Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Izza Auliya
"ABSTRAK
Pemerintah Indonesia memberikan insentif Pembebasan Bea Masuk atas impor mesin, barang, dan bahan bagi industri kendaraan bermotor listrik. Namun, hingga saat ini belum terdapat industri yang memanfaatkan insentif Pembebasan Bea Masuk untuk memproduksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan kebijakan insentif Pembebasan Bea Masuk yang ditinjau dari Asas Efisiensi compliance cost dan Konsep Efektivitas. Penelitian ini juga membahas alasan yang mendasari diberikannya tambahan insentif dalam bentuk Bea Masuk pada Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian post-positivist dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur dan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan insentif Pembebasan Bea Masuk dapat dikatakan belum efisien dalam mendorong perkembangan industri kendaraan bermotor listrik di Indonesia. Sebab, biaya fiskal maupun biaya waktu yang dikeluarkan oleh perusahaan atau industri relatif tinggi. Dari sisi efektivitas dalam mencapai tujuan pun dapat dikatakan belum efektif, karena belum terpenuhinya pull and push factor. Pemberian tambahan insentif dalam bentuk Bea Masuk ditujukan untuk memudahkan perusahaan atau industri dalam melakukan impor dan dapat mengurangi biaya produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, sehingga dapat meminimalisir harga jual kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dan dapat mengembangan industri kendaraan bermotor listrik di Indonesia.

ABSTRACT
The Indonesian government provides incentives for exemption from import duty on imports of machinery, goods and materials for the electric motor vehicle industry. However, until now there has been no industry that has utilized the import duty exemption incentives to produce battery-based electric motorized vehicles. This study aims to analyze the implementation of the import duty exemption incentive policy in terms of the principle of compliance cost efficiency and the concept of effectiveness. This study also discusses the reasons underlying the provision of additional incentives in the form of import duties in Presidential Regulation No. 55 of 2019. This study uses a post-positivist research approach with data collection techniques in the form of literature studies and in-depth interviews. The results of this study indicate that the import duty exemption incentive policy is not efficient in encouraging the development of the electric motor vehicle industry in Indonesia. This is because the fiscal and time costs incurred by the company or industry are relatively high. In terms of effectiveness in achieving the goal, it can be said that it is not yet effective, because the pull and push factors have not been fulfilled. The provision of additional incentives in the form of import duties is intended to make it easier for companies or industries to import and reduce the production costs of battery-based electric motor vehicles, so as to minimize the selling price of battery-based electric motor vehicles and develop the electric motor vehicle industry in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi. Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Maria Manggau
"ABSTRAK
Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Toraja Utara adalah Pajak Hotel. Untuk memaksimalkan pendapatan dari sektor Pajak Hotel, Bapenda kemudian meningkatkan pengawasan dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi yang digunakan disebut Mobile Payment Online System (MPOS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi teknologi MPOS pada Hotel di Kabupaten Toraja Utara, dan menganalisis faktor pendorong dan penghambat dalam penerapan MPOS di Kabupaten Toraja Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode kualitatif, berupa wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi awal dalam implementasi MPOS dilakukan dengan sosialisasi kepada semua pihak. Penerapan MPOS diatur dalam Peraturan Bupati No. 29 Tahun 2019 tentang Pembayaran dan Pemungutan Pajak Daerah Secara Sistem Online. Sejauh ini penerapan MPOS belum memberikan dampak yang signifikan terhadap sumber daya manusia yang ada. Penerapan MPOS sendiri adalah kerjasama antara Bapenda, Bank Sulselbar dan Tim Korsupgah KPK sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan adanya koordinasi antar pihak. Selain itu ditemui juga bahwa faktor pendorong penggunaan MPOS adalah kebermanfaatn MPOS dan pengawasan terus menerus, sedangkan faktor penghambat meliputi pemasangan bertahap, pola pikir Wajib Pajak, bantuan teknis, sanksi yang lemah, dan kondisi pendemi Covid-19.

