Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Zainul Asrori
"Telah dilakukan pengamatan terhadap perubahan konduktivitas listrik akibat pemanasan pada Polianilin ( PANT ) yang diperoleh dari hasil polimerisasi Anilin dengan doping asam kuat H2SO4. HO, HCIO4 dan inisiator Amonium Peroksidisulfat. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa konduktivitas listrik PANT tergantung pada suhu dan lamanya pemanasan. Pada PANT dengan doping H2SO4 konduktivitas mulai turun drastis pada suhu 200 °C dan pada PAM dengan doping HCI konduktivitas listrik mulai turun pada suhu 120 °C. Sedangkan PANT yang diberi doping HCIO4 konduktivitas listriknya cukup stabil sampai suhu 150 °C. Penurunan konduktivitas listrik ini berkaitan dengan semakin meningkatnya fasa amoif pada PANT setelah dipanasakan. Analisis selanjutnya memperlihatkan korelasi yang konsisten antara turunnya konduktivitas listrik dengan meningkatnya fasa amoif dan lepasnya anion pada PAM yang bersangkutan."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Djamil
" ABSTRAK
Pada awalnya, sifat mampu bentuk (Formability) dikaitkan dengan keuletan material. Hal ini tidak selalu benar. Dari beberapa penelitian, ternyata sifat mampu bentuk dan proses tarik dalam (deep Drawability) tergantung pada perbandingan regangan plastik(R). Besarnya harga R dipengaruhi oleh jenis material pelat.
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian untuk mendapatkan faktor R, dengan melakukan uji tarik untuk setiap sudut orientasi yaitu 0°. 45°, 90º.Menentukan sudut orientasi dengan jalan malakukan metallography, jika diketahui arah pengerolan material, maka yang searah pengerolan sama dengan sudut orientasi 0°, sehingga sudut orientasi 45° dan 90°dapat diketahui. Dalam uji tarik tersebut juga untuk menentukan sifat-sifat mekanis material. Untuk mendapatkan nilai LDR, dilakukan dengan memvariasikan diameter bakalan pada tekanan bakalan yang konstan sehingga akan didapat diameter bakalan maksimum yang dapat di deep drawing tanpa terjadi keriput atau robek/pecah. Diagram Batas pembentukan (Limit Forming Diagram = LED) dibuat untuk menunjukkan berhasil atau gagalnya pembentukan pelat, pengujian dilakukan dengan membuat lingkaran - lingkaran pada pelat, lalu dideformasi hingga lingkaran tersebut berubah menjadi ellips, sehingga didapat regangan major dan minor. Kemudian regangan tersebut dipetakan pada salib sumbu yang menyatakan regangan major dan regangan minor. Untuk mengetahui distribusi ketebalan. kekerasan mikro dan struktur mikro, pengujiannya dilakukan pada dasar kup, belokan kup dan dinding kup.
Dari serangkaian pengujian-pengujian diatas diharapkan dapat diketahui sifat drawability dan material.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Bumowarso
"ABSTRAK
Tembaga murni merupakan bahan yang umum digunakan dalam pembuatan kawat penghantar untuk konduktor instalasi listrik. Pada proses pembuatan kawat tembaga yaitu pada saat penarikan (drawing), sering dijumpai adanya kawat putus. Kawat yang putus itu biasanya disambung kembali dengan metode las.
Proses penyambungan kawat digunakan dengan tiga proses las yaitu :
1. Las tekan dingin.
2. Las tekan panas.
3. Las tekan panas dengan penuaan/anil sesaat.
Dari ketiga proses penyambungan untuk memperbaiki struktur dan menghilangkan tegangan sisa akibat proses pengelasan dilakukan proses anil. Proses dilaksanakan dalam suhu 200°C, 250°C, 300°C, 350°C dan 400°C dengan waktu anil 60 menit. Selanjutnya untuk membuktikan keandalan sambungan diuji dengan SPLN dan dibantu dengan pengujian metalografis.
Pengujian sambungan kawat dimaksudkan untuk mendapatkan penyimpangan yang terjadi pada sifat elektris maupun sifat mekanis dan mempelajari perubahan struktur mikro sesudah dan sebelum diadakan proses anil.
