate compounds do not need to be separated, this will reduce chemical waste and shorten the reaction time. The aim of this study is to synthesize the Spiro-oxindole-chromene derivatives by utilizing the NiFe2O4 catalyst which began to be considered for its application as a catalyst in the reaction of organic compounds, and the antifungal activity of the organic compounds. NiFe2O4 catalyst was synthesized using an efficient, easy and environmentally friendly method namely coprecipitation method. Furthermore, NiFe2O4 catalyst was characterized by FT-IR, XRD, SEM-EDS and then applied as a catalyst to synthesis spiro-oxindole-chromene derivatives. The optimum conditions for synthesis spiro-oxindole-chromene derivatives is 7.5% mol of the NiFe2O4 catalyst, at 70 °C, for 4 hours in ethanol solvent with the yield of each compounds was found to be 86.74% (1); 87.84% (2); 82.45% (3); and 82.92% (4). The synthesized compounds were characterized using FT-IR, UV-Vis, and LC-MS/MS. Based on the research results it is known that the reaction could not be achieved without the presence of NiFe2O4 catalyst and compounds 2 and 4 has an antifungal acitivty againts Candida albicans.
2020
T54622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resetiana Dwi Desiati
Abstrak :
Material pada sudu turbin harus memiliki sifat mekanik yang baik yang tahan terhadap pembebanan atau tekanan mekanik yang tinggi selama beroperasi. Selain itu juga harus tahan terhadap lingkungan yang ekstrim seperti oksidasi dan korosi suhu tinggi. YSZ sering digunakan sebagai lapisan topcoat pada sistem Thermal Barrier Coating (TBC) karena memiliki sifat konduktivitas termal yang rendah, daya tahan yang cukup tinggi sehingga mampu menahan beban gaya yang besar. Penambahan Fe2O3 diketahui dapat mengurangi suhu sintering YSZ. Melalui teknik pelapisan electrophoretic deposition (EPD) dengan metode gradien tegangan didapatkan lapisan yang padat apabila dibandingan dengan metode tegangan konstan. Variasi perlakuan sintering telah dilakukan untuk mengkaji guna mendapatkan lapisan dengan sifat yang sesuai sebagai lapisan topcoat pada sistem TBC. Perlakuan sintering satu langkah yaitu pada low sintering (LS) temperatur pada suhu 750 °C dan high sintering (HS) temperatur pada suhu 1200 °C telah dilakukan. Serta perlakuan sintering dua langkah yaitu low first step sintering (LFS) dan high first step sintering (HFS) temperatur juga telah dilakukan untuk perbandingan. Berdasarkan hasil karakterisasi struktur mikro, analisa fasa, sifat mekanik dan sifat termal didapatkan lapisan dengan perlakuan LFS yang terbaik yaitu dengan porositas sebesar 1,23 % dan prosentase fasa ZrO2 Tetragonal yaitu 42 %, nilai kekerasan yang diukur 1027,1 HV, termal konduktivitas pada suhu ruang terukur 4,73 W/m.K. Berdasarkan hasil XRD, perhitungan regangan kisi untuk LFS didapatkan paling besar yaitu 2 × 10-3.Hasil ini membuktikan bahwa regangan kisi berkontribusi terhadap konduktivitas termal karena adanya hamburan fonon Fe2O3 yang didoping pada YSZ. Pengujian ketahanan korosi dilakukan dengan metode hot salt corrosion menggunakan garam NaCl, KCl dan CaCl2 pada suhu 600 °C pada sampel single layer YSZ dan double layer terdiri dari bondcoat NiCo-YSZ. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa corrosion rate pada sampel LFS single layer adalah sekitar 5,99 ×10-8 mm/y setelah 40 jam pengujian dan terbentuknya lapisan oksida yang kaya akan CaCrO4. Sedangkan corrosion rate pada sampel LFS double layer adalah sekitar 2,37 ×10-9 mm/y, sehingga ketahan korosinya meningkat sebesar 25 kali lipat. Untuk pengujian polarisasi dan impedance spectroscopy dalam NaCl 3,5 % di suhu ruangan diperoleh hasil bahwa sampel single layer YSZ memiliki ketahanan korosi yang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses deposisi lapisan YSZ dengan variasi perlakuan sintering sangat berpengaruh besar terhadap peningkatan ketahanan korosi. ......A material for the turbine blades shoud possesses good mechanical properties that can withstand high mechanical loads or stresses during operation. In addition, the material should have high resistant of oxidation or corrosion in extreme environments. YSZ is commonly used