Visi organisasi dan komunikasi kepemimpinan di dalam organisasi: studi di PT. Elnusa
Woro Setyati;
Andre Hardjana, supervisor
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005)
|
Visi dapat menjadi suatu masalah dan perlu mengalami perubahan bilamana perusahaan mengalami masa transisi, misalnya karena perubahan status, perubahan rnanajemen ataupun karena adanya tekanan eksternal agar mampu berkompetisi dengan dunia luar. Selain itu perubahan visi tersebut dapat juga dilakukan sebagai akibat dari visi yang ada sulit untuk dijabarkan atau dipandang kurang sesuai dengan status perusahaan. Perubahan ini perlu disosialisasikan kepada seluruh karyawan agar tidak terjadi pemahaman yang salah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan oleh pimpinan untuk mengkomunikasikan visi baru di dalam organisasi sehingga sejalan dengan budaya organisasi. Penelitian ini juga ingin mengetahui mengapa sosialisasi visi tersebut penting untuk dilakukan, serta bagaimana hasil dari sosialisasi tersebut.Metode penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan secara kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth interview), pengamatan dan penelitian dokumen.Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa visi yang ditetapkan oleh level puncak tanpa melalui pengujian pada tiap tingkat, menyebabkan orang tidak memahami dan tidak merasa memiliki visi tersebut. Agar tidak terjadi pemahaman yang salah atas visi tersebut, maka sosialisasi merupakan langkah yang sangat penting untuk dilakukan. Sosialisasi ini kemudian dilanjutkan dengan melakukan proses umpan balik dari karyawan agar tingkat pemahaman dapat diketahui. Namun hal paling utama demi tercapainya suatu visi adalah adanya komitmen pada semua level. Oleh karena itu, visi dalam konteks ini merupakan atribut utama seorang pernimpin untuk membangun, memelihara, mengembangkan, mengkomunikasikan, menerapkan dan menyegarkannya agar tetap memiliki kemampuan untuk memberikan respon yang tepat terhadap berbagai permasalahan dan tuntutan yang dihadapi organisasi.Berikut adalah sejumlah saran yang diberikan, yaitu perlu dilakukan evaluasi, secara periodik atas isu-isu strategik yang terjadi dalam perusahaan, dengan demikian dapat diketahui tingkat pemahaman karyawan atas isu tersebut. Selain itu perlu dibuat dibuat action plan dan program yang terarah baik pada level atas sampai level bawah, sehingga karyawan dapat mengetahui konsekuensi yang timbul akibat perubahan visi tersebut. Untuk membangun budaya yang kuat, maka perusahaan melembagakan kode etik, aturan-aturan yang diterapkan dalam kebiasaan-kebiasaan berperilaku bagi seluruh karyawan. Selain itu untuk mendapatkan komitmen dari para karyawan, maka diperlukan keteladanan dari pemimpinan perusahaan, transparansi dalam manajemen, dan hubungan yang bersifat dialogis melalui strategi komunikasi yang efektif, yang mampu mernbangkitkan pengaruh bagi karyawan. |
T22617-Woro Setyati.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T22617 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | xi, 120 hlm. ; 30 cm. + Lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T22617 | 15-20-229586526 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 107390 |