Problema perolehan pangan: studi tentang entitlement pada warga miskin di Jakarta
Yosefina Anggraini;
Amri Marzali, supervisor
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006)
|
Pangan merupakan kebutuhan primer yang mutlak harus dipenuhi setiap manusia demi kelangsungan hidupnya, disamping kebutuhan akan sandang dan perumahan. Persoalan yang selalu muncul dalam pemenuhan kebutuhan pangan yaitu adanya perbedaan kemampuan dalam memperoleh pangan, baik antar individu, rumah tangga maupun dalam tingkat komunitas. Mengacu pada pemikiran Amartya San, munculnya persoalan pangan pada suatu kelompok masyarakat bukan karena kurangnya ketersediaan bahan pangan dalam suatu masyarakat tetapi lebih merupakan akibat dari hlangnya entitlement. Hilangnya entitlement (entitlement failures) dapat mengakibatkan seseorang mengalami persoalan pemenuhan kebutuhan pangan, yang pada tingkat lanjutan akan mengakibatkan seseorang mengalami kelaparan.Studi ini dilakukan di Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, yang merupakan salah satu potret masyarakat miskin yang ada di Jakarta. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode kualitatif dengan wawancara mendalam dan kelompok diskusi terfokus. Studi ini diawali dengan pembuatan pemeringkatan rumah tangga berdasarkan tingkat kesejahteraan dan keamanan pangan yang dibuat oleh penduduk setempat. Unit analisa dalam studi ini adalah rumah tangga dengan pertimbangan bahwa berbagai strategi yang dilakukan oleh rumah tangga miskin dalam mengatasi persoalan pangannya melibatkan seluruh anggota dalam rumah tangga.Studi ini mencoba mengidentifikasi persoalan pangan pada masyarakat perkotaan dengan berfokus pads food entitlement kelompok masyarakat yang tergolong miskin di Jakarta dan strategi yang mereka kembangkan ketika menghadapi persoalan pemenuhan pangan. Temuan studi ini memperlihatkan bahwa pada masyarakat miskin di Jakarta, perolehan pangan dilakukan melalui kombinasi tiga cara perolehan pangan yaitu melalui pembelian (exchange entitlement), penjualan komoditi (trade entitlement) dan hubungan-hubungan sosial (social entitlement). Mereka mengembangkan tiga pola coping mechanism ketika menghadapi persoalan pangan, yaitu dengan melakukan penyesuaian anggaran rumah tangga, menggandakan sumber pendapatan rumah tangga dan mengandalkan transfer sosial dalam jaringan sosial yang ada. Perolehan pangan melalui hubungan-hubungan sosial menjadi andalan bagi rumah tangga miskin di Jakarta ketika terjadi ancaman untuk memperoleh pangan, yaitu pada saat mereka tidak memiliki penghasilan untuk membeli pangan. |
T 21508-Problema perolehan.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T21508 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T21508 | 15-19-213985552 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 108238 |