ABSTRACT
One of the sources of local revenue (PAD) in North Toraja Regency is hotel tax. In order to maximize revenue from the hotel tax sector, Bapenda then increased supervision by utilizing technology. The technology used is called the Mobile Payment Online System (MPOS). This study aims to analyze the implementation of MPOS technology in hotels in North Toraja Regency, and to analyze the driving and inhibiting factors in implementing MPOS in North Toraja Regency. This study uses a qualitative approach, with data collection techniques using qualitative methods, in the form of in-depth interviews. The results showed that the initial communication in the implementation of MPOS was carried out with socialization to all parties. The implementation of MPOS is regulated in Regent Regulation No. 29 of 2019 concerning Online Payment and Collection of Local Taxes. So far, the implementation of MPOS has not had a significant impact on existing human resources. The application of MPOS itself is a collaboration between Bapenda, Bank Sulselbar and the KPK Korsupgah Team so that in implementation there is a need for coordination between parties. In addition, it was also found that the driving factors for the use of MPOS were the usefulness of MPOS and continuous supervision, while the inhibiting factors included gradual installation, taxpayer mindset, technical assistance, weak sanctions, and conditions for the Covid-19 epidemic."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Puspitasari Indradewi
"ABSTRAK
Jalur pedestrian merupakan sarana yang berfungsi untuk membantu masyarakat terutama pejalan kaki untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya yang berdekatan. Untuk menjaga keberadaan jalur pedestrian agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya, diperlukan pengelolaan dan koordinasi oleh instansi yang terlibat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan koordinasi antar instansi yang terlibat dalam hal pengelolaan jalur pedestrian di Kota Depok khususnya di Jalan Margonda. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan, wawancara mendalam, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan koordinasi dalam pengelolaan jalur pedestrian di Jalan Margonda yang dilaksanakan oleh instansi-instansi terkait bermula dari tahap pembangunan, pemeliharaan, dan pengawasan dengan koordinasi berdasarkan kewenangan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing instansi. Namun, dalam pelaksanaannya masih ditemukan masalah seperti adanya pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat, kurangnya sinergitas antar instansi dalam pemeliharaan dan belum efektifnya penegakan sanksi terhadap pelanggar.

ABSTRACT
Pedestrian path is a means which functions to support the society, particularly the pedestrians to travel from a place to another adjacent place. In order to maintain the existence of pedestrian path so that it still can function as how it should be, management and coordination from related institutes are required. This research aims to elaborate the implementation of coordination among the institutes involved in the management of pedestrian paths in Depok, particularly at Margonda Street. The approach used in this research is qualitative approach through library research, in-depth interview, and observation. The result of the research shows that the coordination implementation of the management in the pedestrian path at Margonda Street conducted by related institutes started from the stage of constructing, maintaining, and supervising with the coordination based on the authority according to the duties and functions of each institute. However, in its practice, there are still several problems found, for instance the offenders, lack of synergy among institutes in the maintenance, and the ineffective law enforcement on offenders."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Darmayanti
"ABSTRAK
Latar belakang pemerintah dalam menerbitkan kebijakan penurunan tarif Pajak Penghasilan Pasal 22 atas penjualan hunian sangat mewah adalah untuk mendorong industri properti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian berdasarkan tujuan yaitu deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur dan wawancara mendalam. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implikasi kebijakan penurunan tarif Pajak Penghasilan Pasal 22 atas penjualan hunian sangat mewah. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat beberapa implikasi atas kebijakan ini. Implikasi bagi pemerintah adalah adanya isu tax expenditure, namun kebijakan ini bukan merupakan tax expenditure dan pemenuhan kebutuhan perumahan rakyat. Implikasi bagi Wajib Pajak dapat mengurangi beban pajak, sedangkan implikasi bagi industri properti adalah adanya peningkatan penjualan hunian sangat mewah, namun hal ini belum dapat terlihat.

