Pengaruh pemberian low-dose eritromisin oral 2X250 mg selama 8 minggu terhadap gejala klinis bronkiektasis stabil
Ira Melintira Trinanty;
Faisal Yunus, supervisor
(Universitas Indonesia, 2006 )
|
Bronkiektasis (BE) merupakan penyakit paru kronik yang ditandai dengan dilatasi bronkus ireversibel yang disebabkan kerusakan dinding bronkus yang merupakan hasil dari proses infeksi dan inflamasi. Bronkiektasis secara primer merupakan penyakit pada bronkus dan bronkiolus dengan keterlibatan siklus infeksi dan inflamasi transmural yang tidak berujung dengan pelepasan mediator inflamasi. Walaupun tidak ada studi-studi yang dilakukan pada penderita dengan stadium awal BE tetapi penemuan pada penderita yang terbukti bronkiektasis memberikan data terpercaya terhadap peningkatan respons selular dan mediator inflamasi. Pada biopsi bronkus penderita BE memperlihatkan infiltrasi neutrofil dan limfosit T, peningkatan konsentrasi elastase dan mediator inflamasi. Infiltrasi neutrofil dan mediator inflamasi ini akan menyebabkan kerusakan jaringan dinding bronkus bertambah. Produksi sputum yang berlebih akan memperberat obstruksi saluran napas yang terjadi. Pemberian antibiotik makrolid (khususnya eritromisin) dapat menghambat influks dan aktiviti kemotaktik neutrofil dan mediator inflamasi. Eritromisin dapat menghambat produksi sitokin proinflamasi yaitu tumor nekrosis faktor (TNF) dan menghambat produksi neutrofil elastase yang berperan dalam sekresi mukus glandula saluran napas sehingga dapat mengurangi hipersekresi mukus pada kondisi-kondisi seperti kistik fibrosis dan bronkiektasis. Secara klinis dapat memperbaiki gejala klinis dengan mengurangi produksi sputum pada penderita dengan hipersekresi mukus. Selain itu mukus yang tertahan akan menyebabkan kolonisasi bakteri yang akan mencetuskan infeksi. Penderita BE akan memperlihatkan episode berulang obstruksi, infeksi dan inflamasi yang akan merusak jaringan paru. Pemberian low-dose dan long-term antibiotik makrolid sebagai anti-inflamasi diharapkan dapat memperbaiki faal paru dan memperbaiki gejala klinis penderita dengan infeksi saluran napas kronik seperti bronkiektasis. Pemberian makrolid yang mengandung atom karbon 14 dan 15 diiaporkan dapat mengurangi jumlah eksaserbasi dan memperbaiki faal paru pada penderita fibrosis kistik, diffuse panbronchialitis (DPB), penyakit supuratif saluran napas kronik lainnya di Jepang. |
Pengaruh pemberian - Full text (T 21151) pdf.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Universitas Indonesia, 2006 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-21-314963713 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 108994 |