:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Strategi bisnis CPO PTPN. II Tanjung Morawa dalam memasuki persaingan global

Lumban Gaol, Denada Faraswacyen; Achmad Purwono, supervisor (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005)

 Abstrak

Kelapa sawit sangat penting artinya bagi Indonesia dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini. Kelapa sawit dijadikan sebagai komoditi andalan untuk ekspor maupun komoditi yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan (PTPN. II) dan harkat petani pekebun. Komoditi ini bukan Iagi monopoli Perkebunan Besar Negara atau Perkebunan Besar Swasta. Komoditi ini ternyata berhasil menembus daerah yang seiama ini belum memilikinya seperti Kalimantan, Sulawesi, Irian, dan propinsi lainnya di Iuar Aceh, Sumut, dan Lampung.
Bibit yang baik sudah tersedia pada Balai atau Pusat Penelitian, demikian pula dengan paket teknoiogi dan tenaga berpengalaman, baik pada PTPN. II maupun Perusahaan Swasta Asing yang teiah Iama mengusahakan tanaman ini seperti Socfindo, Lonsum, Shelf dan Iain-Iain. Paket teknologi pra dan pasca panen telah banyak dihasiikan dan diterapkan meski masih perlu disesuaikan dengan kondisi setempat. Sebelumnya, yang dihasilkan adalah minyak mentah (Crude Palm Oil) untuk ekspor namun pada bebempa tahun terakhir perusahaan sudah memiliki pabrik pengolah minyak mentah maupun oleokimia yang menggunakan bahan baku berasal dari minyak sawit, sehingga ragam produksi sudah iebih banyak baik untuk keperluan Iokal maupun ekspor. Dengan demikian nilai tambahnya makin tinggi dan sekaligus menambah lapangan kerja. Di bidang teknologi, pengolahan juga banyak memberikan sumbangan dimana rendemen pabrik sudah dapat ditingkatkan, baik minyak maupun inti, demikian pula dengan tingkat efisiensinya. Masalah Iimbah pabrik juga sudah mendapat perhatian dan saat ini sebagian besar pabrik kelapa sawit telah memiliki sistem pengolahan Iimbah yang baik dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah.
Masalah yang dihadapi oleh perusahaan adalah di bidang manajemen agar lebih efisien dan daya saingnya semakin kuat. Sarana angkutan dari daerah terpencil dan pelabuhan untuk lokal maupun ekspor perlu dipeisiapkan dalam mencapai peningkatan produksi. Peningkalan konsumsi dalam negeri masih rendah dan perlu ditingkatkan demikian pula dengan ekspor. Meskipun biaya produksi per kg minyak rnasih rendah di Indonesia, namun hal ini tidak dapat dipakai sebagai ukuran untuk peningkatan produksi. Masih banyak pos Iain yang masih dapat diperkecil agar biaya produksi dapat tetap bersaing. Bagl pelaku ekonomi, potensi dan kondisi komoditi minyak sawit merupakan peluang yang memiliki tingkat ketidakpasljan yang tinggi, Mulai dari fluktuasi harga produk, proses produksi yang dipengaruhi kondisi agroklimat sampai pada kondisi sosial dan politik yang masih rawan perlu diantisipasi, mengingat investasi di bidang industri sawit merupakan investasi jangka panjang. Industri minyak sawit (CPO) memegang peran penting yang strategis dalam perekonomian Indonesia baik sekarang maupun masa mendatang. Peran industri minyak sawit sebagai sumber pendapatan, lapangan keuja, dan sumber devisa cukup substansial. Peran strategis lainnya adalah sebagai bahan baku minyak goreng yang merupakan kebutuhan pokok. Pada kondisi ini harga minyak sawit akan berpengaruh pada laju inflasi dan slabilitas ekonomi secara keseluruhan.
Pemahaman mengenai siklus harga produk yang berhubungan dengan siklus hidup komoditi minyak sawit sangat dipenukan untuk mengembangkan strategi bisnis dalam rangka meminimalkan ketidakpastian dan antisipasi terhadap lingkungan yang terus berubah dalam persaingan global.

Palm oil is very significant for Indonesia during the past 20 years. The palm oil become a major export commodity which is expected to increase the income of big state owned companies or big private plantations. This commodity managed to penetrate the regions that have not palm oil plantations such as Kalimantan, Sulawesi, Irian and other provinces beside Aceh, North Sumatra and Lampung.
The seedlings that are available at the Seedling or Research Center and also the technology packet and experienced personnel, both at the PTPN II and foreign companies that have a long experience in the palm oil plantation such as Socfindo, Lonsum, Sipef and others. The pre- and post-harvesting technology packets are available and applied, even though it needs to be adjusted with the existing condition. Previously, the commodity produced is Crude Palm Oil for export, but in the past several years the companies already have crude palm oil and oleo-chemical manufacture that use raw material from palm oil, that there are more variety of products for local and export needs. Therefore, its added value increases and also provides more employment. In the technological aspect, the processing gives a contribution, in which factory productivity has been increased, both for kernel and oil and also its efficiency. The factory wastes has also been kept in mind and mostly the factories now has already have good waste treatment system and fulfill the conditions set by the government.
The problem faced by the company is in the management sector in order to be more efficient and have a strong competitiveness. The transportation facility from a remote area and ports for local and export needs to be prepared in achieving the production increase. The domestic production is still low and needs to be increased, and also the export. Even though production cost for each kg of oil is still low in Indonesia, however this cannot be used as a standard. There are still many items that can be decreased in order the production cost still can be competitive. For economic actors, potential and condition of palm oil commodity is a good opportunity that has high uncertainty. The uncertainties are from product price fluctuation, production process that is affected by agro-climate to social and political condition that is vulnerable that needs to be anticipated because the investment in the palm oil industry sector is a long term one. The Crude Palm Oil industry play important and strategic role in Indonesian economy now and in the future. The role of palm oil industry as the source of income, employment and source of foreign exchange is quite substantial. Other strategic role is the raw material of cooking oil, which is one of a staple food. At this condition the price of palm oil will affect the inflation rate and economic stability as a whole.
The understanding regarding the product price cycle, which is related to the life Cycle of palm oil commodity, is needed to develop a business strategy to minimize uncertainty and to anticipate the ever-changing environment.

 File Digital: 1

Shelf
 T21682-Denada Faraswacyen L. Gaol.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T21682
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xiv, 116 hlm. ; 30 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T21682 15-20-448541658 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 109698