Dari hasil pengamatan dan pengujian sambungan kawat dapat memberi gambaran bahwa sebagian besar dari sambungan kawat tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan SPLN.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Zaenab
"Extended Elastic Impedance method is one of the methods in reservoir characterization, which is used to identify lithology and fluids content. This method is an extension of Elastic Impedance method by changing Sin²θ in Zoeppritz equation with tan χ to get scaled reflectivity equation. χ is angle range between -90° up to 90°. By using proper angle (χ), we can calculate the reflectivity that associates with the log parameter (Gamma Ray, Porosity, Lamda-Rho and Mhu-Rho). To proceeds this scheme we need to derive gradient and intercept from AVO analysis, which is used in Zoeppritz equation to calculate reflectivity volume. The proper angle (χ), which is derived from Whitcombe equation, is 30° for Gamma Ray. While the proper angle (χ) for porosity, mhu-rho, and lambda-rho is 60°, -90° and 15° respectively.
The result of mhu-rho and lamda-rho inversion in the target area contain of sandstone and oil in the time depth range of 1545 ? 1573 ms for horizon 1 and horizon 2. Based on seismic inversion, lamda-rho and mhu-rho crossplot analysis we can see that the distribution of reservoir in target area has lamda-rho value between 9050 ? 9300 m/s*g/cc or 25 ? 37 GPa*g/cc and mhu-rho value between 7500 ? 11200 m/s*g/cc or 25 ? 35 GPa*g/cc."
Depok: Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T 26241
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Eryoko H
"Tujuan utama dari penulisan ini adalah membahas beberapa buah integral yang melibatkan fungsi Bessel Jenis I, yaitu : integral berhingga meliputi integral yang didapat dari rumus pengulangan, integral pertama Sonine, integral dari fungsi Bessel berorde genap dengan argumen 2zcosx dan 2zsinx; integral tak berhingga meliputi integral yang diselidiki oleh Hankel dan integral Eksponensial I dan II Weber.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wangsa Jaya
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang Pencurian Kendaraan Bermotor di Kota Bekasi Jawa
Barat pada tahun 2010. Kriminalitas terjadi di semua tempat yang mempunyai
karakteristik tertentu.. Pencurian Kendaran bermotor merupakan kriminalitas yang
tinggi tingkat kejadiannya tetapi dengan tingkat penyelesainnya rendah. Para pelaku
cenderung melakukan aksi jahat mereka pada tempat yang mempunyai target
potensial serta memudahkan untuk melarikan diri.
Variabel yang digunakan pada penelitan ini adalah Jumlah Penduduk, Kepadatan
Penduduk, Jumlah Kepemilikan Kendaraan Bermotor, Jumlah Tenaga Keamanan
Terlatih, Kerapatan Jalan, Jumlah Pos Kemananan, Rasio Polisi terhadap Jumlah
Penduduk, Rasio Polisi terhadap Luas Wilayah dan Jumlah Pencurian Kendaraan
Bermotor. Metode analisa yang digunakan adalah analisa spatial berupa overlay peta
dan analisa statistik.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa wilayah tempat kejadian pencurian kendaraan
bermotor memiliki kecenderungan, semakin tinggi Jumlah Penduduk, Kepadatan
Penduduk, Kepemilikan Kendaraan Bermotor, dan Kerapatan Jalan maka semakin
banyak kendaraan bermotor yang dicuri. Semakin tinggi Jumlah keamanan terlatih,
pos keamanan, rasio polisi dan kepadatan polisi maka semakin sedikit kendaran
bermotor yang dicuri. Berdasarkan analisa statistik dapat ditunjukkan bahwa
kepemilikan kendaraan bermotor merupakan faktor yang paling menentukan
pencurian kendaraan bermotor, diikuti oleh kerapatan jalan.

Abstract
This thesis is discussing the motor vehicle theft in Bekasi, West Java in 2010.
Criminality happens in places with certain characteristics. Motor vehicle theft is a
crime with high incidence rate, but the investigation completion is low. The
perpetrator usually picks the place with potential targets and easy access to escape.
The variables used in this research are population, population density, total motor
vehicle ownership, total trained security personnel, road density, total security post,
police personnel to population ratio, police personnel to area ratio, and total motor
vehicle theft. The method analysis is spatial analysis in form of map overlay and
statistics analysis.