.The government’s background in issueng the rate reduction policy of Income Tax Article 22
regarding sales of luxurious residential is to encourage the property industry. This research
uses qualitative approach and categorized as descriptive research based on its purpose. Data
collection techniques that used are through literature study and in-depth interviews The
results of the research found that there are implications related to this policy. The implications
for the government side are there is a tax expenditure issue, while this policy is not classified
as a tax expenditure and the fulfillment of public housing needs. The implication for
taxpayers’ side is the reduction of the tax burden, while the implication for the property
industry’s side is the increase in sales of luxurious residential, but this has not been seen
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esi Sekar Rini
"ABSTRAK
Transaksi digital semakin mendominasi sistem perdagangan di era ini, perdagangan elektronik yang timbul karena adanya perkembangan teknologi. Dalam transaksi perdagangan, konsumen merupakan pihak yang memanfaatkan barang dam/atau jasa yang diperoleh. Konsumsi barang dan/atau jasa merupakan hal yang terutang PPN. Pengenaan PPN atas konsumsi dalam Daerah Pabean, dikenakan tanpa melihat dari mana asal barang dan/atau jasa tersebut, termasuk yang berasal dari luar Daerah Pabean. Penelitian ini membahas tentang kebijakan Pajak Pertambahan Nilai atas pemanfaatan Barang Kena Pajak (BKP) Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak (JKP) dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean melalui Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE), tertuang di dalam PMK No. 48/PMK.03/2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis latar belakang perumusan kebijakan dan bagaimana strategi implementasi yang telah disiapkan oleh pemerintah dan membandingkan bagaimana kebijakan dan pengenaan PPN, khususnya atas BKP Tidak Berwujud dan/atau JKP dari luar Daerah Pabean melalui PMSE dengan negara lainnya di ASEAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perumusan kebijakan dilatar belakangi oleh upaya pemerintah untuk memungut PPN atas barang dan/atau jasa yang berasal dari luar negeri sebagaimana sesuai dengan asas pemungutan pajak yakni equality dan karakteristik PPN yang bersifat netral, serta sesuai dengan konsep destination principle dan didasari oleh asas perpajakan revenue productivity. Dalam penetapan kebijakan, pemerintah memilih opsi yang dapat memberi kemudahan dan efisiensi bagi pemerintah dan Wajib Pajak yang melaksanakan kewajiban perpajakan. Selanjutnya, strategi implementasi yang disiapkan oleh pemerintah ialah dengan melakukan sosialisasi internal dan eksternal, serta mempersiapkan sistem yang baik untuk implementasinya baik dari segi teknologi maupun ekonomi.

ABSTRACT
Digital transaction increasingly dominating the trading system in this era, electronic commerce arises due to technological developments. The government needs to implement a policy strategy to optimize taxation of digital transactions, one of which is through the VAT policy on Trade Through Electronic System. In a trade transaction, the consumer is the party who utilizes the goods and/or services obtained. Consumption of goods and/or services is subject to VAT payable. One of the VAT payable of consumption in the Customs Area is imposed regardless of the origin of the goods and/or services, including those which imported from outside the Customs Area. This research discusses about policy of VAT of Digital Goods and Services from outside into Customs and Excises Territory through Trade Through Electronic Systems (foreign e-commerce), which regulated in PMK No. 48/PMK.03/2020. This study aims to analyze the background reason of the policys formulation and to analyze the strategy of implementation which the Government has planned, also to compare the policy and implementation of VAT, especially about foreign e-commerce transaction of Digital Goods and Services, along with the other countries in ASEAN. The method of this research is a descriptive method and the study approach in this research is qualitative. The result of this research indicates that the formulation of the policies is based by the Governments attempt to collect a VAT of goods and/or services from overseas as accordant with the principle of tax collections which are equalityand the characteristic of VAT that tends to be neutral, also suitable with the concept of destination principle and based by the principle of revenue productivity taxation. In the establishment of policies, Government chose the option that give eases and efficiencies for both Government and Taxpayers who engages in taxation obligations. Furthermore, the strategy of implementation which Government prepares is to hold an internalized and externalities socialization, and to organize a decent system for the implementation, both from the technology and economy viewpoint.
"
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaidan Fajar Nurmansyah
"ABSTRAK
Pengadaan buku kurikulum nasional 2013 dilaksanakan mengikuti adanya kebijakan pergantian kurikulum pendidikan dari yang sebelumnya menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diubah menjadi Kurikulum Nasional 2013. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pelaksanaan, tantangan, dan manfaat konsolidasi pengadaan buku kurikulum nasional 2013. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa konsolidasi pengadaan buku kurikulum nasional 2013 dilaksanakan melalui tiga tahapan, yaitu; tahap perencanaan, tahap pemilihan penyedia, dan tahap pelaksanaan kontrak. Kemudian, terdapat berbagai tantangan yang dihadapi, antara lain: adanya kekhawatiran gagal lelang, HPS yang ditetapkan dinilai terlalu kecil oleh para penyedia, penyedia yang terpusat di Pulau Jawa, dan lain-lain. Meskipun demikian, terdapat manfaat yang diperoleh dari adanya pelaksanaan konsolidasi pengadaan buku kurikulum nasional 2013 ini, yaitu: mengurangi biaya pembelian, mengurangi biaya manajemen pengadaan dan penawaran, dan mengurangi ketidakpatuhan para pemangku kepentingan.

