Perminataan listrik di Indonesia
Walewangko, Een Novritha;
N. Haidy Ahmad Pasay, supervisor
(Universitas Indonesia, 2006)
|
Tesis ini dimotivasi dengan adanya krisis energi , dimana penggunaan energi primer menjadi sangat panting untuk di atur pengolahan dan penggunaannya. Perencanaan dan pembangunan ketenagalistrikan menjadi bagian dari pengembangan kebijakan energi secara terpadu. Tenaga listrik sebagai salah satu energi sekunder yang sangat dibutuhkan masyarakat juga membutuhkan perencanaan guna mengambil kebijakan yang tepat dibidang ketenagalistrikan. Pertumbuhan kebuluhan akan listrik menjadi isu yang penting terutama mengenai penyediaan tenaga listrik yang cukup, berkualitas dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Untuk itulah penelitian ini mengangkat permasalahan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan listrik serta bagaimana pengaruhnya sebelum dan setelah adanya krisis ekonomi akhir tahun 1997.Metodologi penelitian yang digunakan adalah uji regresi panel data pada 26 propinsi di Indonesia dalam kurun waktu tahun 1990 sampai 2001. Variabel terikat adalah permintaan listrik, sedangkan variabel bebasnya adalah pendapatan per kapita, harga jual listrik rata-rata, harga minyak tanah dan harga solar. Regresi panel data menggunakan model fixed effect yang dimodifikasi dengan melihat interaksi antara variabel bebasnya sebelum dan selama masa krisis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan per kapita, harga listrik, harga solar dan harga minyak tanah mempunyai pengaruh yang signifiikan terhadap perrnintaan listrik pada tingkat kepercayaan 99 %, sedangkan interaksi antar variabel bebasnya signifikan pada tingkat kepercayaan 90 %. Baik sebelum dan selama masa krisis , harga minyak tanah dan harga solar mempunyai pengaruh positif ditandai dengan nilai cross elasticity of demand adalah 8,215 unluk minyak tanah dan 0,378 unluk solar. Harga listrik berpengaruh negatif terhadap permintaan listrik dengan nilai price elasticity of demand < O. Sedangkan pendapatan per kapita mempunyai pengaruh negatif pada 2 propinsi sebelum krisis dan menjadi 12 propinsi selama masa krisis.Saat ini kebijakan yang tepat di bidang ketenagalistrikan adalah kebijakan penghematan listrik, karena pertumbuhan permintaan listrik aktual yang terjadi sangat tajam dan telah berada dialas pola permintaan listrik yang dianjurkan dalam penelitian ini kecuali di propinsi Maluku, Papua dan Bengkulu. |
Permintaan listrik Full text (T 20394) pdf.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T20394 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Universitas Indonesia, 2006 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T20394 | 15-21-828926205 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 109481 |