as a topcoat material in Thermal Barrier Coating (TBC) systems due to low thermal conductivity, high durability, and withstand large force loads. The addition of Fe2O3 can reduce the sintering temperature of YSZ. The present study proposed the optimalization of electrophoretic deposition (EPD) coating technique with the gradient voltage and constant method. The result showed that a dense layer is obtained when sampel deposited by gradient method. In order to ienhance the compactness and phase stability of YSZ coatig, two-step sintering is carried out and denoted low sintering (LS) low step (LS), low-first step (LFS), high-first step (HFS), and high step (HS). Low and high refers to 750°C and 1200°C, respectively. Based on microstructure characterization, phase analysis, mechanical properties and thermal properties, the optimum coating performance obtained from LFS treatment with low porosity of 1.23% and the percentage of ZrO2 Tetragonal phase was 42%, the measured hardness value was 1027.1 HV, and thermal conductivity at room temperature measured 4.73 W/mK. Based on the XRD results, the calculation of the lattice strain for LFS obtained the highest value of 2 × 10-3. It could be noticed tht the lattice strain contributes to the thermal conductivity due to the phonons scattering of Fe2O3 doped on YSZ.The corrosion resistance test was carried out using the hot salt corrosion method using NaCl, KCl and CaCl2 at a temperature of 600 °C on a single layer sample of YSZ and a double layer consisting of a NiCo-YSZ bondcoat. The results showed that the corrosion rate of the single layer LFS samples was around 5.99 × 10-8 mm/y at 40 hours with the formation of an oxide layer rich in CaCrO4. Meanwhile, the corrosion rate of the double layer LFS samples is around 2.37 × 10-9 mm/y, thus the corrosion resistance is increased almost 25 times. For polarization testing and impedance spectroscopy in NaCl 3.5% at room temperature, the results showed that the YSZ single layer sample had good corrosion resistance. Therefore, it can be concluded that deposition process of YSZ coating with variations in sintering treatment has a major effect on increasing corrosion resistance.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Hastara Aji
Abstrak :
Kabupaten Majalengka salah satu lumbung padi di Jawa Barat, terindikasi mengalami perubahan iklim sehingga ditetapkan sebagai lokasi super prioritas ketahanan iklim di sektor pertanian. Dalam menghadapi dampak perubahan iklim tersebut dilakukan proyeksi pengaruh perubahan iklim terhadap kebutuhan air tanaman padi menggunakan RCM CORDEX dengan skenario RCP 4.5 (perubahan menengah-ringan) dan RCP 8.5 (perubahan tinggi) pada tahun 2026-2045. Data-data proyeksi unsur iklim yang dihasilkan RCM CORDEX digunakan untuk menghitung kebutuhan air tanaman menggunakan model CROPWAT 8.0, hasil analisis memproyeksikan peningkatan suhu dan kelembapan tahun 2026-2045 dibandingkan tahun 1989-2018, sedangkan curah hujan menunjukkan peningkatan dan penurunan di skenario dan musim tanam yang berbeda, serta mengalami peningkatan kebutuhan air tanaman padi sebesar 1,16%-3,26% dan 2,14%-3,94% pada musim tanam pertama, pada musim tanam kedua meningkat sebesar 1,7%-2,94% dan 3,33%-4,28%. Proyeksi perubahan suhu, kelembapan, dan curah hujan pada musim tanam pertama berpengaruh paling kuat terhadap kebutuhan air tanaman padi, pada musim tanam kedua terjadi anomali pengaruh keterkaitan antara suhu, kelembapan, dan curah hujan dengan kebutuhan air tanaman padi. Anomali pada suhu, berupa tidak adanya pengaruh suhu terhadap kebutuhan air tanaman padi, anomali pada kelembapan dan curah hujan berupa pengaruh kuat antara curah hujan dan kelembapan terhadap kebutuhan air tanaman padi namun dengan nilai korelasi positif. ......Majalengka Regency, one of the rice barns in West Java, is indicated to be experiencing climate change so it's assigned as a super need area for climate resilience in the agricultural sector. In dealing with the impacts of climate change, projections of the effects of climate change on rice water requirements are projected using RCM CORDEX with scenarios of RCP 4.5 (medium-light change) and RCP 8.5 (high change) in 