Berita

Berita

ENHANCING LEARNING EXPERIENCES AND OUTCOME THROUGH CHATGPT (INNOVATION ON LIBRARY SERVICES)
Diunggah pada: 15-03-2023

Saat ini perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sangat dimanfaatkan di bidang perpustakaan. AI dapat dimanfaatkan untuk mengetahui kebutuhan pemustaka, sehingga perpustakaan dapat menyediakan layanan sesuai kebutuhan pemustaka. Misalnya ChatGPT, yaitu robot berbasis AI yang mampu memberikan jawaban terhadap pertanyaan pengguna (pemustaka). Adanya ChatGPT ternyata mampu menjawab kebutuhan pemustaka. Lantas, apakah peran pustakawan akan hilang dan tergantikan dengan adanya ChatGPT? Untuk menjawab hal tersebut, UPT Perpustakaan UI menyelenggarakan Webinar Nasional #1 dalam rangkaian kegiatan The Crystal of Knowledge Festival 2023, dengan judul: Enhancing Learning Experiences and Outcome through ChatGPT (Innovation on Library Services). Webinar ini diselenggarakan secara daring pada Rabu, 8 Maret 2023.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc. menyampaikan dalam sambutannya, bahwa pesatnya perkembangan teknologi, memberikan tantangan bagi para praktisi pendidikan untuk memanfaatkannya dalam mengembangkan media pembelajaran. Universitas Indonesia berkomitmen penuh mendukung pengembangan media dan layanan berbasis teknologi informasi untuk mendukung pembelajaran, demi tercapainya universitas bertaraf internasional.

Selanjutnya, Kepala UPT Perpustakaan UI Ibu Mariyah, S.Sos., M.Hum menyampaikan bahwa layanan perpustakaan sangat ditentukan oleh peran pustakawan. Jadi pustakawan harus memiliki kompetensi dan mampu beradaptasi dengan teknologi informasi agar dapat melayani pemustaka dengan prima. Kompetensi pustakawan juga harus ditingkatkan seiring berjalannya waktu, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal, sehingga diharapkan mampu beradaptasi dengan perubahan dan munculnya ChatGPT. Di samping itu, jika pustakawan kompeten tentu akan berdampak pada citra perpustakaan.

Webinar kali ini menghadirkan tiga orang narasumber yang kompeten, yaitu Prof. Dr. Ir. Yandra Arkeman, M.Eng. (Profesor dan Peneliti di BRAIN, IPB University), Dr. Fuad Gani, S.S., M.A. (Dosen Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi, FIB UI) dan Sony Pawoko, S.Sos., M.T.I. (Pustakawan Universitas Indonesia).

 

Prof. Yandra Arkeman memulai sesi pemaparan dengan memberikan penjelasan umum mengenai ChatGPT atau Chat Generative Pre-trained Transformer. Menurut Prof. Yandra, ChatGPT memiliki beberapa kelebihan, yaitu memiliki skala pengetahuan yang luas, kemampuan beradaptasi, konsistensi, dan selalu dapat diakses 24/7. Bahkan, ChatGPT memiliki gaya bahasa yang sopan, dapat digunakan dengan berbagai bahasa sampai dengan bahasa informal. Namun di sisi lain, ChatGPT tentu memiliki kekurangan, seperti terkadang dapat memberikan jawaban yang tidak akurat atau tidak relevan, tidak dapat memahami konteks secara menyeluruh, tidak dapat menunjukkan empati atau kepekaan sosial yang sama seperti manusia, dan tidak dapat memproses informasi yang kompleks atau abstrak dengan sama baiknya seperti manusia.

 

Sesi pemaparan kemudian dilanjutkan oleh Bapak Fuad Gani yang memberikan penjelasan dari sudut akademis. Menurut Pak Fuad, ChatGPT dalam pendidikan tinggi memiliki potensi untuk menawarkan berbagai manfaat, termasuk peningkatan keterlibatan mahasiswa dalam perkuliahan, kolaborasi, dan keluasan aksesibilitas sumber pembelajaran. Akan tetapi alat ini juga melahirkan berbagai tantangan dan kekhawatiran, terutama terkait dengan kejujuran, integritas akademik dan plagiarisme.

 

Bapak Sony Pawoko menutup sesi pemaparan dengan memberikan materi mengenai pemanfaatan ChatGPT untuk pustakawan. Bahwa ChatGPT ini bukan merupakan ancaman, melainkan sebuah alat yang dapat dimanfaatkan oleh pustakawan dalam melayani pemustaka lebih baik lagi. Pustakawan dapat memanfaatkan ChatGPT untuk melakukan penelusuran sumber informasi, membuat strategi penelusuran, melakukan paraphrase, membuat sintesis informasi, sampai dengan membuat sitasi dan daftar pustaka. Pak Sony juga memberikan 4 tips untuk menyikapi informasi yang didapatkan dari ChatGPT, yaitu dengan melakukan verifikasi informasi apapun yang didapat dari sumber yang kredibel, melakukan konsultasi dengan pembimbing/dosen, mengakui atau melakukan sitasi terhadap informasi yang didapat dari ChatGPT, dan memasukkan ChatGPT sebagai sumber di daftar pustaka.

 

Webinar yang dimoderatori oleh Laely Wahyuli, M.Hum. (Pustakawan Universitas Indonesia) ini dihadiri oleh lebih dari 800 peserta yang terbagi dalam Zoom Meeting dan Live Streaming YouTube.

 

*****

 

Mariyah, S.Sos., M.Hum.

Kepala UPT Perpustakaan UI

Media Contact: Moethia Anggraeni, S.Hum

(Media Relations Perpustakaan UI, pro.lib@ui.ac.id ; @ui_library; 0821-1389-3177)