Artritis reumatoid ialah penyakit poliartritis kronik progresif yang menimbulkan deformasi, meliputi multisistem dan disertai morbiditas yang nyata. Obat-obatan imunosupresif telah digunakan untuk mengurangi/menghambat progresi penyakit. Penelitian ini diadakan untuk membandingkan keberhasilan azatioprin dan siklosporin pada penderita artritis reumatoid. Penelitian meliputi 100 penderita artritis reumatoid (sesuai kriteria American Rheumatism Association, 1987) yang dibagi atas dua kelompok: kelompok I mendapat azatioprin 1 mg/kg/h dan kelompok II mendapat siklosporin 2,5-3,0 mg/kg/h selama 16 minggu. Penilaian keberhasilan berdasarkan parameter klinis, biokimiawi dan radiologis. Semua penderita menunjukkan perbaikan nyata (nilai p < 0.001) pada semua parameter klinis, yaitu hilangnya nyeri, berkurangnya kekakuan pagi hari, sendi yang nyeri/membengkak dan waktu yang diperlukan untuk berjalan sejauh 50 kaki serta menguatnya kekuatan genggaman. Semua penderita menunjukkan penurunan LED (p < .001) tanpa perubahan apapun pada titer faktor reumatoid. Kedua obat menunjukkan keberhasilan yang sama (nilai p tidak bermakna) dalam hal perbaikan parameter klinis dan biokimiawi. Tetapi dengan siklosporin erosi tulang dan osteoporosis yukstaartikular lebih banyak berkurang. Sepuluh penderita menunjukkan nefrotoksisitas dengan siklosporin. Siklosporin lebih baik dari azatioprin dalam hal mengurangi derajat progresi kelainan sendi pada artritis reumatoid, tetapi insidens efek samping lebih tinggi, yang pada umumnya dapat diatasi. (Med J Indones 2002; 11: 153-7) Rheumatoid Arthritis (RA) is a chronic progressive deforming polyarthritic disease involving multisystems and associated with considerable morbidity. Immunosuppressive drugs have been used to reduce/arrest the progression of the disease. The present study was undertaken to compare the efficacy of Azathioprine and cyclosporin in Rheumatoid Arthritis patients. Study consisted of 100 patients of Rheumatoid Arthritis (as per criteria of American Rheumatism Association, 1987) divided into two groups : group I received Azathioprine 1 mg/kg/d and group II received cyclosporin 2.5-3.0 mg/kg/d for 16 weeks. Assessment of efficacy was based on clinical, biochemical and radiological parameters. All patients showed marked improvemen (p value < 0.001) in all clinical parameters i.e. relief in pain, reduction in morning stiffness, painful/swollen joint along with walking time for 50 feet and increase in grip strength. All patients showed reduction (p < 0.001) in ESR without any change in rheumatoid factor titres. Both drugs showed equal efficacy (p value = NS) in improvement of clinical and biochemical parameters. But cyclosporin showed more reduction in bony erosions and juxtaarticular osteoporosis. Ten patients showed nephrotoxicity with cyclosporin. Cyclosporin has an edge over azathioprine in reducing the rate of progression of joint change in Rheumatoid Arthritis but is associated with increased incidence of side effects that are generally manageable. (Med J Indones 2002; 11: 153-7) |