Menorhagia merupakan salah satu masalah wanita dalam masa reproduksi. Frequensinya di inggris 12% dari pasien yang datang ke poliklinik ginekologi. Menorhagia dapat disebabkan berbagai kelainan seperti ketidakseimbangan hormonal, kelainan uterus, iatrogenik dan gangguan hemostasis. Untuk mengobati menorhagia perlu diketahui sebabnya agar =dapat diberikan terapi yang rasional. Menurut Krause, penyakit von Willebrand adalah penyebab tersering dari gangguan hemostasis pada menorhagia dengan frekuensi sebesar 24% dari pasien yang menorhagia. Sampai sekarang belum ditemukan laporan angka kejadian frekuensi penyakit von Willebrand pada menorhagia di RSCM.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan frekuensi penyakit von Willebrand pada menorhagia. Penelitian dilakukan secara potong lintang terhadap 70 orang penderita menorhagia. Pemeriksaan yang dilakukan adalah masa perdarahan, golongan darah, APTT, jumlah trombosit, VWF:RCo, VWF:Ag dan RIPA. Pemeriksaan VWF:RCo menggunakan cara aglutinasi, VWF:Ag menggunakan cara Enzyme linked Fluorescent Assay.Kesimpulan frekuensi penyakit von Willebrand pada menorhagia didapatkan 13% (9 dari 70 subyek), penyakit von Willebrand tipe 1 didapatkan 4 subyek, penyakit von Willebrand tipe 2 didapatkan 5 subyek. Dari kelima subyek ini dapat diperkirakan termasuk pubtipe 2M berdasarkan karakteristik masing-masing subtipe. Sebagai tambahan ditemukan juga 8 subyek menorhagia mempunyai penyakit yang mendasarinya dan dapat diklasifikasikan sebagai sindroma von Willebrand yang didapat berdasarkan rasio VWF:RCoVWF:Ag<0,7. Menorrhagia is one of the most common problem of women in child bearing age. The frequency of menorrhagia was 12 % among patients who came to the gynaecologist in England. Finding the cause is essensial for giving a rationale treatment. Menorrhagia can be caused by several conditions, such as hormonal imbalance, uterine disorders, iatrogenic, or hemostatic disorders. According to Krause, von Willebrand disease is the most common hemostatic disorders causes menorrhagia. He reported that the frequency of von Willebrand disease in menorrhagia was 24 %. Until now, there is no report on the frequency of von Willebrand disease in menorrhagia cases in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital.The purpose of this study is to find out the frequency of von Willebrand disease in women with menorrhagia. Design of this study is cross sectional and 70 subjects was enrolled. The laboratory tests include bleeding time, platelet count, blood grouping, von Willebrand factor antigen (VWF:Ag), VWF ristocetin cofactor activity (VWF:RCo), ristocetin induced platelet aggregation (RIPA), APTT and assay of factor Vlll if necessary. The assay of VWF:Ag was done by Enzyme Linked Fluorescent Assay, VWF:RCo was done by agglutination method.The result of this study indicated that the frequency of VWD in menorrhagia was 13% (9 out of 70), in which 4 subjects were classified as type I VWD and 5 subjects were classified as type 2 VWD. Based on the characteristic of each subtype, all of these 5 subjects can be classified as subtype 2M VWD. In addition we also found 8 subjects with underlying disease and can be classified as AVWS based on VWF:RCo/ VWF: Ag ratio <0,7. |