ABSTRACT
Procurement of 2013 National Curriculum Book was carried out due to the change of policy of Education Unit Level Curriculum (KTSP) into the 2013 National Curriculum. Therefore, this research aims to describe the implementation process, challenges, and benefits from consolidating procurement of 2013 national curriculum book. The research is classified as descriptive research with utilizing qualitative methods. Based on research that has been done, it can be seen that the consolidation procurement of 2013 national curriculum book is carried out through three stages: planning stage, suppliers selection stage, and contract implementation stage. Then, there are various challenges the consolidating procurement faced, these include: fears of auction failure, the determined HPS is considered too be to small by the suppliers, suppliers that are centered on Java, and others. Nevertheless, there are benefits to be gained from the implementation consolidation procurement of 2013 national curriculum book, namely: reducing purchasing costs, reducing procurement and management costs, and reducing non-compliance of stakeholders."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi. Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamzah Asaddullah
"ABSTRAK
Hubungan industrial tidak dapat selalu berjalan harmonis dan dapat timbul konflik antar perusahaan dengan pekerja. Dalam Undang-undang No. 2 Tahun 2004 Tentang Penyeleseaian Perselisihan Hubungan Industrial telah menyantumkan tata cara penyelesaian perselisihan hubungan industrial. Dinas Tenaga Kerja Kota Depok sebagai lembaga pemerintah di wilayah Depok memiliki peranan untuk menyelesaikan perselisihan hubungan industrial di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran Pemerintah Kota Depok dalam upayanya untuk menyelesaikan perselisihan hubungan industrial di Kota Depok. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data primer diperoleh dengan wawancara mendalam dengan narasumber-narasumber mengetahui permasalahan Hasil penelitian menunjukkan peran Pemerintah Kota Depok dalam upayanya untuk menyelesaikan perselisihan hubungan industrial di Kota Depok. Mediasi dari Dinas Tenaga Kerja Kota Depok memenuhi peraturan perundang-undangan. Akan tetapi, dalam upayanya menyelesaikan perselisihan hubungan industrial di Kota Depok, masih terdapat kendala dalam penyelesaiannya, baik dari kekurangan pengawasan dan mediatornya.

ABSTRACT
Industrial relations cannot always be harmonious and there must always be conflicts between companies and workers. In Law No. 2 of 2004 concerning Industrial Relation Dispute Resolution has stated the procedures for resolving industrial relations disputes. The Depok City Manpower Office as a government agency in the Depok area has the role to resolve industrial relations disputes in the City of Depok. This study aims to analyze the role of the Depok City Government in its efforts to resolve industrial relations disputes in the City of Depok. The method of data retrieval in the thesis was carried out with a qualitative approach, namely by in-depth interviewing related speakers and knowing the problems related to the writers questions for the analysis of this thesis. The results showed the role of the Depok City Government in its efforts to resolve industrial relations disputes in the City of Depok. Mediation from the Depok City Manpower Office is very fulfilling the laws and regulations. However, in its efforts to resolve industrial relations disputes in the city of Depok, there are still obstacles in its resolution, both from lack of supervision and mediators."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Sahfitri
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai hasil penelitian yang dilakukan untuk menganalisis strategi peningkatan kepatuhan Wajib Pajak Restoran Non-Pengguna TOSKA di DKI Jakarta dan mengetahui kendala yang dihadapi pemerintah DKI Jakarta dalam upaya menerapkan strategi untuk meningkatan kepatuhan Wajib Pajak Restoran Non-Pengguna TOSKA di Kecamatan Koja. Di sini peneliti ingin melihat seperti apa cara Bapenda DKI Jakarta menyiasati kecamatan Koja yang Objek Pajaknya paling sedikit terdaftar dalam sistem online terintegrasi perpajakan daerah DKI Jakarta agar kepatuhan Wajib Pajaknya tetap terpantau meskipun tidak terdaftar dalam sistem online TOSKA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi lapangan dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi peningkatan kepatuhan wajib pajak restoran non-pengguna TOSKA oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dilakukan melalui upaya ekstensifikasi dan melalui upaya intensifikasi. Kendala yang dihadapi Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta yaitu kendala eksternal dan kendala internal. Kendala eksternal yang dihadapi ialah karakteristik dari Wajib Pajak yang berbeda dengan daerah-daerah di sekitarnya dan masih adanya kesulitan bertemu dengan pemilik usaha atau penanggung jawab dari restoran yang terdaftar sebagai Objek Pajak. Sementara kendala internal, yaitu kurangnya sumber daya manusia di Unit Pelayanan Pemungutan Pajak Daerah dan masalah keterbatasan dalam pemeriksaan.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the results of research conducted to analyze strategies to improve compliance of TOSKA Non-User Restaurant Taxpayers in DKI Jakarta and determine the obstacles faced by Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta in implementing strategies to improve compliance of TOSKA Non-User Restaurant Taxpayers in Koja District. Here, the researcher wants to see how Bapenda DKI Jakarta gets around the Koja district whose tax objects are at least registered in the DKI Jakarta regional integrated taxation online system so that taxpayer compliance is monitored even though it is not registered in the TOSKA online system. This research uses qualitative methods by collecting data through field studies and literature studies. The results showed that the strategy of improving tax compliance for non-TOSKA restaurant users by Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta was carried out through extensification and intensification. The obstacles faced by Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta are external and internal constraints. External constraints faced are the characteristics of taxpayers who are different from the surrounding areas and there are still difficulties in meeting with business owners or those in charge of restaurants that are registered as tax objects. While internal constraints are the lack of human resources in Unit Pelayanan Pemungutan Pajak Daerah and the constraints in the examination."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annaba Nadya Cahyani
"ABSTRAK
Aktivitas kepariwisataan dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan sekitar destinasi wisata, baik positif maupun negatif. Suatu lingkungan yang tidak terjaga karena aktivitas kepariwisataan dapat menimbulkan efek domino bagi kepariwisataan itu sendiri sehingga pembangunan kepariwisataan perlu memerhatikan lingkungan sebelum lingkungan kehilangan kemampuan dan daya tariknya sebagai destinasi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan pembangunan pariwisata di Kota Yogyakarta dengan menggunakan teori implementasi kebijakan publik dari Van Meter dan Van Horn. Metode post positivist digunakan dalam penelitian ini dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam implementasinya, pembangunan pariwisata di Kota Yogyakarta masih memiliki kendala dalam hal keterbatasan sumber daya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas. Aspek lainnya yang masih membutuhkan perhatian lebih dalam membangun pembangunan pariwisata di Kota Yogyakarta adalah lingkungan itu sendiri. Masih belum ada regulasi atau kebijakan untuk mengatur keberlanjutan lingkungan terutama terkait dengan konsumsi air dan manajemen limbah.