2026-2045. The resulting climate element projection data is used to calculate rice water requirements using the CROPWAT 8.0 model, the results of the analysis project an increase in temperature and humidity in 2026-2045 compared to 1989-2018 while rainfall shows an increase and a decrease in different scenarios and growing seasons, as well as an increase in rice water requirements by 1.16%-3.26% and 2.14%-3.94% in the first planting season, in the second planting season it increased by 1.7%-2.94 % and 3.33%-4.28%. The projected changes in temperature, humidity, and rainfall in the first planting season have the strongest effect on rice water requirements, in the second planting season an anomaly occurs to this relationship. Anomalies in temperature, as no impact of temperature on the rice water requirements, anomalies in humidity and rainfall in the form of a strong influence between rainfall and humidity on rice water requirements but with a positive correlation value.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardibian Krismanti
Abstrak :
Dari pemeriksaan MRI, diperoleh gambar jaringan otak, yang akan digunakan oleh proton MRS untuk menentukan konsentrasi metabolit otak pada jaringan yang didiagnosa astrocytoma, seperti metabolit NAA, choline, creatine, Lipid, Lactate, Myoinositol, dan Glutamine-glutamate. Dari hasil MRS ini, astrocytoma dapat diklasifikasi berdasarkan derajat keganasannya (grade), yaitu high grade dan low grade. Proses klasifikasi astrocytoma, biasa dilakukan secara manual oleh ahli patologi atau secara statistik. Dalam skripsi ini, akan dibahas proses klasifikasi astrocytoma menjadi tiga kelas derajat keganasan dengan menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) dan Spherical K-Means terhadap data MRS. Algoritma Spherical K-Means merupakan algoritma K- Means dengan cosine similarity. Sedangkan PCA merupakan teknik yang digunakan untuk mencari vektor-vektor basis subruang tiap kelas (grade). Vektor-vektor basis ini akan membangun Principal Component yang akan digunakan dalam pengidentifikasian grade suatu data MRS. Data yang digunakan dalam skripsi ini adalah data yang berasal dari laboratorium radiologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Hasil penelitian yang dilakukan pada skripsi ini, diketahui bahwa PCA dapat mengklasifikasi astrocytoma dengan akurasi tertinggi, yaitu 85%. Selain itu, dari penelitian ini dihasilkan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan yang terkait dengan klasifikasi astrocytoma menjadi high grade, low grade, dan normal. ......MRI gives information in form of brain tissue image, which will be used by MRS proton to determine the concentration of brain metabolites on the astrocytoma diagnosed tissue, such as NAA, choline (Cho), creatine (Cr), Lipid (Lip), Lactate (Lac), Myoinositol (MI), and Glutamine-glutamate (Glx). From that result, astrocytoma could be classified to high grade and low grade. This classifying could be processed manually by pathologist, or be processed statistically. On this essay, astrocytoma would be classified into three class of astrocytoma grades with the Principal Component Analysis (PCA) and Spherical K-Means of the MRS data. Spherical K-Means algorithm is a K-Means algorithm with cosine similarity. At the same time, PCA is a technique which used to find the basis vectors of each class (grade) subspace. These basis vectors would build Principal Component which would be used in identifying a grade of a MRS data. The data used in this essay is resourced from radiology laboratory of Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. From this research, note that PCA can classify astrocytoma with the highest accuracy, ie 85%. In addition, this research produce software that can be used to assist decision making related to the classification of astrocytoma to high grade, low grade, and normal
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Widya Putri
Abstrak :
