Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relevansi dividen dengan biaya agensi. Kebijakan dividen dapat menjadi salah satu cara mengurangi biaya agensi yang timbuI akibat konflik antar agen di dalam perusahaan (Jensen&Meckling, 1976). Karenanya guna memberikan tarnbahan bukti empiric terhadap penelitian yang telah ada sebelumnya (seperti : Rozeff, I982; Cruthley dan Hansen, 1989; Mollah, Keasey, Short, 2000), penelitian pengaruh biaya agensi terhadap dividen dilakukan mengambiI kasus pada perusahaan-perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta pada periode 1993 - 2000 dengan sampel sebanyak delapan puluh sembilan perusahaan..Biaya agensi yang diproksi dengan sejumlah karakteristik perusahaan (growth opportunity, hutang, floatation cost, size, kepemilikan saham pubik, dan kepemilikan mayoritas) dianalisa dengan menggunakan model estimasi pooled Generalized Least Square (GLS) untuk rnenjelaskan pengaruhnya terhadap dividen di Indonesia. Juga diteliti apakah dampak periode krisis ekoromi yang terjadi (1997-2000) dapat mempengaruhi karakteristik perusahaan tersebut sehingga memberikan pengaruhnya terhadap dividen.Hasil penelitian mengindikasikasikan bahwa hanya hutang dan floatation cost yang berhubungan negatif secara konsisten dan signifikan terhadap dividen. Hal ini konsisten dengan penelitian Crutchley dan Hansen (1989) dan Rozeff (1982). Karakteristik perusahaan lainnya yaitu : growth opportunity dan kepemilikan saham mayoritas memberikan arah hubungan positif dan signifikan terhadap dividen, sedangkan size dan kepemilikan publik memberikan arah hubungan negatif dan signifikan terhadap dividen. Dan dummy waktu yang dipakai untuk memperlihatkan pengaruhnya terhadap kebijakan dividen pada periode sebelum dan krisis memberikan pengaruh negatif yang signifikan.Dampak krisis temyata memberi pengaruh terhadap karakteristik perusahaan sebagai proksi biaya agensi yaitu growth opportunity, floatation cost dan kepemilikan saham publik. Sedangkan proksi biaya agensi lainnya yaitu hutang, size dan kepemilikan saham mayorilas tidak rentan terhadap pengaruh krisis. This research purpose to analyze relevancy of dividend policy and agency costs. Dividend policy is an alternative solution to reduce agency costs that arise from conflict between agents in a company (Jensen & Meckling, 1976). Thus in order to give empiric evidence support previous result (e.g : Rozeff, 1982; Cruthlcy dan Hansen, 1989; Mullah, Keasey, Short, 2000), research was done to examine the influence of the agency costs on dividend policy in Jakarta Stock Exchange for period 1993 - 2000 with eighty nine public firms.Agency costs that proxy with several firm characteristics (growth opportunity, debt, floatation cost, size, public shareholder, and majority shareholder) was analyzed by pooled estimation model Generalized Least Square (GLS) to explain its influence to dividend in Indonesia. And also we analyze during the crisis period (1997-2000) to detect its influence to the firm characteristics that affected dividend policy.The results indicate that only debt and floatation costs which have negatively related and significant to dividend. These results are consistent with Crutchley and Hansen (1989) and Rozeff (1982). Other firm characteristics like: growth opportunity and majority shareholders have positively and significant to dividend, size and public shareholders have negatively related and significant to dividend. And time dummy was used to perform its influence to dividend in prior crisis period and crisis period, have negatively related and significant. In fact, crisis effect has influence to firm characteristics that was being as proxy agency costs: growth opportunity, floatation cost, and public shareholders. Others proxies like: debt, size, and majority shareholders are not influenced by crisis. |