The result of this research claimed that crime scene of motor vehicle theft have some
propensities, the higher the population, population density, total motor vehicle
ownership, and road density the higher the number of motor vehicle stolen. The
higher the total trained security personnel, total security post, police personnel to
population ratio the lower the number motor vehicle stolen. Based on statistics
analysis, it is showed that total motor vehicle ownership is the most determining
factor of motor vehicle theft, followed by road density factor."
Universitas Indonesia, 2012
T30164
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Trifena
"ABSTRAK
Obat herbal diklaim sangat bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan dan estetik walaupun belum didukung dengan bukti ilmiah, salah satunya adalah manfaat sebagai antioksidan. Antioksidan secara oral dan topikal disebut sebagai salah satu terapi penuaan kulit, salah satu yang memiliki aktivitasnya adalah kulit manggis dan pegagan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis uji in vitro dan uji in vivo ekstrak kombinasi kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dan herba pegagan (Centella asiatica L.) sebagai krim antioksidan. Aktivitas antioksidan ekstrak diuji secara in vitro dengan metode DPPH. Sebelum uji in vivo dilakukan pembuatan krim dan uji stabilitasnya, yaitu sediaan krim uji berisi 5% ekstrak kombinasi kulit manggis dan herba pegagan dan sediaan krim kontrol berisi 5% ekstrak tunggal kulit manggis. Secara in vivo terhadap wanita usia 30-40 tahun dilakukan uji keamanan yaitu Repeated Opened Patch Test (ROPT) dan Single Closed Patch Test (SCPT) serta uji manfaat dengan menggunakan alat Corneometer, Cutometer dan Mexameter untuk melihat parameter kelembaban, elastisitas dan tingkat kecerahan kulit. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan ektrak kombinasi kulit manggis dan herba pegagan secara uji in vitro memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi, dan secara in vivo menunjukkan manfaat namun secara statistik tidak berbeda makna (P>0.05).

Abstract
Herbal based products have been widely used for the health as well as the esthetics purposes even though not all the benefits are scientifically supported, one of them is the antioxidant. The oral and topical antioxidants have been recently been used as antiaging therapy, among them are the mangosteen pericarp and the gotukola. The objective of the present study is to investigate the in vitro and in vivo efficacy of the combined extracts of mangosteen pericarp and the gotukola. The in vitro antioxidant efficacy has been done using the DPPH method. The cream containing the combined extracts respectively were applied to the test group while the cream containing the mangosteen extract were applied to the control group . The in vivo efficacy tests of ROPT and SCPT were conducted on the women volunteers using the Corneometer, Cutometer and Mexameter to evaluate the skin moisture content, elasticity and the brightness. The in vitro results shows that the combined extracts posseses high antioxidant activity while the in vivo results do not show significant difference compared to the single extract (P>0.05)."
Universitas Indonesia, 2012
T30169
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Putrie Lestari
"ABSTRAK
Penyakit campak merupakan penyakit menular dan sangat berbahaya. Oleh karena
itu, perlu dilakukan suatu upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit ini.
Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi penyebaran penyakit ini adalah
vaksinasi campak. Strategi vaksinasi dibedakan menjadi dua, yaitu strategi constant
vaccination dan strategi pulse vaccination. Tesis ini membahas pengaruh strategi
pulse vaccination terhadap pencegahan penyebaran penyakit campak dengan
menggunakan model epidemik SIR (Susceptible, Infectious, Recovered).
Berdasarkan pembentukan model tersebut, diperoleh suatu nilai ambang batas
epidemik yang digunakan sebagai batasan untuk analisis selanjutnya. Analisa sistem
dinamik pada model dengan menentukan solusi periodik bebas infeksi, yang
menggunakan pemetaan stroboskopik dan titik tetap. Selain itu, ditentukan kestabilan
dari solusi periodik bebas infeksi dengan menggunakan metode linierisasi dan teori
Floquet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kestabilan solusi periodik bebas
infeksi bergantung pada pengambilan nilai dari periode pulse vaccination (T) yang
kestabilannya bersifat lokal. Berdasarkan kriteria kestabilan tersebut diperoleh bahwa
strategi pulse vaccination akan berhasil mencegah terjadinya penyebaran penyakit
campak jika nilai dari T < Tmax . Untuk mendukung pembahasan teori di dalam
penelitian ini, dilakukan simulasi dengan menggunakan software Matlab.