Persebaran sekolah dasar di Kota Depok, Jawa Barat, tidak hanya berada di lingkungan permukiman. Hal tersebut mempengaruhi pola perjalanan mandiri anak, yang merupakan salah satu aspek program Kota Layak Anak di kota ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perilaku spasial dari perjalanan mandiri anak di Kota Depok serta faktor-faktor yang berkorelasi. Data penelitian diperoleh dari 9 sekolah dasar yang menjadi sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner, penulisan narasi, dan menggambar situasi sekolah, yang dilakukan oleh anak-anak kelas 4 SD. Analisis data dilakukan dengan metode analisis keruangan yang diperkuat dengan analisis chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara kegiatan penduduk di sekitar sekolah dengan jenis moda transportasi yang dipilih anak. Jarak perjalanan juga mempengaruhi jenis moda transportasi. Semakin jauh jarak perjalanan anak, semakin terbatas moda transportasi yang digunakan. Dari hasil analisis, kesimpulan yang didapat adalah lokasi sekolah mempengaruhi pola spasial perjalanan mandiri anak. Sebaran sekolah yang berada di lokasi dengan tingkat keramaian yang tinggi belum menunjukkan bahwa Kota Depok merupakan kota yang berpihak kepada kemandirian anak dalam melakukan perjalanan ke sekolah, yang merupakan salah satu aspek program Kota Layak Anak. ......Distribution of elementary schools in Depok City, West Java, is not only located in settlement area. This situation influences the pattern of children's independent mobility, which is one of aspects in Children Friendly City program in that city. This research aimed to discover the spatial behavior pattern of children's independent mobility in Depok City and the factors that have correlation with it. There are 9 elementary schools which became sample in this research. The data gathering was done by questionnaire filling, narration writing, and drawing school situation that was done by children in 4th grade. Data analysis was done using spatial analysis which was strengthened by chi-square analysis. As the result, there is correlation between resident's activity around the school and transportation mode that is chosen by children. Trip distance also influences the type of transportation mode. The further children's trip distance, the more limited transportation mode that can be used. From the analysis result, it is concluded that school location influences spatial pattern of children independent movement. Distribution of schools that are located in places with high crowd level shows that Depok City hasn't taken side with children?s independence in doing trip to school as aspect of Children Friendly City program.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilrahman Muhammad
Abstrak :
Berbagai macam senyawa pencemar dapat dengan mudah masuk ke wilayah laut, salah satunya melalui buangan limbah dari kapal. Limbah kapal berupa asap dan buangan minyak, tentu dapat merusak ekosistem laut. Salah satu senyawa pencemar yang dapat terlepas ke laut dari limbah kapal yaitu Polyclic Aromatic Hydrocabon (PAH). PAH seperti naftalena, benzo[a]pirena dan dibenzo[a,h]anthrasena dikategorikan sebagai senyawa karsinogenik bagi manusia berdasarkan International Agency for Research on Cancer (IARC). Penelitian ini bertujuan mengetahui keberadaan dan korelasi senyawa naftalena yang terdapat pada sedimen dan gonad bulu babi Diadema setosum di Pulau Rambut, Pulau Semak Daun, dan Pulau Damar Besar. Sampel diambil dari masing masing arah mata angin yang berbeda di pulau sebanyak tiga individu dan tiga titik sedimen di tempat bulu babi berasal. Analisis senyawa PAH dilakukan dengan mengekstrak sampel. Sampel dikering-bekukan terlebih dahulu menggunakan alat Freeze-dry Büchi Lyovapor. Sampel kemudian dimaserasi menggunakan pelarut n-heksana dan diuapkan menggunakan alat Rotary Evaporator Büchi R-100. Ekstrak akan dianalisis menggunakan Ultra High Performance Liquid Chormatography. Seluruh sampel baik sedimen dan gonad mengandung naftalena dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Konsentrasi naftalena tertinggi berada di bagian selatan kedua pulau. Konsentrasi naftalena pada sedimen di Pulau Rambut sebesar 11,72 ppm sedangkan untuk gonad sebesar 6,83 ppm. Konsentrasi naftalena pada sedimen di Pulau Damar Besar sebesar 3,13 ppm, sedangkan untuk gonad sebesar 4,71 ppm. Tidak terdapat korelasi antara konsentrasi naftalena yang berada di sedimen dengan di gonad.
