Pendahuluan Angka kematian dan angka kesakitan karena penyakit infeksi khususnya pada bayi dan anak balita, masih sangat tinggi di Indonesia. Hasil survai LitBangKes Republik Indonesia (1980) menunjukkan angka kematian spesifik pada golongan umur 1 - 4 tahun sebesar 19,6 per 1000. Angka kematian yang paling besar terjadi pada golongan umur di bawah satu tahun yaitu 90,3 per 1000 kelahiran hidup. Sebab kematian yang paling menonjol pada golongan umur tersebut ialah : diare (24,1%), infeksi saluran pernafasan (22,1%) dan tetanus neonatorum (20%) . Penyakit-penyakit ini sebenarnya dapat dicegah melalui imunisasi. Diperkirakan imunisasi dapat mencegah 31.5% kematian bayi dan 22,72 kematian anak balita (1). Program imunisasi melalui Pengembangan Program Imunisasi (PPI) telah dilaksanakan sejak tahun 1977 dan telah meliputi Iebih dari 45,000 desa. Hasil cakupan imunisasi melalui program ini masih belum mencapai sasaran yang diharapkan. Pada tahun 1985 sebagai berikut : BCG 52% , DPT2 37% , DPT3 11% , TT2 24% , Polio-3 10% , Campak 11,7%, sedangkan WHO memperkirakan hasil yang dicapai ialah DPT3 6% dan Polio-3 7%. Angka tersebut menunjukkan drop out imunisasi ulang DPT dan polio masih tinggi.Zat-zat imunopotensiator diketahui mempunyai efek meningkatkan reaksi imunitas iubuh terhadap imunogen. Levamisol adalah salah satu imunopotensiator non-spesifik yang telah diketahui mampu meningkatkan baik fungsi imonitas selular maupun humoral. Dilaporkan obat tersebut efektif untuk : a) mencegah dan mengobati infeksi menahun rekuren di kulit, mukosa, mata, saluran pernafasan, juga infeksi sistemik yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur dan sebagainya ; b) menghilangkan anergi pasca infeksi virus dan riketsia ; c) mengobati penyakit reumatik, termasuk artritis reumatoid, lupus eritematosus sistemik dan sindrom Reiter ; d) menekan angka kekambuhan pada penderita kanker, terutama setelah operasi, radioterapi atau kemoterapi. Penggunaan levamisol sebagai ajuvan dalam imunisasi telah pula dilaporkan oleh beberapa peneliti, baik pada pada hewan percobaan maupun pada manusia.Tujuan penelitian untuk membuktikan manfaat levamisol sebagai ajuvan dalam meningkatkan sintesis zat anti-tetanus. Bila levamisol terbukti mampu meningkatkan sintesis zat anti-tetanus, maka manfaat ini diharapkan akan mempercepat tercapainya kadar zat anti yang optimal, walaupnn terjadi drop out. |