Hubungan varian return saham dan likuiditas perdagangan
Mohammad Iqbal;
Bambang Hermanto, supervisor; Indra Widjaja, examiner; Bambang Hermanto, examiner; Bambang Wiharto, examiner
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003)
|
Banyak penelitian yang dilakukan untuk menguji karakteristik pasar BEJ. Utama (1992), meneliti efisiensi pasar dalam bentuk lemah di BEJ dengan menggunakan data harian dari Indeks Harga Saham Gabungan selama dua tahun. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Bursa Efek Jakarta tidak efisien dalam bentuk lemah karena temyata perubahan indeks harga saham tidak independen. Artinya, indeks harga saham masa lalu dapat digunakan untuk memprediksikan indeks harga masa depan.Husnan (1993), melakukan penelitian tentang pengaruh pengumuman emisi saham baru oleh perusahaan terhadap perubahan harga sekuritas. Hasilnya menunjukkan bahwa harga sekuritas di BEJ belum bisa mencerminkan informasi tersebut. Husnan, Hanafi dan Wibowo (1996), melakukan penelitian tentang pengaruh pengumuman laporan keuangan terhadap kegiatan perdagangan dan variabilitas tingkat return. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa laporan keuangan memberikan sedikit dampak terhadap kegiatan perdagangan. Kegiatan perdagangan di BEJ sebelum dan sesudah pengumuman laporan keuangan menunjukkan perbedaan yang signifikan. Sedangkan pengaruh pengumuman laporan keuangan terhadap variabilitas tingkat return ternyata tidak signifikan.Suatu pasar didefinisikan tidak efisien karena asumsi-asumsi yang mendukung efisiensi pasar tidak terpenuhi. Reilly (1989), asumsi yang memungkinkan terj adinya pasar modal yang efisien adalah (1) terdapat banyak peserta dengan tujuan memaksimumkan laba dan (2) informasi baru diterima pasar secara random dan timbulnya informasi tersebut secara umum independen satu sama lain. Dari asumsi - asumsi tersebut dapat diimplikasikan bahwa pasar yang efisien memerlukan tingkat likuiditas yang dinyatakan dengan jumlah transaksi perdagangan yang cukup tinggi.Semakin banyak transaksi perdagangan oleh banyak investor akan menyebabkan penyesuaian harga yang lebih cepat. Hal ini didukung oleh penelitian Lawrence Fisher yaitu terdapat korelasi positif antara perubahan harga saham dengan volume transaksi, dimana saham dengan volume transaksi rendah rnenyebabkan proses penyesuaian harga tidak berjalan dengan cepat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara varian return saham dengan tingkat likuiditas perdagangan di Bursa efek Jakarta selama periode Juli 1999- Juli 2002. Penelitian dilakukan pada semua saham yang beredar yang diwakili dengan IHSG (Indeks Harga saham Gabungan) dan berdasarkan sektornya masing-masing antara lain pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka industri, industri barang konsumsi, proeprti dan real estate, infrastruktur dan keuangan.Dengan menggunakan indeks harga saham /portfolio baik gabungan maupun setiap sektor akan ada kekurangan karena tidak semua saham yang beredar itu sering diperdagangkan. Oleh karena itu digunakan indeks LQ 45 sebagai tambahan perhitungan. Indeks LQ 45 ini terdiri dari 45 saham dengan likuiditas tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham-saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar.Adapun variabel yang digunakan antara lain return harga saham, varian return saham, volume dan frekwensi perdagangan, variabel dummy dan hi-low spread (perbedaan indeks harga tertinggi dan terendah pada suatu saham pada waktu t). Semua variabel menggunakan data harian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa varian return saham memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap volume dan frekwensi perdagangan, hanya sektor pertanian dan sektor perdagangan yang tidak signifikan. Akan tetapi, jika volume dan frekwensi perdagangan diregresikan bersamaan estimasi koefisien regresinya tidak konsisten, hanya sektor property yang tetap konsisten. Frekwensi perdagangan memiliki pengaruh lebih besar dari volume perdagangan terhadap varian return saham.Hasil penelitian ini menyarankan untuk penelitian mendatang antara lain yaitu: (1) volume dan frekwensi perdagangan sebagai variabel endogen, (2) perbedaan kwalitas informasi yang beredar dalam volume perdagangan maupun frekwensi perdagangan. |
T 20260-Hubungan varian.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T20260 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T20260 | 15-20-931094182 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 108847 |