Various kinds of pollutant such as waste disposal from ships can certainly damage the marine ecosystem. One of the pollutants that can be released into the sea from ship waste is Polycyclic Aromatic Hydrocabon (PAH). Content of PAHs such as naphthalene, benzo [a] pyrene and dibenzo [a, h] anthracene are categorized as carcinogenic compounds for humans based on the International Agency for Research on Cancer (IARC). This study aimed to determine the existence and correlation between naphthalene compounds found in sediments and gonads of Diadema setosum sea urchins in Rambut Island, Semak Daun Island, and Damar Besar Island. Samples were taken from each stations with different wind directions on the island as many as three individuals and three sediment points where the sea urchins found. Analysis of naphthalene compounds was done by extracting the sample. Before extracting, samples were frozen using the Freeze-dry Büchi Lyovapor. The samples were macerated using n-hexane solvent and evaporated using the Rotary Evaporator Büchi R-100. The extraction results were analyzed using Ultra High Performance Liquid Chormatography. Both of sediment and gonad samples contain naphthalene with different concentrations. The highest concentration of naphthalene in Rambut Island sediment was 11,72 ppm whereas for the gonads it was 6,83 ppm, meanwhile in Damar Besar Island sediment was 3,13 ppm, while for the gonads was 4,71 ppm. There is no correlation between the concentration of naphthalene in the sediment and the gonad.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reggina Diah Ayuningtyas
Abstrak :
Dark tourism merupakan wisata dengan berkunjung ke tempat terjadinya kekejaman dan pembunuhan yang berhasil menarik minat wisatawan. Hal ini dikarenakan oleh keunikannya yang tidak didapatkan oleh wisatawan jika berkunjung ke jenis wisata lain. Oleh karena itu, wisata ini berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut, terlebih lagi Indonesia memiliki banyak daya tarik wisata dark tourism, salah satunya yaitu Kawasan Kota Tua Jakarta, seperti Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Sejarah Jakarta, dan Toko Merah. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui tingkat kekelaman dark tourism sebagai daya tarik utama, potensi wisata, serta upaya pengembangan wisata di Kawasan Kota Tua Jakarta. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode skoring pada penilaian tingkat kekelaman dan potensi wisata. Sementara itu, pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi pustaka. Selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis deskriptif keruangan dan analisis spasial komparatif. Berdasarkan hasil penilaian spektrum dark tourism, diketahui bahwa Pelabuhan Sunda Kelapa tergolong ke dalam tingkatan light-dark, sedangkan Museum Sejarah Jakarta dan Toko Merah tergolong ke dalam tingkatan dark. Sementara itu, berdasarkan penilaian potensi wisata, Toko Merah tergolong ke dalam potensi sedang, sedangkan Museum Sejarah Jakarta dan Pelabuhan Sunda Kelapa memiliki potensi yang tinggi. ......Dark Tourism is a tour by visiting places of atrocities to murders that have succeeded in attracting tourism, because of its uniqueness that tourists will not get when visiting other types of tourism. Therefore, dark tourism has the potential to be developed further, especially Indonesia has a lot of dark tourism attractions, in the Kota Tua Jakarta, such as Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Sejarah Jakarta, and Toko Merah. The purpose of this study is to determine the dark level of dark tourism as the main attraction, tourism potential, and tourism development efforts. The approach used in this study is a qualitative using the scoring method in assessing the dark level of dark tourism and assessing tourism potential. Meanwhile, data collection was obtained through interviews, field observations, and literature studies. Furthermore, the data analysis in this study is descriptive analysis with a spatial approach, and comparative spatial analysis. Based on the results of the dark tourism spectrum assessment, it is known that Pelabuhan Sunda Kelapa belongs to the light-dark level, while the Museum Sejarah Jakarta and Toko Merah belong to the dark level. Meanwhile, based on the assessment of tourism potential, Toko Merah dan is classified as a medium potential to be developed, while the Museum Sejarah Jakarta and Pelabuhan Sunda Kelapa have high potential value.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Pangestu
