Teori Sensory Integration (SI) secara garis besar menjelaskan cara otak menerima dan memproses stimulus sensorik dari Iingkungan dan dari dalam tubuh (Trott, Laurel dan Windeck, 1993). Apabila seseorang dapat memproses input sensorik dengan baik, maka ia akan berperilaku secara adaptif. Sedangkan gangguan SI disebabkan karena individu kesulitan dalam menerima dan memproses input sensorik, sehingga perilaku yang muncul menjadi tidak adaptif. Hal ini terjadi pada anak ASO (Autism Spectrum Disorder) dan anak dengan gangguan perkembangan lain. Pemahaman mengenai gambaran sensorik sangat diperlukan untuk menentukan langkah-langkah intervensi, namun belum tersedia alat ukur yang terstandar, yang dapat memberikan gambaran sensorik anak.Berkaitan dengan hal tersebut di atas, penulis melakukan adaptasi terhadap alat ukut The Infant/Toddler Sensory Profile, yang dikembangkan oleh Dunn (2002) dan dianggap reliabel dan valid untuk mengukur gambaran sensoris anak usia 7 - 36 bulan yang telah mampu menerima dan mcngolah infonmsi melalui seluruh sistem sensorik. Penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif terhadap 103 subyak yang dipilih menggunuakan teknik incidental sampling. Subyek adalah caregiver (orang tua, kerabat dan pengasuh) yang mempunyai dan atau mengasuh anak usia 7 sampai dengan 36 bulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat ukur ini cukup konsisten dalam mengukur gambaran sensorik anak usia 7 - 36 bulan. Analisa item dilakukan secara kualitatif dan dilakukan sejak awal penyusunan alat ukur ini. Alat ini juga valid, mengukur dimensi yang hendak diukur, melalui 6 faktor, yaitu sensation seeking, low threshold (context), low threshold (self), oral processing, low registration dan sensory avoiding.Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah memperbaiki penyusunan item berdasarkan membuat definisi operasional yang lebih konkrit. Selain itu, penambahan jumlah item pada beberapa dimensi serta penambahan jumlah sampel, terutama pada sampeI dari populasi anak-anak yang memiliki gangguan perkembangan, juga disarankan. Menambah metode penelitian dalam melakukan uji reliabilitas dan validitas sangat diperlukan untuk menyempurnakan alat ukur yang disusun. |