Berita

Berita

THE ROLE OF ACADEMIC LIBRARIES IN THE SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDG’S)
Diunggah pada: 05-07-2022

Program SDGs diluncurkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 25 September 2015. Para pemimpin dunia secara resmi mengesahkan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) sebagai kesepakatan pembangunan global. Mengusung tema "Mengubah Dunia Kita: Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan", SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target merupakan rencana aksi global untuk 15 tahun ke depan (berlaku sejak 2016 hingga 2030), guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berlaku bagi semua negara (universal), sehingga seluruh negara tanpa kecuali negara maju memiliki kewajiban moral untuk mencapai Tujuan dan Target SDGs.

 

Komitmen UI dalam implementasi SDGs diakui lembaga pemeringkatan perguruan tinggi internasional, seperti Times Higher Education (THE) dan UI GreenMetric sebagai World University Rankings. Bahkan, UI berhasil meningkatkan peringkatnya dari 85 pada 2021 menjadi 18 versi THE pada 2022. Peningkatan ini tidak lepas dari peran perpustakaan sebagai penyedia literatur serta media publikasi.

 Sambutan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI

Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, perguruan tinggi merupakan sektor penting yang memiliki dampak besar dalam program SDGs. Sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, UI berupaya mengembangkan diri untuk mencapai SDGs, salah satunya melalui peningkatan pelayanan perpustakaan. “Kegiatan ini merupakan komitmen UI terhadap SDGs yang diharapkan dapat membuka wawasan dan menjadi sumber peluang bagi semua stakeholder serta menjadi inspirasi bagi pustakawan dan penyedia informasi di Indonesia,” kata Prof. Haris dalam webinar “The Role of Academic Libraries in the Sustainable Development Goals” yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Universitas Indonesia, pada Rabu, 22 Juni 2022.

 

Untuk mencapai SDGs, peran utama perguruan tinggi adalah meningkatkan keasrian lingkungan universitas, menggabungkan keahlian staf dan mahasiswa, serta mengaplikasi pengetahuan secara nyata. Perpustakaan UI mendukung upaya tersebut dengan mempromosikan literasi informasi, menyediakan akses terhadap informasi, memajukan inklusi digital, melestarikan dan menyediakan akses terhadap budaya dan warisan dunia, serta berfungsi sebagai pusat penelitian.

Sambutan Kepala UPT Perpustakaan UI

Kepala Perpustakaan Universitas Indonesia, Mariyah, S.Sos., M.Hum., menyampaikan dalam sambutannya bahwa Perpustakaan UI mengangkat tema ini dalam rangka menambah pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana peran perguruan tinggi dan perpustakaan di beberapa negara khususnya di kawasan Asia Tenggara dalam berkontribusi terhadap SDGs. Selain itu juga kegiatan dan program apa saja yang telah dilakukan untuk mencapai SDGs.

Narasumber

Pada webinar kali ini Perpustakaan UI menghadirkan empat orang narasumber yang kompeten, yaitu Dr. Nor Edzan Bt. Che Nasir (Persatuan Pustakawan Malaysia), Dr. Chiranthi Wijesundara (Pustakawan University of Colombo, Sri Lanka), Vishnu Juwono, S.E., M.I.A., Ph.D. (Kepala Biro Transformasi, Manajemen Risiko, dan Monitoring Evaluasi Universitas Indonesia) dan Dita Garnita, S.K.M. (Pustakawan Universitas Indonesia).

  

Menurut Pustakawan UI, Dita Garnita, S.K.M., dalam mencapai SDGs, Perpustakaan UI memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata melalui penyediaan sarana yang mudah diakses. Saat ini, 70% koleksi Perpustakaan Ul tersedia dalam format digital dan dapat diakses melalui situs UI Library (lib.ui.ac.id) dan Remote Access (remote-lib.ui.ac.id). Pada masa pandemi, Perpustakaan Ul tetap mengadakan pelatihan literasi informasi secara virtual bagi dosen, mahasiswa, pustakawan, dan umum agar pengetahuan dan keterampilan para akademisi meningkat.