Abstrak :
Teknik rekayasa jaringan digunakan untuk memperbaiki jaringan rusak dengan menggunakan pengganti biologis. Saat ini,para peneliti mengembangkan implan untuk rekayasa jaringan. Material berbasis polimer sebagai bahan implan banyak menarik perhatian karena biaya realtif murah, sumber berlimbah dan dapat diterima tubuh. Pendekatan material rekayasa jaringan tulang didasari dengan substansi dari material penyusun tulang. Pada penelitian ini digunakan hidroksiapatit yang berfungsi sebagai filler karena mampu memberikan kekerasan yang baik dan meningkatkan kemampuan adhesi (perekatan) sel. Silk Fibroin berfungsi sebagai matriks yang berfungsi untuk meningkatkan elastisitas dan sifat mekanik komposit. Hidroksiapatit berhasil ditumbuhkan pada silk fibroin dengan metode in-situ berbantukan iradiasi gelombang mikro (720 W; 15 menit). Larutan  SF yang telah diekstraksi dengan Adjisawa reagent dicampurkan dengan larutan kalsium fosfat yang telah dipreparasi menggunakan Ca(OH)2 dan (NH4)2HPO4 sebagai prekursor. Pengaruh rasio SF terhadap kekerasan komposit HA/SF diamati pada variasi rasio (v/v) yaitu HA90/SF10, HA80/SF20, dan HA70/SF30. Hasil XRD didapatkan bahwa ukuran kristal (L) dan indeks kristalinitas (CI) menurun seiring bertambahnya rasio SF pada komposit. Indeks kristalinitas terbesar terhitung pada sampel HA90/SF10 yaitu 32,6 dan 0.885. FTIR dipilih pada sampel HA70/SF30 didapatkan gugus fungsional utama yaitu pada bilangan gelombang 569, 608, 900, dan 1036, amida I pada bilangan gelombang 1636, amida II pada bilangan gelombang 1527 dan amida III pada bilangan gelombang 1264 yang menandakan bahwa HA dan SF saling mengikat menggambarkan bahwa kandungan SF mempengaruhi ukuran partikel, dimana semakin banyak kandungan SF maka semakin menurun ukuran partikel yang terbentuk. Hasil uji mekanik microvickers menunjukkan bahwa semakin banyak rasio SF dalam komposit HA/SF mengakibatkan semakin tinggi nilai kekerasan komposit ditandai dengan nilai kekerasan sampel HA70/SF30 yaitu 0,0335 GPa, sampel HA80/SF20 sebesar 0,0278 GPa dan sampel HA90/SF10 sebesar 0,0266. ......Tissue engineering techniques are used to repair damaged tissue using biological substitutes. Currently, researchers are developing implants for tissue engineering. Polymer-based materials as implant materials have attracted a lot of attention because of their relatively low cost, wasteful sources and acceptable to the body. The bone tissue engineering material approach is based on the substance of the bone building material. In this study, hydroxyapatite was used as a filler because it was able to provide good hardness and increase cell adhesion. Silk Fibroin serves as a matrix that serves to increase the elasticity and mechanical properties of the composite. Hydroxyapatite was successfully grown on silk fibroin by in-situ method assisted by microwave irradiation (720 W; 15 minutes). The SF solution that had been extracted with Adjisawa reagent was mixed with a calcium phosphate solution that had been prepared using Ca(OH) 2 and (NH4)2HPO4 as a precursor. The effect of the SF ratio on the hardness of the HA/SF composite was observed in the variation of the ratio (v/v) namely HA90/SF10, HA80/SF20, and HA70/SF30. XRD results showed that the crystal size (L) and crystallinity index (CI) decreased with increasing SF ratio in the composite. The largest crystallinity index was calculated for the HA90/SF10 sample, namely 32.6 and 0.885. FTIR was chosen on the HA70/SF30 and the main functional groups were found at wave numbers 569, 608, 900, and 1036 ,amide I at wave number 1636 ,amide iI at wave number 1527 and amide III at wave number 1264 which indicates that HA and SF bind to each other. The SEM results show that SF content affects particle size, where the more SF content, the particle size was decrease. The results of the microvickers mechanical test showed that the higher the ratio of SF in the HA/SF composite, the higher the hardness value of the composite was indicated by the hardness value of the HA70/SF30 sample, which was 0.0335 GPa, the HA80/SF20 sample of 0.0278 GPa and the HA90/SF10 sample of 0.0278 GPa. 0.0266. 