Abstract
Measles is a highly infectious and dangerous disease. Therefore, there should be an
attempt to prevent the spread of this disease. One effective way to tackle the spread
of this disease is measles vaccination. Vaccination strategies can be divide into two,
that are constant vaccination and pulse vaccination. In this thesis, it is discussed the
influence of pulse vaccination strategy against measles prevention of the spread of
disease by using the SIR (Susceptible, Infectious, Recovered) epidemic model. Based
on the model building, it is obtained an epidemic threshold values that are used as
constraints for further analysis. Analysis of dynamical systems on the model by
determining the infection-free periodic solution by using a stroboscopic map and
fixed point. Furthermore, we determine the stability of infection-free periodic
solution by using the linearization method and Floquet theory. The results of this
study showed that the stability of infection-free periodic solution depends on the
uptake values of pulse vaccination period (T) which is local stability. Based on the
stability criteria is obtained that the pulse vaccination strategy will successfully
prevent the spread of measles disease if the value of T < Tmax. To support the
discussion of the theory in this study, we perform simulations using the software
Matlab."
Universitas Indonesia, 2012
T30171
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Murtiningrum
"Misalkan 𝐺𝐺(𝑝𝑝, 𝑞𝑞) adalah sebuah graf dengan 𝑝𝑝 = |𝑉𝑉(𝐺𝐺) | dan 𝑞𝑞 = |𝐸𝐸(𝐺𝐺) | masing-masing adalah banyaknya simpul dan busur dari 𝐺𝐺. Pelabelan total (a, d)-busur anti ajaib ((a, d)-PTBAA) dari sebuah graf 𝐺𝐺(𝑝𝑝, 𝑞𝑞) adalah sebuah pemetaan satu-satu f dari 𝑉𝑉(𝐺𝐺) ∪ 𝐸𝐸(𝐺𝐺) ke himpunan {1, 2,?, 𝑝𝑝 + 𝑞𝑞} sedemikian hingga himpunan bobot busur { 𝑓𝑓(𝑢𝑢) + 𝑓𝑓(𝑢𝑢𝑢𝑢) + 𝑓𝑓(𝑣𝑣) ∶ 𝑢𝑢𝑢𝑢 ∈ 𝐸𝐸(𝐺𝐺)} sama dengan {𝑎𝑎, 𝑎𝑎 + 𝑑𝑑, 𝑎𝑎 + 2𝑑𝑑,?, 𝑎𝑎 + (𝑞𝑞 − 1)𝑑𝑑 } untuk suatu bilangan bulat a > 0 dan d ≥ 0. Jika 𝑓𝑓(𝑉𝑉) = {1, 2,?, 𝑝𝑝} maka pelabelan f disebut pelabelan total super (a, d)-busur anti ajaib ((a, d)-PTSBAA), dan jika d = 0 maka pelabelan f disebut juga pelabelan total busur ajaib (PTBA). Pada tesis ini dibangun suatu konstruksi (a, d)-PTBAA pada gabungan m graf korona 𝐶𝐶𝑛𝑛 ⊚ 𝑃𝑃2 isomorfik untuk 𝑑𝑑 = 0 dan 𝑑𝑑 = 2, dan gabungan m graf prisma 𝐶𝐶𝑛𝑛 × 𝑃𝑃2 isomorfik untuk 𝑑𝑑 = 0, 𝑑𝑑 = 1 dan 𝑑𝑑 = 2.

