Orang Tolaki pada masa otonomi daerah : "suatu kajian kasus politik lokal di Sulawesi Tenggara"
Iwan Rompo Banne;
Achmad Fedyani Saifuddin, supervisor
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005)
|
Penelitian ini mengungkapkan tentang bagaimana upaya mewujudkan citra yang baru dari Orang Tolaki di Sulawesi Tenggara. Otonomi Daerah sebagai suatu kebijakan pemerintah telah menjadi momentum bagi Orang Tolaki untuk menampilkan identitasnya yang baru. Usaha menampilkan citra baru yang dipelopori oleh para kelompok elite Tolaki ini terutama bertujuan untuk mengangkat posisi Orang Tolaki yang dianggap maijinal baik dari segi politik, ekonomi maupun pendidikan.Manipulasi ide - ide kebudayaan kemudian dilakukan oleh elite melalui lembaga lembaga yang beratribut Tolaki, seperti Lembaga Adat Sarano Tolaki, Forum Komunikasi Generasi Muda Tolaki dan Tamalaki disesuaikan dengan kepentingan elite tersebut baik di bidang Politik, Ekonomi, Seni maupun dalam isu-isu peningkatan SDM. Penelitian yang sesuai dengan tradisi antropologi menggunakan metode kualitatif ini banyak bersentuhan dengan Practice dari Bourdieu. yaitu bahwa aktor memproduksi, mereproduksi dan memanipulasi simbol - simbol kebudayaan sesuai dengan kepentingannya di arena kontestasi. Elite - elite Tolaki juga melakukan reproduksi dau reinterpretasi simbol - simbol kebudayaan Tolaki agar dapat sesuai dengan tuntutan kehidupan (kepentingan).Otonomi Daerah sebagai suatu kebijakan politik memberikan keberanian bagi elite Tolaki yang berada di pemerintahan untuk mengangkat kembali kebudayaan dan jatidiri Orang Tolaki dengan memberlakukan aturan - aturan yang akan menguntungkan bagi kernajuan kebudayaan Tolaki.Tesis ini menggambarkan bagimana aktor - aktor menggunakan isu - isu Ketolakian untuk menjadikan tujuan - tujuan kelompok, faksi dan kubunya dianggap sebagai tujuan Orang Tolaki secara kolektif. Ketika suatu isu dianggap merugikan eksistensinya rnaka elite akan melakukan produksi wacana bahwa isu tersebut merupakan ancaman bagi eksistensi Orang Tolaki di arena tertentu, politik misalnya.Tulisan ini juga menggambarkan hubungan antara aktor yang terlibat, dimana kelanjutan hubungan tersebut sangat tergantung pada kualitas hubungan antara aktor dalam mengusung tujuan - tujuan yang sama. Isu Kebudayaan yang mengemas agenda politik Iokal dan bagaimana aktor menggunakan isu kebudayaan untuk kepentingan eksistensialismenya menjadi tema utama tesis. |
T22355-Iwan Rompo Banne.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T22355 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | xii, 130 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T22355 | 15-20-909581736 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 109778 |