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fachry Anindyo
Abstrak :
Kepadatan penduduk dan dinamika perkembangan DKI Jakarta yang begitu masif ini menyebabkan timbulnya berbagai macam permasalahan lingkungan, salah satu yang menjadi isu strategis pencemaran di wilayah pesisir pantai seperti DKI Jakarta adalah degradasi air tanah akibat pengaruh intrusi air asin. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi persebaran fasies kimia air tanah pada akuifer tidak tertekan cekungan air tanah Jakarta bagian utara, mengidentifikasi zonasi persebaran intrusi air asin yang ada di akuifer tidak tertekan cekungan air tanah Jakarta bagian utara, serta mengidentifikasi sumber salinitas air tanah pada akuifer tidak tertekan Cekungan Air Tanah Jakarta bagian utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis terhadap hasil beberapa pengolahan data antara lain yaitu penampang bawah permukaan dan stratigrafi, kontur muka air tanah dan pola alirannya, fasies kimia air tanah, kontrol kandungan air tanah, zonasi salinitas, serta sumber salinitas tersebut. Data yang digunakan untuk pengolahan yaitu 56 data yang merupakan hasil dari pemantauan yang dilakukan oleh Balai Konservasi Air Tanah Jakarta (BKAT) pada tahun 2021 pada sumur pengamatan yang terdiri dari sumur gali dan sumur bor dangkal dengan kedalaman hingga 40 meter. Hasil analisis menunjukkan bahwa stratigrafi daerah penelitian berupa sedimen aluvium dan endapan pematang pantai yang bersifat karbonatan. Analisis kontur dan aliran muka air tanah menunjukkan adanya anomali di beberapa tempat yang ditandai kemunculan konus (conus drawdown) sebagai penanda terdapat penurunan muka air tanah yang cukup signifikan pada wilayah penelitian. Analisis fasies kimia air tanah menunjukkan terdapat 35 data sumur berupa sodium chloride (NaCl) dan sejenisnya (fasies yang mengandung sodium dan chloride). Zonasi tingkat keasinan air tanah serta zonasi pengaruh kontaminasi air asin menunjukkan setidaknya terdapat 18 titik sumur yang teridentifikasi mengalami intrusi air asin. Sumber intrusi air asin tersebut diidentifikasi berasal dari intrusi air laut yang terjadi sekarang maupun air laut yang terjebak dalam batuan (air konat) dan antropogenik (aktivitas manusia). Hasil analisis zonasi tingkat keasinan air tanah dan zonasi pengaruh kontaminasi air asin memiliki hubungan yang berbanding lurus terhadap fasies kimia air tanahnya yang didominasi oleh fasies sodium chloride. ......The population density and dynamics of the massive development of Jakarta City have caused various kinds of environmental problems, one of which is a strategic issue of pollution in coastal areas such as Jakarta City is groundwater degradation due to the influence of saltwater intrusion. This study aimed to identify the distribution of hydrochemical facies, identify the zoning distribution of saltwater intrusion, and identify sources of groundwater salinity in unconfined aquifers of the northern part of the Jakarta Groundwater Basin. The method used in this study is an analysis of the results of several data processing, including subsurface and stratigraphic sections, groundwater table contours and flow patterns, groundwater chemical facies, groundwater content control, salinity zoning, and the source of the salinity. The data used for processing are 56 data which are the result of monitoring carried out by the Balai Konservasi Air Tanah Jakarta (BKAT) in 2021 on observation wells consisting of dug wells and shallow bore wells with a depth of up to 40 meters. The results of the analysis show that the stratigraphy of the study area is in the form of alluvium sediments and carbonated coastal embankments. Contour analysis and groundwater flow showed that there were anomalies in several places marked by the appearance of cones (drawdown) as a sign that there was a significant decrease in groundwater level in the study area. Chemical facies analysis of groundwater shows that there are 35 data wells in the form of sodium chloride (NaCl) and the like (facies containing sodium and chloride). The zoning of the groundwater salinity level and the zoning of the influence of saltwater contamination showed that at least 18 well points were identified as experiencing saltwater intrusion. The source of the saltwater intrusion is identified as coming from seawater intrusion that is currently occurring as well as seawater trapped in rocks (conate water) and anthropogenic (human activity). The results of the zoning analysis of groundwater salinity level and the zoning of the influence of saltwater contamination have a directly proportional relationship to the chemical facies of the groundwater which is dominated by the sodium chloride facies.