Let 𝐺𝐺(𝑝𝑝, 𝑞𝑞) is a graph with 𝑝𝑝 = |𝑉𝑉(𝐺𝐺) | and 𝑞𝑞 = |𝐸𝐸(𝐺𝐺) | be respectively the number of vertices and the number of edges of 𝐺𝐺. An (a, d)-edge antimagic total labeling ((a, d)-EAT labeling) of a 𝐺𝐺(𝑝𝑝, 𝑞𝑞) graph is defined as a one-to-one mapping f from 𝑉𝑉(𝐺𝐺) ∪ 𝐸𝐸(𝐺𝐺) onto the set {1, 2,?, 𝑝𝑝 + 𝑞𝑞}, so that the set of weight { 𝑓𝑓(𝑢𝑢) + 𝑓𝑓(𝑢𝑢𝑢𝑢) + 𝑓𝑓(𝑣𝑣) ∶ 𝑢𝑢𝑢𝑢 ∈ 𝐸𝐸(𝐺𝐺)} is equal to {𝑎𝑎, 𝑎𝑎 + 𝑑𝑑, 𝑎𝑎 + 2𝑑𝑑, ?,𝑎𝑎+𝑞𝑞−1𝑑𝑑 for two integer a > 0 and d ≥ 0. If 𝑓𝑓𝑉𝑉=1, 2, ?, 𝑝𝑝 then f labeling is called super (a, d)-edge antimagic total labeling (super (a, d)-EAT labeling) and when d = 0 then f labeling is called edge magic total labeling (EMT labeling). In this thesis was constructed (a, d)-EAT labeling on union of isomorphic corona 𝐶𝐶𝑛𝑛 ⊚ 𝑃𝑃2 graphs for 𝑑𝑑 = 0 and 𝑑𝑑 = 2, and union of isomorphic prisms 𝐶𝐶𝑛𝑛 × 𝑃𝑃2 graphs for 𝑑𝑑 = 0, 𝑑𝑑 = 1 and 𝑑𝑑 = 2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T30062
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khairinal
"Kurkumin adalah senyawa biokatif yang diisolasi dari Curcuma xanthorrhiza telah diketahui mempunyai efek anti-kanker payudara. Perkembangan sel tumor payudara mempunyai hubungan yang erat dengan respon imun yang dimediasi oleh sel limfosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kurkumin terhadap respon imun pada sel limfosit dari limpa mencit C3H bertumor payudara secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sel limfosit diisolasi dari limpa mencit C3H bertumor payudara setelah 2 minggu transplantasi tumor, kemudian diberi perlakuan kurkumin dan dikultur dalam inkubator pada 37 oC dan CO2 5%. Pada penelitian ini perlakuan dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu perlakuan P1 dengan dosis kurkumin 5 ppm, perlakuan P2 dengan dosis kurkumin 25 ppm, perlakuan P3 dengan dosis kurkumin 50 ppm, dan perlakuan K tanpa perlakuan kurkumin sebagai kontrol. Respon imun ditentukan berdasarkan proliferasi sel limfosit melalui pengamatan dan penghitungan jumlah sel limfosit selama lima hari yakni hari ke 1, 2, 3, 4, dan 5. Penghitungan jumlah sel limfosit dilakukan dengan metode haemositometer dibawah mikroskop fase kontras. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan sel limfosit dengan kurkumin sampai hari ke 5 menyebabkan penekanan/supresi pada sel limfosit sebesar: perlakuan kurkumin 5 ppm 52%, perlakuan kurkumin 25 ppm 55%, dan perlakuan kurkumin 50 ppm 41%. Hasil analisis statistik dengan uji ANOVA satu arah dan uji Post Hoc Duncan menunjukkan tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah sel limfosit dengan perlakuan dosis kurkumin yang berbeda (5,25, dan 50 ppm).

Curcumin is a bioactive compound isolated from Curcuma xanthorrhiza having biological activities as anti-breast cancer. The development of tumor cell has a strong relationship with cellular immune response mediated by lymphocyte cell. The aim of this study was to find out the effects of curcumin on proliferation of lymphocyte cells from the spleen of breast cancer C3H mice in vitro. This research applied experimental method by using lymphocyte cell isolated from the spleen of breast cancer C3H mice after two weeks of mammary tumor transplantation. Lymphocyte cells were treated with curcumin then cultured in incubator at 37 oC, 5% CO2 . The treatments divided into 4 groups: P1 was group treated with 5 ppm of curcumin, P2 was group treated with 25 ppm of curcumin, P3 was group treated with 50 ppm of curcumin and K group without curcumin treatment as a negative control. Immune response was determined based on cell proliferation through lymphocyte cell amount counting at day-1, day-2, day-3,day- 4, and day-5. The amount of lymphocyte cells were counted using haemocytometer methode under contrast phase microscope. The result of this study indicated that curcumin treatment suppressed the proliferation of lymphocyte cell: 52% of lymphocyte supression for treatment with 5 ppm of curcumin, 55% of lymphocyte supression for treatment with 25 ppm of curcumin, 41% of lymphocyte supression for treatment with 50 ppm of curcumin. one way-ANOVA and Post Hoc Duncan test showed that there were not significant differentiation against lymphocyte cell amount with the variety of doses of curcumin (5, 25, 50 ppm)."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30068
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>