Transformasi digital telah menjadi pendorong utama perubahan di berbagai sektor kehidupan manusia, termasuk perpustakaan. Salah satu aspek yang semakin modern dalam perubahan ini adalah penggunaan teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Transformasi digital yang berkaitan dengan VR dan AR di perpustakaan memberikan potensi luar biasa untuk meningkatkan akses dan pengalaman pengguna, memperluas batasan fisik perpustakaan, dan mendukung pendidikan serta penelitian. Untuk mengeksplorasi teknologi VR dan AR di perpustakaan, Perpustakaan UI menyelenggarakan Webinar Nasional #3, dengan tema:Digital Transformation in Libraries: Implementation of Virtual Reality and Augmented Reality. Webinar ini diselenggarakan secara daring melalui Media Zoom pada Rabu, 11 Oktober 2023.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc. menyampaikan dalam sambutannya, bahwa hal terpenting dalam implementasi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) di perpustakaan adalah penyediaan teknologi untuk memenuhi kebutuhan pemustaka. Supaya teknologi tersebut dapat dimanfaatkan dengan maksimal, perpustakaan perlu melakukan pemasaran dan promosi agar diketahui oleh pengguna secara luas dan perpustakaan dapat menjadi pusat sumber pembelajaran yang bermanfaat bagi pemustaka.
Selanjutnya, Kepala UPT Perpustakaan UI Ibu Mariyah, S.Sos., M.Hum menyampaikan harapannya dalam sambutan yang disampaikan, semoga pustakawan dapat beradaptasi dengan Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) agar layanan perpustakaan dapat lebih beragam dan memperkaya pengalaman pengguna, serta dan membawa perpustakaan ke tingkat baru dalam mendukung pembelajaran serta penelitian.
Webinar kali ini menghadirkan dua orang narasumber yang kompeten, yaitu Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A. (Rektor Universitas Pradita) dan Dr. Meiliana, S.Kom., M.Sc. (Kepala Perpustakaan Universitas Bina Nusantara).
Dr. Meiliana dalam pemaparannya yang berjudul “Digital Transformation in Libraries: Implementation of VR and AR – Case Study in Library & Knowledge Center (LKC) Bina Nusantara University” menyampaikan bahwa saat ini perpustakaan dapat memanfaatkan XR yaitu Extended Reality yang mencakup Virtual Reality, Augmented Reality, Keduanya (Mixed Reality), dan 360 Video. Di perpustakaan, XR dapat digunakan sebagai interactive display, direktori, konten multimedia, virtual tour, interactive maps, dan virtual assistant. Tentu kehadiran XR di perpustakaan dapat meningkatkan engagement dengan pemustaka, meningkatkan user experience, dan menjangkau lebih banyak pengguna.
Prof. Dr. Richardus Eko Indrajit juga menambahkan dalam pemaparannya yang berjudul “Next-Gen Libraries”, dengan adanya teknologi AR dan VR, seharusnya perpustakaan bisa hadir di mana saja dalam berbagai bentuk. Prof. Eko memberikan beberapa contoh transformasi digital yang dapat dilakukan di perpustakaan, seperti menciptakan berbagai layanan baru, misalnya koleksi digital yang semua serba elektronik; katalog online yang membuat kita dapat melihat konten perpustakaan seluruh dunia; otomasi layanan, juga mencakup stock opname; ruang belajar digital; platform e-library; MOOC dan OER; 3D artefak digital; collections network, dan virtual environment.
Webinar yang dimoderatori oleh Sony Pawoko, S.Sos., M.T.I. (Pustakawan dan Koordinator Repositori Institusi dan Otomasi Perpustakaan UI) ini dihadiri oleh lebih dari 800 peserta yang terbagi dalam Zoom Meeting dan Live Streaming YouTube.
*****
Mariyah, S.Sos., M.Hum.
Kepala UPT Perpustakaan UI
Media Contact: Moethia Anggraeni, S.Hum.
(Media Relations Perpustakaan UI, pro.lib@ui.ac.id ; @ui_library; 0821-1389-3177)