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Livia Ilona Djajasuminta
Abstrak :
Dalam beberapa tahun terakhir, sistem evaporasi fototermal telah menarik banyak perhatian sebagai solusi yang menjanjikan dalam mengatasi krisis air bersih. Sistem evaporasi fototermal memanfaatkan material fototermal yang dapat mengkonversikan sinar matahari menjadi panas untuk menguapkan air dimana uap air ini akan mengalami kondensasi untuk menghasilkan air bersih. Dalam karya tulis ini, digunakan Molibdenum disulfida (MoS2) sebagai material fototermal karena karakteristiknya yang memiliki spektrum penyerapan yang luas pada daerah cahaya tampak. Dalam upaya pengembanganya, diketahui bahwa MoS2 menunjukkan kinerja fototermal yang sangat baik. Melalui metode sintesis hidrotermal yang relatif sederhana, MoS2 dengan tingkat kemurnian yang tinggi dapat diperoleh. Di samping melakukan pengembangan melalui berbagai metode sintesis, pendekatan lain dapat dilakukan dengan meningkatkan sifat dari MoS2 itu sendiri melalui perlakuan UV/Ozone (UVO). Di sini, kami mengamati pengaruh waktu pemaparan radiasi UVO terhadap struktur, morfologi, sifat optik, dan kinerja MoS2 dalam proses evaporasi air. Hasil pengujian kinerja evaporasi sistem fototermal menunjukkan bahwa sampel MoS2 UVO-50 memiliki laju evaporasi tertinggi, yaitu sebesar 1,74. Laju evaporasi sampel MoS2 UVO-50 memiliki nilai 2,3 kali lebih tinggi apabila dibandingkan dengan laju evaporasi matriks ALP dan 1,27 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan sampel MoS2 tanpa pemberian UVO. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa radiasi UV/Ozone dapat meningkatkan kinerja MoS2 sebagai material fototermal yang dapat menyerap cahaya matahari dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan dalam upaya pemerolehan air bersih. ......In the past few years, photothermal evaporation systems have attracted much attention as a promising solution in overcoming the clean water crisis. Photothermal evaporation systems utilize photothermal materials that are able to convert sunlight into heat in order to evaporate water, in which the generated vapor will eventually experience condensation to produce clean water. In this paper, Molybdenum disulfide (MoS2) is used as a photothermal material due to its nature of having a broad absorption spectrum in the visible light region. In its recent developments, it has been reported that MoS2 shows excellent photothermal performance. Through a relatively simple hydrothermal synthesis method, MoS2 with a high degree of purity can be obtained. Aside from modifying various synthesis methods as an attempt to elevate the system’s efficiency, considering another approach by improving the properties of MoS2 itself can be just as effective through implementing the UV/Ozone (UVO) treatment. Here, we observe the effect of the UVO treatment on the structure, morphology, optical properties, and the performance of MoS2 as a photothermal material during the process of water evaporation. The result of the evaporation performance evaluation shows that MoS<2 UVO-50 is able to produce the highest evaporation rate, which is 1.74. This number is 2.3 times higher when compared to its ALP matrix’s evaporation rate and 1.27 times higher than the evaporation rare of the sample that was not given the UVO treatment. Based on these results, it can be concluded that the UV/Ozone treatment has succeeded in improving the performance of MoS2 as an excellent sunlight absorber which can be utilized to ensure fruitful efforts in producing clean water.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>