 

“Perpustakan UI juga mendukung tujuan SDGs dalam memperbarui dan merencanakan kota dan manusia berkelanjutan. Bangunan Perpustakaan UI memiliki konsep berkelanjutan dan ramah lingkungan karena menggunakan pencahayaan alami. Praktek ini mengurangi konsumsi energi dan mendukung efisiensi energi. Meski begitu, hal ini menjadi tantangan bagi Perpustakaan UI untuk menyediakan fasilitas yang dapat diakses kapan saja oleh siapa saja serta mengedepankan efisiensi ruang dan energi,” kata Kepala Biro Transformasi, Manajemen Risiko, dan Monitoring Evaluasi, Vishnu Juwono, S.E., M.I.A., Ph.D.

 

Terkait peran perpustakaan dalam membantu universitas untuk mencapai SDGs, universitas di Malaysia juga menerapkan hal ini. Ketua Persatuan Pustakawan Malaysia, Dr. Nor Edzan Bt. Che Natsir, menyampaikan, PBB menyatakan kepada The International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA)—badan internasional yang menaungi pelayanan perpustakaan—bahwa perpustakaan memiliki peran dalam beberapa tujuan SDGs, antara lain peningkatan kualitas edukasi pada tujuan ke-4; perdamaian, keadilan, dan institusi yang tangguh pada tujuan ke-16; serta kemitraan untuk mencapai tujuan ke-17. Dengan ini, perpustakaan dapat mendorong tercapainya agenda PBB tahun 2030.

 

“Perpustakaan dapat memetakan kegiatan yang berhubungan dengan SDGs dan memastikan adanya pelaporan kolektif terkait SDGs. Perpustakaan juga harus memastikan aktivitas yang terkait SDGs masuk ke Library Map of the World oleh IFLA. Aktif dalam SDGs berarti memberikan pustakawan visibilitas bahwa perpustakaan melakukan sesuatu dalam ranah regional, nasional, bahkan internasional,” kata Dr. Nor mengakhiri paparannya.

 

Perpustakaan akademik merupakan komponen yang esensial dan krusial dalam proses belajar mengajar. Perpustakaan berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan sarana-prasarana serta mengadakan program yang menjangkau masyarakat. Perpustakaan juga berandil dalam mengenalkan teknologi inovatif, mengembangkan konsep “perpustakaan pintar (smart library)”, serta meningkatkan dan mendorong proses penelitian. Penyediaan fasilitas untuk kegiatan belajar-mengajar, pembentukan diskusi interaktif, keterlibatan dalam kegiatan masyarakat, serta komunikasi terkait SDGs juga menjadi peran yang dijalankan perpustakaan akademik.

 

“Perpustakaan akademik di berbagai wilayah secara tersirat telah mengadopsi SDGs dengan kualitas dan kuantitas yang berbeda. Namun, perpustakaan sebaiknya memiliki rencana yang jelas terkait tujuan SDGs yang ingin dicapai dari aktivitas mereka. Perpustakaan akademik perlu menginvestigasi rencana strategis institusionalnya untuk mengidentifikasi tujuan. Mencapai SDGs tidaklah praktis karena situasi sosial-ekonomi di berbagai negara berbeda. Akan tetapi, kita dapat memulai dari awal dan mengembangkannya lebih lanjut,” kata Senior Assistant Librarian at the Main Library, University of Colombo, Sri Lanka, Dr. Chiranthi Wijesundara.

Webinar yang dimoderatori oleh Ibu Moethia Anggraeni (Pustakawan UI) ini dihadiri oleh lebih dari 450 peserta yang terbagi dalam Zoom Meeting dan Live Streaming YouTube.

Foto Bersama

*****

 

Mariyah, S.Sos., M.Hum.

Kepala UPT Perpustakaan UI

Media Contact: Moethia Anggraeni, S.Hum

(Media Relations Perpustakaan UI, pro.lib@ui.ac.id ; @ui_library; 0821-1389-3177)