Berita

Berita

SALAMI SLICING IN PUBLICATION TO SUPPORT RESEARCH’S ETHICS
Diunggah pada: 21-10-2022

Salami slicing atau publikasi salami merupakan kegiatan membagi penelitian menjadi beberapa publikasi penelitian. Salami slicing biasanya digunakan untuk menambah jumlah publikasi penelitian sehingga berdampak pada percepatan sitasi. Perguruan tinggi atau perguruan tinggi memiliki peran besar dalam melakukan penelitian, baik yang diterbitkan dalam repositori internal maupun diterbitkan dalam bentuk lain, seperti buku, jurnal, dan lain-lain. Banyaknya penelitian akan meningkatkan peringkat universitas, baik dalam skala lokal maupun internasional. Penelitian juga berkontribusi untuk mencapai tujuan SDGs di poin 4, pendidikan berkualitas. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang etika pemotongan salami, serta menggali lebih dalam tentang peran berbagai pemangku kepentingan dalam lingkup pemotongan salami, Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) dengan bangga menyelenggarakan Webinar Internasional #3: Salami Slicing in Publication to Support Research’s Ethics. Webinar ini diselenggarakan secara daring pada Rabu, 12 Oktober 2022.

Opening Remarks from Vice Rector of Academic and Student Affairs 

Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, dalam kasus Salami Slicing, seringkali penelitian-penelitian ini diterbitkan dalam ruang lingkup yang sama, misalnya hipotesis, populasi, dan metode.  Data uji klinis dan data epidemiologi tidak dapat dipublikasikan secara bersamaan. Ini akan menjawab pertanyaan yang berbeda sehingga kesimpulan yang berbeda dapat ditarik. Salami slicing biasanya digunakan untuk menambah jumlah publikasi penelitian sehingga berdampak pada percepatan sitasi. Namun, ini bukan tindakan yang dapat diterima karena 'irisan' yang sama tidak boleh dipublikasikan lebih dari sekali.

Opening Remarks from Head of UI Library

Kepala Perpustakaan Universitas Indonesia, Mariyah, S.Sos., M.Hum., menyampaikan dalam sambutannya bahwa Perpustakaan UI mengangkat tema ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang etika mengiris salami. Juga menggali lebih jauh tentang peran berbagai pemangku kepentingan, seperti akademisi/peneliti, penerbit, dan pustakawan dalam ruang lingkup salami slicing. Oleh karena itu, kami berharap pustakawan dapat aktif berkolaborasi dalam penelitian.

Webinar Speakers

Pada webinar kali ini Perpustakaan UI menghadirkan tiga orang narasumber yang kompeten, yaitu Prof. Dr. Abrizah Binti Abdullah (Professor in Department of Library Science & Information, Faculty of Arts and Social Sciences, Universiti Malaya, Malaysia), Rahmi, Ph.D. (Assistant Professor in Department Library and Information Science, FIB Universitas Indonesia, Indonesia), dan Ximena Alvira, MD, PhD (Senior Clinical and Research Specialist, Elsevier Health, Spain).

“Penulis tidak boleh mengiris satu artikel menjadi beberapa artikel yang sangat mirip, untuk mendapatkan daftar publikasi yang lebih panjang; Perilaku yang tidak dapat diterima jika hipotesis, populasi, dan metodenya sama dan/atau jika setidaknya satu metode penelitiannya sama. itu dianggap sebagai praktik publikasi yang buruk,” kata Prof. Dr. Abrizah Binti Abdullah, Professor in Department of Library Science & Information, Faculty of Arts and Social Sciences, Universiti Malaya, Malaysia.

Hal ini didukung oleh pemaparan yang disampaikan oleh Ibu Rahmi, Assistant Professor in Department Library and Information Science, FIB Universitas Indonesia, Indonesia, yang menyampaikan bahwa memisahkan penelitian menjadi makalah yang lebih kecil dianggap sebagai praktik yang buruk karena pembaca mungkin tidak memahami pentingnya karya jika hasilnya dipublikasikan di beberapa makalah. Pembaca juga yang hanya mengakses salah satu makalah yang dapat menyebabkan salah menafsirkan temuan. Ibu Rahmi juga memberikan tips, jika kita ingin memiliki satu studi hebat, kirimkan dalam bentuk terbaik dan terlengkapnya ke jurnal yang paling tepat. Jangan terbitkan secara mencicil, jangan terbitkan dalam varian, jangan terbitkan lebih dari sekali.

Pemaparan terakhir ditutup oleh materi yang disampaikan oleh Ximena Alvira, MD, PhD (Senior Clinical and Research Specialist, Elsevier Health, Spain). Ximena memberikan tips bagaimana menghindari segala bentuk pelanggaran penelitian. Peneliti harus bertindak secara sadar dan memahami bahwa ketidaktahuan hukum bukanlah sebuah alasan. Peneliti harus mempraktikkan kebiasaan baik, mendapatkan mengetahuan dengan teliti dan cermat, dan dapat mengikuti berbagai pelatihan penelitian.

Webinar Participants

Webinar yang dimoderatori oleh M. Hanif Inamullah, S.Hum., M.Si. (Lecturer at FIB, Universitas Indonesia) ini dihadiri oleh lebih dari 350 peserta yang terbagi dalam Zoom Meeting dan Live Streaming YouTube.

 

 

*****

 

Mariyah, S.Sos., M.Hum.

Kepala UPT Perpustakaan UI

Media Contact: Moethia Anggraeni, S.Hum

(Media Relations Perpustakaan UI, pro.lib@ui.ac.id ; @ui_library; 0821-1389-3177)