Anomali hari-dalam-seminggu (day-of-the-week anomaly) tingkat timbal hasil IHSG di Bursa Efek Jakarta
Pangaribuan, Christian;
Sugeng Purwanto, supervisor
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003)
|
Efisiensi dalam pasar modal sangat diperlukan untuk menentukan nilai atau harga sebuah saham yang wajar dalam suatu waktu. Salah satu definisi efisiensi pasar modal telah dikemukakan oleh Fama (1970) dengan Hipotesa Pasar Efisien-nya (selanjutnya disingkat HPE). HPE melihat efisiensi pasar modal dari segi informasi yang mempengaruhi pergerakan harga saham dan membaginya menjadi 3 bentuk : bentuk lemah, bentuk setengah kuat dan bentuk kuat. Tesis ini hendak meneliti HPE Bentuk Lemah di Bursa Efek Jakarta (BED. Secara khusus penelitian difokuskan pada terdapat atau tidaknya pelanggaran asumsi-asumsi HPE Bentuk Lemah berupa anomali haddalam-seminggu atau day-of-the-week anomaly (disingkat DOTW) dalam tingkat imbal basil dan dalam tingkat volatilitas imbal hash dari Indeks Harga Saham Gabungan (MSG). Anomali DOTW ini berupa adanya pola imbal hash atau pola volatilitas imbal hash yang secara signifikan berbeda dari 0 pada hari-hari tertentu dalam rentang waktu yang cukup panjang. Penelitian akan dilakukan dalam 2 jendela observasi, yaitu periode Sebelum Krisis Ekonomi Dimulai (SEBKED, 1 Januari 1996 - 31 Juli 1997) dan periode Setelah Krisis Ekonomi Dimulai (SETKED, 1 September 1997 - 31 Desember 2001).Terdapat 2 hipotesa yang menjadi dasar penelitian tesis ini, yaitu Hipotesa I Tidak terdapat anomali DOTW pads tingkat imbal hasil harian IHSG di periode SEBKED maupun SETKED setelah disesuaikan dengan tingkat risiko imbal hasilnya, dan Hipotesa 2 : Tidak terdapat anomali DOTW pads tingkat volatilitas imbal hasil harian IHSG di periode SEBKED maupun SETKED. Pengujian kedua tesis tersebut dilakukan dengan menggunakan 4 buah model dengan model regresi linier sebagai dasar untuk menggambarkan proses penciptaan data tingkat imbal hasil harian IHSG yang kemudian dikembangkan menjadi 3 variasi model GARCH untuk mengatasi masalah heteroskedastisitas, penyesuaian tingkat risiko pads estimasi tingkat imbal basil dan penggambaran proses penciptaan data dan tingkat volatilitas harian imbal basil IHSG. Hasiinya adalah tidak ditolaknya Hipotesa 1 untuk periode SEBKED maupun SETKED sedangkan Hipotesa 2 ditolak untuk periode SEBKED namun tidak ditolak untuk periode SETKED.Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian diatas adalah : pertama, anomali DOTW pada tingkat imbal hasil harian IHSG menghilang ketika tingkat risiko dimasukkan dalam estimasi tingkat imbal basil yang berarti pentingnya faktor risiko dalam menentukan efisiensi bentuk lemah sebuah pasar modal. Kedua, adanya anomali DOTW pada tingkat volatilitas imbal hash harian IHSG periode SEBKED yang kemudian menghilang di periode SETKED. Ketiga, dengan melihat kesimpulan 1 dan 2 maka HPE Bentuk Lemah terbukti secara empiris di BEJ sehingga para pelaku pasar tidak mungkin mendapatkan imbal hasil abnormal dengan informasi yang berasal dari data historis harga saham. |
T 20622-Anomali hari.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T20622 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T20622 | 15-19-720926648 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 109645 |