ABSTRACT
Tourism activites can affect the environment, either good effects or negative impacts. Unprotected environment may creates domino effect to the tourism activities itself so that the development of tourism must give more attention to the environment before the environment loses its power and attraction to become a tourism destination. This research aims to analyze the implementation of tourism development policy in Yogyakarta City by using Van Meter and Van Horns theory of policy implementation. The research method used in this study is post-positivist and the technique on collecting data is by conducting in depth interview, observation, and literature studies. Results of this study find that there is still limitation of human resources, both from their quality and quantity. Another aspect that needs more attention on tourism development in Yogyakarta is the environment itself where regulation or policy is needed in order to manage the sustainability of the environment, specifically in relation to water consumption and waste management."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyma Adynta Maulana
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemenuhan persyaratan tax holiday pada industri kayu lapis Indonesia berdasarkan PMK Nomor 150/PMK.010/2018 serta mengetahui bagaimana prospek dan tantangan yang dihadapi industri ini dalam pemenuhan persyaratan tax holiday tersebut. Melihat bahwa industri kayu lapis tidak termasuk dalam cakupan industri pionir berdasarkan PMK Nomor 150/PMK.010/2018, maka perlu dilakukan analisis mengenai kelayakan industri kayu lapis yang merupakan industri non pionir dalam kesempatannya memperoleh fasilitas tax holiday atas penanaman modal baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan dan studi lapangan serta wawancara mendalam dengan pihak-pihak yang ahli dan berkompeten dalam penerapan insentif pajak tax holiday serta industri kayu lapis. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian ini adalah berupa peninjauan pemenuhan persyaratan tax holiday oleh industri kayu lapis berdasarkan PMK Nomor 150/PMK.010/2018 serta prospek dan tantangan industri kayu lapis dalam pemenuhan persyaratan tax holiday tersebut.

ABSTRACT
This research aims to analyze the fulfillment of tax holiday requirements by the Indonesian plywood industry based on PMK No. 150/PMK.010/2018 and to understand the prospect as well as the challenges faced by the industry in fulfilling said requirements. Seeing that the plywood industry is not included in the pioneer industry scope according to PMK No. 150/PMK.010/2018, it is necessary to analyze its advisability as a non pioneer industry in its chance to attain the tax holiday incentive for new investments. This research uses qualitative approach, as well as the literary and field studies and in-depth interview technique in data collection. The method of analysis used is qualitative analysis method. The result of this research is a review of the fulfillment of tax holiday requirements by the Indonesian plywood industry based on PMK No. 150/PMK.010/2018 and the prospect and also the challenges faced by the industry in fulfilling said requirements."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>